Anda di halaman 1dari 7

Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

PERCOBAAN 04
Konversi Energi Listrik menjadi Energi Kalor/Panas

1. MAKSUD PERCOBAAN
# Menentukan Energi Kalor yang dihasilkan oleh Pemanas Air.

2. ALAT-ALAT
a. Teko Pemanas Air 1 buah

b. Thermometer 1 buah
c. Tang Ampere 1 buah
d. Power Supplay 220 V 1 buah
e. AVO meter 1 buah

f. Stop Watch 1 buah


g. Obeng dan tang kombinasi 1 buah
h. Air Mineral 1000ml
i. Kabel 1 x 1,5mm secukupnya.

3. TEORI

1. Hubungan antara kalor dengan energi listrik

Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat
berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi
energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi
listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi
energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.

Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor
yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.

W=Q

Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

W = P.t
Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

Keterangan :

W adalah energi listrik (J)

P adalah daya listrik

t adalah waktu yang diperlukan (s)

Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan:

P.t = m.c.(t2 – t1)

Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan
soal.

Asas Black

Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan
:

Q lepas = Q terima

Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima
kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka
akan diperoleh :

Q lepas = Q terima

m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)

Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah pada
benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang bersuhu rendah
digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang ada diatas
bergantung pada soal yang dikerjakan.

Tentunya kalian pernah menggunakan pealatan yang menggunkan pemaanas


bukan? Pemanas air minum yang kita gunakan mengasilkan panas. Panas yang
dihasilkan tersebut berasal dari energi listrik. Ketika kita menyalakan senter, maka
Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk mengetahui
seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat dipahami
konsep berikut;

Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir


melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang
lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakan muatan listrik yang
melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian
adalah Q = I . t

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik
dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu
sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu
t (sekon) dinyatakan oleh,

W = V l t Karena V = I R

atau

maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

W = I2 R t

Atau

Dengan W adalah energi listrik dalam Joule (J).


Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

Energi listrik W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas
air listrik. Jika efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.

Jika efisiensi elemen pemanas tidak 100% maka berlaku

Percobaan Joule

Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James
Prescott Joule (1914-1889). Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian
alat terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika
dalam percobaan arus listrik dialirkan dalam waktu t detik ternyata kalor yang terjadi
karena arus listrik berbanding lurus dengan:

a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)

b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)

c. Waktu selama arus mengalir (t).

Hubungan ini dikenal sebagai hukum Joule. Karena energi listrik 1 joule
berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada
penghantar karena arus listrik adalah :

Q = 0,24 V i t kalori
Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

2. Daya Listrik

Daya listrik. Daya listrik yang mencatu arus I melalui resistor (hambatan) R
dinyatakan oleh :

Atau

Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya yang
dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan
oleh :

Atau

Jika elemen listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt,maka karena


hambatan listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:

Untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam pemakaian sehari-hari


oleh pelanggan listrik, PLN mengukurnya dengan satuan kWh (kilowatt-hour).

1 kWh = (1 kW) x (1 jam) = (1000 W) x (3600 s)

1 kWh = 3,6 x 106 J


Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada lampu
adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100
watt jika tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik
didefinisikan sebagai energi per satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60
Joule per satu detik.

4. Langkah Percobaan.

1. Menyiapkan peralatan yang tertera diatas dan memastikan kondisi peralatan


dalam keadaan baik dan siap pakai.
2. Rangkai peralatan tersebut sesuai dengan petunjuk Ass.Dosen atau Dosen
Praktekum.
3. Ukur dan tentukan Tahanan pada element teko pemanas dengan
menggunakan Ohm meter.
4. Ukur suhu awal air 1000 ml.
5. Hidupkan pemanas yang diisi air mineral, ukur suhu tersebut dengan
Thermometer dan ukur arus listrik yang mengalir ke beban selama 5 menit.
6. Lakukan percobaan No. 4&5 secara berulang-ulang serta kontiniu dengan
air mineral yang sama sebanyak 3 kali percobaan.
7. Buatlah tabel percobaan.
8. Tentukan daya listrik pada pemanas/heater.
9. Tentukan energi kalor yang dihasilkan dalam Joule dan Watt/jam.
10. Tentukan efisiensi pemanas tersebut, dengan menentukan Pout dan Pin !
Modul Praktikum Konversi Energi/ JGU

Adapun spesifikasi Teko Peemanas air yang akan kita ukur adalah,

 Tahanan Heater ................................


 Tegangan .........................................
 Selama.............................................
 Kalor jenis air = 4200 J/kg0C
 Air 1000ml = 1000 gram = 1 Kg.

Percobaan V. Air Suhu 0C Suhu 0C Waktu I (beban) Tegangan Keterangan


Ml Awal Akhir Ampere Volt
1 1000 ml
2 1000 ml
3 1000 ml

Keterangan.

Dari hasil percobaan diatas buatlah laporan hasil peraktek dengan kerangka
sebagai berikut:

1. Judul praktikum
2. Susunan anggota praktikum
3. Alat dan bahan yang digunakan
4. Langkah percobaan
5. Tabel hasil percobaan
6. Pembuktian teori dalam hasil perhitungan
7. Kesimpulan yang terdiri dari:
a. Analisa
b. Evaluasi
c. Hasil

Anda mungkin juga menyukai