Anda di halaman 1dari 17

VARIASI INDEKS BIAS UDARA TERHADAP TEKANAN TEKANAN

JURNAL PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II

Oleh

Nama : Ahmad Zaenal Hayat


NIM : 151810201022
Hari/Tanggal : Senin, 23 April 2018
Nama Asisten :
Kelompok : B3

LABORATORIUM FISIKA MODERN

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2018

I
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................... II

DAFTAR TABEL .......................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... V

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 1
1.4 Manfaat ....................................................................................... 2

Bab 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3

2.1 Sejarah........................................................................................... 3

2.2 Definisi .......................................................................................... 3

2.3 Aplikasi ......................................................................................... 4

Bab 3 Metode Penelitian ................................................................................ 5

3.1 Rancangan Eksperimen .............................................................. 5

3.2 Jenis dan Sumber Penelitian ....................................................... 6

3.3 Variabel Eksperimen dan Skala Pengukuran .......................... 6

3.3.1 Variabel Eksperimen ........................................................... 6

3.3.2 Skala Pengukuran .............................................................. 7


3.4 Kerangka Pemecahan Masalah .................................................. 8

3.4.1 Alat dan Bahan ..................................................................... 8

II
3.4.2 Tata Laksana Eksperimen ................................................ 8
3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 10

3.4.1 Tabel Pengamatan ............................................................ 11


3.4.2 Grafik ................................................................................ 11

Daftar Pustaka ............................................................................................... 12

III
DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Tabel Pengamatan ...................................................................................... 11

IV
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Interferometer Michelson .............................................................................. 4

3.1 Skema penelitian .......................................................................................... 6

3.2 Grafik hubungan tekanan terhadap indek bias .............................................. 9

3.3 Diagram alir .................................................................................................. 11

3.4 Susunan eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan ................ 12

V
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan rambat cahaya medium


pertama dengan kecepatan cahaya dalam medium kedua. Fenomena tersebut
dibahas dalam hukum Snellius atau hokum pembiasan. Hukum Snellius
menyatakan bahwa sinar datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan pada satu
titik dan terleta pada satubidang datar (Bahrudin, 2006)
Eksperimen variasi indeks bias terhadap tekanan dilakukan dengan langkah
awal adalah menyiapkan alat yang akan digunakan. Alat yang sudah disiapkan
digunakan dengan cara merubah tekanan pada vakum. Perubahan tekanan ini
menyebabkan pergeseran frinji yang ada.
Pemanfaatan interferometer adalah sebagai detektor. Detektor yang sering
digunakan dalam interferometer adalah foto detektor. Jika detektor ini ditembus
oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus
listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektor sangat kecil, maka perlu
diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Selain
memperkuat, sistem pengkondisi sinyal juga melakukan filtering yaitu mereduksi
noise dan sinyalsinyal yang tidak dikehendak.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang pada praktikum tetes minyak milikan ini adalah:
1 Bagaimana pengaruh perubahan tekanan terhadap pergeseran frinji?
2 Bagaimana hubungan antara indek bias dan tekanan?
1.3. Tujuan
Tujuan yang pada praktikum tetes minyak milikan ini adalah :
1 Mengetahui pengaruh perubahan tekanan terhadap pergeseran frinji.
2 Mengetahui hubungan antara indek bias dan tekanan.

1
1.4. Manfaat

Pemanfaatan interferometer adalah sebagai detektor. Detektor yang sering


digunakan dalam interferometer adalah foto detektor. Jika detektor ini ditembus
oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus
listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektor sangat kecil, maka perlu
diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Selain
memperkuat, sistem pengkondisi sinyal juga melakukan filtering yaitu mereduksi
noise dan sinyalsinyal yang tidak dikehendak.

2
BAB 2. DASAR TEORI

2.1 Sejarah

Tahun 1801 ia menemukan penyebab astimagtisma yaitu keadaan mata yang


menyebabkan benda yang dilihat nampak kabur. Hal ini disebabkan oleh lengkung mata yang
tidak normal. Pada tahun itu juga ia menemukan hukum interferensi cahaya. Dengan
penemuannya ia berhasil membuktikan bahwa cahaya adalah gelombang. Selain itu Young
beranggapan bahwa suatu zat mempunyai batas ketegangan. Sifat-sifat dari ketegangan ini disebut
”Modulus Young” pada suatu zat. Interferometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur
panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang dengan ketelitian yang sangat tinggi
berdasarkan penentuan garis-garis interferensi Sebelumnya telah di lakukan percobaan oleh
Thomas Young yang mendesain metode untuk menghasilkan pola interferensi. Thomas
menggunakan sebuah berkas cahaya tunggal (monokromatis) dan celah sempit yang memancar
menuju dua celah sempit atau sejajar dan jaraknya berdekatan, celah-celah young dapat di gunakan
untuk menentukan pola interferensi (Halliday, 1999).

2.2 Definisi

Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan rambat cahaya


medium pertama dengan kecepatan cahaya dalam medium kedua. Fenomena
tersebut dibahas dalam hukum Snellius atau hokum pembiasan. Hukum Snellius
menyatakan bahwa sinar datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan pada satu
titik dan terleta pada satubidang datar (Bahrudin, 130)
Menurut (Halliday, 1994), interferensi merupakan perpaduan dua
grlombang yang mengikuti prinsip superposisi. Syarat terjadinya interferensi
adalah:
a. Kedua sumber cahaya harus koheren yaitu keduanya harus memiliki beda
fase yang sama, karena itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama jika
tidak interferensi yang di hasilkan kurang kontras.

3
Hasil dari interferensi akan membentuk pola gelap terang yang mengikuti
persamaan sebagai berikut:
a. Persamaan pada pola terang
𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 𝑛𝜆 ...(2.1)
b. Persamaan pada pola gelap
1
𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 = (𝑛 − 2)𝜆 ...(2.2)

Alat yang di gunakan untuk mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang
gelombang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis
interferensi adalah interferometer.

Gambar 2.1 Interferometer Michelson


(Sumber: Tippler, 2001)

Interferometer dapat digunakan untuk menentukan nilai indeks bias suatu


medium tertentu. Interferometer itu sendiri berasal dari kata interferensi dan meter
yang berarti suatu alat yang digunakan unutuk mengukur panjang atau perubahan
panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis
interferensi (Tippler, 2001)

2.3 Aplikasi
Pemanfaatan interferometer adalah sebagai detektor. Detektor yang sering
digunakan dalam interferometer adalah foto detektor. Jika detektor ini ditembus
oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus
listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektor sangat kecil, maka perlu
diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Selain
memperkuat, sistem pengkondisi sinyal juga melakukan filtering yaitu mereduksi
noise dan sinyalsinyal yang tidak dikehendaki (Lipson, 1995).

4
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen yang kami gunakan untuk praktikum Variasi Indeks Bias
Udara terhadap Tekanan Tekanan. Metode eksperimen ini terdiri dari serangkaian
hal yang kami butuhkan untuk mendapatkan data pada eksperimen kali ini. Metode
eksperimen tersebut akan sebagai berikut:

3.1 Rancangan Eksperimen

Penelitian dilakukan di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Jember. Kegiatan dilakukan pada tanggal 23 April
2018. Eksperimen Variasi Indeks Bias Udara terhadap Tekanan Tekanan dilakukan
dengan langkah awal adalah menyiapkan alat yang akan digunakan. Langkah
selanjutnya adalah memvariasikan besar tekanan sehingga dapat menggeser frinji.

Identifikasi Permasalahan

Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Kegiatan Eksperimen

5
1

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Skema penelitian

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian yang dilakukan berupa eksperimen adalah penelitian yang


berusaha menentukan hubungan antara tekanan udara dan indek bias udara. Hasil
penelitian berupa besar tekanan pada vakum. Hasil dari penelitian tersebut
diperoleh data angka sehingga penelitian tersebut termasuk penelitian kuantitatif.
Data yang kami dapat dari eksperimen ini adalah data primer, dikarenakan kami
melakukan sendiri percobaan ini dan mendapatkan data.

3.3 Variabel Eksperimen dan Skala Pengukuran

Variabel eksperimen dan skala pengukuran pada percobaan kali ini adalah:

3.3.1 Variabel Eksperimen

Variabe Eksperimen pada percobaan kali ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada percobaan kali ini adalah

6
2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada percobaan kali ini adalah

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol pada percobaan kali ini adalah

3.3.2 Skala Pengukuran

Rumus yang digunakan untuk mendapatkan hasil pada percobaan kali ini
adalah:

a. Penentuan kalibrasi interferometer:

𝑁 = 𝑁0 − 𝑁1

2𝑑 2𝑑
𝑁= − 𝜆1
𝜆0

b. Menentukan besar deskripansi


𝑒 𝑒
( − )
𝑚𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 𝑚𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐷=| 𝑒 | 𝑥 100%
𝑚𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖

c. Menentukan ralat grafik


𝑁∑𝑋𝑖 𝑌𝑖 −∑𝑋𝑖 ∑𝑌𝑖
𝐴=
𝑁∑𝑋 2 𝑖 −(∑𝑋𝑖 )2

∑𝑌𝑖 −∑𝑋𝑖
𝐵= 𝑁

1 2
𝛿𝑦 = √𝑁−2 (∑𝑁 𝑁 𝑁
𝑖=1 𝑌𝑖 − 𝐴 ∑𝑖=1 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − 𝐵 ∑𝑖=1 𝑌𝑖 )

1
𝛿𝑦𝑁 ⁄2
𝛿𝐴 = 1
[[(𝑁∑𝑋𝑖 2 )−(∑𝑋𝑖 )2 ] ⁄2 ]

1
𝛿𝐵 = 𝛿𝐴√𝑁 ∑῀῀𝑖=1 𝑥𝑖 2

7
3.5 Kerangka Pemecahan Masalah

Kerangka pemecahan masalah pada praktikum kali ini adalah:

3.4.1 Alat dan Bahan

1 Precision Interferometer (OS-9255A),


2 Sumber laser He-Ne (OS-9171),
3 Bangku Laser (OS-9172),
4 Perlengkapan interferometer : Beam Splitter, Movable Mirror, Adjustable
Mirror, Convex Lens 18 mm, Vacum Cell

3.5.2 Tata Laksana Eksperimen


Tata laksana eksperimen yang dilakukan dalam eksperimen sinar katoda yaitu
sesuai dengan gambar berikut:
1 Susun peralatan eksperimen seperti pada gambar 3.2.
2 Posisikan pointer putar di antara movable mirror dan beam splitter. Tempelkan
sel vakum pada holder dan kosongkan sel tersebut dengan pompa vakum. Atur
posisi cermin tetap sehingga pusat pola interferensi terlihat dengan jelas pada
layar pengamatan.
3 Perlu diingat dalam percobaan menggunakan interferometer, maka hal
terpenting adalah anda harus dapat menemukan pola frinji. Untuk itu, posisi
sumber cahaya, lensa, cermin dll, sangat menentukan mudah tidaknya diperoleh
pola frinji. Jadi agar diperoleh hasil yang teliti, maka posisikan dinding sel
vakum tepat tegak lurus terhadap berkas laser. Putarlah perlahan sel vakum dan
amati pola frinji yang terjadi. Dengan cara ini, bagaimana anda yakin bahwa sel
vakum tepat berada tegaklurus dengan laser? Jelaskan.
4 Mula-mula buatlah agar sel vakum berada pada tekanan atmosfir. Bagaimana
anda mengerjakan ini?

8
5 Catat tekanan ini sebagai tekanan gauge awal. Secara perlahan-lahan kosongkan
sel vakum dengan menggunakan pompa, sampai frinji bergeser sebanyak 2 kali.
Catat tekanan sel vakum sebagai tekanan gauge pengukuran pertama .
6 Turunkan lagi tekanan secara perlahan sehingga 2 frinji bergeser, catat sebagai
tekanan gauge pengukuran kedua dan seterusnya.
7 Lakukan langkah 6 sampai diperoleh tekanan maksimumnya.

Gambar 3.2 : Rangkaian eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan

Diagram alir yang digunakan pada percobaan kali ini adalah:

Mulai

Menyusun Alat

Catat tekanan gauge awal

9
1

Kosongkan sel vakum sampai frinji


bergeser 2 kali

Catat sebagai tekanan gauge pertama P1

Ulangi Belum
sampai
mendapat
tekanan

Sudah

Selesai

Gambar 3.3 Diagram alir

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada praktikum eksperimen sinar


katoda untuk mendapatkan hasil adalah dengan melakukan langkah yang terdapat
pada poin 3.6. Menyiapkan alat dan bahan serta mengetahui variasi tegangan dan
arus yang digunakan juga merupakan cara mendapatkan hasil. Hasil yang didapat
berupa data besar radius yang didapat.

10
3.4.1 Tabel Pengamatan

Tabel pengamatan pada percobaan kali ini adalah:

Tabel 3.1 Pengamatan


No. Jumlah Frinji Tekanan
1
2
3
4
5

3.4.2 Grafik

a. Grafik hubungan antara V dan r pada V konstan

Tekanan

Jumlah Frinji
Gambar 3.2 Grafik hubungan Tekanan terhadap jumlah frinji

11
DAFTAR PUSTAKA

Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Epsilon Group: Bandung
Halliday & Resnick, 1994. Physic. Jakarta: Erlangga.
Halliday & Resnick, 1999. Physic. Jakarta: Erlangga.

Lipson,SG, dkk. 1995. Optik Fisika. London: Cambridge UP.


Tim penyusun. 2018. Buku Panduan Praktikum Eksperimen Fisika 1. Jember:
Universitas Jember.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk sains dan teknik jilid 2. Erlangga : Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai