Anda di halaman 1dari 21

Praktikum sistem proteksi

Job 8 karakteristik pengujian tegangan langkah

Nama : Hafiz Ramadhika


No. Bp : 1801032042
Instruktur : _ Firmansyah, ST.,MT
_ Junaidi Asrul, SST.,MT

Program Studi D3 Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Padang
Tahun ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

Setelah melaksanakan praktikum ini kita diharapkan bisa:

 Bagaimana mengukur arus dan tegangan langkah dengan menggunakan hasil


pengamatan saat praktek.
 Bisa mencari nilai tegangan langkah dengan menggunakan rumus perhitungan:

VL=2π⍴r2Xi

 Bisa merangkai dan menghubungkan elektroda bantu dengan elektroda


pentanahan.
 Bisa melakukan praktek dan membuat karakteristik dari tegangan langkah
 Bisa menganalisa jarak tegangan langkah yang aman bagi manusia
BAB II
TEORI DASAR

B.1. Umum

Kebocoran arus (residucurrent) pada peralatan listrik (trafo) menyebabkan


adanya beda potensial antara bodi trafo dengan tanah. Tegangan akan timbul akibat
perbedaan jarak tegak seseorang yang berada dekat peralatan listrik terhadap kedua
kakinya. Tegangan langkah ini terbentuk antara tegangan elektroda dan referensi
bumi.

Gambar 10.1. Tegangan Langkah pada peralatan listrik dan manusia


Gambar 10.2. Arus yang terjadi di sekitar Titik Netral Trafo

Gangguan listrik adalah kejadian yang tidak diinginkan dan mengganggu


kerja alat listrik. Akibat gangguan, peralatan listrik tidak berfungsi dan sangat
merugikan. Bahkan gangguan yang luas dapat mengganggu keseluruhan kerja sistem
produksi dan akan merugikan perusahaan sekaligus pelanggan. Jenis gangguan listrik
terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya kerusakan isolasi kabel Gambar
10.3.

Gambar 10.3 Gangguan listrik di beberapa titik

Pertama gangguan hubung singkat antar phasa L1-L2-L3. Kedua gangguan


hubung – singkat Pemutus Daya. Ketiga gangguan hubung singkat antar phasa setelah
pemutus daya. Keempat hubung singkat phasa dengan tanah. Kelima kerusakan
isolasi belitan stator motor, sebagai akibatnya terjadi tegangan sentuh jika badan alat
dipegang orang.

Sistem listrik tiga phasa tegangan rendah digambarkan dengan belitan trafo
sekunder dalam hubungan bintang tegangan 400/230 Volt Gambar 10-4. Titik netral
sekunder trafo dihubungkan ke tanah dengan tahanan pentanahan RB. Jala-jala
dengan 3 kawat phasa L1-L2-L3 dan satu kawat netral N untuk melayani beban tiga
phasa dan beban satu phasa.
Gambar 10.4 Gangguan listrik dari beban lampu

Sebuah lampu mengalami gangguan, terdapat dua tegangan yang berbeda.


Aliran listrik dari L3 menuju lampu dan menuju kawat netral N. Tegangan sentuh UB
yang dirasakan oleh orang dan tegangan gangguan UF. Dalam kasus ini tegangan UB
= tegangan UF, jika besarnya > 50V membahayakan orangnya. Meskipun kran air
yang di sentuh orang tsb dihubungkan tanah RA, tegangan sentuh yang dirasakan
orang bisa membahayakan.

Tabel 10.1. Tegangan Sentuh yang aman


OrangDewasa AC50Volt,DC120Volt
Anak-anak AC25Volt,DC60Volt
HewanPeliharaan
Binatangditaman

Gangguan listrik bisa terjadi pada tiang saluran distribusi ke pelanggan, dari
tiga kawat phasa salah satu kawat phasa putus dan terhubung ke tanah Gambar 10-5.
Idealnya ketika terjadi kawat phasa menyentuh tanah, maka pengaman listrik berupa
fuse atau relay di gardu distribusi terdekat putus sehingga tidak terjadi tegangan
gangguan tanah. Dari titik gangguan ke tanah akan terjadi tegangan gangguan yang
terbesar dan semakin mengecil sampai radius 20 meter. Ketika orang mendekati titik
gangguan akan merasakan tegangan langkah US makin besar, dan ketika menjauhi
titik gangguan tegangan langkah akan mengecil.

