Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Telah kita ketahui bersama bahwa frekuensi listrik dari PLN sebesar 50 Hz. Namun
dari hasil pengujian yang kita lakukan ternyata tidak selalu konstan 50 Hz. Perubahan
frekuensi ini akan mempengaruhi kinerja darialat-alat elektronik, tentu saja tergantung dari
alat elektronik tersebut, adayang sensitif dengan perubahan frekuensi listrik yang kecil, tapi
ada jugayang mempunyai nilai toleransi lebih besar terhadap perubahan frekuensi
listrik.Untuk mengetahui perubahan dan untuk mengukur frekuensi, maka digunakanlah alat
yang bernama frekuensi meter.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun hal yang akan dibahas mengenai frekuensi meter pada makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan frekuensi meter ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari frekuensi meter ?
3. Apa yang dimaksud alat ukur frekuensi lidah getar ?
4. Apa yang dimaksud alat pengukur frekuensi dari type rasio ?
5. Apa yang dimaksud alat pengukur frekuensi dari type kondensator ?
6. Apa saja jenis frekuensi meter ?
7. Cara pemasangan frekuensi meter ?
8. Cara kerja alat ukur frekuensi meter ?
9. Hubungan frekuensi dengan banyak kutub magnet dan putaran ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Tujuan dari pembahasan mengenai frekuensi meter pada makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui tentang frekuensi meter, fungsi dan kegunaannya.
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dari suatu frekuensi meter.
3. Dapat mengetahui apa itu alat ukur frekuensi lidah getar.
4. Dapat mengetahui apa itu alat pengukur frekuensi dari type rasio.
5. Dapat mengetahui apa itu alat pengukur frekuensi dari type kondensator.
6. Dapat mengetahui jenis frekuensi meter.
7. Dapat mengetahui cara pemasangan frekuensi meter.
8. Dapat mengetahui cara kerja alat ukur frekuensi meter.
9. Dapat mengetahui Hubungan frekuensi dengan banyak kutub magnet dan putaran.

BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FREKUENSI METER

Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur frekuensi
sinyal/gelombang listrik. Frekuensi yang diukur merupakan frekuensi tunggal dan digunakan
untuk memonitoring perubahan frekuensi listrik dari PLN. Pengertian frekuensi sendiri yaitu
banyak/jumlah gelombang dalam satu detik (satuan : Hz). Dari dua hal tersebut sebenarnya
dapat kita tarik kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi. Pertama, hitung jumlah
gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang kedua hitung berapa lama perioda satu
gelombang, lalu buat korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira akan ada berapa
gelombang jika periodanya x.

Tujuan alat ini adalah untuk mengetahui banyaknya getaran listrik dengan kesatuan
Herzt dari sumber pembangkit tenaga listrik. Mengapa getaran ini perlu diketahui, hal ini
menyangkut permasalahan dari alat yang dipergunakan, dalam hal ini adalah alat–alat listrik
karena alat–alat tersebut sudah mempunyai spesifikasi tertentu untuk getaranya. Biasanya
yang dipakai rata–rata berkisar 48 Hz sampai dengan 60 Hz. Kecuali getaran– getaran dari
komponen elektronika. Perlu diingat pada teori dasar dari generator listrik; tertera rumus:

Fekuensi (F) = n.p


120

Frekuensimeter bekerja atas dasar azas getaran listrik atau getaran secara mekanis.
Frekunsi dengan azas resonansi (getaran) listrik jarang temukan, mengingat pembuatannya
sangat mahal dan rumit dan disebabkan ruang lingkup penunjukkan jarum penunjuk sangat–
sangat sempit hanya berkisar 48 dengan Hz sampai 52 Hz, tetapi yang banyak dipakai adalah
frekuensimeter dengan azas mekanik mudah merakitnya. Penyambungan frekuensi meter
sama halnya dengan penyambungan alat ukur Voltmeter. Jadi disambung secara pararel
terhadap jaringan listrik. Dan alat ini banyak ditemukan pada panel–panel PHB.

2
2.2 PRINSIP KERJA FREKUENSI METER

Frekuensi meter digunakan untuk mengetahui frekuensi atau gelombang sinusoidal


arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus gelombang sinusoidal tersebut perdetiknya
(cycle / second)
Prinsip kerja Frekuensi meter adalah Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah
menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang
terdapat pada interval waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari
siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal
yang diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi
dapat diketahui.
Ketika gelombang suara masuk ke mikrofon kondensor, Dalam mic ini terdapat
kapasitor yang terdiri dari dua keping plat atau piringan yang keduanya mempunyai voltage
atau tegangan. Salah satu dari plat tersebut terbuat dari materi yang sangat ringan yang
bertindak sebagai diafragma dan sensitif dengan gelombang suara. Diafragma tersebut akan
bergetar jika ada gelombag suara yang datang.
Fungsinya adalah dengan merubah jarak antara dua plat tersebut maka akan merubah
kapasitifnya, jadi disaat plat bergetar maka hal yang terjadi adalah mula-mula plat akan
berdekatan yang mengakibatkan kapasitas akan meningkat dan merubah voltasi muatan arus,
kemudian sebaliknya plat akan menjauh yang mengakibatkan kapasitasnya menurun yang
mengakibatkan voltasi juga berubah. Maka fungsi dari kondensor ini adalah merubah energi
akustik menjadi energi listrik.
Sinyal analog merupakan sinyal kontinu dan perlu diubahnya menjadi sebuah sinyal
digital. Untuk itu perlu untuk menentukan saat/waktu dimana sebuah nilai digital yang baru
diambil dari sebuah sinyal analog. Saat dari pengambilan nilai baru ini disebut dengan
sampling.
Karena secara praktis ADC tidak dapat membuat sebuah pengkonversian yang terus
menerus, nilai masukan harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu pada saat converter
melakukan sebuah pengkonversian (atau disebut waktu konversi). Sebuah rangkaian masukan
yang disebut rangkaian sample and hold melakukan tugasnya (kebanyakan menggunakan
kapasitor untuk menyimpan tegangan analog pada masukan dan menggunakan sebuah sakelar
elektrik atau gate untuk memutuskan kapasitor dari masukan). Kebanyakan rangkaian ADC
sudah terintegrasi dengan subsistem sample and hold secara internal yang disebut quantisasi.
Setelah itu menggunakan encoder untuk proses pemogramanya

2.3 ALAT UKUR FREKUENSI LIDAH GETAR

Alat ukur frekuensi lidah getar


prinsip kerjanya berdasarkan resonansi
mekanis. Jika sederetan kepingan baja
yang tipis membentuk lidah-lidah getar,
masing-masing mempunyai frekuensi
getar yang berbeda. Lidah-lidah getar
dipasang bersama-sama pada sebuah alas
fleksibel yang terpasang pada sebuah
jangkar elektromagnit. Kumparan
elektromagnet diberi energilistrik dari

3
jala-jala arus bolak-balik yang frekuensinya akan ditentukan, maka salah satu dari lidah-lidah
getar akan beresonansi dan memberikan defleksi yang besar bila frekuensi getarnya sama
dengan frekuensi medan magnet bolak-balik tersebut.

Gambar 1.2 menunjukkan sistem kerja suatu frekuensimeter jenis batang bergetar.
Sejumlah kepingan plat baja yang tipis membentuk lidah-lidah bergetar, masing–masing
memiliki perbedaan frekuensinya, relatif tidak berjauhan satu sama lain dalam barisnya, dan
mendapatkan arus medan magnet dari arus bolak–balik, salah satu lidah akan timbul getaran
dan beresonansi, memberikan defleksi yang besar sesuai frekuensi yang ditimbulkan oleh
arus bolak–balik. Gambar 1.3 menunjukkan prinsip kerja suatu frekuensimeter jenis batang
bergetar.

Dalam perencanaan susunan lidah–lidah bergetar, telah ditetapkan bahwa amplitudo


dari defleksinya akan menurun sampai kira–kira 60%, bila jarak dari perbedaan frekuensinya
0, 25 Hz dari frekuensinya. Getaran dapat dilihat pada tipe lidah bergetar.

Gaya yang bekerja pada lidah–lidah bergetar berbanding lurus dengan kuadrat dari
fruksi magnet yang tetap Φm yang disebabkan oleh fluksi magnet permanen dan fluksi arus
bolak–balik Φm. Sin ωt, disuperposisikan kepadanya (Gambar 1.3) dengan demikian:

4
Dan lidah getar akan bergetar dengan unsure-unsur ketige dan keempat dari bagian
kanan persamaan tersebut. Dari persamaan tersebut terlihat bila Φ<Φm unsure yang kertiga
akan lebih besar penguhnya, dan salah satu dari lidah getar yang mempunyai frekuensi
getarnya sama dengan frekuensi yang akan diukur, bergetar lebih intensif dari pada lidah–
lidah getar lainnya. Alat ukur frekuensi dari type ini mempunyai keuntungan bahwa ia tidak
dipengaruhi oleh tegangan atau bentuk gelombang, akan tetapi penunjukannya, adalah secara
bertangga dalam 0,5 atau 1 Hz. Satu kerugian yang lain, adalah bahwa penunjukan tidak akan
secara cepat dapat mengikkuti perubahan-perubahan frekuensi. Oleh karena sebab-sebab ini
maka alat pengukur frekuensi ini hanya dipergunakan untuk frekuensi-frekuensi komersil.

Keuntungan alat pengukur frekuensi meter tipe batang lidah getar :


- Tidak dipengaruhi oleh tegangan atau bentuk gelombang.
Kekurangan tipe batang lidah bergetar :
- Penunjukannya adalah secara bertangga, dalam 0,25 Hz atau 0,5 Hz atau 1 Hz.
- Penunjukannya, tidak akan secara cepat dapat mengikuti perubahan frekuensi.
- Oleh karena itu, maka alat pengukur frekuensi tipe ini hanya dipergunakan untuk
keperluan pengukukuran frekuensi - frekuensi peralatan komersil.

2.4 ALAT PENGUKUR FREKUENSI DARI TYPE RASIO

Alat ukur frekuensi dengan skala penunjukkan sering dibuat sebagai alat ukur rasio
(elektro dinamis) lihat gambar 1.4. Arus yang mengalir melalui kumparan M1 dan M2 adalah
I1 dan I2 . Konstanta–konstanta dipilih sedemikian rupa, sehingga menyebabkan arus–arus
mempunyai resonansi pada masing–masing 42 Hz. Maka rasio dari I1 dan I2 akan berubah
secara monoton dengan frekuensi–frekuensi yang berubah diatas, atau dibawah 50 Hz. Maka
petunjuk akan bergetar sesuai dengan rasio tersebut, dan frekuensi yang akan diukur dapat
diketahui pada skala petunjuk.

2.5 ALAT PENGUKUR FREKUENSI DARI TYPE KONDENSATOR

5
Alat ukur frekuensi lidah bergetar atau tipe alat ukur rasio terbatas, dalam daerah
pengukurannya. Agar daerah petunjukkan dapat lebih besar, maka sumber daya yang
dipergunakan sebagai yang diperlihatkan Gambar 1.5. Arus yang melalui meter ampere.
I = f. C. V Karena terdapat suatu hubungan yang linier abtar I dan f, maka alat pengukur
ampere tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi.

2.6 JENIS FREKUENSI METER


Frekuensi rendah ataupun frekuensi tinggi dapat di ukur oleh alat ukur
yangdisebut frekuensi meter. Dan untuk mengukur frekuensi tinggi, dipakai beberapa jenis
frekuensi meter diantaranya :

1. Frekuensi meter jenis absorbsi


2. Frekuensi meter jenis heterodyne
3. Frekuensi meter jenis counter
4. Metode kawat lecher
5. Frekuensi meter jenis koaksial
6. Frekuensi meter jenis wave guide

Berikut adalah penjelasan dari frekuensi meter diatas :


2.6.1 Frekuensi Meter Jenis Absorpsi
Jika frekwensi meter ini ditempatkan didalam medan yang diradiasikan olehrangkaian
yang diukur,maka induktansi akan mengabsorbsi daya dan keadaan resonansidiperlihatkan
oleh defleksi maksimum dari mikroamperemeter dengan mengatur Cs Induktansi Ls dapat
diubah harganya sesuai dengan daerah pengukurannya dan untuk setiap harga, hubungan
antara Cs dan fx ditunjukkan oleh kurva kalibrasi.Frekwensi meter jenis absorbsi mempunyai
kesalahan pengukuran sampai beberapa %dan biasanya mudah dipakai sebagai alat pengukur
frekwensi. Rangkaian resonansi yangdipergunakan adalah suatu rangkaian LC biasa bila
frekwensi yang diukur dibawah 300MHz, tapi jika yang diukur frekwensi yang lebih tinggi
maka diperlukan rangkaian-rankaian resonansi yang khusus

6
Gambar: Frekuensi meter jenis penyerapan
2.6.2 Frekuensi meter jenis heterodyne

Pada frekwensi meter ini, frekwensi yang diukur dibuat heterodyne denganoutput suatu
ossilator frekwensi variabel yang dapat dikalibrasi dengan suatu ossilator kristal, dan hasil
irama (resulting beat) dibuat nol dengan mengatur frekwensi dariossilator frekwensi variabel
untuk mendapatkan frekuensi yang diukur dari skalaossilator. Ketelitian dari frekuensi meter
jenis heterodyne lebih baik dari pada frekwensimeter jenis absorpsi. Pada frekuensi meter ini
harus diketahui pada frekwensi harmoniskeberapa frekwensi yang diukur dibuat nol iramanya
(zero beat). Untuk hal ini dapatdipakai frekuensi meter jenis absorpsi untuk
mengetahui secara kira-kira besarnya frekuensi tersebut.

2.6.3 Frekuensi meter jenis counter

Frequency counter adalah alat elektronik yang dipergunakan untuk mengukur


frekuensi. Sedangkan detector fase atau fase pembanding adalah alat yang berguna untuk
memisahkan dan menemukan setiap fase yang menjadi masukan. Frequency counter dan
detektor fasa ini memanfaatkan interrupt timer/counter untuk menghitung pulsa digital.
Prinsip kerja dari frekuensi counter ini adalah dengan mencuplik frekuensi dari sinyal yang
masuk selama 1 detik, dari cuplikan tersebut mikrokontoler akan menghitung pulsa yang
terjadi dengan memanfaatkan fungsi counter, hasil dari pengukuran frekuensi akan
ditampilkan pada display LCD. Sinyal input berupa masukan sinyal segi empat diteruskan ke
port interrupt timer pada mikrokontroler Atmega 8535, sinyal masukan pada mikrokontroler
dihitung frekuensinya dengan menggunakan program yang mengaktifkan timer/counter dan
kemudian hasilnya ditampilkan pada display LCD (liquid crystal display). Begitu juga
dengan fasa detector menggunakan ATmega 8535 untuk mengolah dua input tegangan yang
berbeda sehingga dapat diketahui berapa beda fasa kedua inputan tersebut.
Secara umum frequency counter mempunyai tingkah yang serba bergantung frekuensi
yang terdapat pada rangkaian elektronik. Perbedaan yang utama dengan osilator adalah
frequency counter bentuk sinyalnya tidak berubah walaupun frekuensi diubah-ubah.

Berikut beberapa fungsi tombol frequency counter :

1. Display = untuk menampilkan frekuensi dengan max 2Mhz


2. INT / EXT = menentukan frekuensi yang masuk atau keluar.
3. 0db / 20 db = penurunan nilai db input sensitivity.
4. Range selektor = menetukan faktor range frekuensi.

7
5. Mode switch = betuk keluaran gelombang (kotak, sinus, gergaji).
6. Output sockets = output soket dengan keluaran maksimal 20vpp
7. frekuensi couter = mengukur nilai frekuensi masukan.
8. Amplitude = mengontrol tinggi gelombang keluaran
9. Duty = mengubah bentuk perbandingan output. Untuk frekuensi generator letakkan
pada posisi cal.
10. Sweep rate = merubah sweep rate pada internal sweep generator
11. Width = amplituda sweep generator
12. Frequensi dial = mengontrol nilai frekuensi keluaran.

Kelebihan dari generator tipe ini terdapat masukan dan keluaran frekuensi yang digital
sehingga dapat digunakan untuk mengukur frekuensi masukan (sebagai alat ukur).
Untuk menghitung frekuensi langkah-langkah kerja mengoperasikan frequency counter
adalah :
a. Periksalah posisi saklar yang terdapat pada control COUPLING, saklar pada posisi HF
digunakan untuk frekuensi lebih dari 100 kHz. Saklar pada posisi LF digunakan untuk
frekuensi di bawah 100 kHz.
b. Pada saat Function Generator berfungsi sebagai Frequency Counter, (saklar pada posisi
counting mode), EXT COUNTER LED akan menyala.
c. Hubungkan sinyal dari luar yang akan dihitung frekuensinya dengan EXT COUNTER
BNC.
d. Display akan menampilkan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.

Frekuensi ini menunjukan ketelitian 10-7sampai 10-8 pada frekwensi-frekwensisampai


daerah microwave, dan mudah pemakaiannya karena frekuensi dapat
langsungd i b a c a d a l a m a n g k a - a n g k a n u m e r i k . T e t a p i m e t e r i n i t i d a k d a p a t
d i p a k a i u n t u k pengukuran signal kecil.

2.6.4 Metode kawat lecher

Metoda ini mempergunakan dua penghantarparalel yang dihubungkan padarangkaian


output dari suatu ossilator gelombang ultra pendek seperti terlihat pada gambar 3.6Distribusi
tegangan pada penghantar-penghantar paralel diperlihatkan pada gambar (b). Misalkan
frekwensi yang diukur fx, maka panjang gelombang adalah:

Dimana 3 x 108 m/s adalah kecepatan gelombang elektromagnit dalam udara.Jadi


dengan mendapatkan panjang gelombang dari distribusitegangan pada penghantar-penghantar
paralel, frekwensinya dapat ditentukan

8
Metode kawat laser

2.6.5 Frekuensi meter jenis koaksial


Untuk mengukur frekwensi dalam daerah UHF dan di atasnya, dipakai frekwensimeter
jenis koaksial.Prinsip pengukurannya sama dengan dalam metoda kawat Lecher dan
karenadigunakan gejala resonansi, maka panjang dari frekwensi meter harus minimum ½
dari panjang gelombang, yang sesuai dengan frekwensi terendah yang diukur. Oleh karena
itufrekwensi meter untuk frekwensi relatif rendah menjadi terlalu panjang sehingga
tidak praktis. Untuk mengatasi hal ini, dibuat suatu frekwensi meter jenis re-entrant
sehingga panjang efektif berkurang dengan membuat suatu bagian kapasitip pada
penghantar tengah. Tetapi dengan adanya suatu bagian kapasitip yang besar, Q adalah
rendahsehingga selektivitas frekwensi adalah jelek.Jenis koaksial kurang baik karena harga Q
biasanya rendah karena adanya penghantar tengah.Gambar3.7 menunjukkan bentuk dari
frekwensi meterjenis koaksial dan jenis ”re-entrant”.

2.6.6 Frekuensi meter jenis wave guide

Yang dikehendaki adalah suatu frekwensi meter yang mempunyai selektivitasfrekwensi


yang baik. Resonator jenis wave guide silinder dengan mode TE 01 mempunyai harga Q
yang tinggi dan dipakai sebagaisuatu frekwensi meter. Pada frekwensi meter ini,letak

9
penghubung diatur sedemikian sehingga memberikan defleksi yang maksimum darimeter
pemantul dengan mengatur suatu micrometer.Frekwensi dapat ditentukan dari suatu kurva
kalibrasi dari pembacaan perpindahan jarak micrometer. Harga Q yang tinggi dari resonator
jenis ini disebabkankarena medan listrik di dalam menjadi nol pada daerah sekitar dinding
bagian dalam darisilinder. Dapat dibuat suatu celah udara diantara plat penghubung pendek
yang dapat bergerak dan dinding bagian dalam dari silinder untuk menghindari ketidak-
stabilanharga Q disebabkan oleh kontak maupun bertambahnya rugi-rugi. Gambar
3.8menunjukan bentuk dari suatu frekwensi meter jenis wave guide silinder yang
menggunakan modeTE 01

Gambar frekuensi meter jenis rongga

2.7 CARA PEMASANGAN FREKUENSI METER


Frekuensi meter digunakan untuk mengetahui frekuensi (berulang) gelombang
sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus sinusoidal tersebut perdetiknya
(cycle/second). Cara penyambungannya adalah sebagai berikut:

Frekuensimeter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam


mensinkronisasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit dan stabilnya frekuensi
merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.

2.8 CARA KERJA ALAT UKUR FREKUENSI METER

Bila kontak–kontak dari relai pada gambar terbuka atau menutup pada frekuensi f ,
maka muatan C.V mengalir melalui a;at ukur amper pada setiap periode, dan demikian arus I
yang mengalir melalui alat ukur ampere diberikan I = f.C.V. Karena terdapat suatu hubungan
antara I dan f, maka pengukur amper tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi.

10
2.9 HUBUNGAN FREKUENSI DENGAN BANYAK KUTUB MAGNET DAN
PUTARAN

Rumus Putaran :

n (putaran) : 60.f = rpm.


P

f (frekuensi) : P.n = Hz.


60

Banyak Kutub :

P= f. 60 = ………. pasang kutub.


n
P= f. 120 = ………. buah kutub.
n

Contoh :
- Banyaknya kutub 4 buah, berarti ada 2 pasang kutub, sehingga n = 1500 rpm.
- Banyaknya kutub 6 buah, berarti ada 3 pasang kutub, sehinggga n = 1000 rpm.
- Banyaknya kutub 8 buah, berarti ada 4 pasang kutub, sehingga n = 750 rpm

11
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur frekuensi
sinyal/gelombang listrik.
 Frekuensi meter digunakan untuk mengukur besaran frekuensi dan perubahan
frekuensi listrik yang biasanya bersumber dari listrik PLN.
 Frekuensi meter banyak digunakan untuk memonitor perubahan frekuensi listrik agar
tetap sesuai dengan batas toleransi dari alat listrik yang didukungnya.
 Frekuensi meter digunakan untuk mengetahui frekuensi (berulang) gelombang
sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus sinusoidal tersebut
perdetiknya (cycle/second).
 Pada instalasinya, frekuensi meter disambung secara paralel dengan beban

3.2 SARAN
Saran saya sebaiknya selain kita cakap dalam bidang teori, kita juga harus cakap
dalam melakukan praktek agar ilmu yang kita pelajari tidak mudah terlupakan dan dapat
bermanfaat terus menerus.

12
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/acer/Downloads/32932024-Frekuensi-Meter.pdf

https://www.scribd.com/doc/34578704/Frekwensi-Meter-Untuk-Frekwensi-Tinggi

https://www.scribd.com/document/253555176/Frekuensi-Meter

https://www.scribd.com/document/263663500/Frekuensi-Meter

13

Anda mungkin juga menyukai