Abstrak
Praktikum Analisa Lissajous telah dilakukn dengan tujuan
untuk memahami prinsip dasar dari lissajous, dapat
menggunakan metode lissajous untuk mengukur beda fase dai
dua sinyak listrik AC, dan dapat menggunakan metode
lissajous untuk mengukur frekuensi dari sebuah sinyal listrik
AC. Pengukuran beda fase dua sinyal dari sebuah Low Pass
Filter menghasilkan gambar lissajous berbentuk elips yang
condong ke kanan, kemudian dilakukan pengukuran
terhadap titik-titik elips tersebut untuk mendapatkan nilai
ø. Pada pengukuran frekuensi sinyal dilakukan
perbandingan antara frekuensi jala-jala lisrik PLN melalui
keluaran sebuah trafo step down. Perbandingan frekuensi f1
dan f2 yang dicari adalah 1:2, 1:4, 1:6 dan 1:8 dengan nilai Gambar 2.1 Metode Lissajous
f1= 34,5 Hz, f2 = 40 Hz, f3 = 42 Hz, f4 = 45,4 Hz.
Frekuensi adalah suatu besaran yang
Kata kunci: Analisa Lissajous, frekuensi, beda fase. menyatakan banyaknya gelombang yang terjadi
setiap detiknya yang dinyatakan dalam satuan Hz.
1. PENDAHULUAN Amplitudo merupakan jarak atau simpangan
Metode lissajous merupakan metode terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang
sederhana karena hanya menggunakam beberapa sinusoidal atau juga dapat didefinisikan sebagai
peralatan sederhana seperti osiloskop sinar katoda nilai puncak atau maksimum positif dari sebuah
(Cathode Ray Oscilloscope, CRO), generator isyarat, gelobang sinusoidal. Sedangkan beda fase adalah
dan trafo step-down. Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat perbedaan sudut mulai antara dua gelombang
memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada sinusoidal yang sedang diamati, dua gelombang
saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan berlawanan fase jika perpindahan keduanya tepat
untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat berlawanan arah (misalnya puncak dan
yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. gelombang).
Dua gelombang sinus dengan frekuensi yang
sama akan menghasilkan gambar Lissajous yang
berbentuk garis lurus, elips, atau lingkaran.
Bergantung pada faa dan amplitudo kedua sinyal
sama, jika kedua sinyal tidak sama atau tidak
sefasa akan terbentuk sebuah elips yang sumbu-
sumbunya adalah bidang horizontal dan bidang
vertikal. Bentuk pola Lissajous juga dapat
dibentuk dari dua gelombang yang saling tegak
lurus dan mempunyai perbandingan frekuensi
(misal 1:2, 1:4, 1:8 dan seterusnya).
2. STUDI PUSTAKA
Gambar 2.2 Perbedaan Fase Gelombang
Gambar atau diagram lissajous adalah sebuah
penampakan pada layar osiloskop yang
mencitrakan perbedaan atau perbandiangan
antara beda fase, frekuensi, dan amplitudo dari
dua gelombang pada setiap chanel osiloskop[1].
3. METODOLOGI
rangkaian dibuat,
osiloskop dikalibrasi,
serta generator pada
sinyal gelombang alat percobaan
sinus, frekuensi 1 Khz, disusun, generator
dan amplitudo 100mV pada sinyal gelombang
sinus, frekuensi dalam
rentang Hz nilai
minimum, dan
amplitudo 120mV
hasil pengukuran
terhadap titik-titik (A dan frekuensi generator diatur
B) atau (C dan D) dicatat sehingga dilayar osiloskop
diperoleh bentuk lissajous,
penunjukan frekuensi
padda generator isyarat
dicatat, serta diulang utuk
didapatkan pola lissajous
dengan perbandungan 1:1
dsn 1:4
Gambar 3.1
Gambar 3.2
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cooper Wiliam Davit, Intrumentasi Elektronik
dan Teknik Pengukuran, Erlangga, Jakarta, 1991.
[2] https://www.academia.edu/18484385/Beda_
Fasa, diakses 01 September 2017, Pukul 19.00
WIB.
[3] http://elektronika-
elektronika.blogspot.com/2007/02/pengukur
an-fasa.html, diakses 01 September, Pukul
19.30 WIB.