Gambar 10.5. Tegangan langkah akibat gangguan ke tanah

B.2. Macam Tegangan

Sulit untuk menentukan secara tepat mengenai perhitungan tegangan yang


mungkin timbul akibat kesalahan ke tanah terhadap orang yang sedang berada di
dalam atau di sekitar gardu induk, karenanya banyaknya factor yang
mempengaruhi dan tidak diketahui.

Untuk menganalisis keadaan ini maka diambil beberapa pendekatan sesuai


dengan kondisi orang yang sedang berada di dalam atau di sekitar gardu induk
tersebut pada saat terjadi kesalahan ke tanah.

Pada hakekatnya perbedaan tegangan selama mengalirnya arus gangguan


tanah dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Tegangan Sentuh

Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara suatu obyek


yang disentuh dan suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa obyek
yang disentuh dihubungkan dengan kisi – kisi pengtanahan yang berada di
bawahnya. Besar arus gangguan dibatasi oleh tahanan orang dan tahanan
kontak ke tanah dari kaki orang tersebut.
Tabel 10.2 Tegangan Sentuh yang diijinkan dan Lama ganguan

LamaGangguan,t TeganganSentuhyang
Dijinkan
(detik)
(Volt)

0,1 1.980

0,2 1.400

0,3 1.140

0,4 990

0,5 890

1,0 626

2,0 443

3,0 362

Gambar10.6.Teganganlangkahpadatowertransmisi

Gambar 10.6. Tegangan langkah pada tower transmisi


b. Tegangan Langkah

Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul diantara dua kaki orang
yang sedang berdiri diatas tanah yang sedang dialiri oleh arus kesalahan ke
tanah. Dalam hal ini dimisalkan jarak antara kedua kaki orang adalah 1 meter
dan diameter kaki dimisalkan 8 cm dalam keadaan tidak memakai sepatu

c. Tegangan Pindah

Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana


tegangan ini terjadi bila pada saat terjadi kesalahan orang berdiri di dalam
gardu induk, dan menyentuh suatu peralatan yang diketanahkan pada titik
jauh sedangkan alat tersebut dialiri oleh arus kesalahan ke tanah. Arus Yang
Melalui Tubuh Manusia Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus
yang mengalir didalamnya. Tetapi berapa besar dan lamanya arus yang masih
dapat ditahan oleh tubuh manusia sampai batas yang belum membahayakan
sukar ditetapkan. Dalam hal ini telah banyak diselidiki oleh para ahli dengan
berbagai macam percobaan baik dengan tubuh manusia sendiri maupun
menggunakan binatang tertentu. Dalam batas –batas tertentu dimana besarnya
arus belum berbahaya terhadap organ tubuh manusia telah diadakan berbagai
percobaan terhadap beberapa orang sukarelawan yang menghasilkan batas –
batas besarnya arus dan pengaruhnya terhadap manusia yang berbadan sehat.
Batas – batas arus tersebut dibagi sebagai berikut:

 Arus mulai terasa atau persepsi.


 Arus mempengaruhi otot.
 Arus mengakibatkan pinsan atau mati atau arus fibrilasi
 Arus reaksi

Arus Persepsi
Bila seseorang memegang penghantar yang diberi tegangan mulai dari harga
nol dan dinaikkan sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui tubuh orang tersebut
akan memberikan pengaruh. Mula mula akan merangsang syaraf sehingga akan terasa
suatu getaran yang tidak berbahaya bila dengan arus bolak balik dan akan terasa
sedikit panas pada telapak tangan.
Pada Electrical Testing Laboratory New York tahun 1993 telah dilakukan
pengujian terhadap 40 orang laki – laki dan perempuan, dan diperoleh arus rata –rata
yang disebut three sholdof perception current sebagai berikut:
 Untuk laki – laki : 1,1 mA.
 Untuk perempuan : 0,7 mA.

Arus Yang Mempengaruhi Otot


Bila tegangan yang menyebabkan terjadinya tingkat arus persepsi dinaikkan
lagi maka orang akan merasa sakit dan kalau terus dinaikkan maka otot – otot akan
kaku Sehingga orang tersebut tidak berdaya lagi untuk melepaskan konduktor yang
dipegangnya. Di University of California Medical School telah dilakukan
penyelidikan terhadap 134 orang laki – laki dan 28 orang perempuan dan diperoleh
angka rata – rata yang mempengaruhi otot sebagai berikut:
 Untuk laki – laki : 16 mA.
 Untuk perempuan : 10,5 mA
Berdasarkan penyelidikan ini telah ditetapkan batas arus maksimal
dimana orang masih dapat dengan segera melepaskan konduktor bila terkena
arus listrik sebagai berikut :
 Untuk laki – laki : 9 mA.
 Untuk perempuan : 6 mA.

