Penghasutan motor 3 fasa dengan metode bintang segitiga atau sering disebut
hubungan star delta. Penghasutan bintang segitiga manual untuk motor 3 fasa
menggunakan kontaktor dan push button.
Tujuan penghasutan bintang segitiga adalah agar arus starting pada motor 3 fasa
kecil sehingga akhirnya diharapkan dapat menghemat biaya listrik, karena arus start pada
motor akan sangat besar jika tidak dibantu dengan starting star delta , selain itu juga akan
membuat motor tidak mudah rusak, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada saat
motor dihubungkan pertama kali menggunakan metode starting bintang setelah beberapa
saat kemudian motor berjalan, kemudian saklar atau switch mengubah hubungan dari
bintang ke delta.
Metode penghasutan bintang segitiga ada beberapa macam yaitu manual dan otomatis,
untuk manual dijalankan secara manual menggunakan bantuan push button , akan tetapi
untuk otomatis menggunakan bantuan TDR (time delay relay) maupun yang terbaru yang
saat ini banyak digunakan yaitu menggunakan PLC (program logic controller).
Rangkaian Daya Penghasutan Bintang Delta (star delta) Motor 3 Fasa
Yang dimaksud otomatis disini karena peran push button digantikan dengan
komponen timer dimana kondisi On / Off kontak timer akan berubah secara otomatis
berdasarkan setingan waktu dari timer tersebut. Secara umum prinsip kerja instalasi star -
delta otomatis ini sama dengan sistem manual hanya saja proses perpindahan hubungan
belitan dari bintang menjadi segitiga menggunakan fungsi timer. Ketika timer
mendapatkan tegangan maka kontak timer yang terpasang seperti pada diagram kontrol
diatas akan berubah kondisi ketika seting waktu timer sudah tercapai.
2. Gambar Rangkaian
3. Analisis
Ketika push button S2 ditekan, maka aliran arus ke K2 akan terputus karena K2
dihubung interlock dengan anak kontak NC K3 dan lampu tanda H1 juga akan mati,
jadi saat S2 ditekan untuk mengerjakan K3 maka K2 tidak akan bekerja, sedangkan
K3 mendapatkan tegangan dan kontak bantu NO 13-14 K3 yang terpasang paralel
dengan push button S2 langsung mengunci, pada kondisi ini maka lampu tanda H2
menyala sebagai tanda bahwa rangkaian telah bekerja hubung delta.
Jika push button S0 ditekan maka aliran arus menuju semua coil kontaktor akan
terputus dan lampu tanda akan mati.
Secara umum prinsip kerja instalasi star-delta otomatis ini sama dengan sistem
manual hanya saja proses perpindahan hubungan dari bintang menjadi segitiga
menggunakan fungsi Time Delay Relay (TDR) (on delay).
Prinsip dari rangkaian ini adalah, dengan menekan S1 maka K1 akan bekerja dan
kontak bantu NO 13-14 K1 yang diparalel dengan S1 akan mengunci dan TDR (on
delay) pun mendapatkan tegangan, pada saat ini lampu tanda H1 akan menyala
sebagai tanda bahwa rangkaian telah terhubung bintang. Apabila telah mencapai batas
waktu yang telah disetting, secara otomatis TDR akan mengunci dan membuat kontak
NO menjadi NC dan Kontak NC menjadi NO. yang artinya ketika waktu TDR sudah
tercapai maka kontak NC jalur K2 akan menjadi terbuka sehingga rangkaian tidak
lagi terhubung bintang, dan secara bersamaan kontak NO TDR akan tertutup yang
menjadi trigger mengalirnya arus pada K3. Pada kondisi ini maka rangkaian telah
bekerja hubung delta, dan lampu tanda H2 akan menyala menandakan rangkaian telah
terhubung delta.
Jika push button S0 ditekan maka aliran arus menuju semua coil kontaktor akan
terputus dan lampu tanda akan mati.
4. Kesimpulan
Penghasutan motor induksi 3 fasa dengan hubung bintang segitiga secara manual,
pada saat S1 ditekan maka motor akan bekerja dengan hubung bintang dan setelah
S2 ditekan maka motor yang awalnya terhubung bintang tadi langsung berpindah
menjadi hubung delta.
Penghasutan motor induksi 3 fasa dengan hubung bintang segitiga secara otomatis
tidak jauh berbeda prinsip nya dengan secara manual, yaitu pada saat perpindahan
dari hubung bintang ke hubung delta dilakukan dengan otomatis menggunakan
Time Delay Relay (on delay).