Makalah ini digunakan untuk memenuhi materi pelajaran instalasi tenaga listrik
yang dibimbing oleh Dr.Hendri,Ph.d.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
starting Y/(∆) manual pada motor listrik tiga phasa.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dank kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang starting Y/(∆) manual pada
motor tiga phasa ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Padang, 12 November
2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
segitiga......................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 12
3.2 Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
U1 V1 W1 U1 V1 W1
U2 V2 W2 U2 V2 W2
BINTANG Y
DELTA
Pada saat hubungan bintang (Y), kontaktor magnet yang bekerja adalah K1 dengan
K2. Kontaktor magnet K2 dirangkai berdasarkan prinsip sambungan bintang, yaitu
tiap ujung dari kontaktor dikopel menjadi satu kesatuan.
Pada saat hubungan segitiga (∆), kontaktor magnet yang bekerja adalah K1 dengan
K3. Kontaktor magnet K3 ini dirangkai berdasarkan prinsip sambungan segitiga, yaitu
tiap ujung rangkaian yang satu mendapat ujung rangkaian yang lain.
Sebagai contoh, untuk sebuah motor yang diberi tanda tegangan 220/380 Volt, maka
hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a) Jika sistem tegangan jaringnya 220/380 Volt, maka motor ini harus digunakan dalam
hubungan bintang. Penggunaan hubungan bintang ini memiliki beberapa alasan,
diantaranya karena tiap-tiap kumparan-kumparan didalam motor harus mendapat
suplai tegangan sebesar 220 volt.
b) Jika sistem tegangan jaringnya 127/220 Volt, maka motor ini harus dirangkai dengan
hubungan segitiga.
Gambar Rangkaian bintang (Y) dan segitiga (∆)
Jika daya motor ini sebesar 6,6 kVA, pada beban penuh arusnya akan sama seperti
perhitungan di bawah ini :
Untuk sistem tegangan jaring 220/380 Volt :
In = 660 VA = 10A
380√3
Arus ini adalah arus yang juga mengalir dalam kumparan-kumparan motor.
Sedangkan pada rangkaian delta (segitiga) besarnya nilai tegangan tiap phasanya akan sama
dengan besarnya nilai tegangan pada jaringan. Untuk nilai arusnya juga akan sama seperti
dengan tegangan. Arus phasanya akan sama dengan arus jaringan. V jaringan = Vphasa.
Ijaringan = Iphasa.
Untuk sambungan bintang / star (Y) : Jika motor dihubung dalam sambunganbintang,
motor akan mendapat tegangan sebesar V volt, sedangkan lilitan motor mempunyai
impedansi sebesar Z ohm, maka besarnya arus start motor dalam hubungan bintang
menjadi:
Besarnya I start bintang (Y) sama dengan besarnya arus jala-jala / jaringan bintang
atau sama dengan besarnya arus fase:
I start (Y) = I jala-jala / jaringan (IL) = I fase (IP)
Untuk sambungan segitiga / delta (Δ) : Jika motor dihubung dalam sambungan delta,
motor akan mendapat tegangan sebesar V volt, sedangkan lilitan motor mempunyai
impedansi sebesar Z ohm, maka besarnya arus start motor dalam hubungan delta
menjadi:
I start Δ = Vfase √ 3
Zfase
Besarnya I start delta (Δ) sama dengan besarnya arus jala-jalanya atau sama dengan
besarnya arus fase. √ 3 :
I start (Δ) = I jala-jala / jaringan (IL) = I fase (IP) √ 3
2.3 Pengontrolan motor induksi tiga phasa starting bintang segitiga dengan kontraktor
magnet.
Untuk menjalankan motor listrik induksi tiga phasa rotor sangkar starting bintang-
segitiga harus diperhatikan besar daya nominal motor, dan tegangan nominal satu phasa
kumparan stator harus sama besarnya dengan tegangan line jaringan.
Kumparan stator motor saat starting dalam keadaan hubung bintang, sehingga
tegangan pada kumparan per phasa sekitar 58% dari tegangan nominal. Hal ini dapat
memperkecil arus yang mengalir pada motor. Namun starting bintang-segitiga mempunyai
kelemahan, yaitu terjadinya pemutusan arus listrik ke motor saat pemindahan hubungan dari
bintang ke segitiga.
Untuk melakukan starting bintang segitiga dapat digunakan saklar bintang segitiga
atau dengan tiga unit kontarktor magnet.
Cara kerja rangkaian starting bintang-segitiga ini seperti berikut:
Sumber tegangan tiga phasa tersedia pada jaringan RSTN. Bila tombol S1 ditekan(bekerja),
kontaktor 2 (K2) akan bekerja membuat hubungan bintang pada kumparan motor. Dalam
waktu hampir bersamaan kontaktor 1 (K1) akan bekerja menghubungkan motor dengan
jaringan tegangan, maka motor akan bekerja dalam hubungan bintang.
Dengan bekerjanya kontaktor 1 (K1), relay waktu (T) akan bekerja, tetapi kontaktor 3
(K3) tidak bekerja karena adanya kontak NO K3, dan antara kontaktor 2 (K2) dengan
kontaktor 3 (K3) saling mengunci melalui kontak bentuk K3 NC dan K2NC. Setelah waktu
dari relay T tercapai, maka kontak timer membuka kontaktor 3 (K3), dan kontak timer NO
akan menghubungkan kontaktor 3 (K3) sehingga motor dalam hubungan segitiga. Jadi motor
bekerja pada hubungan segitiga melalui kontaktor 1 (K1) dan kontaktor 3 (K3), dan relay
waktu akan terbuka melalui kontak bantu K 3 NC. Untuk memberhentikan motor dapat
melalui tombol tekan SO. Dan bila beban lebih, kontak F2 akan terbuka dan motor akan
berhenti.
Untuk lebih jelasnya perhatikanlah gambar di bawah ini,
Gambar diagram signal kontrol starting bintang segitiga
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengontrolan motor start delta digunakan untuk mengstater motor 3 fasa yang
besarnya lebih dari 5 Kw (7HP). Fungsi rangkaian star delta adalah untuk mengurangi
arus start pada saat pertama kali motor di hidupkan. Karena perbedaan fungsi inilah,
star delta paling banyak digunakan pada system starting motor listrik. Rangkaian start
delta menggunakan 3 unit kontaktor yaitu K1 (Main kontaktor), K2 ( Y Kontaktor),
dan K3 (� Kontaktor). Pada saat kondisi satart (Y) kontaktor yang hidup adalah K1
dan K2 dan pada saan kondisi deltha (�) kontaktor yang hidup adalah K1 dan K2.
Secara manual perpindahan dari bintang (Y) ke delta (�) menggunakan 2 pust button
NO untuk mengoperasikanya.
3.2 Saran
http://dokumen.tip/documents/makalah-listrik-motor-induksi-3-phasadocx.html.
[Diakses, 10 November 2017]
http://asyahdad.blogspot.co.id/2011/04/metode-starting-motor-indukduksi.html?=1.
[Diakses, 10 November 2017]