PENDAHULUAN
Alat penukar kalor (Heat Exchanger) adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
memindahkan panas antara dua fluida yang mengalir dan memiliki temperatur yang berbeda
yang antara keduanya dipisahkan oleh sebuah dinding atau sekat padat. Jenis-jenis penukar
panas dapat dikelompokkan menurut geometri konstruksi dari penukar panas (tubes, plates dan
extended surface), proses perpindahan (direct contact dan indirect contact), serta susunan
aliran fluida (paralel, counter dan cross flow).
Plate Heat Exchanger (PHE) merupakan sejenis penukar panas untuk fluida yang didalamnya
tersusun banyak sekat - sekat yang berfungsi sebagai pemisah (pembatas) antara fluida panas
dan fluida dingin. Sekat - sekat tersebut juga berfungsi sebagai pengarah aliran. Perpindahan
panas yang terjadi didalam PHE adalah secara konveksi, konduksi dan sedikit radiasi.
Perpindahan panas konveksi terjadi antara plat dengan fluida, perpindahan panas konduksi
terjadi pada plat (dinding pemisah fluida) dan perpindahan panas secara radiasi terjadi dari PHE
ke lingkungan sekitar (surrounding).
2.1.1 Radiator
Radiator adalah suatu alat penukar panas yang digunakan untuk mentransfer energi
panas dari suatu medium (air) ke medium lainnya (udara) yang bertujuan untuk pendinginan.
Dalam penggunaan radiator ini diharapkan temperatur air pendingin yang masuk kedalam
mesin atau intercooler dapat dijaga dalam batasan temperature yang diijinkan. Oleh karena itu
temperatur masuk dan temperatur keluar dari radiator jacket water (JCW) ataupun radiator
intercooler (ICCW) harus diperhatikan agar performasi mesin dapat dipertahankan.
Persamaan Kesetimbangan Energi untuk sebuah mesin Diesel dapat dihitung dari
Kalor Bahan Bakar yang digunakan
, Daya Mekanik yang dihasilkan,
Kalor yang dilepaskan oleh gas buang,
Kalor yang dilepaskan pendingin block mesin dll,
Kalor yang dilepaskan pendingin Intercooler,
Kalor yang dilepaskan pendingin Lube Oil.