Anda di halaman 1dari 5

Eksperimen Franck Hertz

H N Author1, M R D Huri2, dan S Maulida3,2


1)
Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Indonesia
2)
Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, Indonesia
3)
Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Kota Malang Indonesia

E-mail: shofimaulida256@gmail.com

Abstract : In this practicum, we learn about the excitation


energy caused by collisions that occur between electrons and
atoms. This energy can be observed through a graph of the
relationship between the voltage and current produced, which is
when the current decreases dramatically then the same amount
of excitation energy released by electrons. And in this
observation it can be obtained the value of the wavelength and
energy excitation and wavelength λ 1 = (3.45±0.064) .10-8 meters
relative error 1.85%. λ2 = (2,42±0,031). 10-8 meters relative error
1.30%. λ3 = (1,6340±0.1433).10-8 meters relative error 0.877%.
Keywords: excitation energy, collision, wavelength

Abstrak : Dalam praktikum ini mempelajari tentang energy eksitasi


yang diakibatkan oleh tumbukan yang terjadi antara electron dan atom-
atom. Energy ini dapat diamati melalui grafik hubungan antara
tegangan dan arus yang dihasilkan, yang mana saat arus mengalami
penurunan secara drastis maka besarnya sama energy eksitasi yang
dikeluarkan elektron. Serta dalam hasil pengamatan ini di dapat nilai
−18
panjang gelombang dan energy eksitasi E1=5,76. 10 Joule
E2=8,21.10−18 Joule E3 =1,21.10−17 Joule dan Panjang
gelombang λ1 = (3,45 ± 0,064 ).10-8 meter ralat relatif 1,85%. λ2 = (
2,42 ± 0,0 31) . 10-8 meter ralat relatif 1,30 %. λ3 = (1,6340±
0,1433). 10-8 meter ralat relatif 0,877 %.
Kata kunci: energi eksitasi, tumubukan, Panjang gelombang
1. Pendahuluan

Dalam praktikum ini franck hertz didapat dari eksitasi sebuah atom dari tingkat energi dasar ke tingkat
energy di atasnya, yang mana dalam hal ini dapat mengakibatkan atom mengalami radiasi. Mekanisme
yang digunakan dalam dalam ekperimen ini adalah teori tumbukan atom dengan partikel lain, yang
menimbulkan lucutan listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga medan listrik yang mempercepat
electron dan ion atomik sampai energy kineticnya cukup untuk mengeksitensikan atom ketika terjadi
tumbukan.[1]. Dalam praktikum franck hertz pun memiliki beberapa tujuan yaitu untuk mempelajari
tingkat energy diskrit dalam suatu atom dan menunjukkan tingkat energy eksitasi pada atom.
Pada tahun 1914 Franck dan Hetz menciptkan suatu alat yang dpaat digunakan untuk
mempelajari ionisasi electron yang dihasilkan dalam atom sebuah gas atau uap oleh electron yang
dipancarkan dari kawat panas melalui suatu proses emisi termionik. Electron ini lalu dipercepat di
dalam sebuah medan listrik sehingga energinya dapat diketahui. Dari gambar 1 terlihat perbedaan
potensial kecil Vo yang dipasang diantara kisi dan keeping pengumpul yang mana electron yang
mempunyai energy lebih besar dari harga minimum dapat digunakan saat arus I melalui amperemeter.
Saat potensial bertambah electron yang terdapat pada keeping bertambah, yang mana electronnya
hanya tepental dalam arah yang berbeda dengan arah datangnya. Hal ini terjadi karena atom lebih
massif dari electron, atom tidak kehilangan energy dalam proses tersebut. Setelah energy kritis
tercapai, arus akan menurun secara tiba-tiba dan naik kembali. Ini bermakna bahwa electron yang
bertumbukan dengan atom akan kehilangan energy kinetik secara total atau sebagian untuk
menegeksitasi atom ke tingkat energy yang lebih tinggi [2]

Gambar 1. Alat untuk Eksperimen Franck-Hertz

Dalam percobaan ini terdapat dua mekanisme eksitasi electron dari tingkat dasar ke tingkat yang
lebih tinggi yang mana akan memancarkan radiasi dan menimbulkan spectrum, yang mana dalam hal
ini juga akan mengalami berkurangny energy kinetic. Yang kedua yaitu lucutan listrik dalam gas yang
bertekanan rendah yang akan menimbulkan medan listrik yang mempercepat electron.
Proses tersebut menyatakan bahwa electron yang berkurang energinya dari harga minimum maka akan
menimbulkan arus. Saat electron bertambah dan tegangan bertambah maka menyebabkan arus naik.
Franck dan Hertz menembaki uap berbagai unsur dengan elektron yang energinya diketahui dengan
rangkaian eksperimen pada gambar 1. Perbedaan potensial Vo dipasang di antara kisi dan keeping
pengumpul, sehingga setiap electron yang mempunyai energy yang lebih besar dari harga minimum
maka akan kehilangan energy yang mana dapat berkontribusi pada arus I yang melalui amperemeter.
Kemampuan electron untuk melewati grid dan mencapai anoda dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
potensial pemercepat, potensial perlawanan dan keadaan tumbukan antara molekul-molekul gas dalam
tabung [3]
2. Metode
Metode Pelaksanaan
Mula-mula mengatur switch power (1) pada posisi off, switch (9) pada posisi manu, switch (10)
pada posisi internal, dan switch (11) pada posisi meter. Kemudian memutar semua tombol pada posisi
minimum. Setelah itu menghubungkan input dengan tegangan 220 Volt, kemudian mengatur jarum
amperemeter pada posisi nol dengan menggunakan tombol zero (7). Lalu mengatur tombol gain pada
posisi garis penunjuk mengarah ke atas. Lantas memutar tombol G2-K (5) searah jarum jam sampai
voltmeter menunjuk kira-kira 30 Volt. Lalu memutar tombol pemanas (2) sampai garis penunjuk
mengarah ke atas dan tunggu kira-kira 1-2 menit. Kemudian memutar tombol G1-K (3) sampai
amperemeter menunjukkan adanya arus dan putar tombol G2-P (4) sampai menunjukkan adanya
pengaruh pada jarum amperemeter. Setelah itu mengatur G1-K (3) dan G2-P (4) sedemikian sehingga
bila G2-K (5) diputar ke arah maksimum amperemeter tidak melebihi batas maksimum. Kemudian
mengatur tombol zero (7) agar menunjuk nol pada saat G2-K minimum (nol). Dari harga nol,
memperbesar V dengan memutar G2-K (5) sedikit demi sedikit yang akan diikuti oleh bertambah
besarnya arus yang ditunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga V tertentu harga i akan turun
drastis kemudian bertambah besar lagi. Lalu mencari keadaan penurunan i ini sebanyak 3-4 kali untuk
proses perubahan V dari harga nol sampai maksimum. Apabila keadaan di atas sudah didapat, dilanjut
dengan meminimumkan tombol G2-K (5), kemudian mengubah switch (9) pada posisi auto. Selanjutnya
memaksimumkan tombol G2-K (5), lalu meminimumkan tombol G2-K (5) dan mengubah switch (9)
pada posisi manu kembali. Kemudian melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan memutar
tombol G2-K (5) sedikit demi sedikit. Lalu melakukan pelaksanaan 5-9 dengan mengatur tombol G1-K
(3) dan G2-P (4) yang berbeda.
Gambar 2. Keterangan tombol

Metode analisis
Pada percobaan ini, analisis data yang dipakai adalah metode grafik untuk menampilkan
hubungan antara tegangan dan arus kolektor. Selain itu, pada percobaan ini juga menggunakan ralat
mutlak dan ralat relatif untuk menentukan standar deviasi serta besarnya ketidakpastian (ralat) panjang
gelombang atom hasil pengukuran.
2

Sλ=
√|−hc 2 1
eV 3 2
2 |
. . nst dan R λ =
λ
(1)

Arus yang terbaca pada amperemeter bersifat fluktuatif. Tegangan eksitasi yang besarnya
diketahui, dapat digunakan untuk menghitung energi eksitasi serta panjang gelombang yang dinyatakan
dalam persamaan berikut :
hc hc
E=eV , λ= atau λ= (2)
eV E
Hasil
Data Percobaan
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
No. V I Imin/ No. V I Imin/ No. V I Imin/
(Volt) (Ampere) Imax (Volt) (Ampere) Imax (Volt) (Ampere) Imax
1. 2 0 1. 2 2 1. 2 2
2. 4 2 2. 4 4 2. 4 6
3. 6 4 3. 6 8 3. 6 8
4. 8 4 4. 8 10 4. 8 12
5. 10 6 5. 10 12 5. 10 16
6. 12 10 6. 12 16 6. 12 20
7. 14 14 7. 14 20 7. 14 22
8. 16 18 8. 16 26 8. 16 26
9. 18 20 9. 18 32 9. 18 34
10. 20 24 * 10. 20 36 * 10. 20 28
11. 22 22 11. 22 34 11. 22 40
12. 24 20 12. 24 34 12. 24 36
13. 26 20 13. 26 34 13. 26 36
14. 28 20 14. 28 34 14. 28 38
15. 30 30 15. 30 34 ** 15. 30 40
16. 32 34 16. 32 42 16. 32 42
17. 34 38 17. 34 50 17. 34 52
18. 36 46 18. 36 58 18. 36 62
19. 38 46 * 19. 38 62 * 19. 38 64 *
20. 40 40 20. 40 60 20. 40 62
21. 42 36 21. 42 56 21. 42 58
22. 44 34 22. 44 54 22. 44 56
23. 46 38 23. 46 50 ** 23. 46 56 **
24. 48 42 24. 48 52 24. 48 58
25. 50 50 25. 50 62 25. 50 62
26. 52 60 26. 52 68 26. 52 72
27. 54 64 27. 54 78 27. 54 80
28. 56 64 * 28. 56 82 28. 56 84
29. 58 62 29. 58 82 * 29. 58 84 *
30. 60 56 30. 60 80 30. 60 82
31. 62 54 31. 62 74 31. 62 80
32. 64 54 32. 64 70 ** 32. 64 78
33. 66 60 33. 66 72 33. 66 76 **
34. 68 64 34. 68 76 34. 68 80
35. 70 74 35. 70 82 35. 70 88
36. 72 80 36. 72 90 36. 72 92
37. 74 82 37. 74 96 37. 74 98
38. 76 82 38. 76 98 38. 76 100
39. 78 80 * 39. 78 98 39. 78 100 *
40. 80 78 ** 40. 80 96 40. 80 98
41. 82 78 41. 82 92 41. 82 96
42. 84 80 42. 84 90 42. 84 96
43. 86 84 43. 86 92 43. 86 96 **
44. 88 88 44. 88 96 44. 88 98
45. 90 94 45. 90 100 45. 90 100
46. 92 98 46. 92 100 46. 92 100
47. 94 100 47. 94 100 47 94 100
48. 96 100 48. 96 100 48. 96 100
49. 98 100 49. 98 100 49. 98 100
50. 100 100 50. 100 100 50. 100 100

Tanda * untuk I maksimum, ** untuk I minimum


nst Voltmeter = 2 Volt
nst Amperemeter = 2 Ampere
Percobaan 1
Tegangan Pemercepat V 1=36 Volt
Energi Eksitasi E1=5,76. 10−18 Joule
Panjang Gelombang λ 1=3,45.10−8 m
Simpangan Baku Panjang Gelombang S λ =6,39.10−10 m
1

Ralat Relatif Panjang Gelombang R λ =1,851%


1

Percobaan 2
Tegangan Pemercepat V 2=51,3 Volt
Energi Eksitasi E2=8,21.10−18 Joule
Panjang Gelombang λ 2=2,42. 10−8 m
Simpangan Baku Panjang Gelombang S λ =3,14 .10−10 m
2

Ralat Relatif Panjang Gelombang R λ =1,298%


2

Percobaan 3
Tegangan Pemercepat V 3=76 Volt
Energi Eksitasi E3 =1,21.10−17 Joule
Panjang Gelombang λ 3=1,634.10−8 m
Simpangan Baku Panjang Gelombang S λ =1,43.10−10 m
3

Ralat Relatif Panjang Gelombang R λ =0,877 %


3
Pembahasan
Dalam Percobaan Franck-Hertz bertujuan untuk mempelajari tingkat energi diskrit dalam atom
dan tingkat energi eksitasi pada atom. Eksperimen ini dilaksanakan dengan set alat yang tersedia. Cara
kerja eksperimen ini saat elektron dipanaskan maka elektron-elektron akan meninggalkan semua
elektron kemudian dipercepat menuju kisi oleh beda potensial yang telah diatur. Atom memancarkan
rediasi karena atom tereksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar. Salah satu caranya dengan
bertabrakan dengan partikel lain. Pada saat terjadi tumbukan, sebagian dari energi kinetik partikel
diserap atom. Atom yang tereksitasi akan kembali ke tingkat dasar dan mengeluarkan satu foton atau
lebih. Di eksperimen ini akan ditentukan besarnya energi eksitasi dan panjang gelombang juga
menginterpretasikan grafik arus sebagai fungsi tegangan. Dari data pengamatan yang diperoleh dapat
dihitung energi eksitasi dan panjang gelombangnya yaitu pada energi eksitasi didapat
E1=5,76. 10−18 Joule E2=8,21.10−18 Joule E3 =1,21.10−17 Joule dan Panjang gelombang λ1 = (
3,45 ± 0,064 ).10-8 meter ralat relatif 1,85%. λ2 = (2,42 ± 0,0 31) . 10-8 meter ralat relatif 1,30 %. λ3
= (1,6340±0,1433 ). 10-8 meter ralat relatif 0,877 %.
Kesimpulan
Eksperimen Franck-Hertz yakni sebuah peracobaan yang menggunakan tabung berisi uap gas yang
didalamnya terdapat anoda, katoda, dan elektroda kolektor. Bila katoda dipanaskan, elektron lepas dari
permukaan. Elektron yang lepas dari katoda mengalami percepatan yang disebabkan oleh medan
listrik antara anoda dan katoda. Percobaan ini telah membuktikan kebenaran adanya energi pada atom
yang bersifat diskrit (tidak kontinu) dan juga membuktikan secara langsung bahwa tingkat energi
atomik memang ada dan tingkat-tingkat ini sama dengan tingkat-tingkat yang terdapat pada spektrum
garis. Selain itu, pada percobaan ini juga membuktikan tingkat energi eksitasi dari atom (saat arus
mengalami penurunan drastis). Cara menunjukkan tingkat-tingkat energi dengan membuat grafik
hubungan antara tegangan anoda dan arus. Pada grafik tersebut beberapa puncak yang menunjukkan
tingkat-tingkat energi eksitasi. Peristiwa eksitasi berkaitan dengan model atom Bohr menjelaskan
bahwa suatu elektron akan berpindah dari energi rendah (dengan memancarkan sinar) ke energi yang
lebih tinggi menyerap sinar. Dalam percobaan ini, didapatkan energi rata-rata eksitasi atom berturut
turut mulai dari titik pertama sampai titik ketiga adalah didapat E1=5,76. 10−18 Joule
E2=8,21.10−18 Joule E3 =1,21.10−17 Joule .
Ucapan Terimakasih
Terimakasih diucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun artikel ini.
Rujukan
[1] Beiser, Arthur (1983). Concepts of Modern Physics two edition. New York: McGraw-Hill
[2] Dosen-dosen fisika (2014). Fisika 2. Surabaya: YANASIKA
[3] Modul Praktikum Fisika Modern 2019

Anda mungkin juga menyukai