Anda di halaman 1dari 14

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA

p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

TETES MINYAK MILLIKAN


Abdullah1, Selvi Sewang2, Astriyani Nur3, Fadel Muntaha4, A.Ainur5, Nurul
Mutmainah6, Serli Yuniar7, Umi Kalsum8.

Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
123456

Makassar

*email: abdullahjr58406@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Status artikel: Telah dilakukan percobaan tetes minyak milikan dengan


Diterima: tujuan untuk menentukan besar muatan elektron pada
Disetujui: setiap tetesan minyak milikan dan menunjukkan jari-jari
Tersedia online: dan berkas tetesan elektron. Dalam percobaan ini
dilakukan dengan menyemprotkan minyak milikan pada
tabung kemudian diberi tegangan dan mengamati tetesan
Kata Kunci: Elektron, Tetes yang bergerak keatas dan kebawah dengan div tertentu.
minyak milikan, Viskositas, Hasil yang diperoleh untuk tegangan 440 V diperoleh
waktu naiknya tetesan minyak (t1) sebesar 3,3 s; 4,1 s; 4,3
s; 2,2 s; dan 3 s, sedangkan waktu turunnya tetesan
minyak (t2) sebesar 4,1 s; 4,2 s; 5,6 s; 4 s; dan 2,8 s.
Adapun nilai jari-jari tetesan minyak yang diperoleh
berturut-turut sebesar 3,808 x10-7m; 2,494 x10-7m;
3,687x10-7m; 4,559 x10-7m; 1,514 x10-7m dan nilai
muatan tetesannya masing-masing sebesar 4,009 x 10 -20
C; 2,089 x 10-20 C; 4,248 x 10-20 C; 4,911 x 10-20 C dan
1,959 x 10-20 C. Adapun untuk tegangan 500 V diperoleh
waktu naiknya tetesan minyak (t1) sebesar 2 s; 4,6 s; 2,8 s;
5,8 s dan 5,9 s, sedangkan waktu turunnya tetesan minyak
(t2) sebesar 7,8 s; 6,2 s; 3,3 s; 7,5 s dan 4,8 s. Adapun nilai
jari-jari tetesan minyak yang diperoleh berturut-turut
sebesar 5,853 x10-7m; 0,412 x10-7 m; 4,45 x10-7m; 2,728
x10-7m; 0,583 x10-7m dan nilai muatan tetesannya masing-
masing sebesar 8,717 x 10-20 C; 0,308 x 10-20 C; 5,232 x
10-20 C; 1,959 x 10-20 C dan 0,566 x10-20 C. Dari hasil
percobaan dapat diketahui bahwa kecepatan naik dan
kecepatan turun tetes minyak milikan berpengaruh
terhadap penentuan nilai muatan tetes dimana pada
keduanya bekerja interaksi gaya stokes dan percepatan
gravitasi dari bumi

JFT | 1
1. PENDAHULUAN

Elektron merupakan partikel dasar penyusun atom yang ditemukan dengan


menggunakan tabung kaca yang bertekanan sangat rendah yang tersusun dari plat logam
sebagai elektroda pada bagian ujung tabung. Elektroda dengan kutub negatif (katoda) dan
elektroda dengan kutub positif (anoda). Elektron mempunyai peran yang besar dalam
memahami gejala kelistrikan dan kemagnetan sampai saat ini J.J Thomson melakukan
percobaan tabung sinar katoda yang menghasilkan tetapan standard e (e/m).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian yang menunjukkan adanya aliran
elektron. Contoh sederhana adalah pada rangkaian tertutup yang terdiri dari sebuah lampu
kecil dan baterai. Pada saat saklar ditutup arus konvensional mengalir dari potensial tinggi
ke potensial rendah. Arus yang dimaksud adalah aliran muatan positif, sementara pada saat
yang sama juga mengalir muatan negatif dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Berbicara mengenai muatan listrik, telah banyak percobaan yang dilakukan untuk
mendukung ilmu di bidang kelistrikan dan menjawab pertanyaan apakah muatan listrik
pada sebuah aliran listrik merupakan sebuah perkalian bilangan bulat dari suatu kuantitas
tertentu atau apakah muatan dapat dibagi secara kontinu. Kemudian Robert A. Milikan
melakukan percobaan yang dikenal dengan nama percobaan oil-drop atau tetes minyak
milikan. Dengan menyemprotkan minyak paraffin ke dalam ruang antar pelat kapasitor dan
mengamati gerakan tetes minyak dengan mikroskop (Alonso, 1992).
Selama periode tahun 1909 hingga 1913, Robert Milikan menampilkan sebuah
eksperimen yang luar biasa untuk mengukur muatan elektron. Besaran dari muatan dasar di
atas elektron dan mendemonstrasikan kuantitas alam dari muatan ini. Peralatan yang ia
gunakan digambarkan pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Peralatan eksperimen Robert Milikan

JFT | 2
Peralatan-peralatan tersebut terdiri dari dua lempeng logam yang dipasang secara
paralel. Penyemprot minyak yang terdapat lubang kecil di ujungnya dapat dengan mudah
memasuki lubang kecil di bagian atas lempengan. Robert Millikan waktu itu menggunakan
sinar x-ray untuk mengionkan udara di dalam ruangan. Dengan begitu, elektron-elektron
bebas akan mengikuti minyak yang dijatuhkan, dan memberi tetesan-tetesan minyak
tersebut bermuatan negatif. Secara horizontal, apabila dilihat, cahaya langsung digunakan
untuk menyinari tetesan-tetesan minyak, agar dapat dilihat melalui teleskop yang dipasang
secara sejajar dengan sumber cahaya tersebut. Saat tetesan-tetesan tersebut dilihat pada
kondisi ini, tetesan-tetesan tersebut muncul bagaikan bintang-bintang yang bersinar dengan
latar belakang yang gelap, dan jumlah tetesan yang menuju ke arah bawah dapat ditentukan
(Serway, 2004).
Media yang digunakan dalam percobaan Robert Milikan adalah fluida udara yang
salah satu sifatnya adalah memiliki kekentalan (viskositas). Nilai koefisien kekentalan yang
dimiliki setiap fluida berbeda-beda. Nilai kekentalan gas jauh lebih kecil dari nilai
kekentalan cairan. Viskositas semua fluida sangat dipengaruhi oleh temperatur. Jika
temperatur naik viskositas gas bertambah dan viskositas cairan berkurang (Giancoli, 2001).
Viskositas ditimbulkan karena adanya tegangan geser. Pada fluida bergerak, setiap
elemen-elemen dari fluida akan mengalami tegangan yang disebabkan oleh desakan oleh
setiap elemen elemen yang lainnya yang mengelilingi elemen tersebut. Tegangan yang
dihasilkan pada setiap bagian permukaan elemen tersebut dipecahkan ke dalam komponen-
komponen normal dan tangensial terhadap arah gerakan fluida yakni tekanan timbul, yang
dapat terjadi pada fluida bergerak ataupun pada fluida diam dan tegangan geser yang terjadi

hanya pada fluida yang bergerak (Pertiwi, dkk., 2015).


Menurut Sarojo (2002), fluida memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu
disebut viskositas yang dilambangkan dengan η. Faktor faktor yang mempengaruhi suatu
viskositas yaitu suatu koefisien kekentalan zat cair, massa jenis benuk, atau besar partikel.
Selain itu yaitu suhu juga berpengaruh. Viskositas erat kaitannya dengan hukum stokes.
Dimana hukum stokes pun juga berpengaruh. Besaran yang mempengaruhi gaya tersebut

JFT | 3
adalah viskositas fluida, jari–jari bola, dan kecepatan relatif terhadap fluida. Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
F S=6 ηπrv … (1)
Keterangan:
FS = gaya gesekan stokes (N)
η = koefisien viskositas fluida (Ns/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)

Tetes minyak Millikan adalah merupakan percobaan yang menunjukkan bahwa


muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan(percepatan ke
bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Percobaan ini dilakukan
dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
kecil minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor (Kenneth, 1992).
Pada tetes minyak milikan akan dipengaruhi beberapa gaya yang digunakan untuk
menentukan muatan elektron (a). Gaya gaya yang mempengaruhinya adalah gaya gravitasi,
gaya archimedes, gaya listrik dan gaya stokes. Gaya gravitasi mempengaruhi tetes minyak
bergerak ke bawah. Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
mempunyai massa. Gaya gravitasi mengarah ke pusat bumi dan planet-planet mengorbit
mengelilingi matahari. Tetes minyak milikan ini juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes,
gaya Archimedes adalah gaya apung atau gaya angkat ke atas yang terjadi pada semua
benda yang berada dalam fluida (Pertiwi, dkk., 2015).
Ada dua macam cara atau metode untuk menentukan muatan q, yaitu metode
ambang dan metode jatuh naik. Metode ambang dilakukan dengan cara mengatur medan
listrik sehingga gaya berat tetesan minyak tepat diimbangi oleh gaya listrik sedangkan
metode jatuh naik dilakukan dengan mengukur v1 dan v2 dalam pengaruh tegangan U.
Metode jatuh-naik menghasilkan nilai pengukuran yang lebih tepat dibandingkan metode
ambang karena dalam metode jatuh-naik kecepatan v2 benar-benar diukur. Dari percobaan
Millikan menyimpulkan qe= e merupakan kelipatan bilangan bulat dari nilai tertentu yaitu

JFT | 4
1,6 x10−19C dan tidak pernah didapatkan nilai qe= e kurang dari 1,6 x 10−19 C. Selanjutnya
nilai 1,6 x10−19C disebut muatan elementar (muatan elektron) (Wati, dkk., 2020).
Berdasarkan uraian diatas maka hal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
ini adalah untuk menentukan besar muatan elektron pada setiap tetesan minyak milikan dan
menunjukkan jari-jari dan berkas tetesan elektron.

2. METODE PENELITIAN
Praktikum eksperimen Tetes Minyak Milikan dilaksanakan pada hari Senin, 31
Oktober 2022, pada pukul 15.00 – 16.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisika Optik,
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu milikan apparatus, minyak milikan
secukupnya, power supply, multimeter, stopwatch, tombol polaritas untuk milikan piranti,
stand tube (tempat tabung), circular level (tingkatan lingkar), dasar tumpuan kaki tiga,
botol kaca, dan kabel penghubung.
Adapun prosedur kerja yang dilakukan yaitu mengatur tegangan kapasitor untuk
nilai antara 440 V dan 500 V, lalu perhatikan dan amati dalam tetesan minyak. Memilih
tetesan minyak dan dengan mengoperasikan skalar komutator atau tombol polaritas tetesan
bergerak antara graduations tertinggi dan terendah pada mikrometer lensa mata. Fungsi dari
tombol polaritas ini adalah untuk membalikkan polaritas kapasitor. Apabila pada saat
pengamatan tidak terlihat jelas maka perlu dilakukan perbaikan fokos mikroskop. Dalam
memilih kriteria tetesan yaitu droplet tidak harus bergerak terlalu cepat, maka memiliki
muatan kecil, droplet tidak harus bergerak terlalu lambat dan tidak harus menunjukkan ada
gerakan sqaying (meningkatkan tegangan kapasitor jika diperlukan), menekan bersama
waktu naik beberapa kali menggunakan stopwatch pertama dan menekan bersama waktu
jatuh beberapa kali menggunakan stopwatch kedua. Ulangilah percobaan diatas dengan
melakukan pengambilan data sebanyak 5 data untuk tegangan 440 V dan 5 data untuk
tegangan 500 V.

JFT | 5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Percobaan Tetes Minyak Milikan

No U (V) t1 s1 t2 s2
s ¿ s ¿
1 3,3 8 4,1 5
2 4,1 7 4,2 5
3 440 V 4,3 11 5,6 8
4 2,2 6 4 4
5 3 7 2,8 6
1 2 8 7,8 9
2 4,6 6 6,2 8
3 500 V 2,8 8 3,3 4
4 5,8 9 7,5 7
5 5,9 10 4,8 8

Tabel 2. Hasil analisis data percobaan tetes minyak millikan


U s1 s2 v1 v2 v 1−v 2 r Q N e
V m m m/s m/s m/ s m C C
23,73 14,8 x 7,192 x 3,618 x 3,574 x 3,808 x 4,009 x 0,239 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

20,77 14,8 x 5,065 x 3,532 x 1,533 x 2,494 x 2,089 x 0,124 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

440 32,63 23,7 x 7,589 x 4,238 x 3,351 x 3,687 x 4,248 x 0,253 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

17,8 x 11,9 x 8,091 x 2,967 x 5,124 x 4,559 x 4,911 x 0,292 1,68 x

JFT | 6
10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

20,77 17,8 x 6,922 x 6,357 x 0,565 x 1,514 x 1,959 x 0,117 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

23,73 26,7 x 11,87 x 3,423 x 8,443 x 5,853 x 8,717 x 0,519 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

17,8 x 23,7 x 3,869 x 3,828 x 0,041 x 0,412 x 0,308 x 0,018 1,68 x

10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

500 23,73 11,9 x 8,476 x 3,596 x 4,880 x 4,45 x 5,232 x 0,311 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

26,7 x 20,8 x 4,603 x 2,769 x 1,834 x 2,728 x 1,959 x 0,117 1,68 x

10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

29,67 23,7 x 5,028 x 4,944 x 0,084 x 0,583 x 0,566 x 0,034 1,68 x

x 10-5 10-5 10-5 10-5 10-5 10-7 10-20 10-19

3.2 Analisis Data


1) Mencari v1 (m/s) dan v2 U = 400 Volt
s1
V1¿
t1
23,73 x 10−5
¿
3 ,3
= 7,192 x 10-5 m/s
s2
V2¿
t1
14,8 x 10−5
¿
4,1
= 3,618 x 10-5m/s
2) Mencari jari-jari elektron (r)

JFT | 7
C2 = 6, 37 × 10-5 (m.s)-1/2
V1 = 7,192 x 10-5 m/s
V2 = 3,618 x 10-5 m/s
r1 = C2. √ V 1−V 2
= 6, 37 × 10 -5 √ ( 7,192× 10−5 ) −(3,66 ×10−5)

= 6, 37 × 10 -5 √ 3,574 ×10−5
= 3,808 x 10-7 m
3) Menghitung besar muatan tetesan Q (C), n, dan muatan elektron e (C)
C1 = 2,73 × 10-11 kg.m (m.s)-1/2
V1 = 7,192 x 10-5 m/s
V2 = 3,618 x 10-5 m/s
U = 440 V
e = 1, 68 × 10-19
V 1+V 2
Q1 = C1
U √ V 1−V 2
7,192 x 10−5 +3,618 x 10−5
= 2,73 ×10-11
440 √ ( 7,192 x 10−5 ) −(3,618 ×10−5)
= 2,73 ×10-11 (2,457 x 10-7) √ 3,574 ×10−5
= 4,009 x 10-20 C
Q1
n1 =
e
4,009 ×10−20
=
1 , 68× 10−19
= 0,239
Q1
e1 =
n
−20
4,009 ×10
=
0,239
= 1,68 × 10-19 C

JFT | 8
4) Mencari v1 (m/s) dan v2 (m/s) U = 500 Volt
s1
V1 =
t1
23,73× 10−5
=
2
= 11,87 x 10-5m/s
s2
V2 =
t2
−5
26,7 ×10
=
7,8
= 3,423 x 10-5 m/s
5) Mencari jari-jari elektron (r)
C2 = 6, 37 × 10 -5 (m.s)-1/2
V1 = 11,87 x 10-5m/s
V2 = 3,423 x 10-5 m/s
r1 = C2. √ V 1−V 2
= 6, 37 × 10 -5 √ ( 11,87 x 10−5 )−( 3,423× 10−5 )

= 6, 37 × 10 -5 √ 8,443 ×10−5
= 5,853 x 10-7 m
6) Menghitung besar muatan tetesan Q (C), n, dan muatan elektron e (C)
C1 = 2,73 × 10-11 kg.m (m.s)-1/2
V 1 = 11,87 x 10-5m/s
V 2 = 3,423 x 10-5 m/s
U = 500 V
e = 1, 68 × 10-19
V 1+V 2
Q1 = C1
U √ V 1−V 2
11,87 x 10−5 +3,423 x 10−5
= 2,73 × 10-11
500
√ ( 11,87 x 10−5 )−(3,423× 10−5 )
= 2,73 × 10-11 (3,0586 x 10-7) √ 8,447 ×10−5

JFT | 9
= 8,717 x 10-20 C
Q1
n1 =
e
8,717 ×10−20
=
1 , 68× 10−19
= 0,519
Q1
e1 =
n
8,717 ×10−20
=
0,519
= 1,68 × 10-19 C

3.3 Grafik

Grafik Hubungan Antara Jari-jari Tetesan (r) dengan Muatan


Tetesan Minyak Milikan Q (C) untuk 440 Volt
Muatan Tetes Minyak milikan (10-

3
19 C)

0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Jari-jari Tetesan (10-7 m)

Grafik 1. Hubungan antara Jari-Jari Tetesan (r) dengan Muatan Tetesan Minyak Milikan Q
(C) untuk 440 Volt

JFT | 10
Grafik Hubungan Antara Jari-jari Tetesan (r) dengan Muatan
Tetesan Minyak Milikan Q (C) untuk 500 Volt
Muatan Tetes Minyak milikan (10-

10
9
8
7
6
5
19 C)

4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jari-jari Tetesan (10-7 m)
Grafik 2. Hubungan antara Jari-Jari Tetesan (r) dengan Muatan Tetesan Minyak Milikan Q
(C) untuk 500 Volt

3.4 Pembahasan
Tetes minyak Millikan adalah merupakan percobaan yang menunjukkan bahwa
muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan(percepatan ke
bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). Percobaan ini dilakukan
dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes
kecil minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor.
Dalam percobaan ini dilakukan dengan menyemprotkan minyak milikan pada
tabung kemudian diberi tegangan dan mengamati tetesan yang bergerak keatas dan
kebawah dengan div tertentu. Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan 2
tegangan yaitu 440 V dan 500 V dan pengamatan tetesan minyak sebanyak 5 data. Untuk
tegangan 440 V diperoleh waktu naiknya tetesan minyak (t1) sebesar 3,3 s; 4,1 s; 4,3 s; 2,2
s; dan 3 s, sedangkan waktu turunnya tetesan minyak (t 2) sebesar 4,1 s; 4,2 s; 5,6 s; 4 s; dan
2,8 s. Adapun nilai jari-jari tetesan minyak yang diperoleh berturut-turut sebesar 3,808 x10-

JFT | 11
7
m; 2,494 x10-7m; 3,687x10-7m; 4,559 x10-7m; 1,514 x10-7m dan nilai muatan tetesannya masing-
masing sebesar 4,009 x 10-20 C; 2,089 x 10-20 C; 4,248 x 10-20 C; 4,911 x 10-20 C dan 1,959 x 10-20 C.
Adapun untuk tegangan 500 V diperoleh waktu naiknya tetesan minyak (t 1) sebesar
2 s; 4,6 s; 2,8 s; 5,8 s dan 5,9 s, sedangkan waktu turunnya tetesan minyak (t 2) sebesar 7,8 s;
6,2 s; 3,3 s; 7,5 s dan 4,8 s. Adapun nilai jari-jari tetesan minyak yang diperoleh berturut-
turut sebesar 5,853 x10-7m; 0,412 x10-7m; 4,45 x10-7m; 2,728 x10-7m; 0,583 x10-7m dan nilai
muatan tetesannya masing-masing sebesar 8,717 x 10 -20 C; 0,308 x 10-20 C; 5,232 x 10-20 C; 1,959 x
10-20 C dan 0,566 x 10-20 C. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa apabila tegangannya
besar maka waktu naik atau turunnya juga semakin kecil. Kecepatan naik dan kecepatan
turun tetes minyak milikan berpengaruh terhadap penentuan nilai muatan tetes dimana pada
keduanya bekerja interaksi gaya stokes dan percepatan gravitasi dari bumi

4 SIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini adalah apabila tegangannya besar
maka waktu naik dan turunnya juga semakin kecil. Kecepatan naik dan kecepatan turun
tetes minyak milikan berpengaruh terhadap penentuan nilai muatan tetes dimana pada
keduanya bekerja interaksi gaya stokes dan percepatan gravitasi dari bumi. Untuk
menentukan besar muatan elektron pada setiap tetesan minyak milikan yaitu ditentukan
dengan menggunakan rumus:
V 1+V 2
Q = C1
U √ V 1−V 2 … (2)

dimana V1 dan V2 adalah kecepatan naik dan turunnya tetesan, U adalah besar tegangan
yang digunakan dan C1 adalah 2,73 x 10-11 kg.m(m.s)-1/2
Adapun jari-jari tetesan minyak yang diperoleh untuk tegangan 440 V diperoleh
berturut-turut sebesar 3,808 x10-7m; 2,494 x10-7m; 3,687x10-7m; 4,559 x10-7m; 1,514 x10-7
m dan untuk tegangan 500 V nilai jari-jari tetesan minyak yang diperoleh berturut-turut
sebesar 5,853 x10-7m; 0,412 x10-7m; 4,45 x10-7m; 2,728 x10-7m; 0,583 x10-7m. Untuk
menentukan jari-jari tetesan minyak ditentukan dengan menggunakan rumus:
r1 = C2. √ V 1−V 2 … (3)

JFT | 12
dimana nilai C2 adalah 6,37 x 10-5 (m.s)1/2

5 DAFTAR PUSTAKA
Alonso. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua. Jakara: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kenneth Krane, 1992. Fisika Modern. Terjemahan H. J. Wospakrik. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Pertiwi, dkk. 2015. Tetes Minyak Milikan. Jurnal Sains dan Seni. 4(1), 1-4.
Sarojo, Abi Ganijanti. 2002. Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika.
Serway, Raymond. 2004. Physics for Scientist and Engineers. USA: Thomson Brooks.
Wati., dkk. 2020. Penentuan Muatan Elementer Elektron dengan Percobaan Tetes Minyak
Milikan. Jurnal Fisika, 1-16

JFT | 13

Anda mungkin juga menyukai