Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

FISIKA EKSPERIMENTAL 1
EFEK FOTOLISTRIK

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
RABU JAM KE :11-12
JUMAT JAM KE :11-12

DISUSUN OLEH
Gina Yunita Panosa (081911333013)

DOSEN PEMBIMBING :
. Dr. Nuril Ukhrowiyah S.Si, M.Si.
Erwin Sutanto ST, M.Sc.

LABORATORIUM FISIKA MODERN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
ABSTRAK

Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya electron dari permukaan logam ketika disinari
oleh cahaya yang memiliki energy lebih besar daripada fungsi logam kerja. Tujuan dari
percobaan efek fotolistrik itu sendiri yaitu untuk menentukan nilai tetapan Planck dan
energy kinetic maksimum foto electron, untuk mengetahui intensitas dan frekuensi cahaya
terhadap besarnya potensial penghenti (Stopping potential). Salah satu simulasi yang dapat
digunakan untuk percobaan Efek Fotolistrik yaitu dengan menggunakan Photoelectric.
Prinsip kerja alat ini yaitu cahaya monokromatik yang dijatuhkan pada plat logam katode
dapat melepaskan fotoelektron dari plat logam tersebut. Pemberian beda potensial V antara
katode dan anode menyebabkan foto elektrik bergerak dari katode ke anode. Dalam
eksperimen ini dapat diketahui bahwa energi kinetik maksimum tidak bergantung pada
intensitas cahaya melainkan bergantung pada panjang gelombang suatu filter. Selain itu,
nilai arus maksimum sebanding dengan kenaikan intensitas cahaya. Eksperimen ini
menggunakan aplikasi Photoelectric yang memiliki prinsip kerja yaitu cahaya
monokromatik menyinari plat logam sehingga katode dapat melepaskan elektron dari plat
logam. Hasil percobaan membuktikan bahwa energi kinetik maksimum foto elektron tidak
bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada panjang gelombang. Dan laju
elektron dipengaruhi oleh intenstas cahaya, namun tidak berpengaruh pada panjang
gelombang yang digunakan.

Kata kunci : Efek fotolistrik, Photoelectric, Konstanta Planck


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya electron dari permukaan logam karena
logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energy lebih besar dari energy
ambang logam. Untuk menguji teori kuantum yang kemukakan Max Planck, kemudian
Albert Einstein mengadakan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki bahwa
cahaya merupakan pancaran paket-paket energi yang kemudian siebut foton yang
memiliki energy sebesar hv. Percobaan yang dilakukan Einstein lebih dikenal dengan
sebutan efek fotolistrik. Pada peristiwa efek fotolistrik untuk melepaskan electron
diperlukan sejumlah tenaga minimal yang besarnya bergantung pada jenis/sifat logam
tersebut. Tenaga minimal ini disebut dengan work function atau fungsi kerja dari
logam, dan dilambangkan dengan . Keperluan tenaga tersebut disebabkan electron
terikat oleh logamnya. Energi gelombang elektromagnetik/foton terkuantitasi besarnya
adalah : Ef =hʋ, ʋ = frekuensi gelombang elektromagnetik h = tetapan Planck Bila
dikenakan pada suatu logam dengan fungsi kerja , dimana hʋ > , maka electron dapat
terlepas dari logam. Bila energy foton sama dengan fugsi kerja logam, maka frekuensi
foton tersebut disebut frekuensi ambang dari logam. 𝑉0 = ∅/h Elektron yang lepas dari
logam karena dikenai foton, akibat efek fotolistrik ini disebut fotoelektron dengan
energy kinetic sebesar 𝐸𝑘 = hʋ -∅ = h(ʋ- ʋ0)

Gambar diatas merupakan system peralatan yang digunakan untuk mempelajari


efek fotolistrik. Alat tersebut terdiri atas tabung hampa yang dilengkapi dengan dua
elektroda yaitu katoda dan anoda. Dua elektroda dalam tabung hampa, dimana salah
satunya adalah logam yang disinari(sebuah sel foto). Antara kedua elektroda diberi
beda potensial sebesar Va dengan baterai E1 dan E2 yang nilainya dapat divariasi dari
Va = - E1 sampai dengan V2 = + E2 dengan suatu potensiometer. Arus fotoelektron
(Ie) dapat diukur dengan menggunakan micrometer atau galvanometer. Untuk suatu
nilai v > v0 dengan intensitas tertentu, Va = Vs (tegangan pemberhenti/stopping
voltage) yang memenuhi persamaan : 𝑉𝑠 = ℎ 𝑒 − ∅ 𝑒 Dari persamaan tersebut
menunjukan bahwa Vs merupakan fungsi v. Sehingga pengukuran Vs untuk berbagai
nilai v memungkinkan untuk menentukan nilai ℎ/𝑒 dan ∅/e.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mempelajari dan memahami efek fotolistrik secara eksperimen.
2. Menentukan nilai tetapan Planck dan Energi kinetic maksimum foto electron.
3. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell).
4. Menentukan panjang gelombang dari filter yang digunakan.
BAB 2
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


. Photoelectric Simulation Bahan Target Sodium Dan Calcium.

2.2 Prosedur Kerja


a. Perangkat Planck’s Constant Measuring Nakamura
1. Pahami terlebih dahulu SOP dari perangkat
2. Aktifkan perangkat percobaan efek fotolistrik
3. Lakukan proses kalibrasi ( sesuai arahan dari dosen pembimbing atau
asisten)
4. Atur sensitifitas alat ukur.
5. Pasang filter dengan  = 5769,59 Å.
6. Atur intensitas sumber cahaya pada skala 1 (Intensitas terkecil)
7. Catat nilai arus (I) dan tegangan pemberhenti (Vs)
8. Untuk tegangan pemberhenti dapat ditentukan dengan cara mengubah nilai
tegangan sampai arus yang didapat bernilai nol
9. Ulangi langkah 4-7 untuk filter yang lain, panjang gelombang filter berturut-
turut secara λ = 5460,74 Å dan 4347,50 Å serta filter lain yang tidak
diketahuibergantian dengan nilai panjang gelombangnya.
10. Ulangi dengan intensitas sumber cahaya yang berbeda
11. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan Perangkat Planck’s

b. Constant Measuring Daedalon


1. Pahami terlebih dahulu SOP dari perangkat
2. Aktifkan perangkat percobaan efek fotolistrik
3. Putar selektor “eksperiment” ke “1a-e”
4. Putar selektor “ Meter Reading” ke posisi “Backing Volts”
5. Putar selektor “ADJUST” hingga backing volt bernilai 0 Volt (nilai volt
dapat dilihat pada layar)
6. Pasang filter dengan = 470 nm
7. Aktifkan sumber cahaya dan letakan tepat didepan filter yang telah
terpasang
8. Atur intensitas sumber cahaya pada skala 1 (Intensitas terkecil)
9. Putar selektor “Meter Reading” ke posisi “High” atau “Low”
10. Catat nilai arus (I)
11. Putar selektor “ADJUST” hingga arus bernilai 0
12. Putar selektor “Meter Reading” ke posisi “Backing Volts”
13. Catat nilai Tegangan pemberhenti (Vs)
LAMPIRAN

grafik sodium
Vs (V)
5
I2= 4.173E-15x - 2.401
4.5
4 I1 = 4.173E-15x - 2.411
3.5
3
I3 = 4.202E-15x - 2.428
2.5 I3
2 I1
1.5
1 I2
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2
ʋ (10^15 Hz)

grafik kalsium
Vs (V) 4.5
4 I1= 4.222E-15x - 3.095
3.5
I2 = 4.222E-15x - 3.085
3
2.5
I3 = 4.207E-15x - 3.062 i1
2
1.5 I2
1 I3
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2
ʋ (10^15 Hz)
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai