Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PENDAHULUAN

PEMBIASAN PADA LENSA

Di Susun oleh :

NAMA : Muhammad Syarif Hidayatullah


STAMBUK : 03220200032
KELOMPOK / FREKUENSI : 3B / A2
JURUSAN / FAKULTAS : TEKNIK MESIN / TEKNIK

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang sangat pesat


perkembangannya. Salah satu cabang ilmu pengetahuan ialah ilmu fisika.
Ilmu fisika merupakan suatu ilmu yang sangat penting, karena sering
memudahkan kita untuk mewakili suatu alat atau sistem secara keseluruhan
dengan suatu gejala fisis. Oleh karena itu, untuk lebih memahami suatu
konsep fisika, maka perlu dilakukan praktikum fisika. Praktikum fisika
dilakukan dengan menggunakan alat dan model yang sederhana sehingga
dapat diterima dengan mudah untuk dianalisis.
Praktikum fisika kali ini mengenai sistem lensa. Mahasiswa dituntut
dapat bekerja, mengamati, menganalisis, serta menyimpulkan apa yang
terjadi selama percobaan. Sistem lensa merupakan salah satu materi pokok
sistem optik. Dari percobaan kali ini kita akan mengetahui, mengamati dan
mempelajari sistem lensa lebih mendalam dan spesifik.
Sistem lensa ialah bab yang mempelajari mengenai proses yang dialami
oleh lensa, seperti proses jalannya sinar, proses pembentukan bayangan ,
proses menentukan titik fokus pada lensa, mementukan sifat bayangan, dan
sebagainya. Lensa itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu lensa tipis dan lensa
tebal. Tapi, pada percobaan ini kita hanya akan membahas mengenai lensa
tipis. Lensa tipis terbagi dua, yaitu lensa positif dan lensa negatif. Kedua
lensa tersebut akan kita gunakan di dalam percobaan ini.
Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau
membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika suatu
benda berada di depan lensa, maka bayangan dari benda tersebut akan

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

terbentuk. Lensa umumnya tersebut dari kaca atau plastik. Lensa memiliki
dua permukaan di mana permukaannya ada yang cembung dan cekung.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU)


Mahasiswa dapat memahami peristiwa pembiasan pada lensa cekung
dan cembung, serta menemukan jarak fokus dari indeks bias lensa.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK )
1. Mahasiswa dapat dapat melukiskan jalannya cahaya dan
menentukan bayangan benda pada lensa.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian titik fokus pembesaran,
bayangan nyata dan maya.
3. Mahasiswa dapat menentukan menentukan fokus lensa cekung dan
cembung.
4. Mahasiswa dapat menentukan fokus lensa gabungan.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

A. Pembiasan Cahaya

Pembelokan berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke


medium lain yang kerapatan optiknya berbeda disebut pembiasan refraksi.
Mengapa terjadi pembiasan cahaya? Pembiasan terjadi karena kerapatan
optik keduamedium berbeda. Kerapatan optik udara lebih kecil
dibandingkan kerapatan optickaca.

Gambar 2.2.1 Pembiasan cahaya yang berbeda kerapatan kerapatan


optiknya.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Mendekati garis normal

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari


medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahayamerambat dari udara ke dalam air.
2. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya
merambat dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
A. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya
B. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut
datang lebih kecil dari 900).
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya :
A. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
B. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat
membuat jelas pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena
adanya pembiasan.
C. Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada
kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil diband
ingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. “Perbandingan
laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat
dinamakan indeks bias” (Christian Huygens, 1629-1695).
Secara matematis dapat dirumuskan :

𝑐
............................................................................................................
n - -𝑣 (2.2.1)

Keterangan :
n = indeks bias
Muhammad Syarif Hidayatullah
03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

c = laju cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)


v = laju cahaya dalam zat.

Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias dua medium yang
berbeda. Indeks bias relatif medium pertama terhadap medium kedua berarti
perbandingan indeks bias medium kedua terhadap medium 1.
B. Hukum Pembiasan Snellius

Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell


(1591 –1626) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut
datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum
Snell, yang berbunyi:
1. Hukum I Snellius : Sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar.
2. Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca),
maka sinar dibelokkan mendekati garis normal, jika sebaliknya, sinar datang
dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke
udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.
Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya akan dipantulkan atau
dibiaskan saat melewati bidang batas antara dua medium. Saat cahaya dari
udara melewati bidang batas antara air dan udara, maka sebagian kecil dari
cahaya akan dipantulkan dan sisanya akan diteruskan.
Karena terdapat perbedaan kerapatan optik antara udara dan air, maka arah
berkas cahaya yang datang dari udara tidak akan sama dengan arah berkas
cahaya di dalam air. Karena hal tersebut, maka cahaya akan dibelokkan.
Peristiwa ini disebut pembiasan.
Sedangkan, rapat optik adalah sifat dari medium tembus cahaya (zat optik)
dalam melewatkan cahaya. Kerapatan optik yang berbeda pada dua medium,
menyebabkan cepat rambat cahaya pada kedua medium tersebut berbeda.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Perbandingan antara cepat rambat cahaya pada medium 1 dan medium 2


disebut indeks bias. Jika medium 1 adalah ruang hampa, maka perbandingan
antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dan di sebuah medium disebut
indeks bias mutlak medium tersebut.
Jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat,
maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut sinar datang
kita perbesar, maka sudut bias akan makin besar pula.

C. Pembiasan Pada Lensa

Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan


atau lebih dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan bidang
lengkung. Lensa terdiri dari 2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks) dan
lensa cekung (konkaf). Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih
tebal daripada bagian tepinya. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian
tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya.
1. Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian
tepinya.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Gambar 2.2.2 Lensa Cembung.


Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu :
A. Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua
permukaannya cembung.
B. Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu
lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.
C. Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang
permukaannya satu cembung dan yang lain datar.
Tiga sifat sinar-sinar istimewa lensa cembung , yaitu :
A. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama, akan dibiaskan
menuju titik fokus di seberang.
B. Berkas sinar datang melalui titik fokus, akan dibiaskan sejajar
dengan sumbu utama. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak
mengalami pembiasan, akan tetapi diteruskan.
2. Lensa Cekung

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Lensa cekung atau concave adalah lensa yang memiliki bagian tengah lebih
tipis dari pada bagian pinggirnya. Lensa cekung disebut juga lensa
negatif dan memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya atau yang
disebut juga divergen.
Pemanfaatan lensa cekung dalam kehidupan sehari-hari tak kalah penting
dari lensa cembung, dapat membantu orang yang menderita rabun jauh
dapat dinormalkan kembali dengan bantuan lensa cekung.

Gambar 2.2.3 Lensa Cekung.


Lensa cekung ada tiga macam, yaitu
A. lensa biconcave (cekung rangkap)
B. lensa plan concave (cekung datar)
C. lensa concave-concex (cekung-cembung).
Seperti halnya lensa cembung, lensa cekung juga memiliki tiga sifat sinar-
sinar istimewa , yaitu :
A. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah
datangnya dari titik fokus.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

B. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus, akan dibiaskan sejajar


sumbu utama.
C. Sinar yang melalui titik pusat kelengkungan tidak akan mengalami
pembiasan.
3. Lensa Gabungan
Lensa gabungan adalah penggabungan antara lensa positif dan lensa negatif.
Lensa gabungan sering digunakan pada alat-alat optik dengan maksud
mengurangi cacat bayangan. Lensa gabungan adalah sistem dua lensa atau
lebih yang digabung dengan sumbu utama berimpit dan jarak antar lensa
dianggap sama dengan 0. Bayangan benda yang dibentuk lensa pertama
menjadi benda pada lensa kedua.
Untuk lensa gabungan yang terdiri dari dua lensa tipis, dengan jarak fokus
masing-masing f1 dan f2 , serta dipisahkan oleh jarak d. Konstruksi grafik
menunjukan bahwa jarak fokal dari kedua lensa bersama-sama saling
menghilangkan satu sama lain.
Ketika cahaya melewati lebih dari satu lensa, kita mendapatkan bayangan
yang dibentuk oleh lensa pertama seakan-akan lensa tersebut tunggal.
Bayangan ini menjadi benda untuk lensa kedua, dan kita dapatkan bayangan
yang dibentuk oleh lensa kedua ini, yang merupakan bayangan terakhir jika
jumlah lensa ada dua. Perbesaran total akan merupakan hasil kali dari
perbesaran terpisah oleh masing-masing lensa sebagaimana akan kita lihat.
Dua lensa diletakkan tertutup satu dengan lainnya seperti lensa tunggal.
Hampir semua alat optik menggunakan lensa yang sama pada pelajaran ini.
Pada mikroskop, sebagai contohnya lensa okuler dan objektif keduanya
digabungkan dua atau lebih lensa untuk menentukan distorsi (kecacatan)
dihasilkan oleh lensa tunggal.

D. Persamaan Lensa

1. Jarak Fokus

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

1.......................................................................................................
1 1 (2.2.2)
= 𝑠 +𝑠′
𝑓

Keterangan :
f = jarak fokus cermin (m) = R/2
s = jarak benda (m)
s’ = jarak bayangan (m).
Untuk lensa cembung jarak fokus positif (f) disebut juga lensa konvergen
(mengumpulkan cahaya). Untuk lensa cekung jarak fokusnya negatif (-f)
disebut juga lensa divergen (menyebarkan cahaya).
2.Pembesaran Bayangan

𝑠′ ℎ′
.............................................................................................................. (2.2.3)
M = (− ) = (− )
𝑠 ℎ

Keterangan :
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan.
3. Kekuatan Lensa
Walaupun titik fokus merupakan titik terpenting pada lensa, ukuran
lensa tidak dinyatakan dalam jarak fokus f, melainkan oleh suatu besaran
lain. Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa (diberi
lambang P) yang didefinisikan sebagai kebalikan dari fokus f. Secara
matematis dapat ditulis sebagai :

100
P =...................................................................................................... (2.2.4)
𝑓

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Keterangan :

p = kekuatan lensa (dioptri)


f = jarak fokus lensa (dalam cm).
Jarak fokus lensa cembung bernilai positif (+) sehingga kuat lensa cembung
bernilai positif (+). Sebaliknya, jarak fokus lensa cekung bernilai negatif (-),
maka kuat lensa cekung bernilai negatif (-). Jadi, kuat lensa menggambarkan
kemampuan lensa untuk membelokkan sinar. Untuk lensa cembung, makin
kuat lensanya, makin kuat lensa itu mengumpulkan sinar. Sebaliknya, untuk
lensa cekung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu menyebarkan sinar.

E. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel

Gambar 2.2.4 Diagram jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya


pada kaca plan paralel.

Keterangan:
Bidang batas I = bidang yang membatasi udara dan kaca.
Muhammad Syarif Hidayatullah
03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

Bidang batas II = bidang yang membatasi kaca dan udara


AO = sinar datang bagi bidang batas I
OP = sinar bias bagi bidang batas I dan sinar datang bagi bidang batas II
PB = sinar bias bagi bidang batas II
N = garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang).
Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal
(renggang ke rapat berarti merapat atau mendekat). Sinar yang datang dari
kaca ke udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke regang berarti
merging atau menjauh).
Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang I dan
lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas
antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r.
Kedua, saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar
datang ke bidang batas dengan sudut datang i' dan sudut bias r'. Tampak
pada gambar, besar sudut bias pertama sama dengan sudut datang kedua
atau r = i'. Tampak pula berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah
kiri bawah saat keluar dari balok kaca, namun keduanya tampak sejajar.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

2.1 Alat-alat yang digunakan

1. Seperangkat bangku optic (KIT Optik)


2. 3 buah lensa cebung dan 1 buah lensa cekung.
3. Mistar roll (Roll meter).

2.2 Prosedur Percobaan


1. Ukurlah tinggi anak panah yang di gunakan sebagai benda.
2. Susunlah sistem optik dengan cara meletakkan lampu di belakang
dan benda di depan lensa cembung kemudian layar amati bayangan yang
paling jelas. catat kedudukan benda, lensa dan layar.
3. Geser posisi lensa (mendekati\menjauhi benda), atur posisi layar
agat terbentuk bayangan yang jelas,catat pula posisi benda, lensa dan layar
4. Ulangi prosedur 1 sampai dengen 3 untuk bebera kedudukan benda
(sesuai petunjuk asisten)
5. Untuk lensa cekung :
a. Buatlah bayangan yang jelas dari benda pada layar dengan
pertolongan lensa positif.
b. Kemudian letakkan lensa negatif antara lensa positif dan layar.
c. Geser-geser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada
layar,ukurlan jarak lensa negetif pada layar.
d. Catat kedudukan benda, lensa positif, lensa negatif dan layar.
6. Ulangi prosedur 5 untuk beberapa macam kedudukan (sesuai
petunjuk asisten).

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

BAB IV

SOAL DAN JAWABAN

3.1 Soal

1. Apa yang dimaksud gelombang dan ada beberapa macam gelombang ?


2. Apa itu resonansi?
3. Jelaskan pengertian bunyi?
4. Apa yang dimaksud laju rambat bunyi?.

3.2 Jawaban

1. Gelombang adalah adanya getaran di mana dalam sebuah getaran


yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan media
tertentu. Bahkan gelombang dapat bergerak tanpa dengan melalui sebuah
perantara media seperti ruang hampa udara.
Macam-macam gelombang;
1. Gelombang Menurut Arah Getaran

• Gelombang Longitudinal
Merupakan adanya sebuah gelombang yang dalam arah osilasinya yakni
secara paralel atau bertepatan terhadap arah rambat. Misalnya pada sebuah
gelombang pada pegas dan gelombang suara.

• Gelombang Transversal
Merupakan adanya sebuah gelombang yang arah dalam getarnya yakni
secara tegak lurus dengan arah yang rambat. Misalnya gelombang pada tali,
gelombang cahaya, gelombang permukaan dan lain sebagainya.

2. Gelombang Menurut Medium Perantara

• Gelombang Elektromagnetik
Merupakan adanya sebuah gelombang yang tidak dapat membutuhkan
terhadap medium dengan perambatan menengah. Misalnya cahaya tampak,

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

sinar gamma (γ), sinar-X, inframerah, sinar ultraviolet, gelombang radar,


gelombang radio, dan gelombang televisi.

• Gelombang Mekanis
Merupakan adanya sebuah gelombang yang propagasinya yang dapat
membutuhkan medium melalui dengan perantara. Hampir semua dalam
suatu gelombang ialah termasuk dalam gelombang mekanis.

3. Gelombang Menurut Amplitudo dan Fase

•Gelombang Stasioner
Merupakan adanya sebuah fasanya berubah (tidak sama) dan gelombang
yang amplitudo yang dalam di setiap titiknya, di mana gelombang bergerak.

•Gelombang Berjalan Merupakan adanya sebuah gelombang yang


beramplitudo dan dalam fasanya sama dalam setiap titik terhadap
gelombang.

4. Gelombang Stasioner (Diam)


Gelombang stasioner bisa terjadi karena adanya sebuah interferensi
(penggabungan dalam 2 gelombang, yakni gelombang pantul dan
gelombang masuk). Gelombang pantulan yang telah terjadi bisa dalam
bentuk pantulan dengan puncak tetap.

Dalam pantulan pantulan juga bisa termasuk dalam kelanjutan dari


gelombang yang masuk (fase bersifat padat). Namun, jika pantulan terjadi
pada ujung yang tetap, gelombang yang dipantulkan mengalami inversi fasa
(berbagai 1800 fase) dari gelombang yang masuk.

2. Resonansi bunyi adalah suatu peristiwa ikut bergetarnya suatu benda


karena ada nya benda lain yang bergetar dan mempunyai frekuensi yang sama
atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu.
3. bunyi atau suara adalah adalah getaran yang merambat sebagai
gelombang akustik, melalui media transmisi seperti gas, cairan atau padat.
4. Bunyi akan merambat melalui udara dengan kecepatan tertentu
sehingga bunyi memerlukan waktu untuk dapat sampai ke pengamat.
Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh oleh bunyi tiap satuan wakt

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PEMBIASAN PADA LENSA

BAB V

DAFTAR PUSTAKA
Jati Bambang. 2010. Fisika dasar listrik magnet, optik, fisika

modern.Yogyakarta : Andi.

Giancoli Douglas. 2001. Fisika edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032

Anda mungkin juga menyukai