Arus Fibrilasi
Apabila arus yang melewati tubuh manusia lebih besar dari arus yang
mempengaruhi otot dapat mengakibatkan orang menjadi pingsan bahkan sampai mati.
Hal ini disebabkan arus listrik tersebut mempengaruhi jantung sehingga jantung
berhenti bekerja dan peredaran darah tidak jalan dan orang segera akan mati. Untuk
mendapatkan nilai pendekatan suatu percobaan telah dilakukan pada University of
California oleh Dalziel pada tahun 1968, dengan menggunakan binatang yang
mempunyai badan dan jantung yang kira – kira sama dengan manusia disebutkan
bahwa 99.5% dari semua orang yang beratnya kurang dari 50 kg masih dapat
bertahan terhadap besar arus dan waktu yang ditentukan.

Arus Reaksi
Arus reaksi adalah arus yang terkecil yang dapatmenakibatkanorangmenjadi
terkejut,hal ini cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan sampingan.
Karena terkejut orang dapat jatuh dari tangga, melemparkan peralatan yang sedang
dipegang yang dapat mengenai bagian – bagian instalasi bertegangan tinggi sehingga
terjadi kecelakaan yang lebih fatal. Penyelidikan yang terperinci telah dikemukan
oleh DR. Hans Prinz dimana batasan – batasan arus tersebut.

Tahanan Tubuh Manusia


Tahanan tubuh manusia berkisar diantara 500 Ohm sampai 10.000 Ohm
tergantung dari tegangan,keadaan kulit pada tempat yang mengadakan hubungan
(kontak) dan jalannya arus dalam tubuh. Kulit yang terdiri dari lapisan tanduk
mempunyai tahanan yang tinggi, tetapi terhadap tegangan yang tinggi kulit yang
menyentuh konduktor langsung terbakar, sehingga tahanan dari kulit ini tidak berarti
apa – apa. Sehingga hanya tahanan tubuh yang dapat membatasi arus. Berdasarkan
hasil penyelidikan oleh para ahli maka sebagai pendekatan diambil harga tahanan
tubuh manusia sebesar 1000 Ohm.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

No JenisAlat Jumlah
1 ElektrodaBatang 2batang
2 TangAmpere 1unit
3 Multimeter 1unit
4 Kabelpentanahan,@10meter, 2set
5 Meteran 1set
6 Palu 1set
7 PenjepitKabel 3set

BAB IV

GAMBAR RANGKAIAN
Gambar rangkaian percobaan

BAB V

LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktek termasuk elektroda
bantu
2. Menanam elektroda bantu dengan jarak (r) dari titik netral trafo.
3. Mengukur arus yang mengalir dari titik netral trafo ketanah ataupun gardu
dengan menggunakan tang ampere.
4. Menjepitkan kabel pentanahan pada kabel titik netral trafo dengan elektroda
bantu tersebut dan mengukur tegangan dan arus diantara keduanya.
5. Setelah itu lakukan pengamatan terhadap tegangan.
6. Pada langkah 2, lakukan percobaan pada titik netral panel MDP. Lanjutkan
dengan langkah 3 s.d. langkah 5.

BAB VI

TABULASI DATA
JarakN Jarak Vsumber Vdc Idc Iac Iab
trafo-e2₁ antare2₁e2 (mA) (mA) (A)

7 0,6 2,8 0,35 0,35 3,3 0,5


1,2 0,05 0,5
1,8 0,35 0,35
2,4 0,3 0,35

BAB VII

ANALISA
7.1. Analisa Rangkaian

Setelah melakukan praktikum tentang Karakteristik Pengujian Tegangan

Langkah, praktikan dapat menganalisa rangkaian dari pengujian tersebut. Pada

percobaan ini praktikan menggunakan dua buah multimeter guna mengukur

tegangan dan arus yang terbaca oleh langkah atau jarak yang telah diatur.

Pengujian ini dilakukan menggunakan elektroda batang yang diberi jarak dari

netral trafo menuju elektroda sepanjang kurang lebih 7 meter, dan jarak antar

elektroda 0,6 meter.

Cara mengukur arus adalah dengan menggunakan multimeter analog


yang dihubungkan dengan netral trafo dan elektroda pertama yang berjarak 7
meter. Kemudian untuk mengukur tegangan adalah menghubungkan antar
elektroda yang memiliki jarak sebesar 0,6 meter. Ampermeter dan voltmeter ini
diatur DC atau searah. Sebelum melakukan pengukuran tersebut kamime lakukan
pengukuran pada trafo untuk megukur arus ambalang pada trafo. Pada
pengukuran trafo ini harus dilakukan dengan hati – hati Dan teliti agar tidak
tersentrum oleh trafo.
Berikut adalah rangkaian Karakteristik Pengujian Tegangan Langkah:
7.2. Analisa Data

Setelah melakukan praktikum didapatkan data Karakteristik Pengujian


Tegangan Langkah dengan jarak elektroda dari trafo sebesar 7 meter dan jarak
antar elektroda 0,6 meter.
DataPengujianTeganganLangkah:
JarakN Jarak Vsumber Vdc Idc Iac Iab
trafo-e2₁ antare2₁e2 (mA) (mA) (A)

7 0,6 2,8 0,35 0,35 3,3 0,5


1,2 0,05 0,5
1,8 0,35 0,35
2,4 0,3 0,35
Pada data tersebut didapatkan tegangan searah yang hamper sama besar
dan juga pada arus searah yang hamper sama besar. Sedangkan untuk arus dan
tegangan sumber konstan. Namun, pada jarak 1,2 dari elektroda pertama
memiliki sedikit perbedaan yaitu pada tegangan yang mengecil dan arus yang
membesar.

7.3. Analisa Perbandingan

Pada pengujian kali ini sebagai pembanding digunakan rumus:


VL = 2πρr2 x Iab

Ket : Iab = arus ambalang (A)


ρ = tahanan jenis tanah (ohmmeter)
VL = tegangan langkah

Diket : ρ = 3000 Ωm
Iab = 0,5 A
r = 0,6 m

Tanya : VL ?

Jawab:
VL = 2πρr2 x Iab
VL = 2 .33,1040 . 00,62 x 0,5
VL = 21 , 2560008
VL = 663,482 V

Menurut teori yang dipelajari tegangan langkah sebesar 663,482 V


memiliki lama gangguan sekitar 0,5 – 1,0 detik.

7.4. Analisa Relevansi

Pada analisa ini praktikan mencoba untuk membandingkan antara teori


dengan praktek lapangan. Menurut teori tegangan langkah adalah tegangan yang
timbul diantara dua kaki orang yang sedang berdiri diatas tanah yang sedangan di
aliri oleh arus kesalahan ke tanah. Percobaan ini berguna mengukur seberapa
besar arus yang di dapat oleh manusia apabila berdiri didekat trafo aktif.
Kemungkinan kebocoran arus pada peralatan listrik (trafo) menyebabkan adanya
beda potensial antara bodi trafo dengan tanah. Tegangan akan timbul akibat
perbedaan jarak tegak seseorang yang berada dekat peralatan listrik terhadap
kedua kakinya. Tegangan langkah ini terbentuk antara tegangan elektroda dan
referensi bumi. Oleh karena itu, kami melakukan pengujian menggunakan dua
buah elektroda batang yang berguna sebagai pengganti kaki manusia, agar
keselematan manusia bisa terjaga.
BAB VIII

PENUTUP

8.1. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum Karakteristik Pengujian Tegangan Langkah


dapat disimpulkan bahwa pengujian ini berguna untuk menguji kebocoran arus
yang terjadi disekitar peralatan listrik (trafo) antara dua kaki manusia yang
berdiri tegak (antara dua batang elektroda). Semakin jauh jarak seseorang berdiri
dengan dua kaki (tanpa alas) maka gangguan yang terjadi pada tubuh manusia
akan semakin kecil. Hal tersebut terjadi karena tubuh manusia akan dialiri listrik
apabila kedua kaki menapak ditanah dan menjadi tahanan yang terhubung
dengan peralatan listrik atau trafo.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hutahuruk.Ts,Ir.M.EE;PengetanahanSistemTenagaDaNPengetanahanPeralatan,Vo
l-2,ErlanggaJakarta,1991.
2. PablaA.S;SistemDistribusiDayaListrik,terjemahanolehHadiAbdulIr.
ErlanggaJakarta,1991.
3. PUIL,PeraturanUmumInstalasiListrik,LIPI,1987
4. SPLN;PusatPelayananEngineeringGroundingSystemMainUnder
GroundCircuitDesignCalculating,Jakarta1994.

Anda mungkin juga menyukai