Anda di halaman 1dari 3

Nama: Andi Yusuf Masalan

NIM : 03111004067

Elektronika Daya

Tugas 1
1. Apakah elektronika daya itu?
2. Sebutkan beberapa tipe dari thyristor!
3. Apakah rangkaian commutation itu?
4. Apakah kondisi dari suatu thyristor agar tersambung/on?
5. Bagaimana agar thyristor yang telah tersambung/on dapat dimatikan?
6. Terangkan apa yang disebut dengan line commutation?
7. Terangkan apa yang disebut dengan forced commutation?
8. Sebutkan perbedaan antara thyristor dan TRIAC?
9. Bagaimana karakteristik gating dari GTO?
10. Apa yang disebut turn-off time pada thyristor?
11. Apa yang disebut konverter?
12. Terangkan prinsip konverter ac-dc!
13. Terangkan prinsip konverter ac-ac!
14. Terangkan prinsip konverter dc-dc!
15. Terangkan prinsip konverter dc-ac!
16. Terangkan langkah-langkah perancangan peralatan elektronika daya!
17. Apakah efek periferal dari peralatan elektronika daya?
18. Sebutkan perbedaan-perbedaan karakteristik gating dari GTO dan thyristor!
19. Sebutkan perbedaan-perbedaan karakteristik gating dari thyristor dan transistor!
20. Sebutkan perbedaan-perbedaan karakteristik gating dari BJT dan MOSFET!
21. Terangkan karakteristik gating dari IGBT!
22. Terangkan karakteristik gating dari MCT!
23. Terangkan karakteristik gating dari SIT!
24. Sebutkan perbedaan antara BJT dan IGBT!
25. Sebutkan perbedaan antara MCT dan GTO!
26. Sebutkan perbedaan antara SITH dan GTO!
Penyelesaian:
1. Apakah elektronika daya itu?
Elektronika Daya merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas
aplikasi elektronika yang berkaitan dengan peralatan listrik yang berdaya cukup besar.
Berbagai macam peralatan dan aplikasi nyata di industri yang menggunakan sumber
listrik memiliki kapasitas daya yang sangat besar seperti motor listrik, pemanas,
pendingin, fun, kompresor, pompa, conveyor dan aplikasi-aplikasi lainnya.
2. Sebutkan beberapa tipe dari thyristor!
Jenis-jenis thyristor yaitu :
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
SCR adalah dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Thyristor masih
termasuk
keluarga semikonduktor dengan
karateristik
yang
serupa
dengan
Teknik Elektro Universitas Sriwijaya

Nama: Andi Yusuf Masalan


NIM : 03111004067

Elektronika Daya

tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebutTherystor.
SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif
Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Fast-Switching Thyristor
Biasanya thyristor ini digunakan pada penerapan teknologi pensaklaran kecepatan tinggi
dengan forced-commutation. Thyristor jenis ini memiliki waktu turn off yang cepat,
umumnya dalam 5 sampai 50 s bergantung pada daerah tegangannya. Tegangan jatuh
forward pada keadaan on bervarasi kira-kira seperti fungsi invers dari trun off time tq,
dikenal juga sebagai thyristor inversi.
Gate-Turn-Off Thyristor (GTO)
Gerbang ini dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal gerbang positif dan dapat
dimatikan dengan memberikan gerbang sinyal negative. GTO dihidupkan dengan
memberikan sinyal pulsa pendek positif pada gerbang dan dimatikan dengan memberikan
sinyal pulsa pendek negative pada gerbang. GTO memiliki penguatan rendah selama
turn-off dan memerlukan pulsa arus negative yang relative besar untuk turn-off. Tegangan
keadaan on untuk rata-rata GTO 550 A, 1200 V besarnya 3,4 V.
Bidirectional Triode Thyristor (TRIAC)
Triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam struktur kristal tunggal, dengan
demikian maka Triac dapat digunakan untuk melakukan pensaklaran dalam dua arah
(arus bolak balik, AC).
Reverse-Conducting Thyristor (RCT)
Suatu RCT dapat dipandang sebagai suatu kompromi antara karakteristik devais dan
kebutuhan dari rangkaian RCT dapat dianggap sebagai suatu thyristor dengan built-in
diode anti paralel. RCT juga dikenal sebagai aymmetrical thyristor (ASCR). Tegangan
forward blocking berfariasi antara 400 sampai dengan 2000 V dan rating arus bergerak
hingga 500 A. Tegangan blocking reverse biasanya sekitar 30 sampai dengan 40 V. karena
rasio arus maju yang melalui thyristor terhadap arus reverse dari diode tetap untuk suatu
devais, aplikasinya dibatasi oleh perancangan rangkaian tertentu.
Static Induction Thyristor (SITH)
SITH biasanya dihidupkan dengan memberikan tegangan gerbang positif seperti thyristor
biasa dan dimatikan dengan memberikan tegangan negatif pada gerbangnya. SITH
merupakan devais dengan pembawa muatan minoritas. Akibatnya, SITH memiliki
resistansi/tegangan jatuh keadaan on yang rendah dan dapat dibuat dengan rating
tegangan dan arus yang lebih tinggi.SITH memiliki kecepatan switching yang tinggi
Teknik Elektro Universitas Sriwijaya

Nama: Andi Yusuf Masalan


NIM : 03111004067

Elektronika Daya

dengan kemampuan dv/dt dan di/dt yang tinggi. Waktu switchingnya berada pada orde 1
sampai dengan 6 s. Rating tegangan dapat mencapai 2500 V dan rating arus dibatasi 500
A. Devais ini sangat sensitive terhadap proses produksi, gangguan kecil pada proses
produsi akan menghasilkan perubahan yang besar pada karakteristik devais.
Light-Activated Silikon-Controlled Rectifier (LASCR)
LASCR digunakan untuk pemakaian arus dan tegangan yang tinggi. LASCR
menyediakan isolasi elektris penuh antara sumber cahaya pen-trigger dan devais
switching dari converter daya, dengan potensial mengambang tinggi hingga beberapa
kilovolt. Rating tegangan dari LASCR dapat setinggi 4 kV, 1500 A dengan daya cahaya
pen-trigger kurang dari 100 mW. Di/dt yang umum adalah 250 A/s dan dv/dt dapat
setinggi 2000 V/s.
FET-Controlled Thyristor (FET-CTH)
Devais ini mengkombinasikan MOSFET dan Thyristor secara paralel. Jika tegangan
tertentu diberikan pada pada gerbang dari MOSFET biasanya, 3 V arus pen-trigger dari
thyristor akan dibangkitkan secara internal.
MOS-Controlled Thyristor (MCT)
MOS Controlled Thyristor (MCT) adalah tegangan yang sepenuhnya dikontrol thyristor.
MCT serupa yang beroperasi dengan thyristor GTO, tetapi telah dikendalikan dengan
terisolasi tegangan gerbang.MCT dapat beroperasi sebagai devais yang dikontrol oleh
gerbang jika arusnya lebih kecil dari arus maksimum yang dapat dikontrol. Usaha untuk
membuat MCT off pada arus yang melebihi itu akan mengakibatkan kerusakan devais,
untuk arus yang tinggi thyristor harus dimatikan sebagaimana thyristor biasa.
3. Apakah rangkaian commutation itu?
Rangkaian komutasi adalah suatu rangkaian yang melakukan proses untuk
membuat thyristor off yang biasanya dicapai dengan mengalirkan arus ke bagian lain dari
rangkaian. Rangkian komutasi biasanya memerlukan tambahan komponen untuk dapat
menghasilkan turn-off.
4. Apakah kondisi dari suatu thyristor agar tersambung/on?

Teknik Elektro Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai