Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

GETARAN GELOMBANG DAN OPTIK

HALAMAN JUDUL

Judul Percobaan : Polarisasi Cahaya


Nama Lengkap : Rilah Rahmahtullah
Nomor Pokok Mahasiswa : 190403070019
Kelas/kelompok Praktikum : 2019 A / IV
Tanggal Percobaan : 22 Maret 2021
Tanggal Penyerahan : 29 Desember 2021
Dosen Pembimbing : Kurriawan Budi Pranata, S.Si., M.Si.
Asisten Praktikum : Anatolia Gurtin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2020
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul polarisasi cahaya. Percobaan ini


bertujuan agar dapat memahami keberadaan bidang polarisasi dari pengamatan
perilaku cahaya yang melewati dua buah filter polarisasi. Polarisasi merupakan
peristiwa pengurangan arah getaran gelombang cahaya menjadi satu arah saja..
Dalam percobaan ini alat bahan yang digunakan antara lain : Pemancar gelombang,
layar hitam, proyektor, filter polarisasi, dan penggaris segitiga. Spesifikasi prosedur
kerja dengan meletakkan filter polarisasi di antara pemancar gelombang, maka
gelombang akan merambat. Dan diperoleh data berupa besarnya sudut rotasi yaitu
45°. Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali
yang dilewatkan celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah, maka
gelombang pada tali dapat melewati celah tersebut.

Kata kunci:Cahaya, gelombang, sudutrotasi.

ii
ABSTRACT
An experiment has been conducted entitled "Polarization of Light". This experiment
aims to be able to understand the existence of polarizing fields from the observation of light
behavior that passes through two polarizing filters. Polarization is an event that reduces
the vibrational direction of light waves in one direction only. In this experiment the
material tools used include: Wave transmitter, black screen, projector, polarizing filter,
and triangular ruler. Specification of the working procedure by placing a polarizing filter
between the wave transmitters, the waves will propagate. And obtained data in the form of
the magnitude of the rotation angle is 45°. °. Polarizing symptoms can be described with
waves occurring on ropes that pass through gaps. If the rope is shaken in the direction of
the gap, then the waves on the rope can pass through the gap.
Keywords:Light, wave, angle of rotation

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


ABSTRAK ............................................................................................................. ii
ABSTRACT .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Percobaan ................................................................................. 2
1.3. Tujuan Percobaan ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1. Dasar Teori ............................................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ........................................................... 8
3.1. Variabel Percobaan ................................................................................... 8
3.2. Alat Percobaan ......................................................................................... 8
3.3. Prosedur Percobaan .................................................................................. 9
3.4. Diagram Alir Percobaan ........................................................................... 9
3.4.1. Diagram Alir Prosedur ...................................................................... 9
3.4.2. Diagram Alir Perhitungan ............................................................... 10
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN .................................. 11
4.1. Hasil Percobaan ...................................................................................... 11
4.2. Pembahasan ............................................................................................ 11
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
DAFTAR NOTASI .............................................................................................. 14
APENDIKS .......................................................................................................... 15
LAMPIRAN ......................................................................................................... 16
1. Data Percobaan........................................................................................... 16

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1. Skema E dan B…………………………………… .…… .3
Gambar 2.1.2. E dan B skema tegak lurus……………………………….… 3
Gambar 2.1.3. Cahaya tak terpolatisasi …………………………………… .…….3
Gambar 2.1.4. Cahaya Terpolatisasi…………………………………… .…….3
Gambar 2.1.5. Ilustrasi Pemantulan…………………………………… .…….3
Gambar 2.1.6. Proses Polarisasi Cahaya…………………………………… .…….3
Gambar 2.1.7. Pembiasan…………………………………… .……. 3
3.2 .1. Layar Hitam ................................................................................................. 8
3.2 .2. Proyektor ...................................................................................................... 8
3.2 .3. Pemancar Gelombang .................................................................................. 8
3.2 .4. Filter Polarisasi ............................................................................................ 9
3.2 .5. Penggaris Segitiga ........................................................................................ 9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.1. Alat Percobaan .................................................................................... 8


Tabel 3.3.1. Bahan Percobaan ................................................................................. 9
Tabel 4.1.1. Hasil percobaan ................................................................................... 9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Polarisasi merupakan peristiwa pengurangan arah getaran
gelombang cahaya menjadi satu arah saja. Peristiwa ini memang cukup sulit
untuk dibayangkan, namun memiliki aplikasi penting dalam kehidupan.
Salah satu contohnya adalah kacamata polaroid yang biasa digunakan orang
saat mengunjungi tempat yang terik (seperti pantai). Fungsi kacamata ini
adalah untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke mata dengan
mem-filter cahaya menggunakan lapisan polaroid pada kacamata tersebut.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang kasat mata atau
dapat terlihat, cahaya memiliki spektrum atau paket cahaya yang dipersepsikan
secara visual oleh indra penglihatan sebagai warna. Alasan kenapa cahaya
disebut sebagai gelombang yaitu gelombang elektromagnetik adalah karena
gelombang cahaya yang bergetar adalah medan elektromagnetik dan merambat
di ruang tanpa permukaan medium, kenapa tanpa medium karena di antara
matahari bumi ada ruang hampa, yang artinya tidak ada materi atau medium
satupun yang bisa digunakan oleh gelombang cahaya untuk merambat.

