Anda di halaman 1dari 11

Makalah Elektronika Daya

Inverter Pada Pembangkit Tenaga Surya

Oleh :

1. Zejel Pibrika (15063047)


2. M. Afwa Aghnia Fauza(15063042)
3. Arianto (15063040)
4. Dede Afriadi (15063072)

Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah saya adalah Pembangkit Listrik Tenga
Surya. Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari
dosen pembimbing saya Bapak Krismadinata, Phd dalam mata kuliah Elektronika
Daya. Yang membahas tentang inverter pada Pembangkit Listrik Tenga Surya.
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan
kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf
sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata
agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Padang, 20 februari 2017

Penulis

Electrical Engineering

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4

Bab II Pembahasan
A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya .......................................................................... 5
B. Pembangkitan Listrik dan Material Penyusun Panel Surya .............................. 5
C. Peranan Elektronika Daya ...................................................................................... 6

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan
hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan
intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi
alternatif sumber energi masa depan di Indonesia. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan
di mana saja : bangunan besar, pabrik, perumahan, dan lainnya.
Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk
terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya. Di negara- negara industri maju
seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa dengan bantuan subsidi
dari pemerintah telah diluncurkan program-program untuk memasyarakatkan listrik
tenaga surya ini. Tidak itu saja di negara-negara sedang berkembang seperti India,
Mongol promosi pemakaian sumber energi yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan.
Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik tenaga surya atau kami singkat
dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen-
komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan tenaga surya.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah:
a. Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya
b. Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

C. Rumusan Masalah
Dalam makah ini kami membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya
secara umum, maupun peranan dari Elektronika Daya dalam Pembangkit Listrik Tenaga
Surya tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang


menggunakan sinar matahari sebagai sumbernya. Panel sel surya menangkap cahaya
matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik yang kemudian disimpan dalam baterai
sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.

B. Pembangkitan Listrik dan Material Penyusun Panel Surya

Panel surya terbuat dari suartu material semikonduktor seperti pada umumnya,
silikon yang berperilaku untuk menyerap energy foton pada sebagian porsi dari material
semikonduktornya dan karena telah menyerap energy foton, kelebihan energy ini
dilepaskan dalam bentuk elektron bebas.
Silikon, sebagai material semikonduktor yang umum dipakai dalam
pembangkitan energy listrik pada panel surya memiliki karakteristik kimia khusus
terutama dala fase kristalnya. Karakteristik special ini yang menjadikannya dapat
dimanfaatkan sebagai semikonduktor pada panel surya.
Atom silikon memiliki 14 elektron yang tersebar di 3 lapisan kulitnya. Kulit
pertama terisi penuh dengan 2 elekron dan begitu pula dengan kulit kedua yang penuh
dengan 8 elektron. Sedangkan kulit terluarnya hanya terisi sebagian dengan 4 elektron.
Dengan hanya terisi 4 elektron pada kulit ketiganya, atom silikon akan selalu cenderung
untuk memenuhi kulit terluarnya dengan cara memakai bersama elektronnya dengan 4
atom disekitarnya. Struktur atom silikon yang berformasi seperti ini dinamakan
crystalline structure.
Atom crystalline silikon ini tidak langsung menjadi semikonduktor yang dicari
karena ikatan antar atomnya yang memakai bersama elektron terluarnya sehingga
menjadikannya konduktor yang buruk jika dibandingkan dengan konduktor konvensional
seperti tembaga. Untuk menjadikan atom silikon dapat mengalirkan arus, harus dilakukan
pentidakmurnian silikon agar elektron dapat mengalir sehingga menjadikannya
semikonduktor bukan isolator. Dalam kasus ini, atom silikon akan dicampurkan dengan

5
atom lain dengan perbandingan yang sangat kecil (dapat mencapai satu atom lain ; satu
juta atom silikon) dengan proses yang dinamakan doping.

C. Peranan Elektronika Daya


a. Solar Charge Controller
Arus yang dihasilkan oleh panel surya tidak langsung mengisi baterai,
melainkan harus melewati Solar Charge Controller terlebih dahulu untuk
mengatur tegangan dan arus input pengisian baterai sehingga tidak terjadi
overcharge atau overvoltage , serta mengatur arus saat baterai discharge agar
tidak terjadi discharge berlebihan (dapat memperpendek usia baterai).
Secara umum, proses yang terjadi dalam Solar Charge Controller adalah
konversi DC ke DC untuk menghasilkan tegangan input baterai yang stabil.
Gambar 1 memperlihatkan blok diagram dari Charge Controller . Dari blok
diagram di atas terlihat bahwa pengaturan tegangan input baterai oleh Solar
Charge Controller dilakukan dengan sensing arus dan tegangan output panel
surya sebagai input mikrokontroler yang terhubung ke rangkaian Buck-Boost
(rangkaian yang dapat menaikkan atau menurunkan tegangan) . Sensing arus dan
tegangan input baterai dilakukan untuk memberikan umpan balik ke
mikrokontroler agar tegangan input baterai dapat terjaga stabil.
Pada Solar Charge Controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur,
kontrol tegangan input baterai juga dipengaruhi oleh temperatur panel surya serta
temperatur baterai. Hal ini dilakukan agar diperoleh proses charging dan usia
baterai yang optimum.

6
Solar Charge Controller memiliki 2 mode kerja yaitu mode charging dan
mode operasi:
1. Mode Charging
Pada mode ini, terjadi pengisian baterai yang dibagi ke dalam 3 stage.

Bulk Stage, Bulk Stage merupakan tingkatan dimana baterai


baru mulai diisi. Terjadi peningkatan tegangan secara perlahan
hingga dicapai tegangan yang konstan sesuai dengan setup.
Pada stage ini, arus yang mengalir ke baterai maksimum.
Setelah tegangan setup dicapai, proses charging berpindah ke
stage berikutnya yaitu absorption stage.
Absorption Stage, pada stage ini, tegangan baterai dijaga tetap
sesuai dengan tegangan setup sedangkan arus yang mengalir ke
baterai menurun hingga baterai terisi penuh. Setelah baterai
terisi penuh maka proses charging masuk pada stage
berikutnya yaitu Float Stage.
Float Stage, pada stage ini, tegangan dan arus input baterai
konstan pada suatu nilai yang lebih rendah dibandingkan pada
Absorption Stage.

2. Mode Operasi
Pada mode ini, baterai menyuplai beban dengan tetap dimonitor oleh
Solar Charge Controller . Terdapat relai yang berfungsi untuk

7
memutus hubungan baterai dan beban apabila terjadi overload dan
untuk mencegah discharge berlebihan yang dapat merusak baterai.

b. Storage
Storage yang dipakai adalah baterai rechargeablesehingga dapat dipakai
berulang-ulang. Sebaiknya digunakan baterai MF (Maintenance Free). Aki/baterai
ini menggunakan konsep deep cycle battery yang rechargeable dan dapat
digunakan pada waktu yang dikehendaki.
Banyaknya aki/baterai yang digunakan bergantung pada spesifikasi dari
PLTS itu sendiri. Kapasitas daya bank aki didapat dari :

DoD : batas minimal sisa kapasitas baterai/aki (misal DoD = 80%,


berarti harus tersisa kapasitas aki minimal 20%)
Days of autonomy : banyaknya hari kerja tanpa sinar matahari (hari
kerja efektif aki)
Kapasitas daya aki dalam satuan Ampere.hour (Ah).

c. Inverrter
Solar inverter mengubah arus DC hasil pembangkitan dari sel surya,
menjadi AC. Fungsi ini berguna untuk membuat panel surya sebagai penyuplai
daya ke grid atau off grid electrical network. Jenis-jenis inverter sel surya :

1. Stand alone yaitu inverter yang secara langsung terhubung dengan baterai
pada sel surya di dalam suatu sistem terisolasi. Inverter ini tidak memiliki
hubungan apapun dengan grid sehingga tidak memiliki fungsi anti-islanding
protection.
2. Grid tie yaitu inverter yang menyamakan fasa dengan utility phase dan
berfungsi untuk menyuplai daya ke grid setelah menarik energi dari baterai.
Untuk alasan keamanan, inverter ini akan otomatis mati/tidak bekerja saat
terjadi power outage pada grid.
3. Battery Backup Inverters, yaitu inverter yang dapat menyuplai ke beban
tertentu yang diinginkan pada grid. Karena itu inverter ini memiliki fungsi
anti-islanding protection.

8
Inverter solar menggunakan MPPT (maximum power point tracking) yang
dapat mengambil sampel output diinginkan dari sel surya dan mengubah besar
load sehingga daya yang dihasilkan maksimum. Hal ini diperlukan karena pada
pembangkit listrik sel surya, efisiensi output nya tidak linear, bergantung pada
kondisi cuaca dan sebagainya. Gambar 3 memperlihatkan contoh rangkaian
inverter sederhana pada solar panel.

Berdasarkan jumlah fasa output, inverter dapat dibedakan menjadi inverter


1 fasa dan 3 fasa. Pada solar panel menggunakan inverter jenis Voltage Fed
Inverter (VFI) yaitu tegangan input dijaga konstan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk
memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga
sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

B. Saran
a. Agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya, mohon sebaiknya waktu
penyelesaiannya diperpanjang agar dapat memperoleh makalah dengan hasil yang
lebih baik.
b. Agar semua pihak kiranya dapat membantu kami dengan lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mohan,Ned.2003.Power Elektronics. United States : John Wiley&Sons,Inc.


http://punyahamdy.blogspot.com/2010/01/pemanfaatan-pembangkit-listrik- tenaga.html
http://levinhalim308.wordpress.com/artikel-keprofesian-2/
http://blogodril.com/energi/energi-surya-keuntungan-kerugian-dan-potensi-nya-di-indonesia6
http://rhazio.wordpress.com/2007/09/12/pembangkit-listrik-tenaga-surya/
http://levinhalim308.wordpress.com/artikel-keprofesian-2/

11

Anda mungkin juga menyukai