Bandarlampung, 2021
Asisten,
NPM.
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
I. JUDUL PERCOBAAN
JEMBATAN WHEATSTONE
kerjanya.
Jembatan wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada tahun 1833 dan kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Jembatan Wheatstone tidak diciptakan oleh Sir
pada Christe penuh pada tahun 1843 yang disebut bakterian kuliah. Wheastone
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
diketahui (Kanginan,1992).
Prinsip dari jemabatan whatstone, sirkuit listrik terdiri dari empat tahap, dan
sumber tegangan yang di hubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua
(Soedjana, 1975:102)
Seberapa cepat muatan akan bergerak akibat dorongan itu bergantung pada sifat
baha. Pada sebagian besar bahan, rapat arus Jsc banding dengan gaya persatuan
fasa dan suhu. Karena rangkaian jembatan hanya membandingkan nilai komponen
yang tisak diketahui dagan komponen yang besarnya diketahui secara tepat, tentu
saja ketelitian hasil pengukurannya akan sangat tinggi sekali. Pengukuran dengan
rangkian jembatan adalah dengan cara perbandingan yaitu yang di dasarkan pda
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
pengukuran ini adalah langsung sesuai dengan ketelitian komponen yang tersedia
pada rangkaian jembatan bukan bergantung detektor nol nya sendiri. Pemilihen
yang lebih luas tentang jembatan wheatstone sperti pada pengukuran jarak
Galvanometer adalah suatu alat yang dapat mengukur arus yang sangat kecil.
yangterdiri dari sebuah magnet yang tidak bergerak dan sebuah potongan kawat
yang merupakan satu bagian yang mudah bergerak dan dilalui arus yang hendak
diukur. Pada kapal motor dilengkapi dengan lapis-lapis kutub. Lapis-lapis kutub
ini ditempatkan pada sebuah inti dengan lilitan kawat yang dapat diputar dengan
bebas melalui sebuah poros. Jika gulungan ini dialiri arus listrik maka akan timbul
suatu kekuatan yang berakibat akan memutar gulungan itu srhingga akan
membentuk sudut 90 terhadap arah kawat. Kuat arus yang berbeda dalam
menggunakan peraturan daya jadi dapat kita ketahui bahwa gulungan tadi berputar
menurut arah panah, sehingga jarum penunjuk akan menyimpang ke kanan dari
Galvanoneter merupakan instrument sangat peka dan dapat mengukur arus yang
sangat lemah. Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan banyak
yang ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu tupa sehingga garis-garis
medan akan menimbulkan kopel pada kumparan apabila melalui kumparan ini adu
diciptakan Oested yaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
dialiri listrik yang akan diukur. Pada saat ini semua galvanometer yang dipakai
Jembatan Wheatsone mengacu pada hukum ohm dan hukum Kirchhoff I &
II. Hukum ohm sendiri menyatakan, “Jika suatu arus listrik melalui suatu
tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi.” Pada
besarsehingga saling meniadakan. (Dedy, 2012)
Menurut Halliday (1997), karakteristik (sifat) penghantar yang disebabkan hal ini
berikut:
v V
R= atau I=
t R
(3.1)
Dimana :
Menurut Daryanto (2016), hukum Kirchhoff I berbunyi, “Jumlah kuat arus listrik
yang masuk kesuatu titik simpul samadengan jumlah kuat arus listrik yang keluar
dari titik simpul tersebut”. Hukum Kirchhoff I tersebut sebenarnya tidak lain
∑𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘=∑𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (3.2)
Dimana:
paralel, dimana terdapat dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
dengan cara rumit. Jadi hukum Kirchhoff II berbunyi, “Pada sebuah rangkaian
tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ԑ) dengan penurunan tegangan (IR)
∑𝜀+∑𝐼𝑅=0 (3.3)
Dimana:
ԑ = ggl (volt)
R = Hambatan (Ω)
kita. Salah satunya pada percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa
beton ataubaja. Seperti kita ketahu ,jika suatu material ditarik atau ditekan maka
Wheatstone(Young,2003).
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
nol dengan memutar pengatur nol (zero adjustor). Tekan tombol BA.
4. Mengukur Resistansi
bawah ini:
9. Mengstur dial pengukuran (measuring dial) pada 1999 dan menekan tombol
10. Pada saat jarum menyimpang ke arah (+), menambahkan lagi dial
angka “0”.
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
multimeter kesalahan
1Ω 1Ω 0%
3Ω 3Ω 1%
multimeter kesalahan
22 Ω 22 Ω 0%
68 Ω 65 Ω 4,4117%
100 Ω 98 Ω 2%
7.1.4. Nilai dari Resistor Box Nilai yang terukur pada Persen kesalahan
multimeter
390 Ω 385 Ω 1,282%
650 Ω 550 Ω 15,384%
Box multimeter
1500 Ω 1518 Ω 1,2 %
10000 Ω 9700 Ω 3%
Nilai dari Resistor Box Nilai yang terukur pada Persen kesalahan
multimeter
22 kΩ 22,456 Ω 2,072 %
27 kΩ 27,06 Ω 0,222 %
50 kΩ 50,212 Ω 0,424 %
Nilai dari Resistor Box Nilai yang terukur pada Persen kesalahan
multimeter
330 kΩ 331 kΩ 0,3030 %
470 kΩ 470 kΩ 0%
Nilai dari Resistor Box Nilai yang terukur pada Persen kesalahan
multimeter
1 MΩ 1 MΩ 0%
8.1. Perhitungan.
98−100
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 2%
100
385−390
Persen kesalahan = ¿ ∨¿ x100% = 1,282%
390
550−650
Persen kesalahan = ¿ ∨¿ x100% = 15,384%
650
1518−1500
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 1,2%
1500
9700−10000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿ x100% = 3%
10000
22456−22000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿ x100% = 2,072%
22000
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
27060−27000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿ x100% = 0,222%
27000
50212−50000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 0,424%
50000
331000−330000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 0,3030%
330000
470000−470000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 0%
470000
1000000−1000000
Persen kesalahan = ¿ ∨¿x100% = 0%
1000000
8.2.1. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi kurang dari 10 Ω
3.5
3
3 3
2.5
2 Rfiks
1.5 Rterukur
1
1 1
0.5
0
1 2
Grafik 8.1 Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik tersebut menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan
dilakukan menggunakan alat ukur multimeter. Dalam grafik diatas, grafik R fiks
yang menunjukan nilai dari resistor box terletak pada titik yang sama dengan
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
grafik Rterukur yang menunjukan nilai hasil pengukuran dari resistor tersebut.
8.2.2. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 10 Ω sampai 100 Ω.
120
100
100 98
80
68
65 Rfiks
60
Rterukur
40
22
20 22
0
1 2 3
Grafik 8.2. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik diatas menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan nilai
yang terukur ketika resistansi 10 Ω sampai 100 Ω. Dalam grafik diatas, terdapat
perbedaan antara nilai pada Rfiks dengan nilai pada Rterukur pada percpbaan kedua
dan ketiga. Hal ini menunjukan pengukuran pada percobaan ketika resistansi 10
8.2.3. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 100 Ω sampai 1kΩ.
700
650
Nilai Resistor (Ω)
600
550
500
Rfiks
390
400
385 Rterukur
300
1 2
Tahap Pengukuran
Grafik 8.3. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik diatas menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan nilai
yang terukur resistansi 100 Ω sampai 1kΩ. Dalam grafik diatas, terdapat
perbedaan antara nilai-nilai pada Rfiks dengan nilai-nilai pada Rterukur. Hal ini
8.2.4. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 1kΩ sampai 10kΩ.
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
8000
6000
4000
Rfiks
1500
2000
Rterukur
1518
0
1 2
Tahap Pengukuran
Grafik 8.4. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik diatas menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan nilai
yang terukur resistansi 1kΩ sampai 10kΩ. Dalam grafik diatas, terdapat
perbedaan antara nilai-nilai pada Rfiks dengan nilai-nilai pada Rterukur. Hal ini
8.2.5. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 10kΩ sampai 100kΩ.
45
40
35 Rfiks
30 27.06 Rterukur
25
22.46 27
2022
1 2 3
Tahap Pengukuran
Grafik 8.5. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik diatas menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan nilai
yang terukur resistansi 10kΩ sampai 100kΩ. Dalam grafik diatas, terdapat
perbedaan antara nilai-nilai pada Rfiks dengan nilai-nilai pada Rterukur. Hal ini
8.2.6. Hubungan antara Rfiks dan Rterukur ketika resistansi 100kΩ sampai 1000kΩ.
Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang Terukur
Ketika
500 Resistansi 100 kΩ sampai 1000 kΩ
470
470
Nilai Resistor (kΩ)
450
400
350331 Rfiks
330 Rterukur
300
1 2
Tahap Pengukuran
Grafik 8.4. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik 8.4. menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan nilai
yang terukur resistansi 10kΩ sampai 100kΩ. Dalam grafik diatas, terdapat
perbedaan antara nilai-nilai pada Rfiks dengan nilai-nilai pada Rterukur pada
percobaan pertama. Tetapi, perbedaan tersebut tidak terlalu besar. Hal ini
Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang Terukur
Ketika Resistansi 1 MΩ.
1.2
11 1
Nilai Resistor (kΩ)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Rfiks Rterukur
Grafik 8.4. Perbandingan Antara Nilai Dari Resistor Box Dengan Nilai Yang
Grafik tersebut menyajikan perbandingan antara nilai dari resistor box dengan
nilai yang terukur ketika resistansi 1MΩ. Dalam grafik diatas, nilai Rfiks yang
menunjukan nilai dari resistor box terletak pada titik yang sama dengan nilai
Rterukur yang menunjukan nilai hasil pengukuran dari resistor tersebut. Dengan
8.3 Pembahasan
Pada praktikum jembatan wheatstone kali ini, para praktikan diharapkan untuk
dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan antara lain yaitu,
b. Multimeter digital
d. Resistor box.
Langkah pertama, terlebih dahulu kita harus memahami adanya hubungan antara
resistor dengan penggunaan faktor pengalih pada alat. Lalu, kita harus
LABORATORIUM Nama : Gusti Aditya Reksapati
PENGUKURAN BESARAN
LISTRIK NPM : 2015031023
PRAKTIKUM PENGUKURAN Tanggal:
BESARAN LISTRIK Halaman :
bridge telah sesuai, agar tidak terjadi kesalahan ataupun sesuatu yang tidak
sehingga kita bisa mulai mengukur salah satu resistor dengan nilai tahanan 10Ω.
penjepit buaya pada Rx dengan memastikan besar faktor pengalih pada resistor
kurang dari 10Ω. Dengan besar nilai tahanan resistor tersebut kurang dari 10Ω,
benar lalu. Setelah itu, kaitkan penjepit buaya pada resistor yang telah di ukur
galvanometer tetap berada di titik nol dan tidak bergerak ke arah lain maka
fungsi dari perubahan suhu. Salah satu alat yang biasa digunakan untuk
mampu melihat apakah pengukuran yang dilakukan sudah tepat atau belum.
Sehingga kita bisa memperoleh ketelitian dari suatu tahanan yang diukur.
eksternal.
eksternal.
10. Sakelar tombol “BA” dan Sakelar tombol “GA” , berfungsi sebagai
data hasil pengukuran percobaan pada resistor box berdasarkan tahanan dengan
sampai 1 kΩ, resistansi 1 kΩ sampai 10 kΩ, 10 kΩ sampai 100 kΩ, resistansi 100
menggunakan dua alat penguji, yaitu resistor box dan multimeter digital. Setelah
R fiks (nilai dari resistor box) dan Rterukur (nilai pada multimeter). Dan diketahui
pengukuran kali ini cukup akurat, dikarenakan persen kesalahannya hanya sebesar
1,86%.
IX. KESIMPULAN
kesimpulan :
yang terdapat dalam modul agar percobaan dapat dilakukan dengan benar.
Selain itu, praktikan harus teliti dalam melakukan percobaan agar tidak
lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat di tasi dengan
percobaan mengukur regangan pada benda uji berupa beton atau baja dan
DAFTAR PUSTAKA
Paramita.
Flink R.J, dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta : Bina Cipta