Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ali Fahdian

Nim : 04161006
TUGAS 6
Elektronika Daya

1. Cuk Converter

Cuk converter adalah sebuah boost-buck converter yang terdiri dari rangkaian cascade
boost converter yang diikuti dengan rangkaian buck converter. Regulator cuk atau cuk
converter merupakan konverter yang menghasilkan tegangan keluaran lebih kecil ataupun
lebih besar dari tegangan masukan, tetapi polaritas tegangan keluaran berlawanan terhadap
tegangan masukan.
Terdapat 2 mode:
Transistor Q1 terkonduksi dan diode D1 akan bias mundur dan Arus akan mengalir dari +Vs ->
Q1 -> -Vs
Kondisi pertama terjadi saat transistor Q1 bekerja pada mode on (saklar menutup) pada saat t
= t1 Arus yang melalui induktor akan naik dan kapasitor melepaskan tegangan (discharge)
sehingga kondisi dioda D1 off karena dibias mundur (reverse bias). Kapasitor C1 yang
melepaskan energinya (discharge) mengisi C2 , beban, dan L2

Analisis loop I1:

Analisis loop I2

Kondisi kedua terjadi saat mosfet Q1 bekerja pada mode off (saklar terbuka) pada saat
t = t2. Kapasitor C1 akan mengisi energi (charge) dari supply input, sedangkan energi yang
tersimpan pada L2 dialirkan menuju ke kapasitor C2 dan ke beban.
Nama : Ali Fahdian
Nim : 04161006

Analisis loop I1

Analisis loop I2

Untuk Besaran Lainnya didapatkan:

Dapat terlihat bahwa polaritas tegangan keluaran berbeda fasa terhadap tegangan
masukan. Jika diasumsikan sistem ideal sehingga daya masukan sama dengan daya keluaran,
maka didapatkan:

Tegangan Ripple C1
Nama : Ali Fahdian
Nim : 04161006
Tegangan Ripple C2

2. Single Phase Full Bridge Inverter


Inverter full-bridge ditunjukkan pada gambar. Inverter ini terbagi dua inverter one-leg dari
tipe yang telah didiskusikan dan diutamakan lebih dari pengaturan lain pada tingkat tenaga
yang lebih tinggi. Dengan tegangan dc masukan yang sama, tegangan keluaran maksimum
inverter full-bridge adalah dua kali dari inverter half-bridge. Ini menyiratkan bahwa untuk
tenaga yang sama, arus keluaran dan perubahan arus adalah satu-setengah dari keduanya
untuk inverter half-bridge.

Gambar 1. Inverter Jembatan Penuh

Inverter gelombang penuh ditunjukkan pada gambar 1. Ketika D1 dan D2 bekerja (ON),
tegangan Vs akan mengalir ke beban tetapi D3 dan D4 tidak bekerja (OFF). Selanjutnya, D3 dan
D4 bekerja (ON) sedangkan D1 dan D2 tidak bekerja (OFF), maka pada beban akan timbul
tegangan –Vs. Bentuk gelombang ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 2. Bentuk Tegangan Tiap Lengan Inverter Jembatan Penuh


Nama : Ali Fahdian
Nim : 04161006

Gambar 3. Bentuk Gelombang Inverter Jembatan Penuh

3. Single Phase Half Bridge Inverter


Gambar dibawah menunjukkan inverter setengah jembatan. Disini, dua kapasitor yang
sama disambung seri memotong dc masuk dan simpangannya terletak pada potensial tengah,
dengan tegangan 1/2Vd melalui tiap kapasitor. Kapasitas yang cukup besar harus digunakan
karena layak untuk mengasumsi bahwa potensial pada titik o tetap dc negative berarti N. Oleh
karena itu sirkuit ini identik pada inverter one-leg dasar yng didiskusikan pada detail
sebelumnya, dan vo = vAo . Pada inverter half-bridge, puncak tegangan dan arus dihitung pada
perubahan seperti berikut :
VT = Vd dan IT = io
Nama : Ali Fahdian
Nim : 04161006

Gambar 4. Inverter Setengah Jembatan


Prinsip kerja dari inverter satu fasa dapat dijelaskan dengan gambar 4. Ketika transistor
Q1 yang hidup untuk waktu T0/2, tegangan pada beban V0 sebesar Vs/2. Jika transistor Q2
hanya hidup untuk T0/2, Vs/2 akan melewati beban. Q1 dan Q2 dirancang untuk bekerja saling
bergantian. Pada gambar 5 menunjukkan bentuk gelombang untuk tegangan keluaran dan arus
transistor dengan beban resistif.

Gambar 5. Bentuk Gelombang Inverter Setengah Jembatan

4. Harmonic Distortion

Total Harmonic Distortion adalah rasio nilai rms dari komponen harmonisa dan nilai rms
dari komponen dasar yang biasanya dinyatakan dalam persen (%). Indeks tersebut digunakan
untuk mengukur deviasi dari bentuk gelombang periodik yang mengandung harmonisa dari
gelombang sinus sempurna. Berikut merupakan rumus THD untuk tegangan dan arus yaitu:
Nama : Ali Fahdian
Nim : 04161006

Rekomendasi tingkat Total Harmonic Distorsion (THD) untuk arus dan tegangan
dicantumkan pada IEEE-519 tahun 1992. Semua rekomendasi pada IEEE-519-
1992 ditampilkan untuk level tegangan yang berbeda, diantaranya pada 69 kV dan di
bawahnya, antara 69,001 sampai 161 kV dan di atas 161 kV. Mengenai distorsi harmonik
arus, IEEE-519 mendefenisikan batas fungsi dari rasio antara arus hubung singkat (Isc)
pada PCC dengan arus fundamental rata-rata berdasarkan kebutuhan maksimum selama 12
bulan (IL).
ISC adalah arus hubung singkat pada point of common coupling (PCC). Secara umum, kondisi
sistem normal adalah hasil dari kapasitas minimum hubung singkat pada PCC. Sehingga
perbandingan antara ISC/IL digunakan sebagai seberapa besar pengaruh arus saluran terhadap
arus maksimum saat hubung singkat. Dengan catatan bahwa:
1. Dengan mengabaikan ratio ISC/Il pada PCC, semua peralatan pembangkit daya. Harus
memenuhi nilai yang diberikan untuk ISC/Il ratio < 20.
2. Harmonisa genap dibatasi 25% dari batas harmonisa ganjil.
3. Distorsi arus yang dihasilkan dalam DC tidak diizinkan.
THD diekspresikan dalam TDD yang didasarkan permintaan elektrik selama 15-30 menit.
Batas arus paada IEEE-512-1992 diaplikasikan pada PCC antara peralatan sistem dan berbagai
konsumen. Dengan kata lain PCC adalah tempat dimana konsumen lain bisa dilayani sistem.
Standar ini mengizinkan untuk prosedur yang sama untuk diaplikasikan pada konsumen pada
tempat lain dalam sebuah sistem, hanya nilai batas arus akan berbeda. Asumsinya, PCC adalah
tempat di sistem yang dapat melayani konsumen lain. PCC bisa diletakkan pada transformator
sisi primer dan sekunder dari trafo daya, tergantung pada ada atau tidak konsumen yang
disuplai oleh trafo tersebut.

Anda mungkin juga menyukai