Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021

LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Judul Percobaan : Jembatan Wheatstone


Nama Praktikan (NPM) : Muhammad Rafi Ramadhan (2015031028)
Nama Asisten (NPM) : Kaira Milani Fitria (1815031032)
Kelompok : 3 Online

No Catatan Tanggal TTD

Bandarlampung, 10 Juni 2021

Asisten,

NPM.
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

I. JUDUL PERCOBAAN

JEMBATAN WHEATSTONE

II. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujun percobaan pada praktikum jembatan wheatstone adalah :

1. Memahami apa yang dimaksud dengan Jembatan Wheatstone serta prinsip

kerjanya.

2. Mengukur besar tahanan sedang dengan Jembatan Wheatstone.

3. Menentukan letak gangguan kabel ke tanah atau phasa ke phasa.

4. Mengetahui penggunaan metoda pengujian Loop Varley.

5. Mengetahui penggunaan metoda pengujian Simpal Murray.

6. Menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan Jembatan Wheatstone.

III. TEORI DASAR

Jembatan wheatstone adalah susunan komponen komponen elektronika yang berupa

resistor dan satu daya yang memiliki tampak seperti pada gambar berikut.
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Dimana rangkaian yang terdiri dari :

 Sumber tegangan baterai (E)

 Empat lengan tahanan, yaitu tahanan R1 dan R2 disebut lengan

pembanding, tahanan R3 disebut lengan standar, dan tahanan Rx adalah

tahanan yang tidak diketahui besarnya

 Sebuah galvanometer yang merupakan detektor nol.

Jembatan Wheatstone adalah sirkuit yang paling umum digunakan untuk pengukuran

resistansi jarak menengah. Dalam rangkaian jembatan, R3 dan R4 adalah dua

resistansi tetap yang diketahui, R2 adalah resistansi variabel yang diketahui dan

RX adalah resistansi yang tidak diketahui yang akan diukur. Dalam kondisi

operasi, ID arus melalui galvanometer akan tergantung pada perbedaan potensial

antara node B dan C. Kondisi keseimbangan jembatan dicapai dengan

memvariasikan resistansi R2 dan memeriksa apakah penunjuk galvanometer

berada pada posisi nol. Pada keseimbangan, tidak ada arus yang mengalir melalui
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

galvanometer. Ini berarti bahwa pada keseimbangan, potensial pada simpul B

dan C sama. Dengan kata lain, pada keseimbangan kondisi berikut terpenuhi:

I. Arus detektor adalah nol, yaitu 1D = 0 sehingga It = I3 dan I2 = I4

II. Potensial pada simpul B dan C adalah sama, yaitu V B = VC, atau dengan kata lain

drop tegangan pada lengan AB sama dengan jatuh tegangan di lengan AC, yaitu,

VAB = VAC dan jatuh tegangan di lengan BD sama dengan jatuh tegangan di

lengan CD, yaitu, VBD = VCD Dari hubungan VAB = VAC kita memiliki I1 × Rx =

I2 × R2 (4.12) Pada posisi 'null' seimbang, karena galvanometer tidak membawa

arus, seolah-olah bertindak seolah-olah rangkaian terbuka, sehingga :

E E
I 1=I 3 = dan I 2=I 4=
R x + R3 R2 + R4

E E
× R x= × R2
R x + R3 R2 + R4

R x + R 3 R 2+ R 4
=
Rx R2

R x + R3 R +R
−1= 2 4 −1
Rx R2

R x + R3−R x R 2+ R 4−R 2
=
Rx R2

R3 R 4
=
R x R2

R x R3
=
R2 R 4

R3
R x =R2 ×
R4

Dengan demikian, pengukuran resistansi yang tidak diketahui dilakukan dalam tiga

resistansi yang diketahui. Lengan BD dan CD yang berisi resistansi tetap R 3 dan
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

R4 disebut lengan rasio. Lengan AC yang mengandung resistansi variabel R2 yang

diketahui disebut lengan standar. Kisaran nilai resistansi yang dapat diukur oleh

jembatan dapat ditingkatkan hanya dengan meningkatkan rasio R3/R4.

Hukum-hukum Dasar dalam Jembatan Wheatstone

1. Teori hukum kirchoff

Hukum ini diciptakan untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang

Hukum Kirchoff I berbunyi:

“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat

arus yang keluar dari titik percabangan.”

Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut.

I = I1 + I2 + I3 + ........

dimana I adalah arus yang mengalir pada rangkaian.

Sedangkan Hukum Kirchoff II berbunyi:

“Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan

potensial sama dengan nol.”

Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut.

V = 0 atau ε+ IR = 0

dimana V adalah tegangan, I adalah arus, dan R adalah hambatan.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Maksud dari jumlah penurunan potensialsama dengan nol adalah tidak adanya

energilistrik yang hilang dalam rangkaian tersebut ataudalam arti semua iasy ias

digunakan ataudiserap .

2. Hukum Ohm

Hukum ohm menyatakan: “Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar,maka

kekuatan arus tersebut adalahsebanding lurus dengan tegangan listrik

yangterdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”.

 Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut.

V = I x R 

Keterangan:

V = Tegangan (volt)

I = arus (ampere)

R = hambatan.(ohm).

3. Teori Hukum Faraday

Teori ini berbunyi “konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan

oleh Michael Faraday, yang melakukan penelitian untuk menentukan

faktor yang mempengaruhi besarnya ggl yang diinduksi. Dia menemukan

bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat

terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar”.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Prinsip Jembatan Wheatstone

Rangkaian Jembatan Wheastone adalah seperti gambar.

a X

S1

b R
G
G

E S2

X adalah tahanan yang dicari, R adalah tahanan variable yang dapat diketahui

harganya, sedangkan a dan b adalah tahanan paembanding. G adalah

mikroamperemeter atau galvanometer untuk deteksi keseimbangan. E adalah

sumber tegangan.

Untuk harga a dan b tertentu, R dapat diatur sehingga galvanometer menunjukan

angka nol jika saklar S¬1 dan S2 ditutup. Pada keadaan seimbang diperoleh

hubungan :

a
X= R
b

Pada prakteknya cukup sulit untuk memperoleh harga arus galvanometer yang

nol, sehingga diperlukan teknik interpolasi. Misalkan untuk harga a dan b

tertentu harga R yang seharusnya adalah R 0. Harga R0 ini tidak dapat kita

peroleh dengan mengatur R. Data pengukuran yang diperoleh adalah R1 yang

lebih besar dari R0 dan R2 yang juga lebih besar dari R0. Pada harga R1
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

galvanometer menunjukan arus A1 dan pada harga R2 diperoleh harga arus A2,

maka harga R yang sebenarnya adalah :

A
R1=R 1− (R – R 1)
A 2−A 1 2

Kesalahan-kesalahan yang muncul dalam metode jembatan wheatstone

Berikut ini kesalahan yang sering muncul dalam pengujian metode wheatstone, yaitu:

1. GGL termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer dapat

pula mengakibatkan masalah ketika mengukur tahanan-tahanan rendah. Untuk

mencegah ggl termal, kadang galvanometer yang lebih sensitif dilengkapi

dengan sistem kumparan tembaga dari sistem suspensi tembaga yakni untuk

mencegah pemilikan logam-logam yang tidak sama yang saling kontak satu

sama lain dan untuk mencegah terjadinya ggl termal

2. Sensitivitas detektor nol yang tidak cukup

3. Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan arus

melalui tahanan-tahanan tersebut. Efek pemanasan (I²R) dari arus-arus lengan

jembatan dapat mengubah tahanan yang diukur. Kenaikan temperatus bukan

hanya akan mempengaruhi tahanan selama pengukuran, tetapi arus yang

berlebihan dapat mengakibatkan perubahan yang permanen bagi nilai tahanan.

4. Kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak-kontak luar memegang

peranan dalam pengukuran nilai-nilai tahanan yang sangat rendah.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

IV. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai

berikut:

4.1 Menentukan besar tahanan

a. Alat yang digunakan:

1. Satu set jembatan Wheatstone type 2755

2. Satu buah resistor box/ seperangkat tahanan geser

3. Satu Buah Multimeter digital

4. Kabel-kabel penghubung secukupnya

4.2 Menentukan letak gangguan kabel-kabel kawat banyak dalam tanah

a. Alat dan bahan

1. Satu set jembatan Wheatstone type 2755

2. Sampel kabel yang mengalami gangguan/hubung singkat ke tanah

V. RANGKAIAN PERCOBAAN

Adapun rangkaian percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

5.1 Menentukan besar tahanan


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Gambar 5.1 Rangkaian menentukan besar tahanan

5.2 Menentukan letak gangguan kabel-kabel kawat banyak dalam tanah

Gambar 5.2 Rangkaian menentukan letak gangguan kabel-kabel kawat banyak


dalam tanah

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

6.1 Menentukan besar tahanan

1. Memastikan terminal EXT.GA (EXTERNAL GALVANOMETER) benar-

benar terhubung pendek dengan palang hubungan pendek.

2. Memastikan bahwa galvanometer menunjukkan angka “0” dengan

membuka terminal Rx dan menekan tombol BA (baterai) tanpa menekan


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

tombol GA (galvanometer). Jika Galvanometer tidak menunjukan angka

“0” atur nilai nol dengan memutar pengatur nol (zero adjustor). Tekan

tombol BA.

3. Memastikan bahwa tombol pemilih sumber daya (power supply selector

switch) diatur ke INT.BA (INTERNAL BATERAI).

4. Mengukur Resistansi

5. Memasangdecade resistor box yang ada pada terminal RX.

6. Menetapkan nilai decade resistor box sesuai dengan rangenya

7. Memutar tombol pemilih ke “R”

8. Mengatur dial multiply dengan range yang sesuai berdasarkan tabel di

bawah ini:

Rx Multiply
Kurang dari 10 Ω 0,001
10 Ω - 100 Ω 0,01
100 Ω - 1 K Ω 0,1
1 K Ω - 10 K Ω 1
10 K Ω - 100 K Ω 10
100 K Ω - 1000 K Ω 100
1M Ω - 10 M Ω 1000

9. Mengatur dial pengukuran (measuring dial) pada 1999 dan tekan tombol

BA. Kemudian tekan tombol GA untuk sesaat untuk memeriksa ke arah (+)

atau (-) jarum galvanometer menyimpang.

10. Pada saat jarum menyimpang ke arah (+), tambahkan lagi dial pengukuran

(measuring dial) dan ketika jarum menyimpang ke arah (-) kurangi dial

pengukuran. Atur dial pengukuran sampai jarum menunjukan angka “0”.

Kemudian nilai resistansi yang tidak diketahui diukur berdasarkan

persamaan berikut :

Rx = (Faktor Multiply) x (Nilai Total Measuring Dial) (ohm)


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Mencari nilai Rx

Jika nilai resistansi yang akan diukur sama sekali tidak diketahui dan tidak

tersedianya alat ukur yang cocok (ohm meter), maka prosedur berikut dapat

dipergunakan untuk mengukur nilai resistansi tersebut.

Atur multiply dial ke angka “1” dan dial measuring arm ke “1000”. Tekan tombol

BA, dan kemudian tombol GA untuk mengetahui ke arah mana jarum

galvanometer menyimpang. Jika jarum menyimpang ke arah (+), maka Rx lebih

besar dari 1000 Ω. Naikkan nilai dial Multiply menjadi “10” dan tekan lagi tombol

BA dan GA. Jika masih menyimpang ke arah (+), ubah lagi Multiply dial ke angka

“100”.

Seandainya jarum kemudian menunjukkan penyimpangan ke arah (-), maka nilai

Rx terletak diantara 10 K Ω - 100 K Ω.

Tetapi jika jarum galvanometer menyimpang ke arah (-) sejak pengukuran yang

pertama, maka Rx lebih rendah dari 1000 Ω. Dalam kasus ini, kurangi Multiply

dial menjadi 0,1 atau 0,001 agar penyimpangan jarum galvanometer ke arah (+).

6.2 Menentukan letak gangguan kabel-kabel kawat banyak dalam tanah

Murray Loop Test

a. Menghubungkan kabel yangmengalami kerusakan tersebutke terminal Rx

hubungkan terminal “G” ke tanah (ditanahkan).

b. Mengatur tombol pilih ke “MV”

c. Mengatur dial multiply ke range yang pantas antara M10, M100, dan M1000

d. Menekan tombol “BA” dan “GA”. Sesuaikan dial measuring arm hingga
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

galvanometer menunjukkan angka nol.

e. Nilai kerusakan dapat dicari dengan persamaan berikut:

( Faktor P engali)
2 L´
Rx1 = ( Faktor Pengali ) + (Total Nilai Measuring Dial ) ohm

Dimana: Rx1 = Resistansi antara terminal X1 dan titik kerusakan

2L = Total resistansi kawat yang digunakan

Varley Loop Test

1. Menghubungkan kabel yang mengalami kerusakan tersebut ke terminal R x.

hubungkan terminal “G” ke tanah (ditanahkan).

2. Mengatur tombol pilih ke “MV”

3. Mengatur dial multiply ke range yang pantas antara 0,001~1000.

4. Menekan tombol “BA” dan disertai tombol “GA”. Sesuaikan dial measuring

arm hingga galvanometer menunjukkan angka nol.

5. Nilai kerusakan dapat dicari dengan persamaan berikut:

2 L - { ( Faktor Pengali) x(Total Nilai Measuring Dial )}

Rx2 = 1 + ( Faktor Pengali ) ohm

Dimana: Rx2 = Resistansi antara terminal X2 dan titik kerusakan

2L = Total resistansi kawat yang digunakan

Bila suatu rangkaian konduktor tersebut berbeda ukuran dan jenis maka tahanan

tiap penampang harus diperhitungkan.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

VII. DATA HASIL PERCOBAAN

7.1 Data hasil percobaan

7.1 Data hasil percobaan resistansi kurang dari 10 Ω

Tabel 7.1 Data hasil percobaan resistansi kurang dari 10 Ω.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
1Ω 1Ω 0%
3Ω 3Ω 0%

7.2 Data hasil percobaan resistansi 10 Ω sampai 100 Ω

Tabel 7.2 Data hasil percobaan resistansi 10 Ω sampai 100 Ω.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
22 Ω 22 Ω 0%
68 Ω 65 Ω 0,044%
100 Ω 98 Ω 0,02%

7.3 Data hasil percobaan resistansi 100 Ω sampai 1k Ω

Tabel 7.3 Data hasil percobaan resistansi 100 Ω sampai 1k Ω.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
390 Ω 385 Ω 0,012%
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

650 Ω 550 Ω 0,153%

7.4 Data hasil percobaan resistansi 1kΩ sampai 10 kΩ

Tabel 7.4 Data hasil percobaan resistansi 1kΩ sampai 10 kΩ.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
1500 Ω 1518 Ω 0,012%
10000 Ω 9700 Ω 0,03%

7.5 Data hasil percobaan resistansi 10 kΩ sampai 100 kΩ

Tabel 7.5 Data hasil percobaan resistansi 10 kΩ sampai 100 kΩ.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
22 kΩ 22,456 Ω 0,998%
27 kΩ 27,06 Ω 0,998%
50 kΩ 50,212 Ω 0,998%

7.6 Data hasil percobaan resistansi 100 kΩ sampai 1000 kΩ

Tabel 7.6 Data hasil percobaan resistansi 100 kΩ sampai 1000 kΩ.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
330 kΩ 331 kΩ 0,003%
470 kΩ 470 kΩ 0%
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

7.7 Data hasil percobaan resistansi 1 MΩ

Tabel 7.7 Data hasil percobaan resistansi 1 MΩ.

Nilai dari Resistor Nilai yang terukur pada Persen Kesalahan

Box multimeter
1 MΩ 1 MΩ 0%

VIII. ANALISA DAN PEMBAHASAN

8.1 Perhitungan

8.1.1 Perhitungan untuk resistansi kurang dari 10 Ω

a. Pada saat R DR 1=1 Ω, dan Rterukur =1 Ω

|1−11|× 100 %=0 %


Persen Kesalahan=
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

a. Pada saat R DR 1=3 Ω, dan Rterukur =3 Ω

|3−33|×100 %=0 %
Persen Kesalahan=

8.1.2 Perhitungan untuk resistansi 10 Ω sampai 100 Ω

a. Pada saat R DR 1=22 Ω, dan Rterukur =22 Ω

Persen Kesalahan= |22−22


22 |
× 100 %=0 %

b. Pada saat R DR 1=68 Ω, dan Rterukur =65 Ω

Persen Kesalahan= |65−68


68 |
×100 %=0,04 %

c. Pada saat R DR 1=100 Ω, dan Rterukur =98Ω

Persen Kesalahan= |98−100


100 |
×100 %=0,02 %

8.1.3 Perhitungan untuk resistansi 100 Ω sampai 1 kΩ

a. Pada saat R DR 1=390 Ω, dan Rterukur =385 Ω

Persen Kesalahan= |385−390


390 |
×100 %=0,012 %
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

b. Pada saat R DR 1=650 Ω, dan Rterukur =550 Ω

Persen Kesalahan= |550−650


650 |
×100 %=0,153 %

8.1.4 Perhitungan untuk resistansi 1 kΩ sampai 10 kΩ

a. Pada saat R DR 1=1500 Ω, dan Rterukur =1518 Ω

Persen Kesalahan= |1518−1500


1500 |× 100 %=0,012 %

b. Pada saat R DR 1=10000 Ω, dan Rterukur 9700Ω

Persen Kesalahan= |9700−10000


10000 |×100 %=0,03 %
8.1.5 Perhitungan untuk resistansi 10 kΩ sampai 100 kΩ

a. Pada saat R DR 1=22 kΩ, dan Rterukur =22,456 Ω

Persen Kesalahan= |22,245−22000


22000 |×100 %=0,998 %

b. Pada saat R DR 1=27 kΩ, dan Rterukur =22,456 Ω

Persen Kesalahan= |22,456−27000


27000 |×100 %=0,998 %

c. Pada saat R DR 1=50 kΩ, dan Rterukur =50,212 Ω

Persen Kesalahan= |50,212−50000


50000 |× 100 %=0,998 %
8.1.6 Perhitungan untuk resistansi 100 kΩ sampai 1000 kΩ
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

a. Pada saat R DR 1=330 kΩ, dan Rterukur =331 kΩ

Persen Kesalahan= |330.000−331.000


331.000 |× 100 %=0,003 %

b. Pada saat R DR 1=470 kΩ, dan Rterukur =470 kΩ

Persen Kesalahan= |470.000−470.000


470.000 |× 100 %=0 %
8.1.7 Perhitungan untuk resistansi 1 MΩ

a. Pada saat R DR 1=1 MΩ, dan Rterukur =1 MΩ

Persen Kesalahan= |1 MΩ−1


1 MΩ
MΩ
|× 100 %=0 %

8.2 Grafik dan Analisa

VIII.2.1 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi kurang dari

10 Ω
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi


kurang dari 10Ω
3.5
3
3
2.5
2
Rterukur(Ω) 1.5
1
1
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Rfiks(Ω)

Gambar 8.2.1 Grafik hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi
kurang dari 10 Ω

Grafik 8.2.1 menunjukkan hubungan antara Rfiks dan Rterukur berdasarkan data

percobaan yang ada, menunjukkan bahwa grafik menaik. Data percobaan pada

percobaan kali ini dilakukan dua kali pengukuran. Pertama diambil dengan

melakukan pengukuran pada resistor menggunakan multimeter digital dan

kemudian dilakukan pengukuran dengan portabel wheatstone.

Pada pengukuran pertama dengan menggunakan multimeter didapatkan nilai

resistor pertama sebesar 1Ω dan resistor kedua sebesar 3Ω. Setelah itu resistor

disambungkan pada portabel wheatstone bridge dan mendapatkan nilai yang sama

seperti pengukuran pertaman, yaitu pada resistor pertama sebesar 1Ω dan resistor

kedua sebesar 3Ω.

8.2.2 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 10 Ω sampai 100 Ω
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resisten 10Ω


sampai 100Ω
120
98
100
80 65

Rterukur(Ω) 60
40
22
20
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Rfiks(Ω)

Gambar 8.2.2 Grafik hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi
10 Ω sampai 100 Ω.

Grafik di atas menunjukan bahwa hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi

10 Ω sampai 100 Ω. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa grafik mengalami

kenaikan dari masing masing titik.

8.2.3 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 100 Ω sampai 1 kΩ

Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi


100Ω sampai 1kΩ
600 550

500
385
400

Rterukur(Ω) 300
200
100
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Rfiks(Ω)

Gambar 8.2.3 Grafik hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

resistansi 100 Ω sampai 1 kΩ.

Grafik di atas menunjukan bahwa hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi

100 Ω sampai 1k Ω. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa mengalami

kenaikan.

8.2.4 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 1 kΩ sampai 10 kΩ

Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi


1kΩ sampai 10kΩ
12000
9700
10000
8000

Rterukur(Ω) 6000
4000
1518
2000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Rfiks(Ω)

Grafik di atas menunjukan bahwa Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika

resistansi 1kΩ sampai 10kΩ. Berdasarkan data hasil percobaan dalam keadaan

berbanding lurus. Dikarenakan sumbu X dan Y mengarah naik

8.2.5 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 10 kΩ sampai 100 kΩ
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Grafik antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi


1kΩ sampai 10kΩ
60
50.21
50
40
27.06
Rterukur(Ω) 30 22.46
20
10
0
20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000
Rfiks(Ω)

Grafik di atas menunjukan bahwa Hubungan antara R fiks dan Rterukur ketika

resistansi 10kΩ sampai 100 kΩ. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa

mengalami kenaikan dari masing-masing titik.

8.2.6 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 100 kΩ sampai 1000 kΩ

Grafik antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi


100kΩ sampai 1000kΩ
500000 470000
450000
400000
331000
350000
300000
Rterukur(Ω) 250000
200000
150000
100000
50000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Rfiks(Ω)

Grafik di atas menunjukan bahwa Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi

100kΩ sampai 1000 kΩ berdasarkan data hasil percobaan dalam keadaan berbanding

lurus. Dikarenakan sumbu X dan Y mengarah naik.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

8.2.7 Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 1 MΩ

Grafik antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 1MΩ


1200000
1000000
1000000

800000

600000
Rterukur(Ω)
400000

200000

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Rfiks(Ω)

Grafik di atas menunjukan bahwa Hubungan antara R fiks dan Rterukur ketika

resistansi 1MΩ. Berdasarkan data hasil percobaan, karna hanya terdiri dari satu

titik sehingga tidak dapat diketahui kelanjutannya.

8.3 Pembahasan

 Jalannya praktikum

Pada praktikum jembatan wheatstone kali ini, para praktikan diharapkan untuk

memahami mengenai modul yang dibahas. Percobaan jembatan wheatstone

dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan antara lain

yaitu,

a. Portable Wheatstone bridge 2755

b. Multimeter digital

c. Kabel penghubung, dan


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

d. Resistor box.

Langkah paling awal yang harus kita ketahui saat ingin memulai percobaan

yaitu, memahami hubungan antara resistor dengan penggunaan faktor

pengalih pada alat. Pada percobaan dipastikan semua tombol maupun bagian-

bagian pada portabel Wheatstone bridge telah sesuai, agar tidak terjadi

kesalahan ataupun sesuatu yang tidak diinginkan. Setelah itu dilanjut dengan

memasang kabel ke multimeter digital, sehingga kita bisa mulai mengukur

salah satu resistor dengan nilai tahanan 10Ω.

Setelah di dapatkan besar nilai tahanan resistor tersebut, selanjutnya dengan

memasang penjepit buaya pada Rx dengan memastikan besar faktor pengalih

pada resistor kurang dari 10Ω.

Karena besar nilai tahanan resistor tersebut kurang dari 10Ω, maka besar

faktor pengalih yaitu sebesar 0,001. Selanjutnya pada bagian Multiplay

diarahkan pada 0,001, pada bagian measuring dial arahkan ke arah, 1 pada

pengalih 10 dan 1 pada pengalih 1. Setelah bagian-bagian portabel wheatstone

sudah di atur dengan benar lalu kaitkan penjepit buaya pada resistor yang

telah di ukur sebelumnya, lalu tekan tombol BA dan GA secara bersamaan.

Jika jarum galvanometer tetap berada di titik nol dan tidak bergerak ke arah

lain maka pengukuran sudah tepat.

 Cara kerja jembatan wheatstone


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

Jembatan wheatstone bekerja berdasarkan prinsip “kestimbangan”, dimana

dengan menggunakan jembatan wheatstone ini mampu mengukur suatu

tahanan yang tidak diketahui besar hambatannya atau digunakan untuk

memperoleh ketelitian. Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang

berarti setiap penghantar memiliki besar hambatan tertentu, dan menentukan

hambatan sebagai fungsi dari perubahan suhu. Salah satu alat yang biasa

digunakan untuk percobaan jembatan wheatstone yaitu Galvanometer,

dengan alat tersebut kita mampu melihat apakah pengukuran yang dilakukan

sudah tepat atau belum. Sehingga kita bisa memperoleh ketelitian dari suatu

tahanan yang diukur.

 Penjelasan bagan alat resistor box

1. Terminal galva eksternal, yaitu terminal galva eksternal

2. Terminal baterai eksternal, berfungsi untuk menghubungkan ke baterai

eksternal.

3. Measuring dial, berfungsi untuk mengatur tombol pengali.

4. Power supply selector switch, berfungsi untuk pengatur daya baterai eksternal.

5. Ground, terminal yang menghubungkan ke ground.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

6. MV-R selector switch, berfungsi untuk memilih jenis pengukuran.

7. Multiply Dial, berfungsi sebagai tombol pengatur faktor pengali agar sesuai

dengan tahanan yang akan diukur.

8. Galvanometer, merupakan alat listrik yang digunakan untuk mengukur

keberadaan arus listrik di dalam suatu rangkaian listrik.

9. Sakelar tombol “BA” dan Sakelar tombol “GA” , berfungsi sebagai tombol

awal pengukuran.

10. Rx, berfungsi untuk menghubungkan kabel penghubung dan penghambat

yang akan di ukur.

 Bahas data hasil percobaan dan analisis persen kesalahan

Pada praktikum percobaan jembatan wheatstone kali ini telah didapat data hasil

pengukuran percobaan pada resistor box berdasarkan tahanan dengan resistansi

kurang dari 10 Ω, resistansi 10 Ω sampai 100 Ω, resistansi 100 Ω sampai 1 kΩ,

resistansi 1 kΩ sampai 10 kΩ, 10 kΩ sampai 100 kΩ, resistansi 100 kΩ sampai

1000 kΩ, dan resistansi 1 MΩ. Dilakukan percobaan menggunakan dua alat

penguji, yaitu menggunakan resistor box dan multimeter digital. Setelah data

pengukuran didapatkan, dilakukanlah perhitungan presentase kesalahan pada R fiks

(nilai dari resistor box) dan Rterukur (nilai pada multimeter). Dan diketahui

pengukuran kali ini cukup akurat, dikarenakan persen kesalahannya hanya berada

dibawah satu persen. Penggunaaan wheatstone dapat diaplikasikan untuk

kehidupan sehari-hari.Perlu seperti pengujian suatu kebocoran kawat tanah dan

korsleting.
LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

IX. KESIMPULAN (minimal 5)

1. Berdasarkan percobaan praktikum ini, diketahui bahwa jembatan

wheatstone memiliki ketelitian yang cocok digunakan untuk mengukur

suatu resistansi yang memiliki nilai yang relative kecil.

2. Sebelum memulai percobaan, ada baiknya memahami isi panduan

yang terdapat di modul. Hal ini dilakukan demi mengetahui masing

masing bagian dari alat pengukuran yang digunakan agar mengetahui

fungsi dan cara menggunakannya.

3. Sebelum menggunakan alat, diharuskan melakukan kalibrasi terhadap

alat sehingga galvanometer menunjukkan ke arah angka 0. Dengan

begitu pengukuran akan berjalan dengan akurat

4. Dari pengukuran ini diketahui bahwa pengukuran berlangsung sangat

akurat, karna memiliki persentase kesalahan dibawah satu persen.

5. Dari percobaan ini, didapat bahwa grafik hubungan antara Rfiks dan

Rterukur mengarah keatas (menaik).

6. Prinsip jembatan wheatstone dapat digunakan untuk memecahkan

masalah di kehidupan nyata, seperti contoh untuk melakukan

pengujian suatu kebocoran kawat tanah dan korsleting.


LABORATORIUM Nama : Muhammad Rafi R
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031028
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal : 10 Juni 2021
BESARAN LISTRIK Halaman :

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Purkait Prithwiraj, Biswas Budhaditya, Das Santanu. 2013. “Electrical and

Electronics Measurements and Instrumentation”. McGraw Hill Education (India)

Private Limited, New Delhi

[2] Maulidhatul Rahma, Dinda, Aris Prasetyo, Beni, Rizky, Nyuciati, dkk. 2017.

Makalah Dasar “JEMBATAN WHEATSTONE”. Pendidikan Fisika Universitas

Jember, Jember.

[3] Pengukuran Besaran Listrik Laboratorium. 2021.“ Modul Praktikum PBL”..

Teknik Elektro Universitas Lampung, Bandarlampung

Anda mungkin juga menyukai