2-1 PENDAHULUAN
Diode sernikonduklor daya memainkan pcran penting dalam rangkaian clektronika daya. Sebuah diode berperan scbagai saklar untuk menjaiankan bermacam-macam fungsi, seperti sebagai saklar dalam penyearah, freewheeling dalam
regulator saklar, pengisian balik kapasitor dan transfer energi antarkomponen, isolasi legangan, dan balikan encrgi dari
beban ke sumber daya.
Diode daya dapat diasumsikan sebagai saklar ideal unluk kebanyakan aplikasi tetapi diode dalam prakteknya
berbeda dengan karakteristik ideal dan memiliki batasan yang cukup berarti. Diode daya mirip dengan diode sinyal
/w-junction. Diode daya memiliki daya yang besar, kemampuan menangani tegangan dan arus yang lebih besar
dibanding diode sinyal. Respons frekuensi (kceepatan pensaklaran) lebih rendah dibanding diode sinyal.
Sebuah diode daya adalah komponen sambungan-/?/i dua terminal dan sebuah sambungan-/?/7 dibenluk dari penumbuhan pencampuran, difusi. dan epiktasial. Teknik kendali modern dalam proses difusi dan epiktasial mengizinkan karakteristik komponen yang diinginkan. Gambar 2-1 menunjukkan pandangan sebagian dari sebuah sambungan-/;/i dan
simbol diode.
Anoda
Katode
Katode
Hh
(a) Sambungan pn
14
Wilayah bias mundur. Dalam wilayah bias mundur, VD< 0. Jika VD negatif dan IV^I
(2.3)
VD < -0,1, bagian eksponensial pada Persamaan (2-1) menjadi kecil dan bisa diabaikan dan arus diode menjadi:
ID = Is(e-v'>/nVT- l)
-/,.
(2-4)
yang menunjukkan bahwa arus diode ID pada arah mundur bemilai konstan dan sama dengan 1$.
Wilayah breakdown. Dalam wilayah breakdown, tegangan mundurnya tinggi, biasanya lebih besar dari 1000 V.
Besar tegangan mundur pada suatu nilai tertentu dikenal sebagai tegangan breakdown, VgR. Arus mundur meningkat
cepat dengan sebuah perubahan kecil pada tegangan mundur VBR. Operasi pada wilayah breakdown tidak akan merusak selama daya disipasi pada tingkat aman yang ditentukan oleh lembaran data pembuatnya. Meskipun begitu, periu
iintuk membatasi arus mundur di wilayah breakdown agar membatasi disipasi daya dalam nilai yang diizinkan.
Tegangan jatuh maju sebuah diode daya adalah VD = 1.2 V pada 1D - 300A. Asumsikan n - 2 dan Vr = 25.8 u.V. Canlah
aiusjenuh Is.
Snlusi: Gunakan Persamaan (2-1 i, kita dapat incncari arus bocor /( dari:
300 = /, (<? 1.2/(2x25.8 x 10-3) _ !)
yang memberikan solusi /v = 2,38371 X 10 s A.
Arus pada diode sambungan bias maju tergantung pada ef'ek bersih pembawa mayoritas dan minoritas. Sekali diode
pada mode konduksi maju dan kemudian arus majunya dilurunkan menjadi no! (karena pcrilaku natural rangkaian
diode atau dengan menerapkun tegangan mundur), diode mencruskan konduksi karena pembawa minoiiias yang lersisa tersimpan dalam sambungan pn dan material semikonduktomya. Pembawa minoritas mcmerlukan waktu yang
cukup untuk menyusun utang dengan pengisian lawannya dan untuk dinetralkan. Waktu ini disebut reverse recovery
time (waktu pemulihan balik) diode. Gambar 2-3 menunjukkan dua karakteristik pemulihan balik dari sambungan
diode. Tipe pemulihan lunak {soft recovery) yang paling umum. Waktu pemuiihan balik dinotasikan dengan tn. dan
diukur dari perpotongan initial zero crossing arus diode sampai 25% arus balik puneak, lRR. trr berisi dua komponen
ta dan t,t. t karena pengisian komponen penyimpan di wilayah deplesi dari sambungan dan merepresentasikan waktu
antara zero crossing dengan arus mundur puneak, IjiR t^ karena pengisian komponen penyimpan dalam bagian lerbesar material semikonduktor. Rasio t(/tb dikenal dengan faktor kehtnakan (sof'tnes factor), SF. Agar praktis. konsentrasikan pada waktu pemulihan total tn. dan nilai puneak dari arus mundur puneak lRR.
<rr = 'a + fb
Arus mundiii" puncak dapat diekspr
esikan dalam:
d,
RR ~ '" dt
If-
0
.25lRn
-tr, -^
(2-6)
If-
0
I
Irr
@*(a) Pengisian lunak
TF~
-*@
(b) Pengisian tertunda
' ' Waktu peinulihan mundur f/r, mungkin dapat didefinisikan sebagai interval waktu antara arus yang melewati nol
selama pengalihan dari konduksi maju ke kondisi pemblockingan mundur dan momen arus mundur kehilangan 25%
nilai puncak mundur iRR. trr tergantung pada temperatur sambungan, tingkat jatuhnya arus maju, dan arus maju
sebelum koinutasi.
Pengisian peinulihan mundur QRR, adalah pembawa pengisian yang mengalir melalui diode dengan arah berlawanan karena pengambilalihan dari konduksi maju ke kondisi pemblockingan mundur. Nilainya ditentukan dari
wilayah yang dicakup oleh arah dari arus pemulihan mundur.
Pengisian penyiinpan, yang wilayahnya dicakup oleh arah arus pemulihan, didekati dengan:
alau
IRR -
20*
(2-8)
(2-9)
Jika tb bisa diabaikan-dibandingkan t(l, yang sering terjadi pada banyak kasus, trr ~ ta dan Persamaan (2-9) menjadi.
'@. = @
(2-10)
dan
(2-1 1)
Dapat dinyalakan dari Persamaan (2-10) dan (2-1 1) bahwa vvaktu pcmulihan mundur tn. dan arus pemulihan mundur
puncak IRR tergantung pada pengisian penyimpan Qlip dan di/dt mundur. Pengisian pcnyimpan tidak tcrgantung pada
arus diode maju Ip. Arus puncak p^yilihan mundur /^,, pengisian mundur QRR, dan iaktor kelunakan penting diperhatikan bagi perancang rangkaian, dan parameter ini lerdapat pada lembaran dala komponen diode.
Jika sebuah diode dalam kondisi bias mundur, arus bocor mengalir karena pembawa minorilas. Kemudian aplikasi
dari legangan maju akan memaksa diode membawa arus ke arah maju. Namum begitu, hal itu memedukan waktu tertentu, yang dikcnal dengan waktu pemulihan maju scbclum semua pembawa mayorkas melalui semua sambungan
dapat mengkontribusikan pada aliran arus. Jika lingkal kenaikan arus maju tinggi dan arus maju dikonsentrasikan pada
bagian sambungan yang kecil saja, diode mungkin gaga!. Sehingga waktu pemulihan maju membatasi tingkat kenaikan
arus maju dan kecepaian pensaklaran.
Wakiu pemulihan mundur sehuah diode in. = 3s dan lingkat jatuhnya arus diode di/di = 30 A/(.ts. Tcntukan (a) pengisian
penyimpan Qi^. dan (b) arus mundur puncak IRR
Solusi:. tn. = 3(js dan di/dt = 30 A/|.is
(a). Dar
i Persamaan (2-10)
QKK = ~ @ rrr = 0,5 x 30 A/(.is x (3 x 10^")2 =135 uC
(b). Dari Persamaan (2-11)
lm = jlQm % = 4l x.l35/x"i'O"r'x 30 x 10"fl = 90 A
TT
e
f
18
:;>;;;@@@;@(
Pentinsnya parameter ini dapat dijelaskan dengan Gambar 2-6a. Jika saklar, SW, dinyalakan pada t = 0 dan dibiarkan
cukup lama, arus tunak /0 = Vf/R akan mengalir melalui beban dan diode bebas Dm akan bias mundur. Jika saklai*
dimalikan pada 1 = ?j, diode Dm akan konduksi dan arus beban akan memutar melalui Dm. Sekarang, jika saklar
dinyalakan kembali pada t - f-,, diode Dm akan bertindak sebagai rangkaian sambung. Tingkat kenaikan arus maju sak
lar (diode Dj) dan lingkat jatuhnya arus maju diode Dm akan sangat tinggi, menuju tak hingga. Menurut Persamaan
(2-11). arus mundur puncak diode Dm dapat menjadi sangat tinggi, dan diode D{ dan Dm mungkin akan rusak. Gambar
2-6/; menunjukkan variasi benluk gelombang untuk arus diode. Masalah ini sccara normal muncul dengan menghubungkan sebuah induktor batasan di/dt, L?, sepcrti pada Gambar 2-7a. Diode praktis membutuhkan waktu nyala tertcntu sebekim keseluruhan wilayah sambungan menjadi konduktif dan di/dt harus dijaga rendah unluk mendapatkan
limit waklu nyala. Waklu ini biasanya disebul waktu pemulihan maju (forward recovery time trj).
Tingkat kenaikan arus melalui diode D( yang harus sama dengan tingkat jatuhnya arus melalui diode Dm, adalah:
(2-12)
di
Lv
Jika t adalah waklu pemulihan mundur dari Dlir arus mundur puncak dari Dm adalah:
_
di _ ',rV,_
tnVs
dt
(2-13)
(2-13)
L,
i.-X-
(2-14)
-^t
'oi
-*@ t
@
~w
Ketika arus induktor menjadi / , diode Dm mati mendadak (asumsikan pemulihan mendadak) dan mematikan jalur aliran arus. Karena beban induktif yang tinggi, arus beban tidak dapat berubah secepatnya dari /Q menjadi 1 . Kelebihan
energi disimpan dalam Lv akan menginduksi sebuah tegangan balikyang tinggi melalui Dm, dan ini mungkin merusak
diode D . Kelebihan energi disimpan sebagai sebuah hasil waktu pemulihan mundur didapat dari:
(2-15)
W =TLv /@+-
_[*
(2-16)
Bentuk gelombang untuk variasi arus ditunjukkan pada Gambar 2-lb. Kelebihan energi ini dapat ditransfer dari induktor Lv ke kapasitor Cv yang dihubungkan memotong diode D)n. Nilai C? dapat ditentukan dari:
V2 CsVl= WR
atau
c\ =@
(2-17)
V.2
*-1
sr
kedua diode konduksi dengan nilai arus yang sama, dan drop tegangan maju tiap diode akan kira-kira sama. Meskipun
begilu, dalam kondisi penahan mundur, tiap diode memiliki arus bocor sama, dan sebagai hasil tegangan penahan akan
berbeda cukup berarti.
Sebuah solusi sederhana untuk masalah ini, seperti ditunjukkan Gambar 2-9a, adalah untuk memaksa tegangan
bagi yang sama dengan menghubungkan sebuah resistor melalui tiap diode. Karena tegangan bagi yang sama, arus
bocor tiap diode akan berbeda, ditunjukkan Gambar 2-9b. Jika arus bocor total harus dibagi dengan sebuah diode dan
resislornya,
Teiapi lR] = ^oi^i dan IR->. ~ ^W^ = ^W^>- Persamaan (2-18) memberikan hubungan antara Rx dan R7 untuk
i.'n-inonn h;i<>i snma sebasai
(2-19)
'-%-'+%
i<
-VDi-
||R1
Ir,
1k
I
i @ I. I
v. J[_
'@'.
VD2
?R2
1+
l2
jj
//
-1.2
lD2
Gambar 2-9 Diode terhubung seri dengan karakteristik pembagian voltase keadaan tunak
TT
Jika resistansi sama, R - R] - R~, dan dua tegangan diode akan berbeda kecil tergantung pada ketidaksamaan kedua
karakteristik v-i. Nilai Vm dan Vm dapat ditentukan dari Persamaan (2-20) dan (2-21):
' D\
@> +-?
*
(2-20)
(2-21)
VDI + VD2= V1
Pembagian tegangan di bawah kondisi transien (misal karena beban pensaklaran. aplikasi inisial tegangan masukan) diselesaikan dengan menghubungkan kapasitor melalui tiap diode, yangditunjukkan Gambar2-10. R^ membatasi tingkat
kenaikan tegangan penahan.
R.
: R>
Pembagi
legangan
keadaan
tunak
$D,
r -*I Pembagi
I tegangan
*D2
C, ~~. transier
H,
Giimbur 2-10 Diode sori dengnn jaringan pembaei tcgangan dengan kondisi transicn dan kcadaan tunak
Dalam aplikasi daya linggi. diode dihubmigkan secara paralel unluk incningkalkan kcniampuan membawa arus unluk
memenuhi kcbuiulian arus yang diinginkan. Pembagian arus diode dalam keserasian dengan legangan jaluh maju.
Pembagian arus yang sama dapat dicapai dengan menerapkan induktansi yang sama atau dengan menghubungkan re
sistor per
nbagi arus: ditunjukkan pada Ciambar 2-1 1. Memungkinkan unluk mcminimisasi masalah im dengan memilih
diode dengan legangan jaluh maju yang sama atau diode dengan lipe yang sama. Karena diode dihubungkan seeara
paralel. legangan penahan mundur liap diode akan sama.
Resistor pada Gambar 2-1 \
akan membantu pembagian arus di bawah kondisi tunak. Pembagian arus di bavvah
kondisi dinamik dapat diselesaikan dengan menghubungkan pasangan induktor seperti pada Gambar 2-1 \ . Jika arus
yang melalui 1)^ menmgkat. L di/dt yang melalui Lj meningkat. dan tegangan yang berhubungan polantas lawan diinduksikan melalui induktor L-,. Hasilina jalur impedansi rendah melalui diode D^ dan arus digeser ke I)-,. Induktor
akan memban>;kitkan teganuan paku (spike) dan mungkin mahal dan besar. terutama pada arus tinggi.
^=~ Vs
sr
DNAME nama mode! dan dapal diawali dengan karakter apapun; panjang maKsimai o Kamiuei. u aumun mimuui umlu^
@'-I--" ivi^ini i^rcfhiit arlalnh Hiorlp PI. P2. ... dan VI. V2, ... parameter model dan nilainya.
riD
D, $
<==$
(a) Diode
VD
A
O
;rs
' Id
VD
o
K
(c) Model sinyal kecil
"155"
Contoh 2-3
Dua diode dihubungkan seri, seperti Gambar 2-9a untuk membagi tegangan total VD = 5 kV. Arus bocor mundur kedua
diode /v| = 30mA dan /v? = 35 mA. (a) Cari tegangan diode jika tahanan pembagi tegangan sama, R\ = R2 = R = 100 kQ.
(b) Cari resistasi pembagi tegangan R{ dan R2 jika tegangan diode sama VDl = VD2 = Vp/2. (c) Gunakan PSPICE untuk
mengecek hasil pada bagian a. Parameter model PSPICE untuk diode: BV = 3KV dan IS = 30 mA untuk diode )j dan IS
- 35 mA untuk diode Z>2
Solusi:
Persamaan (2-19):
(2-22)
= ^V + IOO_kQ(35 xlo.,_3O x lr,) = 2758 V
',,
vn
@ - '.,2
V,,2
Vpi*.
(2-23)
vs
5KV
0.01
p.
Rl
100K
R2
100K
Dl
MODI
D2
MOD2
MODEL
MODI
MODEL
MOD2
OP
END
Hasil dari simulasi PSPICE:
NAME
D2
Dl
ID
VD
REQ
1.00E + 12
RDI = 1 GQ
= -30 ltiA
D2
- 2.25E + 03 VD2 = -2250 V
- 3.50E - 02
1.00E + 12
Rn, = 1 GQ
@WW@
0.01 Q.
Di A
Vs -=r- 5 kv
100 kO
3 '-
o2i
R2
:100kQ
Gambar 2-13 Rangkainn diode untuk simulasi PSPICE pada Contoh 2-3
KESIMPULAN
i@
Karakieristik diode praktis berbeda dengan diode ideal. Waktu pemulihan mundur memainkan peran penting, tcrulama padr. aplikasi pensaklaran kecepatan tinggi. Diode dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe: (1) Diode umum, (2)
Diode pemulihan cepal, dan (3) Diode Schottky. Meskipun diode Schoitky berperilaku sebagai diode sambungan pn.
tidak ada sambungan fisik; dan sebagai hasilnya diode Seholtky adalah komponen pembawa mayoritas. Di sisi lain,
diode sambungan pn adalah diode pembawa mayoritas dan minoritas.
Jika diode dihubungkan seeara seri untuk meningkatkan kemampuan tegangan penahan, jaringan pembagi tegangan di bawah kondisi lunak dan kondisi transien dibuluhkan. Ketika diode dihubungkan seeara paralel untuk mening
katkan kemampuan membawa arus, elemen pembagi arus juga dibutuhkan.
PI;STARA
i M <s P,hnn i F.lprtnmir Drvirps and Circuits. New York:
Holt. Rineliarl and Winston. 1985, p 672.
2. P.R. Gray and R.G. Meyer, Analysis and Design of
Analog Integrated Circuits, New York: John Wiley &
Sons,'inc.. 1984, p.I.
PERTANYAAN
2-1. Apa lipe dari diode daya?
diode?
2-5. Apa yang dimaksud dengan faktor kelunakan diode?
2-15. Apa masalah dalam koneksi diode seri, dan apa solusi
yang mungkin?
Kesimpulan
25
MASALAH
2-3. Dua diode lerhubung sen dan tegangan yang inelalui ti-
150100-
2200
2000
1600
1200
800
400 200
@/
7/
05 1.0
- t .....4@ y
2 3
5mA
10mA
@15mA
20mA
@25mA
@30mA
/
Gambar P2-3
di muka liap-li.ip iliodc 1,5 V. Karakicrisiik tluvlc v-i dipcilihalkan pada Gamlw P2o. Tentukan ams liiaju melului liap-tiap diode
2-5. l")ua diode ilihuhungkan secara paralcl scpcrli diperlihal-
lansi R^ dan f
t-, jika arus Jibayi sama unluk liap diode.
26