Anda di halaman 1dari 44

PEMELIHARAAN PMT (PEMUTUS

TENAGA/CIRCUIT BREAKER) PADA GARDU


INDUK PAUH LIMO

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Ihzaturrahman Solihin
1801032025

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2021
Laporan ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan

i
mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Jurusan Teknik Elektro
Prodi D3 Teknik Listrik
Semester Genap 2020/2021 Politeknik Negeri Padang

Dengan lembar pengesahan ini dinyatakan :

Nama : IHZATURRAHMAN SOLIHIN


NIM : 1801032025
Telah menyelesaikan Kerja Praktik Di

ULTG PADANG GI, PAUH LIMO


Dari Tanggal : 12 Maret 2021 - 5 Juni 2021
Pengambilan data pada laporan diperiksa dan disahkan oleh :

Manager ULTG Manager UPT


Padang Padang

FATKHUR ROKHMAN TAUFIQ FAHRUDIN

ii
PEMELIHARAAN PMT (PEMUTUS

TENAGA/CIRCUIT BREAKER) PADA GARDU

INDUK PAUH LIMO

oleh :
Ihzaturrahman Solihin
1801032025

Disetujui/disahkan oleh :

Pembimbing : Penguji :

Herisajani, ST.,M.Kom Fibriyanti, SST., MT


NIP.19660130 199003 1 001 NIP.19760211 200501 2 004

Mengetahui :

Koordinator Program Studi Ketua Jurusan


D3 Teknik Listrik Teknik Elektro

Drs.H.Roswaldi,Sk,S.ST,M.Kom Rikki Vitria,SST.,M.Sc.Eng


NIP.19580615 198603 1 002 NIP.19761019 200212 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas berkat, rahmat dan

karunia yang Allah berikan pada saat ini sehingga penulisan Laporan Kuliah Kerja

Lapang ini dapat selesai tepat waktu. Laporan Kuliah Kerja Lapang ini disusun

sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata

Kuliah Kerja Lapang Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Negeri Padang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari

sempurna. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf atas kesalahan dalam hal

penulisan. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi perbaikan laporan ini.

Penulis menyusun Laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,

maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Surfa yondri, ST., SST., M.Kom selaku Direktur Politeknik

Negeri Padang.

2. Bapak Rikki Vitria,SST.,M.Sc.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik

Elektro.

3. Bapak Drs. H. Roswaldi, Sk, S.ST, M.Kom selaku Ketua Program

Studi Teknik Listrik.

4. Bapak Herisajani, ST.,M.Kom selaku pembimbing Praktik Kerja

Lapangan.

5. Bapak Fatkhur Rokhman selaku Manajer dan Pembimbing Praktik

Kerja Lapangan Di Gardu Induk Pauh Limo.

iv
6. Bapak Dony Eko Prasetyo selaku Supervisor dan pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberi pelajaran, masukan dan

pengalaman selama pelaksanaan kerja praktik.

7. serta seluruh karyawan/i GI Pauh Limo yang telah banyak memberi

ilmu dan membantu dalam proses kegiatan kerja praktik dan

membantu penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan.

8. Seluruh rekan- rekan Politeknik Negeri Padang yang selalu

mensupport agar pelaksanaan kerja praktik selalu lancar.

Dalam penyusunan Laporan Praktik Lapangan ini masih banyak dijumpai

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk

memperbaiki Laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membutuhkan.

Padang, 19 Juni 2021

Ihzaturrahman Solihin
1801032025

v
Daftar isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PERUSAHAAN............................................................................................4
2.1. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................................4
2.1.1. Sejarah Umum PT. PLN (Persero)...................................................................4
2.1.2. Lambang dan Arti Lambang PT. PLN (Persero)..............................................8
2.2. Visi, Misi dan Nilai PT. PLN (Persero).................................................................11
2.2.1. Visi.................................................................................................................11
2.2.2. Misi................................................................................................................11
2.2.3. Nilai................................................................................................................11
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................................11
2.4. Tugas Pokok..........................................................................................................13
BAB III............................................................................................................................15
HASIL PRATIK PEKERJAAN LAPANGAN................................................................15
3.1. Kegiatan Harian....................................................................................................15
3.1.1 Pengenalan GI di ULTG Pauh Limo......................................................15
3.2 Penjelasan Singkat Tentang PMT(Pemutus Tenaga/Circuit Breaker)...............21
3.2.1  Klasifikasi PMT.............................................................................................22
Berdasarkan Besar/Kelas Tegangan (Um).......................................................................22
3.2.3 Prinsip Kerja PMT Pemutus............................................................................24
3.2.4 PEMELIHARAAN PMT................................................................................28
3.3 Masalah yang Dihadapi..........................................................................................30
3.4 Pemecahan Masalah yang Diambil.........................................................................31
BAB IV............................................................................................................................32

vi
PENUTUP.......................................................................................................................32
4.1 Kesimpulan............................................................................................................32
4.2 Saran......................................................................................................................33

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lambang PT PLN (PERSERO) 11

Gambar 2. Single Line Diagram 17

Gambar 3. Transformator 20

Gambar 4. Current Transformator 20

Gambar 5. Konstruksi Trafo Arus 22

Gambar 6. Potensial Transformator 23

Gambar 7. Pemutus Tenaga (PMT) 23

Gambar 8. Pemisah (PMS) 25

Gambar 9. Lightning Arrester 26

Gambar 10. Konstruksi Transformator 32

Gambar 11. Trafo Arus 34

Gambar 12. Rangkaian Ekivalen 34

Gambar 13. Diagram fasor trafo arus 35

Gambar 14. Kurva kejenuhan CT 36

Gambar 15. Trafo arus pasangan luar (outdoor) 37

Gambar 16. Trafo arus pasangan dalam (indoor) 37

Gambar 17. Transformator Aru stipe tangka 38

vii
Gambar 18. Konstruksi Trafo Arus 39

Gambar 19. Rasio putaran primer trafo arus 41

Gambar 20. Pengujian tahanan isolasi CT 45

Gambar 21. Pembersihan isolator CT 46

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemeliharaan tahunan transformator arus 44

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Energi listrik pada saat ini merupakan kebutuhan yang sangat mendukung

bermacam-macam kegiatan manusia, yaitu seperti peralatan listrik rumah tangga,

laptop, lampu penerangan, mesin pabrik dan berbagai kebutuhan lainnya. Oleh

karena itu, kebutuhan yang penting tersebut harus didukung oleh komponen-

komponen sistem tenaga listrik yang andal, mampu dan berkualitas agar dapat

terpenuhinya kebutuhan tersebut dengan baik.

Suatu sistem hakekatnya adalah peranan penting bagi peralatan dan

manusia itu sendiri. Pemeliharaan instalasi Gardu Induk pada hakekatnya adalah

untuk mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang

dipelihara akan berfungsi secara optimal untuk meningkatkan umur teknisnya dan

keamanan bagi personil. Pemeliharaan Instalasi Gardu Induk dilihat dari sifat dan

jenis pemeliharaannya dibedakan dalam pemeliharaan rutin, pemeliharaan

korektif dan pemeliharaan darurat. Mengingat bidang pemeliharaan ini sangat

diperlukan dalam sistem penyaluran, maka pemeliharaan memerlukan

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasinya yang dilaksanakan baik

ditingkat pusat, kesatuan, unit administrasi sampai unit terkecil.

Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker adalah suatu peralatan pemutus

rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka

dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat,

sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak

normal. Pemutus Tenaga (PMT) merupakan suatau alat listrik yang berfungsi

1
untuk melindungi sistem tenaga listrik apabila terjadi kesalahan atau gangguan

pada sistem tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan menimbulkan

berbagai efek seperti efek termis, efek magnetis dan dinamis stability. Fungsi

utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam

kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan

( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatann lain

Pemutus tenaga listrik (PMT) adalah peralatan yang lazim terdapat pada gardu

induk tegangan tinggi. Peranan PMT ini sangat penting karena berfungsi untuk

memutus hubungkan rangkaian penyaluran daya listrik dari pusat pembangkitan

ke konsumen serta sekaligus sebagai bagian dari sistem proteksi.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu Pemutus Tenaga dalam system

tenaga listrik adalah sebagai berikut :

1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus menerus.

2. Mampu memutuskan dan menutupjaringan dalam keadaan berbeban

maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada

pemutus tenaga itu sendiri.

3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan sangat cepat agar arus

hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, tidak membuat

sistem kehilangan kestabilan, dan tidak merusak pemutus tenaga itu

sendiri.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari laporan kerja praktik ini adalah:

2
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari PMT(Pemutus

Tenaga)

2. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja PMT (Pemutus Tenaga)

pada GI.

3. Mahasiswa dapat memahami perawatan dan pemeliharaan PMT agar

selalu berfungsi dengan baik.

1.3 Manfaat
A. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang fungsi, konstruksi

dan pemeliharaan PMT pada Gardu Induk.

B. Menambah pengalaman untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi

dunia kerja.

C. Melatih keterampilan serta melatih kreativitas serta potensi diri dan dapat

menguji kemampuan bersosialisasi maupun berhubungan dan

berkomunikasi dengan orang lain dalam suatu team work.

3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1. Sejarah Umum PT. PLN (Persero)


A. Di Sumatera Barat

PLN di Sumatera Barat beberapa kali mengalami perubahan struktur

organisasi, yaitu sebagai berikut:

PT. PLN (Persero) Wilayah III, ditetapkan melalui Keputusan Direksi No.

019.K/023/DIR/1997, dengan wilayah kerja meliputi daerah Sumatera Barat dan

Riau.

PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sumbar dan Riau, ditetapkan dengan

Keputusan Direksi No. 113.K/023/DIR/2001 tanggal 25 Mei 2001. Restrukturisasi

dari Wilayah III menjadi Unit Bisnis Sumbar dan Riau ini dalam rangka optimasi

Corporat Gain, dimana wilayah diarahkan menjadi strategic business

unit/investment centre.

PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar, yang ditetapkan dengan Keputusan

Direksi No. 304.K/023/DIR/2 003 tanggal 19 Nopember 2003. Perubahan

organisasi ini diawali dengan keluarnya Keputusan Direksi No.

089.K/023/DIR/2002 tentang perubahan organisasi Unit Bisnis di lingkungan PT.

PLN (Persero), dimana telah dibentuk Unit Bisnis kelistrikan baru dibeberapa

wilayah kerja diantaranya Wilayah Riau.

4
Dengan keluarnya Kepu tusan Direksi ini maka wilayah kerja Sumbar dan

wilayah kerja Riau masing-masing berdiri sendiri, dimana Wilayah Sumbar saat

ini memiliki 3 (tiga) Cabang yaitu Cabang Padang, Cabang Bukittinggi, dan

Cabang Solok. dan terakhir di tahun 2008 dioperasionalkan PLN Cabang

Payakumbuh.[5]

B. Di Kota Padang[6]

Kelistrikan di kota Padang dimulai pada tahun 1952 dengan didirikannya

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Simpang Haru yang memiliki daya

terpasang 2 x 772 kW pada awalnya. Pengelolaan PLTD Simpang Haru dibawah

PLN Cabang Padang. Pada tahun 1963 ditambah lagi pemasangan diesel 2 x 1

MW di PLTD Simpang Haru. Pada tahun 1968 ditambah lagi pemasangan diesel

di PLTD Simpang Haru 1 x 900 kW.

Peraturan pemerintah No. 18 / 1972 Perusahaan Listrik berubah menjadi

Perum. Pada tahun 1973 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD Simpang

Haru 1 x 1240 kW. Pada tahun 1975 ditambah lagi pemasangan 1 unit diesel di

PLTD Simpang Haru 1 x 2430 kW. Pada tahun 1977 ditambah 2 unit diesel di

PLTD Simpang Haru 2 x 2520 kW.

Pada tahun 1978 ditambah lagi 2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2 x

40kW. Pada tahun 1982 dibangun Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG) Pauh

Limo Alsthom I, II dengan daya terpasang 2 x 23,5 kW. Pada tahun 1983

berdirinya PLN Sektor Padang dan pemindahan PLTD Simpang Haru dibawah

PLN Cabang Padang menjadi asset PLN Sektor Padang dibawah PLN Wilayah

III, sebagai kepala PLN Sektor Padang Pertama adalah Ir. Abimanyu Suyoso.

5
Pada tanggal 12 Maret 1983 beroperasinya PLTG Pauh Limo, Alsthom I

& II SUTM 20 kV Pauh Limo-PLTD Simpang Haru, SUTM 20 kV Pauh Limo

Indarung dan GI / 6 kV Indarung (khusus untuk pelayanan PT. Semen Padang).

Pada tanggal 26 Mei 1983 peresmian instalasi peralatan pembangkit dan

penyaluran energi listirk PLN (Persero) Sektor Padang oleh Presiden RI Soeharto.

Pada tanggal 14 September 1983 peresmian SUTT 150 kV Maninjau-Pauh Limo

(4 x 17 MW). Pada tanggal 12 Februari 1986 Pengoperasian GH Simpang Haru

dan Bulan April 1986 pengoperasian SUTT 150 kV Pauh Limo-Ombilin / Salak

beserta GI Solok dan GI Ombilin / Salak.

Pada bulan juli 1988 pelaksanaan pengoperasian GI Indarung 150 kV.

Pada tanggal 26 Desember 1990 penggantian kepala PLN Sektor Padang dari Ir.

Abimanyu Suyoso kepada Ir. Suharso. Pada tahun 1993 penambahan Pembangkit

Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebanyak 2 unit general elektrik dengan kapasitas 30

MW per-unit, lokasinya Pauh Limo. Peraturan pemerintah No.23 / 1994 tanggal

16 Juni 1994 tentang pengalihan Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PT.

PLN (Persero) dengan akte notaries Sutjipto, SH No. 169 tanggal 30 Juni 1994 di

Jakarta. Pada tanggal 5 Agustus 1994 dilaksanakan penambahan 1 unit Alsthom

PLTG Pauh Limo (Relokasi dari Tambak Lorok Semarang) dengan kapasitas 21,3

MW dan pengoperasian unit general elektrik I & II dengan daya terpasang 2 x 34

MW. Pada tahun 1995 pemindahan kantor PT.PLN (Persero) Sektor Padang dari

komplek PLTG Pauh Limo ke kantor baru Jl. By Pass km 6 Lubuk Begalung

Padang.

Pada tanggal 6 April 1995 penggantian kepala PT. PLN (Persero) Sektor

Padang dari Bapak Ir. Suharso kepada Ir. Purwoko berdasarkan surat keputusan

6
direksi PT. PLN (Persero) Pusat No. 005. K/023/DIR/1994 tanggal 12 Februari

1994 tentang perubahan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah III

Sumbar Riau Sektor Padang Pola VII kelas II. Keputusan direksi PT. PLN

(Persero) No. 118.K/023/DIR/ tanggal 18 November 1996, tentang penetapan

tingkat unit pelaksana induk PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel. Keputusan

direksi PT. PLN (Persero) No. 112.K/023/DIR/1996 tanggal 18 November 1996

tentang penetapan unit administrasi yang masuk dalam lingkup PT.PLN (Persero)

Sumbagsel.

Pada tahun 1997 dibangun Gardu induk Padang Industrial Park yang

interkoneksi dengan gardu induk Pauh Limo dan Gardu Induk Lubuk Alung.

Selanjutnya pada tahun 2000 Gardu Induk Padang Industrial Park diresmikan

untuk operasi melayani kebutuhan industri dan penerangan disekitar wilayah

Padang Industrial Park dengan daya terpasang 20 MVA. Instalasi yang dikelola

PT. PLN (Persero) Sektor Padang yang pada awal berdirinya terdiri dari 10 unit

PLTD (Simpang Haru) dengan total daya terpasang 15,50 MW. Selanjutnya

instalasi pembangkitan dan penyaluran yang semula dikelola Cabang Padang

diserahkan pengelolaannya ke PLN Sektor Padang dengan unit asuh:

A. Unit PLTD Simpang Haru

B. Unit PLTG Pauh Limo

C. Unit Tragi Padang

D. Unit Tragi Solok

Kemudian Kitlur Sumbagsel pecah menjadi P3B Sumatera UPT Padang

berdasarkan SK. Direksi No. 021.K/010/DIR/2005 tanggal 27 Januari 2005

7
tentang Organisasi PT PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban

Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang yang diberlakukan tanggal 1 Mei

2005, dengan unit asuh:

A. Tragi Padang.

B. Tragi Bukittinggi

C. Tragi Pariaman

D. Tragi Payakumbuh.

E. Tragi Kiliran Jao.

PT. PLN (PERSERO) UPT PADANG yang terletak di Jl.By Pass Km.6

Lubuk Begalung Koto Padang, Sumatera Barat, Indonesia merupakan perusahaan

listrik negara yang bergerak di bagian pengelolaan gardu induk beserta jaringan

saluran transmisi tegangan tinggi wilayah sumatera barat dan sebagian wilayah

riau, dan Gardu Induk Pauh Limo merupakan salah saru gardu induk yang

dibawah pengelolaan UPT PADANG.

8
2.1.2. Lambang dan Arti Lambang PT. PLN (Persero)
Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang perusahaan.

Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan identitas bagi setiap

perusahaan. Lambang perusahaan PT. PLN (Persero) dapat dilihat sebagai

berikut:

Gambar 1. Lambang PT PLN (PERSERO)

Arti Lambang dan Warna PT. PLN (Persero)

Lambang Petir/kilat telah lama digunakan oleh PT PLN (Persero) dan satuannya.

Penggunaan Lambang PT PLN menurut surat keputusan No.13/DIR/1976 adalah:

A. Gambar lambang PLN tercantum dalam suatu bidang datar terdiri dari :

1. Berwarna kuning keemasan

2. Berbentuk segi empat, berskala ukuran lebar panjang = 3:4 c. Tanpa

tulisan listrik negara adapun tulisan lain didalamnya.

9
B. Gambar atau lambang PLN terdiri dari:

1. Petir atau Kilat yang berbentuk atas tebal dan meruncing disebelah

berwarna merah darah dan memotong atau menembus ketiga garis

gelombang.

2. Tiga buah gelombang yang terbentuk sinusoida (dua setengah

perioda), berwarna biru laut, tersusun secara sejajar dalam arah

mendatar, terletak di tengah-tengah segi empat pada dasar kuning

keemasan.

C. Gambar atau Lambang diartikan sebagai berikut:

1. Petir atau kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di

dalamnya,

2. Gelombang yang digunakan dalam lambang PLN karena segala

macam tenaga (energi) dapat dinyatakan sebagai gelombang

(cahaya listrik, akuistik,). Kegiatan PLN antara lain mencakup

konversi segala macam tenaga (energi) menjadi listrik.

3. Tiga buah gelombang sejajar diartikan 3 sikap karyawan PLN

dalam melaksanakan tugas negara bekerja keras, bergerak cepat

dan bertindak tepat. Arti yang lain bahwa pelaksanaan distribusi

tenaga listrik harus serempak.

D. Warna lambang diartikan sebagai berikut:

1. Warna Kuning keemasan melambangkan keagungan Tuhan Yang

Maha Esa, serta agungnya kewajiban PLN.

10
2. Warna Merah darah melambangkan keberanian dan dinamika

dalam melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran pembangunan.

3. Warna Biru laut melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada

tugas untuk menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan

rakyat Indonesia seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah

No. 18 tahun 1972.

2.2. Visi, Misi dan Nilai PT. PLN (Persero)

2.2.1. Visi
Menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 pilihan

pelanggan untuk solusi energi.

2.2.2. Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkaitberorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan danpemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitaskehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.3. Nilai

1. Akhlak

11
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Strukutur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar Cabang Padang

Manager membawahi :

 Asisten Manajer Enginering membawahi:

1. AM Rencana dan Evaluasi Operasi.

2. AM Rencana dan Evaluasi Pemeliharaan Saluran.

3. AM Rencana dan Evaluasi Pemeliharaan Gardu Induk.

4. AM Kinerja dan Sistem Informasi.

5. AM K3, Lingkungan Hidup dan Diklat.

6. AM Pengukuran dan Proteksi.

7. Juru Utama Teknik.

8. Juru Administrasi Teknik.

 Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan membawahi:

1. Kepala Seksi Pembinaan Operasi.

2. Kepala Seksi Pemeliharaan SUTT dan Sipil.

3. Kepala Seksi Pemeliharaan Relay dan Kontrol.

4. Kepala Seksi Pemeliharaan Gardu Induk.

5. Kepala Seksi Pemeliharaan Meter dan Telkom.

 Asisten Manajer Keuangan, Administrasi dan SDM membawahi :

a. Kepala Seksi Sekretariat dan Umum.

b. Kepala Seksi Kepegawaian.

c. Kepala Seksi Anggaran dan Keuangan.

d. Kepala Seksi Akuntansi.

12
e. Kepala Seksi Perbekalan.

 Kepala ULTG yang terdiri dari 5 ULTG yaitu:

1. ULTG Padang.

2. ULTG Bukittinggi

3. ULTG Pariaman

4. ULTG Payakumbuh.

5. ULTG Kiliran Jao.

Dimana masing-masing kepala ULTG membawahi:

1. Supervisor Pemeliharaan Jaringan

2. Supevisor Pemeliharaan. Gardu Induk (GI)

3. Supervisor Pemeliharaan Proteksi, Motor dan Otomasi

4. Supervisor Jaringan dan GI

5. Pejabat Pelaksana K3L

2.4. Tugas Pokok.


Tugas pokok yang dibebankan kepada bawahan kepala ULTG :

1. Supervisor

Supervisor adalah seorang manajer yang berhubungan langsung dengan


manajer lainnya, tugas utamanya memimpin pekerja pada taraf
operasional, dan berhadapan langsung dengan para pekerja.

13
Adapun Tanggung Jawab dari Supervisor adalah sebagai berikut :

- Planning (Merencanakan)

- Staffing (Menempatkan)

- Organizing ( Mengatur)

- Directing (Mengarahkan)

- Controlling (Mengawasi)

 Visi antara lain :

o Mempertahankan posisi sebagai market leader.

o Mewujudkan perusahaan sejajar kelas dunia.

o SDM yang Profesional.

o Aktivasi usaha akrab lingkungan.

 Misi antara lain :

o Memberikan konstribusi dalam pembangunan nasional.

o Melakukan usaha sesuai kaidah ekonomi sehat.

o Menjaga kualitas produk.

o Memuaskan pelanggan.

14
BAB III
HASIL PRATIK PEKERJAAN LAPANGAN

3.1. Kegiatan Harian


Kegiatan yang dilakukan selama di ULTG Padang, GI Pauh Limo :

3.1.1 Pengenalan GI di ULTG Pauh Limo

Kegiatan ini di lakukan agar lebih mengenal tentang komponen-

komponen yang terdapat pada GI.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Jum'at/28 Mei 2021

Gambar 2. Gardu Induk ULTG Padang Pauh Limo

3.1.2 Simulasi pemadaman Api Menggunakan APAR (Tabung

Pemadam)

15
Kegiatan ini dilakukan agar bila terjadi kebakaran kita bisa

mencoba memadamkan api nya menggunakan APAR (Tabung

Pemadam)

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal jum’at/28 mei 2021

Gambar 3. Simulasi Pemadaman Api menggunakan APAR

3.1.3 Pengenalan Baterai VDc

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tentang baterai VDc

pada GI Pauh Limo.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Senin/31 Mei 2021

Gambar 4. Baterai Volt Dc

16
3.1.4 Pengenalan Kubikel di ULTG Pauh Limo

Kegiatan ini di lakukan agar lebih mengenal tentang kubikel

yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta

membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Senin/31 Mei 2021

Gambar 5.Kubikel

3.1.5 Pemeliharaan Membersihkan PMS (Pemisah/Disconnecting

Switch)

Kegiatan ini di lakukan Agar PMS bisa bersih dari debu, lumut

yang menempel, dan kotoran yang bisa mengganggu kinerja dari

PMS tersebut, agar PMS dapat bekerja dengan baik.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Rabu/02 juni 2021

17
Gambar 6. Pembersihan Isolator PMS

3.1.6 Pembersihan LA (Lightening Arester)

Kegiatan ini dilakukan agar LA bersih dari debu dan kotoran

serta lumut yang menempel, supaya LA bisa bekerja dengan

baik, dan dapat menahan sambaran petir dengan baik agar

komponen- komponen yang lain tidak terkena dampaknya.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Rabu/02 juni 2021]

Gambar 7. Pembersihan Isolator LA(Lightning Arester)

3.1.7 Pemeliharaan semester 1 Bay Pht Indarung VI-1 GI

Indarung

Kegiatan pemeliharan ini untuk membersihkan komponen

komponen yang terdapat pada GI agar bersih dari debu, lumut agar

komponen bekerja dengan baik.

18
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Kamis/03 juni 2021

Gambar 8. GI Indarung VI

3.1.8 Pembersihan PMT (Pemutus Tenaga/Circuit Breaker) 

Kegiatan ini dilakukan agar PMT bersih dari debu, lumut dan

kotoran lainnya, agar PMT bisa bekerja dengan baik

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Kamis/03 juni 2021

19
Gambar 9. Pembersihan Isolator PMT

3.1.9 Pemeliharaan GI Indarung VI

Kegiatan ini melakukan pemeliharaan pada GI indarung VI,

yaitu membersihkan seperti PMS, PMT, CT, LA dan komponen

lainnya.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Kamis/03 juni 2021

Gambar 10. GI Indarung VI

3.2 Penjelasan Singkat Tentang PMT(Pemutus Tenaga/Circuit


Breaker)

Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-

20 disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga

(PMT) merupakan peralatan saklar/switching mekanis, yang mampu

menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal

serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan

20
memutus arus beban dalam kondisi abnormal/gangguan seperti kondisi

hubung singkat (short circuit).

Sedangkan definisi PMT berdasarkan IEEE C37.100:1992 (Standard

definitions for power switchgear) adalah merupakan peralatan saklar/

switching mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus

arus beban dalam kondisi normal sesuai dengan ratingnya serta mampu

menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus

arus beban dalam spesifik kondisi abnormal/gangguan sesuai dengan

ratingnya.

Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu

rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau

menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau

peralatann lain.

3.2.1  Klasifikasi PMT

Klasifikasi pemutus dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain

berdasarkan tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi,

dan proses pemadaman busur api jenis gas SF6.

Berdasarkan Besar/Kelas Tegangan (Um)

21
PMT dapat dibedakan menjadi:

 PMT tegangan rendah (Low Voltage)

Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV (SPLN 1.1995 - 3.3)

 PMT tegangan menengah (Medium Voltage)

Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SPLN 1.1995 – 3.4)

 PMT tegangan tinggi (High Voltage)

Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SPLN 1.1995 – 3.5)

 PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage)

Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SPLN

1.1995 – 3.6)

Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak (Tripping Coil) PMT dapat dibedakan

menjadi :

1. PMT Single Pole PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-

masing pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT

bisa reclose satu fasa.

22
Gambar 11. PMT Single Pole

2. PMT Three Pole PMT jenis ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga

fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di lengkapi dengan

kopel mekanik, umumnya PMT jenis ini di pasang pada bay trafo dan bay kopel

serta PMT 20 kV untuk distribusi.

Gambar 12. PMT Three Pole

3.2.3 Prinsip Kerja PMT Pemutus


a. Prinsip Kerja PMT dengan banyak menggunakan Minyak

23
Untuk proses membuka dan menutup dari PMT ini adalah dengan

menggerakkan batang penggerak (Tension Rod), turun untuk membuka

kontak-kontak dan naik untuk menutup kontak-kontak. Batang penggerak

digerakkan oleh mekanisme penggerak digeraakan oleh mekanisme

penggerak (Operating Mekanisme).

a. Prinsip Kerja PMT dengan sedikit menggunakan Minyak

Untuk membuka dan menutup PMT adalah dengan menaikkan dan

menurunkan posisi dari kontak bergerak (Moving Contact) yang

terhubung pada batang penggerak (Operating Rod) yang digerakkan

oleh mekanisme penggerak (Operating Mechanism). 

 Pada Proses Penutupan : Batang kontak penggerak (Moving Contact

Rod) yang berhubungan dengan kontak bawah (Lower Fixed

Contact) bergerak kearah kontak tetap atas (Upper Fixed Contact)

sehingga kontak tetap dan kontak bergerak akan terhubung yang

merupakan arus dari terminal atas (Upper Terminal) ke terminal

bawah (Lower Terminal).

 Pada Proses Pembukaan : Batang kontak bergerak yang terhubung

dengan kontak tetap bawah, meninggalkan kontak tetap atas,

sehingga kontak tetap dan kontak bergerak akan terlepas yang

merupakan terputusnya terminal atas dengan terminal bawah.

24
b. Prinsip Kerja PMT dengan Media Udara Hembus :

Pada keadaan PMT masuk, arus mengalir dari terminal pemutus

pembantu (25) yang selanjutnya terus melewati kontak tetap pemutus

pembantu (13), kontak bergerak (14), kontak jari-jari pemutus pembantu

(17), penyangga pemutus pembantu (3), kontak tetap pemutus utama (10),

kontak bergerak pemutus utama (9), penyangga pemutus utama (4),

kemudian menuju kontak gerak, kontak tetap pemutus utama pada sisi

berikutnya, terus ke penyangga pemutus pembanutu, kontak jari-jari

pemutus pembantu, kontak bergerak, kontak tetap pemutus pembantu dan

terus keterminal pemutus pembantu. Seperti juga pada PMT yang lainnya,

proses penutupan dan pembukaan PMT adalah dengan cara menutup dan

membuka kontak-kontak pada atau dari kontak-kontak tetap dengan

adanya perubahan tekanan udara didalam ruangan pemutus secara

terperinci dengan pembantu sebagai berikut :

 Cara Pembukaan PMT : Setelah kumparan pelepas bekerja, maka

katub pengatur membuka dan udara bertekanan tinggi mengalir

kesebelah bawah dari silinder penggerak (15). Dengan berputarnya

poros penggerak (24) searah jarum jam akan menyebabkan katub

kerja (20) dan katub tekan (19) membuka. Ruangan didalam isolator

penyangga (5) dan unit pemutus utama (2) akan terisi penuh dengan

udara bertekanan tinggi dari tangki, sehingga kontak bergerak (9)

didalam pemutus utama membuka. Busur api akibat pembukaan

kontak dipadamkan oleh hembusan udara, dan gas yang timbul

akibat busur api tersebut keluar bersama-sama melalui lubang

25
pembuang udara (8). Setelah terjadi pembukaan pada pemutus

utama, dengan kelambatan dua Cycle yang diatur oleh katub

kelambatan (11), maka udara tekan akan masuk kedalam unit

pemutus pembantu (1). Setelah kontak pemutus pembantu membuka,

serta arus sisa yang mengalir melalui tahanan yang paralel dengan

pemutus utama diputuskan. Pada akhir langkah kerja pembukaan,

kontak bergerak pemutus pembantu (14) menutup lubang pembuang

udara (8). Ruang isolator penyangga, pemutus utama dan pemutus

pembantu terisi penuh oleh udara bertekanan tinggi. Kontak bergerak

pemutus utama masuk kembali setelah pegas penuh dengan tekan.

Setelah pemutus arus, pembukaan dari kontak pemutus pembantu

dipertahankan membuka oleh tekanan udara dalam ruangan tersebut.

 Cara Pemasukan PMT : Dengan bekerjanya kumparan penutup,

maka katub pengatur membuka dan udara tekan mengalir ke sisi atas

dari silinder penggerak (15) dan akan menyebabkan berputarnya

poros penggerak (24) yang berlawanan arah dengan putaran jarum

jam, maka katub pembuangan (21) terbuka.13 Politeknik Negeri

Sriwijaya Sehingga udara yang bertekanan tinggi didalam ruangan

isolator penyangga (5) dan unit pemutus utama (2) terbuang melalui

katub pembunag (21). Karena turunnya tekanan udara tersebut

dengan tiba-tiba , maka katub kelambatan (11) bekerja dan udara

tekan dalam ruang udara dari katub kelambatan (11) mengalir masuk

kedalam silinder penutup (12) dan mendorong kontak-kontak

pemutus pembantu (14) masuk.

26
c. Prinsip Kerja PMT Dengan Media Gas SF6 :

Untuk membuka dan menutup dari CB adalah dengan menaikkan

posisi dari kontak bergerak yang terhubung pada batang batang

penggerak yang digerakkan oleh mekanisme penggerak

 Pada Proses Penutupan : Tabung kontak bergerak yang berhubungan

dengan kontak – tetap bawah bergerak kearah bagi-bagian kontak

tetap atas sehingga kontak tetap dan kontak bergerak akan terhubung

yang merupakan penghubung arus dari terminal atas keterminal

bawah. 

 Pada Proses Pembukaan : Tabung kontak bergerak yang berhubngan

dengan kontak tetap bawah meninggalkan kontak tetap atas. Pertama

kali, silinder bergerak akan terpisah dengan jari-jari kontak tetapa

kemudian jari-jari busur akan terpisah batang busur dan akhirnya

ujung busur akan terpisah dengan batang busur. pada saat ujung

busur terpisah dengan batang busur akan terjadi loncatan busur api

yang segera dipadamkan oleh hembusan gas SF6

3.2.4 PEMELIHARAAN PMT


Berdasarkan fungsinya dan kondisi peralatan bertegangan atau tidak, jenis

pemeliharaan pada Pemutus dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. In Service / Visual Inspection

2. In Service Measurement / On Line Monitoring

3. Shutdown Measurement / Shutdown Function Check/Treatment

27
4. Conditional (Pasca relokasi / Pasca Gangguan/bencana alam)

5. Overhaul

In Service Inspection, In Servise Measurement/On Line Monitoring, Shutdown

Measurement/ Shutdown Function Check, Conditional dan Overhaul sebagaimana

dimaksud dalam butir 1 s/d 5 di atas, merupakan bagian dari uraian kegiatan

pemeliharaan yang tertuang dalam KEPDIR 114.K/DIR/2010.

Periode pemeliharaan shutdown measurement dan shutdown function check

dilaksanakan setiap 2 Tahun dan kegiatan pemeriksaan maupun pengujian

mengacu kepada Failure Mode Effect Analysis ( FMEA) dari setiap komponen

peralatan tersebut.PEMUTUS TENAGA 16

2.1 In Service/Visual Inspection

In Service Inspection adalah inspeksi/pemeriksaan terhadap peralatan yang

dilaksanakan

dalam keadaan peralatan beroperasi/bertegangan (on-line), dengan menggunakan

5 panca indera (five senses) dan metering secara sederhana, dengan pelaksanaan

periode tertentu (Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan). Inspeksi ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan

alat ukur sederhana/umum (contoh Thermo Gun) yang dilaksanakan oleh petugas

operator/asisten supervisor di gardu induk (untuk Tragi/UPT PLN P3B

28
Sumatera/Wilayah) atau petugas pemeliharaan/supervisor gardu induk (untuk

APP PLN P3B JB)

No SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN

1 PEMUTUS TENAGA
( PMT )

2 Inspeksi
Inspeksi level -1 ( In service
3
Inspection )
DRIVING MECHANISM
4
(MEKANIK
PENGGERAK)

5 PENGGERAK PEGAS

6 Indikator Pegas Pemeriksaan Indikator


Kondisi Pegas

7 kopel/Rod mekanik Pemeriksaan Rod mekanik


penggerak penggerak

8 Kondisi pelumas roda gigi Pemeriksaan Kondisi


pelumas roda gigi

9 PENGGERAK
HIDROLIK

10 Tekanan Hidrolik Pemeriksaan Tekanan


Hidrolik

11 Kali kerja pompa Pemeriksaan Counter kerja


Pompa

12 Level minyak Hidrolik Pemeriksaan Level minyak


Hidrolik

29
Tabel Pemeliharaan

3.3 Masalah yang Dihadapi


Masalah yang sering terjadi dilapangan adalah

a. Terjadinya pengkaratan/pengotoran pada isolator PMT sehingga isolator tidak

dapat bekerja/berfungsi dengan baik.

b. Habis nya minyak yang terdapat pada hidrolik PMT sehinnga mengakibatkan

hidrolik megeras/macet.

c. Kebocoran Minyak , kebocoran pada instalasi , sambungan , Katup - katup

pipa sehingga mengakibatkan alat tidak berfungsi dengan baik.

d. Terjadinya keretakan pada pndasi tempat pemasangan isolator PMT sehingga

membuat isolator mengalami kemiringan

3.4 Pemecahan Masalah yang Diambil


In service inspection merupakan inspeksi/pengecekan yang dilakukan dengan

menggunakan panca indera dengan pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan

peralatan bertegangan. Inspeksi/pengecekan bertujuan untuk

mengetahui/memonitor kondisi komponen peralatan.Untuk periode pelaksanaan

inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan tahunan.In Service/Visual

Inspection dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur sederhana/umum

(thermovisi thermal imager)oleh petugas pemeliharaan atau Supervisor Gardu

Induk.

30
Dari uraian masalah diatas dapat diambil pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Pembersihan isolator PMT(Pemutus) yang kotor adalah dengan cara

mengamplas piringan isolator dengan amplas yang bertujuan untuk

menghilangkan karatan atau kotoran akibat debu yang menempel pada

piringan isolator, setelah diamplas piringan isolator kemudian diberi

pelumas/Sakapen supaya debu sisa pengamplasan bisa hilang dan membuat

piringan isolator menjadi lebih bersih, Sehingga isolator dapat kembali

berfungsi dengan baik.

b. Apabila minyak yang terdapat didalam hidrolik berkurang/habis yang

sehingga mengakibatkan hidrolik tidak berfungsi dengan baik. Cara

mengatasi nya cukup dengan menambahkan minyak kedalam hidrolik,cara ini

dilakukan apabila hidrolik masih layak untuk digunakan, sebaliknya jika

hidrolik sudah tidak dapat digunakan kembali sebaiknya hidrolik yang

digunakan harus diganti dengan yang baru/yang lebih bagus agar hidrolik

PMT bisa bekerja dengan baik.

c. Apabila terjadi kebocoran pada saluran instalasi yang mengakibatkan tidak

berfungsi dengan baiknya suatu alat maka kita harus melakukan perbaikan

agar alat kembali berfungsi dengan baik dengan cara mengganti alat dengan

yang baru selama alat yang lama sudak tidak layak untuk

digunakan,sebaliknya jika alat masih bisa untuk digunakan maka kita cukup

untuk memperbaiki alat yang rusak dan tidak perlu mengganti dengan yang

baru.

31
d. Apabila terjadi keretakan atau kerusakan pada salah satu pondasi tempat

pemasangan isolator,cara mengatasinya cukup dengan mengulang/menambal

pondasi yang retak dengan campuran semen dan pasir.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan mengenai peran PMT (Pemutus tenaga) di

Gardu Induk Pauh Limo, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20

disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT)

merupakan peralatan saklar/switching mekanis, yang mampu menutup,

mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu

menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus

32
beban dalam kondisi abnormal/gangguan seperti kondisi hubung singkat

(short circuit).

2. Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan

pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk

membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus

hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang

normal ataupun tidak normal.

3. Pengoperasian yang tidak baik pada pengoperasian dan pemeliharaan pada

isolator PMT(Pemutus Tenaga) akan memperpendek waktu/umur dari isolator

PMT dan sebalik nya apabila pemeliharaan dan pengoperasian pada

isolator PMT berjalan dengan baik maka akan memperpanjang

waktu/umur pada isolator PMT.

4. Sebuah PMT dikatakan baik apabila memiliki bahan isolator yang baik dan

bagus untuk menahan arus.

4.2 Saran
Saran untuk mahasiswa Praktik Kerja Lapangan adalah agar lebih berani

memilih penempatan yang sesuai dengan jurusan atau mata kuliah yang

dipelajari di Kampus. Hal ini dikarenakan agar perserta yang melakukan

Kuliah Kerja Lapangan dapat mengerti sub pembahasan yang ada di divisi

tersebut dan agar peserta dapat menerapkan apa yang dipelajari di kampus.

Mencari referensi lebih dan informasi dengan cara wawancara atau bertanya

pada karyawan PT. PLN sehingga laporan yang dibuat dapat maksimal. Topik

yang dibahas pada laporan lebih detail dan menjurus.

33
DAFTAR PUSTAKA

[1] Cara Kerja PMT (scribd.com)

[2] Bab 2.pdf (polsri.ac.id)

[3]https://www.google.com/search?q=prinsip+kerja+pmt+pada+gardu+i

nduk&safe=strict&sxsrf=ALeKk00HpnHEOE8a-y8Smn2aAHci-F5CDw%3

A16241

[4]https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=

&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjB8Pzq_6XxAhWVILcAHTFOCZcQFjA

[5]Jenis - Jenis PMT | DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK -

DUNIAPEMBANGKITLISTRIK

34
[6] PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMUTUS ( PMT ) PADA

GARDU INDUK 150 POLITEKNIK SRIWIJAYA

[7] Pengertian dan Fungsi Pemutus (Pmt) - PDF Free Download

(docplayer.info)

[8] BUKU PEDOMAN PEMUTUS TENAGA (PMT)

35

Anda mungkin juga menyukai