PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Budiharto, (2005 : 84), diode zener memiliki karakter yang unik
karena bekerja pada reverse bias, berbeda dengan diode biasa. Perbedaan lain
antara zener dan diode lainnya adalah dopping yang lebih banyak pada
bisa makin cepat tercapai. Jika pada diode biasa banyak terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada zener breakdown, bisa terjadi pada angka puluhan dan
satuan volt. Di datasheet ada zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt,
3,5 volt dan sebagainya. Zener memiliki rangkaian pengganti tersendiri yang
terdiri dari diode, resistor dan sumber tegangan yang tersusun seri.
Gambar 2.1
II.2 Resistor
Gambar 2.2
II.4 Potensio
Menurut Yudi mahmuda (2018: 67), potensiometer (POT) adalah salah
satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah
elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya.
Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper)
yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif
(Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya nilai resistansi sebuah potensiometer. Elemen Resistif
pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran metal (logam) dan
keramik ataupun bahan karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen
resistifnya, potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer
Linearb(Linear Potentiometer) dan potensiometer logaritmik (Logarithmic
Potentiometer). Fungsi-fungsi Potensiometer: Sebagai pengatur Volume pada
berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player,
sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply, sebagai Pembagi
Tegangan, aplikasi Switch TRIAC, digunakan sebagai Joystick pada Tranduser,
sebagai Pengendali Level Sinyal.
BAB III
METODE PENELITIAN
Makassar.
Alat dan komponen yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
2. Setelah anda yakin tidak terjadi kesalahan, hidupkan power supply dan
amati penunjukan alat-alat ukur arus dan tegangan (semua dalam keadaan
nol)..
tersebut.
Spasifikasi komponen :
R s= kΩ
RL = Ω
z=¿ Ω
2
3
4
BAB IV
R s= 100 kΩ
R L = 100 Ω
z=¿ 100.000 Ω
Analisis Data
Data I
a. Menghitung Batas Arus
V ¿−V out
Is = R
4,5−1,54
= 100.000
0,96
= 100.000
= 0,0000296
b. Menghitung I 1 Maks
V
I 1 Maks = out
RL
1,54
= 100
= 0,0154 A
¿ 0,0000296 – 0,0154
¿ -0,0154 A
¿ 4,76 - 1,68
¿ 3,08 V
e. Persentase Perbedaan
V out hitung−V out ukur
% Perbedaan = | V out hitung |
= |3,08−1,54
3,08 | 100 %
×
1,54
| |
= 3,08 × 100 %
= 0,5 × 100 %
= 50 %
Data II
6−1,72
= 100.000
4,28
= 100.000
= 0,0000428 A
b. Menghitung I 2 Maks
V
I 2 Maks = out
RL
1,72
= 100
= 0,0172 A
¿ 0,0000428 – 0,0172
¿ -0,0171 A
¿ 5,17 - 1,82
¿ 3,35 V
e. Persentase Perbedaan
V out hitung−V out ukur
% Perbedaan = | V out hitung |
= |3,35−1,72
3,35 | 100 %
×
1,63
| |
= 3,08 × 100 %
= 0,49 × 100 %
= 49 %
Data III
7,5−2,46
= 100.000
5,04
= 100.000
= 0,0000504 A
b. Menghitung I 3 Maks
V
I 3 Maks = out
RL
2,46
= 100
= 0,0246 A
¿ 0,0000504 – 0,0246
¿ -0,0245 A
¿ 6,04 - 2,22
¿ 3,82 V
e. Persentase Perbedaan
V out hitung−V out ukur
% Perbedaan = | V out hitung |
= |3,82−2,46
3,82 | 100 %
×
1,36
| |
= 3,82 × 100 %
= 0,36 × 100 %
= 36
Data IV
9−2,76
= 100.000
6,24
= 100.000
= 0,0000624 A
b. Menghitung I 4 Maks
V
I 4 Maks = out
RL
2,16
= 100
= 0,0276 A
¿ 0,0000624 – 0,0276
¿ -0,0275 A
¿ 7,03 - 2,98
¿ 4,05 V
e. Persentase Perbedaan
V out hitung−V out ukur
% Perbedaan = | V out hitung |
= |4,05−2,76
4,05 | 100 %
×
1,29
| |
= 4,05 × 100 %
= 0,32 × 100 %
= 32 %
IV.2 Pembahasan
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang mempunyai sisi eksklusif
pada daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer atau
pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada
umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik diode
zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah breakdown
dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda
naik dengan cepat.
Variabel yang diukur dalam praktikum ini adalah tegangan input (Vin),
tegangan output (Vout), tegangan zener (VZ) dan tegangan pada basis dan emiter
(VBE). Sehingga hasil yag di peroleh pada pengukuran adalah Vin sebesar 4.5 volt,
6 volt, 7.5 volt, 9 volt, VBE sebesar 1.68 volt, 1.82 volt, 2.22 volt, 2.90 volt, VZ
sebesar 4.16 volt, 5.17 volt, 6.04 volt, 7.04 volt dan Vout sebesar 1.54 volt, 1.72
volt, 2.46 volt, 2.76 volt.
Sedangkan variabel yang di hitung pada praktikum ini adalah Batas arus
(Is), arus maksimal (I maks), arus diode zener (IZ), tegangan keluaran (Vout
hitung) dan presentasi perbedaan. Sehingga hasil perhitungan yang diperoleh
adalah h sebesar 0.0000296 A, 0.0000428 A, 0.0000504 A, 0.0000624 A. I maks
sebesar 0.0154 A, 0.0172 A, 0.0246 A, 0.0276 A. I Z sebesar -0.0154 A, -0.0171
A, -0.0246 A, -0,0275 A, Vout hitung sebesar 3.08 volt, 3.35 volt, 3.82 volt, 4.05
volt dan presentasi perbedaaan sebesar 50%, 49%, 36%, 32%.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa berapapun
hambatan masukannya, tidak akan mempengaruhi tegangan keluarannya, prinsip
kerja dari suatu regulator tegangan yaitu sebagai penstabil tegangan yang bekerja
pada panjar mundur, prinsip kerja dari pengikut emiter yaitu tegangan output lebih
besar dari pada tegangan inputnya serta prinsip kerja dari dioda zener yaitu
semakin besar tegangan input maka semakin besar pula tegangan outputnya.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran