Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA ATOM

PRAKTIKUM PENENTUAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum fisika atom

Yang dibimbing Oleh Dra. Hartatiek, M. Si

Oleh:

Rizka Amalia Aulia

200321614849

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FEBRUARI 2023
MENENTUKAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON
A. Tujuan
1. Mengamati gerakan melingkar electron dalam medan magnet
2. Menentukan besar muatan spesifik electron

B. Dasar Teori
Pada tahun 1897 J.J. Thomson menyelidiki kelakuan sinar katoda. Sinar katoda
adalah aliran elektron-elektron yang keluar dari katoda dan masuk ke anoda. Pada
eksperimennya Thompson berhasil menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel-
partikel yang jauh lebih ringan dari pada atom dan berada di semua bentuk benda. Hal ini
ditunjukkan dengan menentukan perbandingan muatan per massa elektron (e/m). Partikel
yang menjadi bagian dari sebuah atom tersebut dinamakan elektron. (Tim Praktikum
Atom dan Molekul, 2022).

Electron gun bekerja dengan mempercepat elektron menggunakan medan listrik.


Prinsip di baliknya diilustrasikan pada Gambar 1. Pertama, katoda dipanaskan,
melepaskan elektron termal. Jika beda potensial antara katoda dan anoda diubah, medan
listrik di katoda dan anoda akan menyebabkan percepatan elektron.

Gambar 1. Skema pemercepat elektron,electron gun.

Kecepatan elektron ketika terpisah dari katoda diabaikan dan tegangan pada
anoda adalah V (volt), maka kecepatan elektron v (m/s) ketika melalui anoda sesuai
dengan hukum kekekalan energi, sehingga besar energi kinetik elektron akan sama
dengan beda potensialnya
1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉
2
2𝑒𝑉
𝑣=√ (1)
𝑚

Elektron yang dipancarkan tegak lurus terhadap medan magnet homogen akan
mengalami gerakan melingkar dengan kecepatan yang sama pada bidang yang tegak
lurus terhadap medan megnet.(Arthur Beiser,1987). Prinsip Thomson menyatakan bahwa
ketika partikel bermuatan bergerak melalui medan magnet atau listrik, mereka akan
dibelokkan karena gaya yang diberikan padanya. Penyimpangan ini terjadi dalam dua
bagian: defleksi elektron antara dua pelat dan defleksi yang terjadi setelah partikel
meninggalkan medan. (Tipler, 2001).

Gaya Lorentz merupakan gaya yang dilakukan oleh medan magnet terhadap
muatan listrik yang bergerak.
𝐹 = 𝑞𝑣𝐵
Gaya Lorentz sebanding dengan besarnya muatan 𝑞. Jika ada muatan yang bergerak
dengan kecepatan sama, maka arah dari muatan positi akan berlawanan dengan arah dari
muatan negative, gaya Lorentz juga sebanding dengan kecepatan 𝑣. Gaya Lorentz
arahnya selalu tegak lurus dengan 𝐵 dan 𝑣. (Jamaludin, dkk, 2013). Jika kerapatan fluks
medan magnet adalah B (Wb/m2), laju gerak melingkar adalah v (m/s), jari-jari lingkaran
r (m), maka gaya Lorentz menjadi gaya sentripetal gerak melingkar.
𝑚𝑣 2 𝑚𝑣
𝑒𝑣𝐵 = → 𝑒𝐵 = (2)
𝑟 𝑟

Nilai muatan elektron, e, diketahui dari percobaan menggunakan perangkat sinar


katoda. Perkiraan e/m didasarkan pada hubungan antara nilai arus (I), tegangan elektroda
(V), dan radius lintasan electron (r). Hubungan antar ketiganya dapat diketahui dari sifat-
sifat kumparan Helmholtz.(Zemansky, 1986).

Untuk menentukan muatan spesifik elektron dalam medan magnet, Thomson


mengukur defleksi elektron di antara dua pelat. Dengan menganalisis hasilnya, dia dapat
memperkirakan nilai muatan elektron sebesar 1,76 × 1011 𝐶/𝑘𝑔. (Daryanto,2006). Dari
persamaan (1) dan (2), muatan spesifik elektron dapat dinyatakan dengan;
2𝑉
𝑒/𝑚 = 𝑟 2𝐵2 (3)

C. Alat dan Bahan

Set alat lengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Set peralatan eksperimen e/m.


1. Sumber arus untuk koil Helmholtz dengan tegangan 0 s.d 15 V dan arus 0 s.d 2,5 A,
tipe RPS-1000N, RPS-2000N, DRP-55
2. Sumber daya untuk tabung lucutan elektron.
a. Tegangan : 0 s.d 500 V
b. Arus : 0 s.d 30 mA
3. AmperemeterDC maks. 2 A
4. Mikroskop vernier dan katetometer MM-200N
5. Magnet jarum
6. Baterei 6 s.d 12 V dan resistor variabel 10  untuk koil Helmholtz
7. Koil helmholtz
a. Jumlah lilitan N: 130
b. Jari-jari :0,150 m
8. Tabung lucutan elektron
a. Pemanas
1. tegangan V = 6,3 V dan
2. Arus I = 0,4 A
b. Tegangan anoda maks: 500 V (arus anoda 10 mA)

D. Skema Percobaan
Skema percobaan pada praktikum menentuka muatan spesifik electron sebagai berikut:

Gambar3. Skema rangkaian percobaan


Gambar 3. Set alat percobaan

E. Prosedur Percobaan
1. Persiapan
a. Memeriksa semua kelengkapan peralatan seperti yang disebutkan di atas
b. Memeriksa bahwa semua unit dalam keadaan OFF dan skala sumber terkecil
an skala alat ukur terbesar.
c. Menyusun set rangkain eksperimen seperti pada Gambar 3.
d. Menggelapkan ruang eksperimen (mematikan lampu ruangan).
2. Percobaan
a. Menghidupkan sumber daya untuk koil Helmholtz 1-2 A. Bersamaan dengan
ini, menghidupkan pula sumber daya untuk tegangan anoda tabung lucutan
secara perlahan sambil mengamati apakah sudah terjadi berkas elektron
anoda-katoda.
b. Menaikkan secara perlahan tegangan anoda sampai berkas elektron keluar.
Mengusahakan agar berkas tidak lurus sehingga menumbuk dinding tabung,
atur sedemikian hingga berbentuk melingkar. Hal ini dapat dilakukan dengan
ara mengatur secara bersamaan antara tegangan pada koil Helmholtz dan
tegangan anoda pada tabung lucutan.
c. Menentukan jari-jari lingkaran lintasan berkas elektron tersebut (mulai dari
terkecil) misalnya r1 = 0,0350 m. Mencatat tegangan anoda dan arus koil pada
saat itu pada tabel pengamatan.
d. Mengulangi langkah (4) di atas untuk minimum 6 jari-jari lingkaran berkas
elektron yang berbeda. (misal rn = 0,0275 m, 0,0300 m, 0,0325 m, 0,0350
mdan seterusnya, minimal 10 data).
F. Data Percobaan
Tabel 1. Data Percobaan
No. V ± ∆V (V) I ± ∆I (A) r ± ∆r (m)
1. 115 ± 0,5 1 ± 0,005 0,03500 ± 0,00250
2. 120 ± 0,5 1 ± 0,005 0,04000 ± 0,00250
3. 125 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04125 ± 0,00250
4. 130 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04250 ± 0,00250
5. 135 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04375 ± 0,00250
6. 140 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04500 ± 0,00250
7. 145 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04625 ± 0,00250
8. 150 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 04750 ± 0,00250
9. 155 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 08475 ± 0,00250
10. 160 ± 0,5 1 ± 0,005 0, 05000 ± 0,00250
Dengan variabel:

 Variabel beba : Tegangan (V)


 Variable control : Arus(A)
 Variable terikat : Jari-jari (m)
Dengan NST:
 NST Amperemeter : 0,01 A
 NST Voltmeter :1V
 NST Mistar : 0,005 m

G. Analisis Data
1. Metode analisis
Berdasarkan hasil data percobaan yang dilakukan, dapat diperoleh muatan
spesifik e/m electron menggunakan teroi ralat kuadrat terkecil. Berikut persamaan-
persamaan yang digunakan:
𝑉 𝑒 1
2
= ( ) ( ) (7,79 × 10−4 )2 𝑟 2
𝐼 𝑚 2
Berdasarkan persamaan garis lurus 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎, maka didapatkan linearisasi grafik
sebagai berikut:
𝐼
=𝑦
𝑉2
𝑒 1
( ) ( ) (7,79 × 10−4 )2 = 𝑏
𝑚 2
𝑟2 = 𝑥
Menggunakan ralat kuadrat terkecil dalam menentukan nilai kemiringan garis, muatan
spesifik electron, beserta ralat relatifnya.
 Menentukan kemiringan garis (b)
𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦
𝑏=
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥 )2
 Menentukan ketidakpastian Sy
1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 − 2∑𝑥∑(𝑥𝑦)∑𝑦 + 𝑛(∑𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ |∑𝑦 2 − |
𝑛−2 𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥 )2
 Menentukan ketidakpastian Sb
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
 Menentukan ralat relative kemiringan grafik
𝑆𝑏
𝑅𝑏 = 𝑥 100%
𝑏
 Menentukan besar muatan spesifik electron
2𝑏
𝑒/𝑚
(7,79 × 10−4 )2
 Menentukan ketidakpastian spesifik electron
2 2
𝜕𝑒 2𝑏
2 𝜕 (7,79 × 10−4 )2 2 2 2 2
𝑆 𝑒 ⁄𝑚 = √ | 𝑚 𝑆𝑏 | = √| 𝑆𝑏 | = √| 𝑆 |
𝜕𝑏 3 𝜕𝑏 3 (7,79 × 10−4 )2 3 𝑏

 Menentukan ketidakpastian relative muatan spesifik electron


𝑆 𝑒 ⁄𝑚
𝑅′ 𝑒/𝑚 = 𝑥 100%
𝑒 ⁄𝑚
2. Hasil analisis
Dalam percobaan penetuan muatan spesifik eleckron diperoleh nilai muatan
spesifik electron (1,2679 ± 0,0528) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan ralat relatif
4,17% (3AP), diperoleh juga nilai b = (384,72 ± 24,05) × 102 dengan ralat
𝑉
relatif 6,25% (3AP), dan grafik hubungan antara terhadap 𝑟 2 .
𝐼2
Hubungan antara V/I^2 dan r^2
180
160
140
120
100
V/I^2

80 y = 38471x + 62.312
R² = 0.9697
60
40
20
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003
r^2

𝑽
Grafik 1. Hubungan antara 𝑰𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝒓𝟐 .
H. Pembahasan
Gaya lorentz timbul saat sebuah ruang dipengaruhi oleh medan magnet ataupun
medan listrik yang menyebabkan muatan electron dapat bergerak. Gaya Lorentz memiliki
arah yaitu tegak lurus dengan kuat arus dan medan magnet disekitarnya. Besar tegangan
akan semakin besar yang diikuti oleh perubahan jari-jari lingkaran yang semakin panjang.
Koil Helmholtz berfungsi menghasilkan medan magnet dalam ruang yang sempit
dan terbatas dengan cara menghilangkan medan magnet bumi. Saat electron dipancarkan
secara tegak lurus pada medan magnet, laju yang sama pada bidang tegak lurus bidang
magnet, dan electron mengalami gerak melingkar.
Dalam praktikum ini menggunakan 3 variabel, kuat arus sebagai variable control
yang diatur besarnya konstan 1A, tegangan sebagai variable bebas, dan jari-jari lingkaran
sebagai variable terikat, dari hasil analisis didapatkan hubungan antara ketiga variabel
adalah besar kuat arus konstan, semakin besar tegangan, semakin besar pula jari-jari
lingkaran.
Pada praktikum penentuan muatan spesifik electron dilakukan pengukuran kar-
jari dengan memvariasi nilai tegangan dan menggunakan kuat arus yang konstan sebesar
1 A didapatkan nilai b sebesar (384,72 ± 24,05) × 102 dengan ralat relatif 6,25%
(3AP),. dan nilai e/m sebesar (1,2679 ± 0,0528) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan ralat relatif
4,17% (3AP). Pada dasar teroi disebutkan bahwa besar muatan spesifik elektron menurut
teori dari Eksperimen Thomson yaitu sebesar 1,76 × 1011 𝐶/𝑘𝑔. Besar muatan pada
teori dan percobaan memiliki perbedaan, hal tersebut dapat dikarenakan kurang telitinya
pengamat dalam membaca mistar untuk mengukur panjang jari-jari lingkaran lintasan
electron didalam tabung lucutan electron yang sulit dibaca dalam kondisi ruangan gelap
dan ketidakstabilan pada voltmeter (angkanya terus bergerak).
I. Kesimpulan
Dari percobaan penentuan muatan spesifik electron yang telah dilakukan didapat
kesimpulan bahwa electron bergerak melingkar ketika mengalami gaya Lorentz. Gaya
lorents ditimbulkan karena adanya gerakan electron dalam ruang yang dipengaryhi
medan magnet pada electron. Pada percobaan didapatkan nilai e/m sebesar (1,2679 ±
0,0528) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan ralat relatif 4,17% (3AP). Pada elektron juga terjadi
gerakan spiral atau melingkar, gerak melingkar diakibatkan karena adanya medan magnet
yang diberikan dengan arah tegak lurus terhadap medan magnet lainnya, sehingga
electron terdorong oleh gaya Lorentz. Dan didapatkan hubungan antara tegangan dan jari-
jari lingkaran, semakin besar tegangan semakin besar pula panjang jari-jari lingkaran.
J. Daftar Pustaka

Beiser, Arthur.(1987).Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.


Daryanto. (2006).Pengetahuan Praktis Televisi, Jakarta: Bumi Aksara.
Jamaludin, dkk. (2013).Kajian Pemanfaatan gaya Lorentz sebagai Usaha untuk
Mengurangi Tingkat Pencemaran Logam berbahaya pada Air Minum. Lontar
Physiscs.
M.W.Zemansky. (1986). Fisika untuk Universitas Jilid 2. Bandung: Buna Cipta.
Tim Praktikum Atom dan Molekul. (2022). Modul Praktikum Atom dan Fisika . Jurusan
Fisika: Universitas Negeri Malang.
Tipler, Paul A.(2001).Physics For Scientist and Engineer third Edition, Jakarta:
Erlangga.
Lampiran
1. Tugas
Berdasarkan hasil eksperimen lakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Buatlah tabel (namakan Tabel 2) hasil analisis yang memuat V/I2 dan r2.
Tabel 2. Hasil Analisis V/I2 dan r2
No. V I r x r2 y V/I2
1. 115 1 0, 035 115
0,001225
2. 120 1 0, 045 120
0,0016
3. 125 1 0, 04125 125
0,001702
4. 130 1 0, 0425 130
0,001806
5. 135 1 0, 04375 135
0,001914
6. 140 1 0, 045 140
0,002025
7. 145 1 0, 04625 145
0,002139
8. 150 1 0, 0475 150
0,002256
9. 155 1 0, 08475 155
0,002377
10. 160 1 0, 05 160
0,0025

2. Buatlah grafik antara V/I2 – r2dari pasangan data pengamatan pada kertas grafik
milimeter.
Hubungan antara V/I^2 dan r^2
180
160
140
120
100
V/I^2

y = 38471x + 62.312
80 R² = 0.9697

60
40
20
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003
r^2

𝑽
Grafik 2. Hubungan antara 𝑰𝟐 𝒅𝒂𝒏 𝒓𝟐 .

3. Buatlah garis kecocokan terbaik (the best fit).


y = 38471x + 62.31

4. Tentukan nilai (e/m) dari kemiringan grafik tersebut lengkap dengan ralatnya.
Dalam percobaan penetuan muatan spesifik eleckron diperoleh nilai muatan
spesifik electron (1,2679 ± 0,0528) × 1011 𝐶/𝑘𝑔 dengan ralat relatif 4,17% (3AP),
diperoleh juga nilai b = (384,72 ± 24,05) × 102 dengan ralat relatif 6,25% (3AP)
5. Dapatkan persamaan (4) H  8 I  0,7155 I berdasarkan hukum Biot-Savart.
5 5R R
Mulailah dengan meninjau dua buah koil (Helmholtz) searah z yang terpisah sejauh
2a = R. Selanjutnya analisalah pada pusat jari-jari.

Gambar 4. Dua buah koil helmholtz


Dua buah kawat yang berada pada sumbu yang sama dan masing-masing teridri dari
N buah liltan dan diberi arus I yang searah. Jika titk P berada ditengah-tengah
kumpulan, maka induksi magnet di titik P akan bernilai nol. Induksi magnet di titik P
dirumuskan;
𝜇0 𝑁𝐼𝑅2 1 1
𝐵𝑧 (𝑍) = { 2 + }
2 (𝑅 + 𝑧 2 )3/2 ((2𝑏 − 𝑧)2 + 𝑅2 )3/2
Turunan pertama Bz terhadap z :
𝑑 2 𝐵𝑧 𝜇0 𝑁𝐼𝑅2 3 1 3 2(𝑧 − 2𝑏)2
= {− − }
𝑑𝑧 2 2 (𝑅2 + 𝑧 2 )3/2 2 (𝑅2 + 𝑧 2 )3/2
Di z = b turunan sama dengan nol, dan turunan kedua Bz yaitu:
𝑑𝐵𝑧 −3𝜇0 𝑁𝐼𝑅2 1 5 2𝑧 2 1 5 2(𝑧 − 2𝑏)2
= { 2 − + }
𝑑𝑧 2 (𝑅 + 𝑧 2 )5/2 2 (𝑅2 + 𝑧 2 )7/2 ((2𝑏 − 𝑧)2 + 𝑅2 )5/2 2 (𝑅2 + 𝑧 2 )1/2
Di z = b maka
𝑑 2 𝐵𝑧 −3𝜇0 𝑁𝐼𝑅2 2𝑅2 − 𝐵𝑏2
= ∫𝑧 = 𝑏 { 2 }
𝑑𝑧 2 (𝑧 − 𝑅2 )7/2
Turunan menjadi nol jika 𝑅2 − 4𝑏2 = 0 dan 2𝑏 = 𝑅 sehingga jarak antara kedua
kumparan harus sama drngan jari-jari kumparan sehingga induksi magnet di titik P:
𝜇0 𝑁𝐼 8 𝜇0 𝑁𝐼 43/2
𝐵𝑧 = = 3/2 = =
𝑅 5 𝑅 3
Dalam percobaan diketahui bahwa hubungan antara medan magnet dan arus listrik
adalah
𝑁𝐼
𝐵 = 4,5 × 10−7
𝑅
𝐵 = 7,8 × 10−4 𝐼 (terbukti)

6. Lukislah gaya-gaya yang bekerja pada elektron pada beberapa posisi berbeda.
Jelaskan berasarkan hasil anda bagaimana seharusnya lintasan elektron tersebut.
Dengan memancarkan atau menyerap energi, elektron dapat berpindah dari satu
lintasan ke lintasan lainnya.

Gambar 5. Gaya yang nekerja pada elektron


Muatan partikel akan bergerak dengan lintasan melingkar ketika partikel yang
memiliki muatan listrik bergerak tegak lurus dengan dipengaruhi medan magnet nya.
 Pada Gambar (a) muatan positif bergerak dalam area medan magnet yang
menembus bidang secara terus-menerus dan membentuk lingkaran dengan gata
Lorentz yang menuju pusat lingkaran.
 Pada Gambar (b) bermuatan negatif dan gaya Lorentz yang membentuk lingkaran
dan mengarah ke pusat dikenal dengan gaya sentripetal.
7. Bagaimana agar gerak elektron membentuk lintasan spiral?
Agar gerakan elektron membentuk lintasan spiral yaitu dengan memberikan medan
magnet yang kedua dengan arah yang tegak lurus pada medan magnet pertama.
Tujuan dari pemberian medan magnet yang kedua dengan arah tegak lurus pada
medan magnet pertama ini supaya gaya Lorentz dapat mendorong elektron untuk
berpindah dari posisi melingkar satu ke berikutnya, sehingga ketika kita mengamati
pergerakkan elektron tersebut akan bergerak secara spiral.
8. Bagaimana jika dalam kondisi gerak melingkar, sebatang magnet batang didekatkan
pada tabung tersebut. Jelaskan apa yang terjadi.
Jika dalam kondisi gerak melingkar, sebatang magnet batang didekatkan pada
tabung tersebut maka akan terjadi medan magnet yang dapat mempengaruhi gerakkan
elektron, dimana ketika kutub magnet batang didekatkan maka akan mempengaruhi
penyimpangan gerakan elektron.
9. Gambarkan medan magnet dari koil Helmholtz dalam eksperimen anda dan medan
magnet bumi? Gunakan magnet jarum (kompas). Bagaimana pengaruhnya?

Gambar 6. Medan magnet koil helmholtz


Pada Gambar (a) dan Gambar (b) arah medan magnet menyimpang pada arah
utara dan selatan. Namun yang membedakan yaitu pada Gambar (a) medan magnet
dari koil Helmholtz menyimpang dan tegak lurus, sedangkan Gambar (b) tidak tegak
lurus. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya arus listrik dalam konduktor yang
menghasilkan medan magnet. Ketika medan magnet jarum didekatkan pada kawat
maka magnet jarum akan menyimpang, sama halnya dengan magnet jarum yang
didekatkan pada koil Helmholtz yang dialiri arus listrik maka magnet jarum akan
menyimpang.
2. Perhitungan
No. x y x2 y2 xy
-6
1. 0,001225 115 1,500625 X 10 13225 0,140875
2. 0,0016 120 2,56 X 10-6 14400 0,192
-6
3. 0,001702 125 2,896804 X 10 15625 0,212695
-6
4. 0,001806 130 3,261636 X 10 16900 0,234813
5. 0,001914 135 3,663396 X 10-6 18225 0,258398
-6
6. 0,002025 140 4,100625 X 10 19600 0,2835
7. 0,002139 145 4,575321 X 10-6 21025 0,310164
8. 0,002256 150 5, 089536X 10-6 22500 0,338438
9. 0,002377 155 5,650129X 10-5 24025 0,368367
-6
10. 0,0025 160 6,25 X 10 25600 0,4
Σ 0,01954375 1375 3,9547 X 10 -5
191125 2,73925
Σ2 0,00038196 1890625 1,564 X 10-9 3,6529 X1010 7,50349056

 Mencari kemiringan garis


𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦
𝑏=
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥 )2
10. 2,73925 − 0,01954375 . 1375
𝑏=
10 . 3,9547 X 10−5 − 0,00038196
0.51984375
𝑏=
1.35122 X 10−5
𝑏 = 38472.05

 Menentukan ketidakpastian 𝑆𝑦

1 2
∑𝑥 2 (∑𝑦)2 − 2∑𝑥∑(𝑥𝑦)∑𝑦 + 𝑛(∑𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ |∑𝑦 − |
𝑛−2 𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥 )2
𝑆𝑦

1 3, 9547 X 10−5 . 1890625 − 2.0,01954375.2,73925.1375 + 10.7,50349056


= √ |191125 − |
8 10 . 3,9547 X 10−5 − 0,00038196

1 2.58168278
𝑆𝑦 = √ |191125 − |
8 1.35122 X 10−5

1
𝑆𝑦 = √ |191125 − 191062,4|
8
𝑆𝑦 = 2,796309
 Menentukan ketidakpastian 𝑆𝑏
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √
𝑛∑𝑥 − (∑𝑥)2
2

10
𝑆𝑏 = 2,796309√
1.35122 X 10−5
𝑆𝑏 = 2405.588656

 Menentukan ratal relatif kemiringan garis


𝑆𝑏
𝑅𝑏 = 𝑥 100%
𝑏
2405.588656
𝑅𝑏 = 𝑥 100%
38472.05
𝑅𝑏 = 6,252%

Dan diperoleh nilai b = (384,72 ± 24,05) × 102 dengan ralat relatif 6,25%
(3AP),
 Menentukan nilai muatan spesifik elektron

2𝑏
𝑒/𝑚 =
(7,79 × 10−4 )2

= 1,26794 × 1011 C/kg

 Menentukan nilai muatan spesifik elektron

2 2
𝜕𝑒 2𝑏
2 𝜕 (7,79 × 10−4 )2 2 2 2 2

𝑆 𝑒 ⁄𝑚 = | 𝑚 𝑆 | = √| 𝑆 | = √| 𝑆 |
𝜕𝑏 3 𝑏 𝜕𝑏 3 𝑏 (7,79 × 10−4 )2 3 𝑏

2
2 2
= √| 𝑆 | = 5,28549 × 109 C/kg
(7,79 × 10−4 )2 3 𝑏

 Menentukan ralat relatif muatan spesifik elektron

0,0528 × 1011
𝑅′ 𝑒/𝑚 = = 4,168%
1,26794 × 1011

Dan diperoleh nilai muatan spesifik electron (1,2679 ± 0,0528) × 1011 𝐶/𝑘𝑔
dengan ralat relatif 4,17% (3AP).
3. Dokumentasi Percobaan

Gambar 7. Memvariasi Tegangan Gambar 8. Ampermeter dan Voltmeter

Gambar 9. Lintasan electron Gambar 10. Mengamati besar jari-jari

Gambar 11. Koil Helmholtz dan tabung lucutan elektron


4. Laporan Sementara
5. Plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai