Anda di halaman 1dari 6

MODUL 4 ANALISIS HUBUNG SINGKAT

M. Fadel (13115032)
Asisten: Agung Apriadi
Tanggal Percobaan: 28/04/2018
Praktikum Sistem Tenaga Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro

Abstrak tak simetris adalah hubung singkat yang terjadi


tidak melibatkan keseluruhan 3 fasa yang ada
Pada praktikum modul 04 ini akan dilakukan percobaan
pada sistem. Analisis gangguan hubung singkat
mengenalaisa gangguan hubung singkatpada system tenaga
tak simetris dilakukan untuk mengetahui besar
elekrik. Pada percobaan ini akan melihat bagaimana hasil
arus yang mengalir melalui saluran – saluran pada
yang didapatkan jika terjadi gangguan atau fault pada
suatu sistem tenaga pada saat terjadi gangguan
beberapa trafo atau beban lainya. Pada praktikum ini akan
hubung singkat.
dilakukan percobaan hubung sngkat dua jenis yaitu simetris
dan asimetris. Hasil yang diharapkan dari praktikum ini Termasuk ke dalam ganggunan hubung singkat
adalah dapat menjalankan simulasi dengan benar yaitu tak simetris ini adalah :
ketika rangkaian deiberi fault maka rangkaian akan
1. Gangguan hubung singkat phasa-ke-
menjadi stabil setelah terjadi gangguan berdasarkan pada
phasa;
grafik yang didapat
2. Gangguan hubung singkat dua-phasa-ke-
Kata kunci: hubung singkat, simetris, asimetris, fault
phasa;
1. PENDAHULUAN 3. Gangguan hubung singkat satu-phasa-ke-
phasa.
Pada praktikum ini akan dilakukukan simulasi
rangkaian untuk analisis hubung singkat yang
3. METODOLOGI
dimana praktikum ini memiliki tujuan sebagai
berikut[1] : Langkah awal yang dilakukan pada percobaan ini
adalah dengan mempersiapkan rangkaian yang
1. Melakukan analisis terhadap hubung
sama seperti pada modul petunjuk praktikum
singkat pada suatu sistem tenaga listrik
(terlampir) yang memiliki spesifikasi sebagai
dengan menggunakan SimPowerSystems
berikut
dan Simulink pada MATLAB.
Gen 1 : Swing, 500MVA, 20KV, Xs=0.1 pu
Gen 2 : PV 500 MVA, 20KV, Xs=0.1 pu
2. STUDI PUSTAKA
Trafo 1 = Trafo 2 : 1000MVA, 20-70KV, Wye-Delta,
Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
2.1 TEORI PENDAHULUAN
Studi hubung singkat dilakukan untuk mengetahui Trafo 3 = Trafo 4 : 1000MVA, 70-230KV, Delta-
besar arus-arus yang mengalir melalui saluran- Wye, Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
saluran pada sistem tenaga di dalam interval waktu Trafo 5 = Trafo 6 : 1000MVA, 230-20KV, Wye-
tertentu ketika sebuah gangguan hubung singkat Delta, Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
terjadi. Besar arus-arus yang mengalir melalui
saluran-saluran pada sistem tenaga pada sbuah Line 1 : 25 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
gangguan hubung singkat terjadi akan berubah Line 2 : 10 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
waktu sampai dengan besar arus tersebut mencapai
kondisi mantapnya. Pada interval waktu inilah
Line 3 : 10 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
sistem proteksi harus dirancang untuk dapat Line 4 : 20 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
mendeteksi, memutus, dan mengisolasi gangguan
tersebut. Ada bermacam-macam gangguan yang
Beban statis 1 =2 : 200 MVA, 0.8 Lag, 20 KV,
Xs=0.08 pu
terjadi pada sistem, baik tipe gangguannya, maupun
lokasi gangguan. Beban dinamis 1 =2 : 200 MVA, 0.8 Lag, 20 KV,
Xs=0.08 pu
Hubung singkat simetris adalah gangguan hubung
singkat yang terjadimeibatkan keseluruhan 3 fasa Pengaturan fault dan circuit breaker adalah
yang ada pada sistem. Sedangkan hubung singkat
- Durasi fault 0,5 s (0,1 s – 0,6s) Berikut adalah hasil yang didapat
- Kerja CB (0,4s-1,3s) dengan kondisi awal
tertutup
- CB yang beroperasi hanya pada titik
gangguan ( sebelum dan sesudah
komponen )
- Solver yang digunakan ode23tb
Kemudian langkah yang dilakukan adalah
mensimulasikan rangkaian tersebut. Berikut
adalah beberapa simulasi yang harus dilakukan
A. Gangguan Hubung Singkat Simetris
Gambar 4.1 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault pada bus setelah trafo 1 pada semua beban dan generator
- Penambahan fault pada bus setelah trafo 4 b. Fault terjadi setelah Trafo 4
- Penambahan fault pada bus sebelum trafo Berikut adalah hasil yang didapat
5
- Penambahan fault pada bus sebelum trafo
6
B. Hubung singkat tak simetris (2 fasa ke
tanah)
- Penambahan fault 2 fasa ( A dan B) pada
bus setelah trafo 1
- Penambahan fault 2 fasa ( A dan B) pada
bus setelah trafo 4 Gambar 4.2 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault 2 fasa ( C dan B) pada pada semua beban dan generator
bus setelah trafo 1 c. Fault terjadi sebelum Trafo
- Penambahan fault 2 fasa ( C dan B) pada 5 Beirkut adalah hasil yang didapat
bus sebelum trafo 5
C. Hubung singkat tak simetri ( 1 fasa ke
tanah )
- Penambahan fault 1 fasa ( A ) pada bus
setelah trafo 1
- Penambahan fault 1 fasa ( A ) pada bus
setelah trafo 4
Gambar 4.3 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault 1 fasa (B) pada bus pada semua beban dan generator
setelah trafo 1
d. Fault terjadi sbeelum Trafo
- Penambahan fault 1 fasa (B) pada bus
sebelum trafo 5 6 Berikut adalah hasil yang didapat

Dari tiap simulasi tersebut akan diamati tegangan


dan arus pada fault, selain itu juga dilihat arus pada
beban 1, beban 2, generator 1 dan generator 2.

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 HUBUNG SINGKAT SIMETRIS


a. Fault terjadi setelah Trafo 1 Gambar 4.4 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
Analisis : komponen terpengaruh , namun pada simulasi
beban yang lainya hanya terpengaruh sedikit saja.
Pada percobaan ini fault diberikan pada semua
fasa rangkaian (3 fasa). Untuk dapat menhitung Arus hubung singkat
dapat diguunakan rangkaian positive sequence
Saat 0 sampai 0.1 detik grafik menunjukkan
network. Dengan model matematisnya adalah
bahwa sistem masih dalam keadaan normal ,
persamaan berikut
karena fault mulai muncul pada detik ke 0.1.
Kemudian pada saat detik ke 0.1 sampai 0.4 grafik
yang dihasilkan menunjukkan bahwa rangkaian
dalam kondisi menerima fault namun CB belum
terbuka karena baru akan terbuka saat detik ke 0,4
sampai 1.3 . Hal yang sama juga terjadi pada CB
pada kenyataanya , dimana CB membutuhkan
waktu untuk mendeteksi arus berlebih yang
masuk . Berdasarkan kondisinya, system dapat
dikatakan belum tunak ketika fault mempunyai 3
Karena terdapat 3 kondisi pada satu fault seperti
kondisi yaitu, subtransien, transien dan steady.
pada gambar di bawah ini
Hasil plot grafik terlihat bahwa saat system terjadi
fault 3 kondisi tersebut terjadi secara berurutan..
Kemudian terlihat bahwa tegangan pada fault
menjadi turun atau drop karena short circuit.
Karena Fault terjadi dekat Trafo 1 yang juga
berdekatan dengan generator , akibatnya arus
generator juga mengalami ketidakstabilan.
Saat detik ke 0,4 sampai ke 0,6 yaitu kondisi
dimana CB mulai membuka rangkaian dan fault
akan berakhir . Kondisi ini bertujuan untuk
menjaga system secara keseluruhan agar tidak
rusak. Terlihat bahwa arus fault menurun.
Kemudian dari detik ke 0,6 sampai ke 1,3 yaitu
kondisi dimana Fault menghilang dan CB masih maka terdapat 3 jenis arus yang bisa didapat , dan
terbuka . Terlihat terjadi loncatan arus pada beban arus tersebut diperoleh dari persamaan berikut:
dan lama kelamaan akan menjadi stabil namun ISS = Vf / xS , I’ = Vf / x’’ , I’ = Vf / x’
masih berosilasi. Isolasi tersbeut terjadi karena
adanya energi yang tersimpan pada saluran ISS = Arus Steady State
I’’ = Arus Subtransien
transmisi. Vf = Tegangan Fault Terukur
Dan setelah CB menutup lagi terlihat bahwa arus 𝑋S: impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
yang awalnya mulai masuk keadaan stabil atau ′′
𝑋 : impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
tunak.
subtransien
Jika hasil simulasi sdiamati satu per satu terlihat ′
𝑋 : impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
bahwa pada fault di dekat trafo1 tidak mengalami
isolasi. Hal ini dapat terjadi karena jarak fault transien
sangat dekat dengan generator sehingga
4.2 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS ( 2
mempengaruhi secara langsung ke generatornya.
FASA KE TANAH)
Kemudian fault pada trafo4 terlihat bahwa arus
a. Fault terjadi setelah Trafo 1 (Fasa
berosilasi tidak seburuk trago1 , hal ini dapat
dikarenakan jarak fault terhadap generator lebih AB) Berikut adalah hasil yang didapat
jeauh ketimbah saat fault dipasang di dekat
generator.
Kemudian ketika fault terjadi pada trafo 5, terlihat
hanya beban yang berada dekat trafo 5 saja yang
terpengaruh begitu juga ketika fault terjadi di
diekat trafo 6 , hanya beban terdekat saja yang
terpengaruh. Hal yang terjadi seharusnya semua
Pada bagian ini akan disimulasikan rangkaian
yang terkena unsymmetrical fault , dua fasa
terhubung ke tanah.
Berdasarkan grafik yang didapat terlihat bahwa
ketika fault terpasang pada suatu fasa tertentu ,
maka pada bagian tersebut saja yang megalami
gangguan. Terlihat bahwa ketika fault diberikan
pada fasa AB hanya fasa ab yang mengalami
gangguan tidak dengan fasa C meski semua CB
terbuka ketika mengalami fault. Kemudian grafik
Gambar 4.5 Arus dan tegangan Fault serta arus yang dihasilkan sama dengan fault simetris.
pada semua beban dan generator
Dampak utama yang mungkin terjadi merupakan
b. Fault terjadi setelah Trafo 4 (Fasa saat fault terjadi arus pada beban dari line A dan B
tidak ada, line C menjadi satu-satunya penyuplai
AB) Berikut adalah hasil yang didapat
arus. Dengan demikian, tarikan arus yang terjadi
akibat fault ini di line C semakin besar.

4.3 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS ( 1


FASA KE TANAH)
a. Fault terjadi setelah Trafo 1 (Fasa
A) Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.6 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
c. Fault terjadi sebelum Trafo 5 (Fasa
BC) Beirkut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.9 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
b. Fault terjadi setelah Trafo 4 (Fasa
A) Berikut adalah hasil yang didapat
Gambar 4.7 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
d. Fault terjadi Setelah Trafo 1 (Fasa
BC) Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.10 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
c. Fault terjadi sebelum Trafo 5 (Fasa B)
Beirkut adalah hasil yang didapat
Gambar 4.8 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
Analisis :
Gambar 4.11 Arus dan tegangan Fault serta arus Gambar 4.13 Positive Sequence Network
pada semua beban dan generator
d. Fault terjadi Setelah Trafo 1 (Fasa
B) Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.14 Negatie Sequence Network


Gambar 4.12 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
Analisis :
Pada bagian ini akan disimulasikan rangkaian
dengan fault yang dipasang hanyalah pada satu
fasa saja.
Sama seperti fault asimetris sebelumnya , fasa
yang mengalami gangguan hanya fasa yang
terkena fault. Terlihat bahwa dua arus fasa lainya
menaik . hal ini terjadi sikarenakan 2 fasa atau line Gambar 4.15 Zero Sequence Network
tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhan
daya pada beban. Sama seperti pada hubung singkat simetris , fault
terbagi menjadi 3 kondisi dan perhitungan nilai
Arus hubung singkat dapat dihitung dengan cara arusnya juga sama.
sebagai berikut. Dengan terlebih dahulu
memisahkan kondisi yang terjadi yaitu antara 4.4 ANALISIS PERTANYAAN
hubung singkat simetris dan hubung singkat
asimetris. Analisis pertanyaan sudah terjawab semua pada
bagian sebelumnya.
Diketahui bahwa ketika terjadi fault,terdapat tiga
kondisi pada sistem yaitu subtransien, transien 5. KESIMPULAN
dan steady. Berikut adalah proses matematis
perhitungan arus hubung singkat pada fault Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
kali ini adalah :
simetris dan asimetris.
 Pada fault simetris, ketiga fasa
Arus hubung singkat asimetris dapat dihutung
dengan menggunakan metode sebagai berikut mendapatkan kerusakan yang sama
nilainya satu sama lain. Hal ini berbeda
Dengan terlebih dahulu membagi rangkaian 3 fasa dengan fault asimetris, dimana kerusakan
menjadi 3 rangkaian yaitu Zero sequence network utama dialami oleh fasa yang terjadi fault.
, Positive sequence network dan Negative
sequence network . Dengan gambar ketiga  Generator akan mengalami gangguan jika
rangkaian adalah sebagai berikut fault yang terjadi berdekatan jarak
transmisinya dengan generator

 CB membutuhkan waktu untuk memuus
rangkaian karena CB menunggu untuk
jumlah arus tertentu yang berlebih
terdeteksi
 Jika sebuah rangkaian mengalami fault
asimetris pada satu atau dua fasa, maka
hanya line tersebut saja yang mengalami
gangguan

 Pada saat system terganggu oleh fault
 asimetris , bagian yang tidak mengalami
gangguan akan berusaha untuk
menaikkan arus utnuk dapat memenuhi
suplai pada beban

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Modul Praktikum Sistem Tenaga
Elektrik, Teknik Elektro Institut Teknologi
Sumatera, Bandar Lampung, 2018

Anda mungkin juga menyukai