1
1.2. Rumusan Percobaan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan
percobaan sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan bidang polarisasi dari pengamatan perilaku
cahaya yang melewati dua buah filter polarisasi?

1.3. Tujuan Percobaan


Berdasarkan rumusan percobaan di atas, maka tujuan percobaan ini
adalah:
1. Agar dapat memahami keberadaan bidang polarisasi dari pengamatan
perilaku cahaya yang melewati dua buah filter polarisasi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori


Sifat-sifat gelombang dari cahaya dipelajari dalam Optik Fisis
(Physical Optics)atau optik gelombang (Wave Optics). Sifat-sifat yang
sering dimanfaatkan dalam optik gelombang, antara lain Difraksi,
Interferensi, dan Polarisasi. Sifat ini sering digunakandalam peralatan
optik seperti Compact Discs (CD), Grating difraksi atau Polariser.
Cahaya dalam optik gelombang, dipandang sebagai gelombang
elektromagnetik yang terdiri dari getaran-getaran vektor medan listrik
(E) dan magnet (B), saling tegaklurus satu sama lainnya dan sefase.
Gelombang elektromagnetik juga merupakan gelombang transversal
dan gelombang bidang dengan kecepatan rambat dalam ruang bebas
(free space), adalah c = 3 x 108 m/s. Besaran c dikenal dengan kecepatan
cahayadalam ruang bebas.

Skema/ diagram medan listrik E dan medan magnet B pada


bidang 3 dimensi disajikan pada Gambar 2.1.1

Gambar 2.1.1 Skema E dan B

Medan E dan B saling tegak lurus merambat dengan kecepatan c


dalam arah z,ilustrasinya seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.2

3
Gambar 2.1.2 E dan B saling tegak
lurus

Cahaya putih biasa arah getar gelombangnya fluktuaktif dengan arah


sembarang.Secara alami, cahaya ini belum/ bukan merupakan cahaya
terpolarisasi seperti misalnya cahaya dari matahari, lampu dalam klas,
atau nyala lilin, akan tetapi dapat dibuat agar menjadi terpolarisasi
dengan instrumen optik yang dikenal dengan polariser/ polarisator.
Proses membuat cahaya tak polarisasi menjadi terpolarisasi disebut
dengan Polarisasi (Polarization).

Representasi cahaya terpolarisasi dan yang tidak terpolarisasi


disajikan pada Gambar 2.1.3 dan 2.1.4 berikut ini.

Cahaya tidak terpolarisasi (unpolarized) :

Gambar 2.1.3 Cahaya tak terpolarisasi

Cahaya terpolarisasi (polarized) :

4
Gambar 2.1.4 Cahaya
Terpolarisasi

Metode Polarisasi Cahaya


Secara garis besar, polarisasi dapat terjadi karena adanya fenomena :

1) Pemantulan (Reflection)
2) Penyerapan (Absoption)
3) Pembiasan (Refraction)
4) Hamburan (Scattering)
Polarisasi Oleh Pemantulan :
Cahaya tak terpolarisasi dapat menjadi terpolarisasi karena adanya
pemantulan pada sudut polarisasi, yaitu 𝜃p , yang dikenal dengan sudut
Brewster’s. Ilustrasinya disajikan pada Gambar 2.1.5

5
Gambar 2.1.5 Ilustrasi pemantulan

Cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya terpolarisasi dengan sudut


Brewsters :
𝑛2
tan 𝜃𝑝 =
𝑛1

Polarisasi Oleh Serapan :


Jika cahaya tak polarisasi melewati suatu film Polaroid, maka
molekul-molekul penyusun film Polaroid akan menyerap sebagian
cahaya yang melaluinya, sehingga hanya cahaya tertentu saja yang
berhasil melewatinya. Ilustrasi untuk fenomena ini disajikan pada
Gambar 2.1.6

Gambar 2.1.6 Ilustrasi penyerapan

Untuk Polaroid (Polariser) yang ideal, maka intensitas (irradiansi)


output atau intensitas yang keluar dari polaroid (I) sama dengan 1/2
dari intensitas yang datang/ awal (I0). Secara matematik dapat
diekspresikan oleh 𝐼 = 1𝐼0. 2

Polarisasi Oleh Pembiasan

6
Pembiasan terjadi ketika seberkas cahaya lewat dari 1 material/ bahan
ke bahanlainnya. Pada kedua permukaan bahan terjadi perubahan arah berkas
cahaya.

Gambar 2.1.7 Pembiasan

Berkas cahaya yang dibiaskan mengalami beberapa derajat polarisasi


dan terjadipada bidang tegak lurus permukaan. Cahaya yang datang pada
suatu bahan (Kristal) mengalami pembiasan dan terbagi menjadi 2 berkas
cahaya.

7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Variabel Percobaan


a. Variabel Terikat : Gelombang cahaya
b. Variabel Bebas : Filter polarisasi
c. Variabel Kontrol : Pemancar gelombang

3.2. Alat Percobaan


Tabel 3.2 1. Alat Percobaan

No Nama Alat Percobaan Jumlah


1 2 buah

3.2 .1. Layar Hitam

2 1 buah

3.2 .2. Proyektor

3 2 buah

3.2 .3. Pemancar Gelombang

8
4 1 buah

3.2 .4. Filter Polarisasi

5 1 buah

3.2 .5. Penggaris Segitiga

3.3. Prosedur Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum
2. Letakkan layar berukuran besar pada proyektor.
3. Letakkan layar berukuran kecil pada proyektor dan geser hingga sudut
45°.
4. Nyalakan mesin pendetektor signal.
5. Letakkan filter polarisasi di antara pemancar gelombang.
6. Geser hingga 45°untuk mendapatkan signal. Gunakan penggaris
segitiga untuk mengukurnya.
7. Tentukan intensitas cahaya.
8. Catat pada tabel hasil percobaan.

3.4. Diagram Alir Percobaan


3.4.1. Diagram Alir Prosedur

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan percobaan

A
.

9
A

Meletakkan layar berukuran besar pada proyektor.

Meletakkan layar berukuran kecil pada proyektor dan


geser hingga sudut 45°.

Menyalakan mesin pendetektor signal.

Meletakkan filter polarisasi di antara pemancar


gelombang.

Menggeser hingga 45°untuk mendapatkan signal.

Gunakan penggaris segitiga untuk


Menentukan intensitas cahaya.
mengukurnya.

Mencatat pada tabel hasil percobaan.

1. mendapatkan signal. Gunakan


penggaris Selesaisegitiga untuk
mengukurnya.

3.4.2. Diagram Alir Perhitungan

Mulai

Mengetahui sudut antara kedua polarisator (α)

Menghitung intensitas cahaya (I)

Gunakan penggaris segitiga untuk


Mengetahui intensitascahaya (I)
mengukurnya.
.

Mencatat perhitungan pada tabel

Selesai

10
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Percobaan


Tabel percobaan 4.1.1 Hasil Percobaan

Sudut rotasi Cahaya pada layar Sama seperti pada sudut


45° - -

4.2. Pembahasan
Polarisasi merupakan peristiwa pengurangan arah getaran
gelombang cahaya menjadi satu arah saja. Peristiwa ini memang cukup sulit
untuk dibayangkan, namun memiliki aplikasi penting dalam kehidupan.
Pada percobaan kali ini Polarisasi hanya dapat terjadi untuk gelombang
transversal dan tidak untuk gelombang longitudinal. Pada gelombang
cahaya memiliki arah getar yang mana jika suatu gelombang memiliki satu
arah getar maka disebut dengan gelombang terpolarisasi. Fakta bahwa
cahaya dapat mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan
gelombang transversal. Dengan α adalah sudut diantara arah polarisator P1
dan P2, dengan mengingat bahwa intensitas yang ditransmisikan I berubah
dengan α menurut Snellius: I2 = I1 cos2 θ .Pada percobaan ini praktikan
hanya dapat mengetahui sudut rotasi yaitu sebesar 45° dan tidak dapat
menghitung intensitas cahayanya

11
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum dapat kita simpulkan bahwa polarisasi


cahaya adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar gelombang.
Polarisasi hanya dapat terjadi untuk gelombang transversal dan tidak untuk
gelombang longitudinal. Pada gelombang cahaya memiliki arah getar yang
mana jika suatu gelombang memiliki satu arah getar maka disebut dengan
gelombang terpolarisasi. Pada percobaan ini praktikan hanya dapat
mengetahui sudut rotasi yaitu sebesar 45° dan tidak dapat menghitung
intensitas cahayanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Crawford, Jr. F.S.1968. Waves, Barkeley physics course- volume 3.


Barkeley,California

Hecht, E. 2002. Optics. Fourth edition, Pearson Education, Inc., publishing


asAddison Wesley, 1301
Giancoli,D. C. (2014). Fisika Dasar Jilid 7 Edisi ke Tujuh. Jakarta: Erlangga.

13
DAFTAR NOTASI
No Simbol Keterangan Satuan
1 α Sudut antara Kedua Derajat (°)
Polarisator
2 I IntensitasCahaya Candela (Cd)

14
APENDIKS

Rumus intensitas cahaya :

1
I2 = I1 cos2 α = 2I0 cos2 α

15
LAMPIRAN

1. Data Percobaan

16

Anda mungkin juga menyukai