Anda di halaman 1dari 23

SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK, RADIOMETRI, DAN FOTOMETRI

Disusun Oleh:
Herlina Febrianti (1720209012)
MonikaPurnama Sari (1720209014)
Riski Ayu Amelia (1720209016)
Suci Rahmah Sari (1720209018)

Dosen Pengampu:
Eka Indaryani, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan semesta alam, atas ridha dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah OPTIK dengan baik. Salawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. selaku Rasulullah di
akhir zaman.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan makalah ini agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang OPTIK, yang kami sajikan dalam beebagai
sumber. Tersusunnya makalah ini berkat usaha yang maksimal penulis dan
bantuan berbagai pihak yang telah membantu baik berupa dorongan semangat
maupun materil.
Demikianlah penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada pihak yang telah membantu kami semua dengan baik, serta meminta maaf
apabila ada bebera kesalahan yang kami lakukan secara sengaja maupun tidak
disengaja.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh
yang senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan di berikan balasan yang
berlipat ganda kepada semuannya. Untuk itu semoga makalah OPTIK ini kelak
bermanfaat di kemudian hari. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Palembang, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Spektrum Elektromagnetik ............................................................... 2
B. Radiometri ......................................................................................... 11
C. Fotometri ........................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19
A.Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan
gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apakah
gelombang elektromagnetik? Apacontoh gelombang elektromagnetik?
Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah
satucontohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan
medium sebagai perantara dalam perambatannya. Contoh lain gelombang
radio. Tetapi spectrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai
jenis gelombang lainnya yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang
spectrum elektromagnetik, radiometri dan fotometri dan penerapannya
masing-masing gelombang dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumsan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksuddengan spectrum elektromagnetik?
2. Apa yang dimaksud dengan radiometri?
3. Apa yang dimaksud dengan fotometri?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari spectrum elektromagnetik.
2. Mengetahui pengertian radiometri.
3. Mengetahui pengertian dan kegunaan fotometri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
1. Spektrum Elektromagnetik

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan


panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik.
Gambar spektrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang
gelombang mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang
gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke
energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang energi rendah dan
frekuensi tinggi seperti X-ray dan Gamma Ray. Spektrum elektromagnetik
dibagi dalam berbagai klasifikasi antara lain : Low Frekuensi (LF),
Medium Frekuensi (MF), High Frekuensi (HF), Very High Frekuensi
(VHF), Ultra High Frekuensi (UHF), Super High Frekuensi (SHF), EHF,
THF. Dimana untuk frekuensi dari 10 Khz – 10 Ghz merupakan batas
yangdapat dilewati oleh gelombang radio, microwave, infra red ,dan
ultraviolet. kemajuan teknologi telah mewujudkan beberapa media
rangkaian yang melakukan proses transmisi data tanpa menggunakan wire
atau lebih dikenal "wireless trasnmission". media tersebut adalah Spektrum
Elektromagnetik (Electromagnetic Spectrum), Pemindahan Radio (Radio
Transmission), Pemindahan Gelombang Mikro (Microwave
Transmission), Pemindahan Gelombang Ringan (Lightwave Transmission)
dan Gelombang Infra Merah serta Milimeter (Infrared and Milimeter
Waves).Setelah melebihi batas tersebut hanya dapat dilewati oleh sinar-x
dan sinar gamma, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini :

2
3

Contoh Spektrum Elektromagnetik:

a) Gelombang Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah,
dengan kisaran panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang
dari satu meter. Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk
meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk
mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi,
mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan memonitor
4

lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.


Berdasarkan lebar frekuensinya, gelombang radio di bagi menjadi lima
kelompok, yaitu :

b) Gelombang Mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah adalah gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang
mikro diserap oleh sebuah benda, maka muncul efek pemanasan pada
benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka
makanan menjadi panas dalam selang waktu yang singkat. Proses inilah
yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan
dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR
(Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan
menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang
mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang
mikro. Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c = 3 X 108
m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan
penerimaan.
5

c) Sinar Inframerah

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang


gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari
radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa
Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan
tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Sinar ini dibangkitkan oleh getaran elektron dalam molekul karena
benda dipanaskan. Pemanfaatan antara lain : terapi fisik (physical
therapy), fotografi inframerah untuk keperluan pemetaan sumber alam
dan diagnosa penyakit.

d) Cahaya Tampak
Cahaya tampak (sering disebut cahaya) adalah radiasi gelombang
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Berdasarkan
dari urutan frekuensi terkecil, ia memiliki cahaya Merah, Jingga,
Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu ( Me Ji Ku Hi Bi Ni U).
Sedangkan dilihat dari kisaran panjang gelombang yaitu dari ungu –
merah. Posisi sinar tampak pada spectrum elektromagnetik adalah di
tengah. Tipe energi ini bisa dideteksi oleh mata manusia, film dan
detektor elektronik. Panjang gelombang berkisar antara 0.4 to 0.7 _m.
Perbedaan panjang gelombang dalam kisaran ini dideteksi oleh mata
manusia dan oleh otak diterjemahkan menjadi warna.
6

Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak


ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel
berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :

Ungu 380–450 nm
Biru 450–495 nm
Hijau 495–570 nm
Kuning 570–590 nm
Jingga 590–620 nm
Merah 620–750 nm

e) Sinar Ultraviolet
Sinar Ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz
sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8 m 10-7
m. Gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala
listrik. Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuh-tumbuhan, dan
dapat membunuh kuman penyakit.
Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar
ultraviolet dipermukaan bumi, lapisan ozon yang ada dalam lapisan
atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan
meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan
makhluk hidup di bumi.
Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang
gelombang: 380–200 nm) dan UV vakum (200–10 nm). Ketika
mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada
UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang" atau
"blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut "Gelombang
Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut
"Gelombang Pendek" (Short Wave). Istilah ultraviolet berarti
7

"melebihi ungu" (dari bahasa Latin ultra, "melebihi"), sedangkan kata


ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya
dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan
serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai "hampir UV".
Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar
belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan
penglihatan warna manusia.

f) Sinar X
8

Sinar x mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau


panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Sinar – X dihasilkan
oleh elektron-elektron yang berada dibagian dalam kulit elektron
atom, atau pancaran yang terjadi karena elektron dengan kelajuan
besar menumbuk logam. Sinar – x dapat digunakan untuk memotret
kedudukan tulang-tulang dalam badan, khususnya untuk menentukan
tulang yang patah.
Sinar-X atau sinar Rontgen adalah salah satu bentuk dari
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10
nanometer ke 100 picometer (mirip Sinar-X umumnya digunakan
dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X.

g) Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau
panjang gelombang nya 10 cm- 10cm. Sinar ini dihasilkan oleh inti
radioaktif selama reaksi nuklir tertentu sedang berlangsung. Daya
tembusnya yang sangat besar dapat menyebabkan efek yang serius
jika diserap oleh jaringan hidup. Dengan pengontrolan, sinar ini
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dan mensterilkan peralatan
rumah sakit.

2. Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari


perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, dimana arah
getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
a) Terjadinya Gelombang Elektromagnetik
Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnetik menyebabkan
9

muatan listrik mengalir dalam loop kawat atau ekuivalen dengan


bangkitnya medan listrik. Maxwell mengusulkan proses kebalikan bahwa
suatu perubahan medan listrik akan membangkitkan medan magnetik.
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
1. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
2. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat
gelombang elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (ε) dan
permeabilitas (µ) zat.
Jika perubahan medan magnetiknya sinusoida maka dibangkitkan medan
listrik yang juga berubah secara sinusoida. Selanjutnya perubahan medan
listrik secara sinusoida ini membangkitkan medan magnetik yang berubah
secara sinusoida. Demikian seterusnya terjadi proses berantai
pembentukan medan listrik dan medan magnetik yang merambat kesegala
arah. Merambatnya medan listrik dan medan magnetik ke segala arah
inilah yang disebut gelombang elektromagnetik.

b) Bentuk Gelombang Elektromagnetik.


Gambar dibawah menunjukkan perubahan medan listrik E dan perubahan
medan magnetik B yang menghasilkan gelombang elektromagnetik.
10

c) Perhitungan Cepat Rambat Gelombang Eletromagnetik

Persamaan yang barhasilkan diturunkan maxwell untuk menghitung cepat


rambat gelombang elektromagnetik dalam vakum c adalah :

1
𝑐=
√𝜇0 𝜀0

Dengan :c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)


𝜇0 = permeabilitas vakum = 4π x 10-7 Wb A-1 m-1
𝜀0 = permitivitas vakum = 8,85418 x 10-12 C2 N-1 m-2
Jika nilai µ dan ε dimasukkan ke rumus di atas maka dihasilkan nilai c = 3
x 10-8 m/s
d) Persaman dasar gelombang

Rumus kecepatan cahaya :


v = λf

Dimana λ adalah panjang gelombang, f adalah frekuensi, v adalah


kecepatan cahaya. Kalau cahaya bergerak di dalam vakum, jadi v = c, c =
kecepatan cahaya jadi :
c = λf
11

B. RADIOMETRI
1. Pengertian Radiometri
Radimetri adalah bidang yang mengkaji pengukuran radiasi
elektromagnetik, termasuk cahaya tampak. Terdapat dua aspek radiometri
yaitu teori dan praktek. Dalam prakteknya, ilmu instrument dan bahan
digunakan dalam pengukuran cahaya, antara lain termokopel radiasi,
bolometer, fotodioda, dll. Sedangkan teori radiometri membahas tentang
teorema radiometri secara umum dengan menggunakan persamaan
matematika sehingga radiometri dapat mudah dipahami.

2. Besaran-besaran Radiometri
a. Tenaga Sinaran (Q)
Radiasi gelombang elektromagnetik mentransportkan energi tanpa medium.
Ketika cahaya diserap oleh suatu benda atau medium, maka energy tersebut
dapat mengalami perbahan menjadi bentuklain. Energi inilah yang disebut
sebagai tenaga sinaran. Lambangnya Q dan satuannya Joule.
b. Fluks Sinaran (𝚽)
Fluks sinaran adalah banyaknya energi sinaran per satuan waktu.
𝑑𝑄
Φ=
𝑑𝑡
c. Intensitas Sinaran (I)
Intensitas sinaran adalah banyaknya fluks sinaran yang mengalir tiap
perubahan satuan luas.
𝑑𝛷
I = 𝑑𝜔𝐼
𝑑𝐴
d𝜔 = 𝑟2
𝑑𝛷 𝑑𝛷 𝐼
E = 𝑑𝐴 = 𝑟 2 𝑑𝜔 = 𝑟 2
12

d. Kesinaran (L)
d2Φ
L=
[𝑑𝐴(𝑑𝜔 cos 𝜃)]

e. Irradian (E)
Irradian adalah banyaknya fluks sinaran yang mengenai suatu permukaan
benda per satuan luas.
𝑑𝛷
E=
𝑑𝐴

f. Kepancaran Sinaran (M)


Kepancaran sinaran adalah banyaknya fluks sinaran yang meninggalkan
suatu permukaan benda per satuan luas.
𝑑𝛷
M=
𝑑𝐴
13

g. Kesinaran Spektrum (𝑳𝝀 )


d3Φ
𝐿𝜆 = [𝑑𝐴(𝑑𝜔 cos 𝜃)𝑑𝜆]

h. Irradian Spektrum (𝑬𝝀 )


𝑑𝐸
𝐸𝜆 =
𝑑𝜆

C. Fotometri
Fotometri ialah sains pengukuran cahaya, yaitu dari segi kecerahan
yang diserap oleh mata manusia. Ini berlainan dengan radiometri, yaitu sains
pengukuran cahaya dari segi kuasa mutlak. Fotometri merupakan suatu
metoda analisa kimia yang didasarkan pada pengukuran besaran serapan sinar
monokromatis tertentu oleh suatu lajur larutan dengan menggunakan detektor
fotosel dimana besaran ini merupakan fungsi dari kandungan komponen
tertentu. Maksud kata tertentu pada defenisi diatas adalah digunakan untuk
menentukan zat atau senyawa yang diinginkan. Pada detector fotosel, energi
sinar yang ditangkap di ubah menjadi energi listrik yang sebanding. Berikut
ini bagan dasar fotometri:
Peralatan fotometer dapat dibagi atas:
1. Berdasarkan jenis monokromatornya
a. Filter fotometer, pada sistem ini dimungkinkan pengukuran besaran
penyerapan sinar monokromatis tertentu dengan menggunakan
monokromator berupa filter cahaya dimana untuk setiap jenis sinar
monokromatis dibutuhkan filter yang berbeda pula. Dengan kata lain,
petunjuk pada filter fotometer adalah “ganti filter”.
14

b. Spektrofotometer, pada peralatan ini memungkinkan pengukuran


penyerapan sinar pada variasi panjang gelombang/sinar monokromatis
dengan menggunakan sistem kisi difraksi ataupun sistem prisma
sebagai monokromatornya. Dengan sistem ini dihasilkan kurva
spektrofotometris suatu senyawa/larutan. Pada spektro ini pemilihan
sinar monokromatisnya dinyatakan dalam nilai panjang
gelombangnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memutar tombol set
lamda dan nilainya dapat dibaca pada skala lamda peralatan ini.
Keyword pada spektrrofotometer adalah “set lamda”.
2. Berdasarkan berkas sinarnya
a. Fotometer sinar tunggal
b. Fotometer sinar rangkap.
Keunggulan sinar rangkap dibandingkan sinar tunggal adalah:
1) Sinar rangkap lebih stabil atau tidak terpengaruh oleh adanya
fluktuasi dari sumber cahaya.
2) Dengan sinar rangkap memungkinkan serapan sinar latar belakang
yang terdapat pada sampel.
3) Pada sinar rangkap cukup 1 kali set, maka sinar gelombang sudah
bisa untuk uji sampel selanjutnya pada beragam panjang
gelombang.
3. Berdasarkan panjang gelombang yang digunakan
a. Fotometer sinar tampak / visible (400 – 750 nm)
b. Fotometer sinar UV (200 – 400 nm)
c. Fotometer sinar IR (750 – 1000 nm)

Filter fotometer sinar tunggal (ffst), dimana monokromatornya adalah


sebuah filter yang dapat meneruskan sinar pada jenis warna sinar yang tertentu
yang berupa sinar monokromatis. Sinar monokromatis yang dihasilkan
diteruskan pada cuvet yang berisi larutan berwarna sehingga akan terjadi
penyerapan sebagian sinar dan ada sebagian lagi sinar ditransmisikan. Sinar
yang ditransmisikanakan dirubah oleh detektor menjadi energi listrik yang
15

sebanding. Besarnya energi listrik yang dihasilkan dapat terbaca pada sistem
indikator dengan bentuk transmitan (0 – 100%). Warna cahaya yang diserap
oleh suatu larutan warna komplemen yang dimiliki larutan berwarna merah,
maka larutan akan menyerap warna komplemen dari merah yaitu hijau kebiru-
biruan dan warna merah akan diteruskannya. Untuk itu filter yang akan
digunakan adalah filter yang berwarna hijau kebiru-biruan. Bila tersedia
beberapa buah filter dengan corak warna yang hampir sama. Maka dipilih
filter yang menghasilkan pembacaan absorban maksimum atau pembacaan
transmitan yang minimum. Jadi panjang gelombang yang dipakai untuk
penentuan kuantitatif digunakan panjang gelombang yang menghasilkan
serapan maksimum. Fotometer dapat dipergunakan untuk keperluan mengukur
cahaya dalam arti yang seluas-luasnya. Cahaya yang dapat diukur bisa berupa
cahaya yang berasal dari flouresensi, cahaya difus, cahaya transmisi dan lain-
lain. Konstruksi sebuah fotometer tidak berbeda banyak dengan konstruksi
sebuah kolorimeter. Salah satu penggunaan filter fotometer adalah untuk
menetukan kadar suatu zat atau ion dalam larutan. Dimana absorban
merupakan hubungan linear antara absorbansi dengan konsentrasi zat yang
diserap (fungsi dari konsentrasi).
Penentuan kadar ini didasarkan pada hukum Lambert Beer yaitu:
A = - log T = a b c
dimana:
A = absorban
a = koefisien absorbs
b = tebal kuvet
c = konsentrasi (gr/L).

Terjadinya penyimpangan dari hukum Lamber-Beer disebabkan karena:


a. pengaruh pH
b. pengaruh suhu
c. pengaruh penambahan reagen
d. celah detector
16

e. interaksi kimia antara larutan dengan lingkungan atau dengan pelarut

Untuk penentuan kurva kalibrasi standar digunakan persamaan regresi


yaitu:
Y = A + BX
Untuk menghasilkan analisa secara fotometri sinar tampak ada tiga hal
yang harus ditempuh:
1. Pembentukan warna larutan
2. Pemilihan panjang gelombang
3. Membuat kurva kalibrasi standar (KKS)

Komponen-komponen peralatan fotometris adalah:


1. Sumber cahaya Syarat-syarat dari suatu sumber cahaya adalah:
a. Memancarkan berkas sinar dengan intensitas Po yang besar
b. Menghasilkan sinar yang kontinu
c. Intensitas cahaya yang diberikan harus stabil
Yang bisa bertindak sebagai sumber cahaya antara lain adalah:
a) Lampu pijar (untuk daerah sinar tampak)
b) Lampu busur (untuk daerah sinar tampak)
c) Lampu flouresen (untuk daerah UV) d) Nerst glower dan globar (untuk
daerah IR)
2. Pengatur Intensitas (PI) Digunakan untuk mengatur intensitas yang
dihasilkan dari sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan dan
sesuai dengan kebutuhan alat. Pengatur intensitas dapat berupa:
a. Diafragma Intensitas terbesar jika diafragma membesar
b. Mengatur posisi sudut berkas sinar yang dating
c. Tahanan potensiometri
d. Tekanan geser
3. Monokromator Digunakan untuk merubah sinar policromatis menjadi
sinar monokromatis.
17

4. Cuvet Adalah benda transparan dan punya ketebalan tertentu. Berfungsi


sebagai wadah atau tempat. Dapat berbentuk Recta Anguler (penampang
bujur sangkar) dan penampang silinder. Cuvet berdasarkan bahannya,
dapat dibagi menurut panjang gelombang: sinar tampak: cuvet terbuat dari
kaca atau plastic tak berwarna sinar UV : cuvet terbuat dari kuarsa sinar
Infra Red: cuvet terbuat dari Kristal NaCl.
5. Detektor Detektor berfungsi sebagai mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik. Energy listrik yang dihasilkan sebanding dengan sinar yang
ditransmisikan. Dengan kata lain, detector mendeteksi transmitan lalu
diteruskan secara sempurna. Contoh detektor:
a. Barrier layer cell (BLC)
b. Foto emisi
c. Foto konduktif
d. Viclicon
6. Indikator Bisa berupa:
a. Milivolmeter
b. Osiloskop
Jenis indikator harus dicocokkan dengan detektor yang digunakan. Jika
antara indikator dan detektor tidak sesuai maka ditempatkan suatu alat yang
dapat menyesuaikannya misalnya amplifier. Pada percobaan ini dipakai
fotometer sinar tampak (visible) untuk penentuan komponen berupa ion Fe+3
dengan reagen pengomplek asam salisilat.

Fotometer memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:


a. Dapat mengukur intensitas sinar yang kokoh
b. Harganya relatif murah
c. Tidak membutuhkan arus listrik
d. Detektor lebih mudah membedakan warna
e. Dapat memilih panjang gelombang, namun fotometer memiliki kelemahan
yaitu karena tidak menggunakan penguat arus, intensitas cahaya yang
terukur hanya yang tinggi saja.
18

Filter yang digunakan memiliki fungsi


a. Memilih salah satu panjang gelombang yang diinginkan
b. Memperoleh analisa dengan kepekaan yang tinggi
c. Mengurangi gangguan zat lain guna mendapatkan keselektifan yang baik
d. Memenuhi hukum Lamber-Beer
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa begitu besar
peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan
kita sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya. Spektrum
elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang
mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang
gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton.
Beberapa contoh spektrum elektromagnetik seperti:
 RADAR (Radio Detection And Ranging), digunakan sebagai
pemancar dan penerima gelombang
 Inframerah dihasilkan dari getaran atom dalam bahan dan
dimanfaatkan untuk mempelajari struktur molekul
 Sinar Tampak
 Sinar X
 Sinar Ultraviolet
B. Saran
Masyarakat hendaknya lebih mengetahui dan memahami tentang
gelombang elektromagnetik karena selain bermanfaat untuk kehidupan,
ternyata gelombang elektromagnetik memiliki dampak yang buruk juga.
Dengan lebih memahami gelombanng elektromagnetik, diharapkan
masyarakat akan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan gelombang
elektromagnetik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kennedy, John. 1986. ANALYTICAL CHEMISTRY PRINCIPLE. Harcount Grace


Javanovich Publisher : New York.
Underwood, A.L. dan R.A. Day. 1999. ANALISA KIMIA KUANTITATIF. Edisi
ke5. Erlangga : Jakarta.
Vogel. 1994. KIMIA ANALISIS KUANTITATIF ANORGANIK. Edisi ke-4.
Penerbit EGC : Jakarta.
Utama, Judhistira Aria. 2005. FOTOMETRI GUGUS DENGAN METODE
APERTUDE PHOTOMETRY. Universitas Pendidikan Indonesia :
Laboratorium Bumi Antariksa

Anda mungkin juga menyukai