Telah kita ketahui bersama bahwa frekuensi listrik dari PLN sebesar 50 Hz. Namun
dari hasil pengujian yang kita lakukan ternyata tidak selalu konstan 50 Hz. Perubahan
frekuensi ini akan mempengaruhi kinerja darialat-alat elektronik, tentu saja tergantung dari
alat elektronik tersebut, adayang sensitif dengan perubahan frekuensi listrik yang kecil, tapi
ada jugayang mempunyai nilai toleransi lebih besar terhadap perubahan frekuensi
listrik.Untuk mengetahui perubahan dan untuk mengukur frekuensi, maka digunakanlah alat
yang bernama frekuensi meter.
Adapun hal yang akan dibahas mengenai frekuensi meter pada makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan frekuensi meter ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari frekuensi meter ?
3. Apa yang dimaksud alat ukur frekuensi lidah getar ?
4. Apa yang dimaksud alat pengukur frekuensi dari type rasio ?
5. Apa yang dimaksud alat pengukur frekuensi dari type kondensator ?
6. Apa saja jenis frekuensi meter ?
7. Cara pemasangan frekuensi meter ?
8. Cara kerja alat ukur frekuensi meter ?
9. Hubungan frekuensi dengan banyak kutub magnet dan putaran ?
Tujuan dari pembahasan mengenai frekuensi meter pada makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui tentang frekuensi meter, fungsi dan kegunaannya.
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dari suatu frekuensi meter.
3. Dapat mengetahui apa itu alat ukur frekuensi lidah getar.
4. Dapat mengetahui apa itu alat pengukur frekuensi dari type rasio.
5. Dapat mengetahui apa itu alat pengukur frekuensi dari type kondensator.
6. Dapat mengetahui jenis frekuensi meter.
7. Dapat mengetahui cara pemasangan frekuensi meter.
8. Dapat mengetahui cara kerja alat ukur frekuensi meter.
9. Dapat mengetahui Hubungan frekuensi dengan banyak kutub magnet dan putaran.
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FREKUENSI METER
Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur frekuensi
sinyal/gelombang listrik. Frekuensi yang diukur merupakan frekuensi tunggal dan digunakan
untuk memonitoring perubahan frekuensi listrik dari PLN. Pengertian frekuensi sendiri yaitu
banyak/jumlah gelombang dalam satu detik (satuan : Hz). Dari dua hal tersebut sebenarnya
dapat kita tarik kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi. Pertama, hitung jumlah
gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang kedua hitung berapa lama perioda satu
gelombang, lalu buat korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira akan ada berapa
gelombang jika periodanya x.
Tujuan alat ini adalah untuk mengetahui banyaknya getaran listrik dengan kesatuan
Herzt dari sumber pembangkit tenaga listrik. Mengapa getaran ini perlu diketahui, hal ini
menyangkut permasalahan dari alat yang dipergunakan, dalam hal ini adalah alat–alat listrik
karena alat–alat tersebut sudah mempunyai spesifikasi tertentu untuk getaranya. Biasanya
yang dipakai rata–rata berkisar 48 Hz sampai dengan 60 Hz. Kecuali getaran– getaran dari
komponen elektronika. Perlu diingat pada teori dasar dari generator listrik; tertera rumus:
Frekuensimeter bekerja atas dasar azas getaran listrik atau getaran secara mekanis.
Frekunsi dengan azas resonansi (getaran) listrik jarang temukan, mengingat pembuatannya
sangat mahal dan rumit dan disebabkan ruang lingkup penunjukkan jarum penunjuk sangat–
sangat sempit hanya berkisar 48 dengan Hz sampai 52 Hz, tetapi yang banyak dipakai adalah
frekuensimeter dengan azas mekanik mudah merakitnya. Penyambungan frekuensi meter
sama halnya dengan penyambungan alat ukur Voltmeter. Jadi disambung secara pararel
terhadap jaringan listrik. Dan alat ini banyak ditemukan pada panel–panel PHB.
2
2.2 PRINSIP KERJA FREKUENSI METER
3
jala-jala arus bolak-balik yang frekuensinya akan ditentukan, maka salah satu dari lidah-lidah
getar akan beresonansi dan memberikan defleksi yang besar bila frekuensi getarnya sama
dengan frekuensi medan magnet bolak-balik tersebut.
Gambar 1.2 menunjukkan sistem kerja suatu frekuensimeter jenis batang bergetar.
Sejumlah kepingan plat baja yang tipis membentuk lidah-lidah bergetar, masing–masing
memiliki perbedaan frekuensinya, relatif tidak berjauhan satu sama lain dalam barisnya, dan
mendapatkan arus medan magnet dari arus bolak–balik, salah satu lidah akan timbul getaran
dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar sesuai frekuensi yang ditimbulkan oleh
arus bolak–balik. Gambar 1.3 menunjukkan prinsip kerja suatu frekuensimeter jenis batang
bergetar.
Gaya yang bekerja pada lidah–lidah bergetar berbanding lurus dengan kuadrat dari
fruksi magnet yang tetap Φm yang disebabkan oleh fluksi magnet permanen dan fluksi arus
bolak–balik Φm. Sin ωt, disuperposisikan kepadanya (Gambar 1.3) dengan demikian:
4
Dan lidah getar akan bergetar dengan unsure-unsur ketige dan keempat dari bagian
kanan persamaan tersebut. Dari persamaan tersebut terlihat bila Φ<Φm unsure yang kertiga
akan lebih besar penguhnya, dan salah satu dari lidah getar yang mempunyai frekuensi
getarnya sama dengan frekuensi yang akan diukur, bergetar lebih intensif dari pada lidah–
lidah getar lainnya. Alat ukur frekuensi dari type ini mempunyai keuntungan bahwa ia tidak
dipengaruhi oleh tegangan atau bentuk gelombang, akan tetapi penunjukannya, adalah secara
bertangga dalam 0,5 atau 1 Hz. Satu kerugian yang lain, adalah bahwa penunjukan tidak akan
secara cepat dapat mengikkuti perubahan-perubahan frekuensi. Oleh karena sebab-sebab ini
maka alat pengukur frekuensi ini hanya dipergunakan untuk frekuensi-frekuensi komersil.
Alat ukur frekuensi dengan skala penunjukkan sering dibuat sebagai alat ukur rasio
(elektro dinamis) lihat gambar 1.4. Arus yang mengalir melalui kumparan M1 dan M2 adalah
I1 dan I2 . Konstanta–konstanta dipilih sedemikian rupa, sehingga menyebabkan arus–arus
mempunyai resonansi pada masing–masing 42 Hz. Maka rasio dari I1 dan I2 akan berubah
secara monoton dengan frekuensi–frekuensi yang berubah diatas, atau dibawah 50 Hz. Maka
petunjuk akan bergetar sesuai dengan rasio tersebut, dan frekuensi yang akan diukur dapat
diketahui pada skala petunjuk.
5
Alat ukur frekuensi lidah bergetar atau tipe alat ukur rasio terbatas, dalam daerah
pengukurannya. Agar daerah petunjukkan dapat lebih besar, maka sumber daya yang
dipergunakan sebagai yang diperlihatkan Gambar 1.5. Arus yang melalui meter ampere.
I = f. C. V Karena terdapat suatu hubungan yang linier abtar I dan f, maka alat pengukur
ampere tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi.
6
Gambar: Frekuensi meter jenis penyerapan
2.6.2 Frekuensi meter jenis heterodyne
Pada frekwensi meter ini, frekwensi yang diukur dibuat heterodyne denganoutput suatu
ossilator frekwensi variabel yang dapat dikalibrasi dengan suatu ossilator kristal, dan hasil
irama (resulting beat) dibuat nol dengan mengatur frekwensi dariossilator frekwensi variabel
untuk mendapatkan frekuensi yang diukur dari skalaossilator. Ketelitian dari frekuensi meter
jenis heterodyne lebih baik dari pada frekwensimeter jenis absorpsi. Pada frekuensi meter ini
harus diketahui pada frekwensi harmoniskeberapa frekwensi yang diukur dibuat nol iramanya
(zero beat). Untuk hal ini dapatdipakai frekuensi meter jenis absorpsi untuk
mengetahui secara kira-kira besarnya frekuensi tersebut.
7
5. Mode switch = betuk keluaran gelombang (kotak, sinus, gergaji).
6. Output sockets = output soket dengan keluaran maksimal 20vpp
7. frekuensi couter = mengukur nilai frekuensi masukan.
8. Amplitude = mengontrol tinggi gelombang keluaran
9. Duty = mengubah bentuk perbandingan output. Untuk frekuensi generator letakkan
pada posisi cal.
10. Sweep rate = merubah sweep rate pada internal sweep generator
11. Width = amplituda sweep generator
12. Frequensi dial = mengontrol nilai frekuensi keluaran.
Kelebihan dari generator tipe ini terdapat masukan dan keluaran frekuensi yang digital
sehingga dapat digunakan untuk mengukur frekuensi masukan (sebagai alat ukur).
Untuk menghitung frekuensi langkah-langkah kerja mengoperasikan frequency counter
adalah :
a. Periksalah posisi saklar yang terdapat pada control COUPLING, saklar pada posisi HF
digunakan untuk frekuensi lebih dari 100 kHz. Saklar pada posisi LF digunakan untuk
frekuensi di bawah 100 kHz.
b. Pada saat Function Generator berfungsi sebagai Frequency Counter, (saklar pada posisi
counting mode), EXT COUNTER LED akan menyala.
c. Hubungkan sinyal dari luar yang akan dihitung frekuensinya dengan EXT COUNTER
BNC.
d. Display akan menampilkan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.
8
Metode kawat laser
9
penghubung diatur sedemikian sehingga memberikan defleksi yang maksimum darimeter
pemantul dengan mengatur suatu micrometer.Frekwensi dapat ditentukan dari suatu kurva
kalibrasi dari pembacaan perpindahan jarak micrometer. Harga Q yang tinggi dari resonator
jenis ini disebabkankarena medan listrik di dalam menjadi nol pada daerah sekitar dinding
bagian dalam darisilinder. Dapat dibuat suatu celah udara diantara plat penghubung pendek
yang dapat bergerak dan dinding bagian dalam dari silinder untuk menghindari ketidak-
stabilanharga Q disebabkan oleh kontak maupun bertambahnya rugi-rugi. Gambar
3.8menunjukan bentuk dari suatu frekwensi meter jenis wave guide silinder yang
menggunakan modeTE 01
Bila kontak–kontak dari relai pada gambar terbuka atau menutup pada frekuensi f ,
maka muatan C.V mengalir melalui a;at ukur amper pada setiap periode, dan demikian arus I
yang mengalir melalui alat ukur ampere diberikan I = f.C.V. Karena terdapat suatu hubungan
antara I dan f, maka pengukur amper tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi.
10
2.9 HUBUNGAN FREKUENSI DENGAN BANYAK KUTUB MAGNET DAN
PUTARAN
Rumus Putaran :
Banyak Kutub :
Contoh :
- Banyaknya kutub 4 buah, berarti ada 2 pasang kutub, sehingga n = 1500 rpm.
- Banyaknya kutub 6 buah, berarti ada 3 pasang kutub, sehinggga n = 1000 rpm.
- Banyaknya kutub 8 buah, berarti ada 4 pasang kutub, sehingga n = 750 rpm
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur frekuensi
sinyal/gelombang listrik.
Frekuensi meter digunakan untuk mengukur besaran frekuensi dan perubahan
frekuensi listrik yang biasanya bersumber dari listrik PLN.
Frekuensi meter banyak digunakan untuk memonitor perubahan frekuensi listrik agar
tetap sesuai dengan batas toleransi dari alat listrik yang didukungnya.
Frekuensi meter digunakan untuk mengetahui frekuensi (berulang) gelombang
sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus sinusoidal tersebut
perdetiknya (cycle/second).
Pada instalasinya, frekuensi meter disambung secara paralel dengan beban
3.2 SARAN
Saran saya sebaiknya selain kita cakap dalam bidang teori, kita juga harus cakap
dalam melakukan praktek agar ilmu yang kita pelajari tidak mudah terlupakan dan dapat
bermanfaat terus menerus.
12
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/acer/Downloads/32932024-Frekuensi-Meter.pdf
https://www.scribd.com/doc/34578704/Frekwensi-Meter-Untuk-Frekwensi-Tinggi
https://www.scribd.com/document/253555176/Frekuensi-Meter
https://www.scribd.com/document/263663500/Frekuensi-Meter
13