Anda di halaman 1dari 13

37

BAB IV
PEMUTUS TENAGA SULFUR HEXAFLUORIDA
(PMT SF
6
)

4.1. Umum
Komponen pembentuk sistem tenaga seperti jaringan transmisi, jaringan
distribusi dan pembangkit listrik harus dapat bekerja pada kondisi normal dan
abnormal. Apapun gangguan apapun yang terjadi dalam sistem, harus segera
dideteksi dan dilepaskan dari sistem. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi
kerusakan akibat gangguan dan gangguan tidak menyebar di dalam sistem juga
pemulihan gangguan dengan cepat akan mengurangi penghentian layanan pada
konsumen.
Pada awalnya Iungsi penyaklaran pada sistem dapat terpenuhi dengan bantuan
saklar(switch) dan pelebur(Iuse) yang terpasang seri dengan jaringan. Namun
terdapat beberapa kesulitan seperti pergantian pelebur yang memakan waktu yang
lama sehingga penyediaan listrik kepada konsumen membutuhkan waktu yang lama
untuk kembali normal. Batasan lainnya tidak terputus sepenuhnya jaringan
(terjadinya busur api) pada saat terjadi arus gangguan yang sangat tinggi. Akibat
kekurangan ini saklar dan pelebur hanya digunakan pada tegangan rendah dan
jaringan pada kapasitas kecil.
Dengan kemajuan dalam jaringan sistem tenaga dan berbagai peralatan yang
bekerja pada tegangan dan arus yang tinggi, saklar dan pelebur tidak mampu
menyediakan Iungsi yang diinginkan dalam jaringan berkapasitas besar. Penggunaan
pemutus tenaga(circuit breaker) dapat memIalisitasi pembukaan dan penutupan
jaringan listrik dengan lancar dan eIisien. Pemutus tenaga dapat menghubung atau
memutuskan secara manual atau otomatis pada saat kondisi tanpa beban, beban penuh
atau pada saat gangguan. Fungsi ini sangat penting dalam sistem proteksi.



38
4.2 Persyaratan Pemutus Tenaga
Persyaratan sebuah pemutus tenaga seperti berikut :
1. Arus kerja normal dan arus hubung singkat harus dapat diputus dengan aman
oleh pemutus tenaga.
2. Bagian yang terkena gangguan harus dapat diisolasi oleh pemutus tenaga
secepat mungkin.
3. Tidak beroperasi ketika arus lebih mengalir selama kondisi jaringan normal.
4. Jaringan yang terganggu diisolasi tanpa mempengaruhi bagian yang lain.

4.3 Prinsip Kerja Umum Pemutus Tenaga

ambar 4.1 Prinsip dasar Pemutus tenaga

ambar 4.1 menggambarkan diagram dasar dari pemutus tenaga. Pemutus
tenaga terdiri dari dua kontak yakni kontak tetap dan kontak bergerak. Pengontrol
terhubung pada ujung kotak bergerak. Pengontrol ini dapat dioperasikan manual
ataupun otomatis. Operasi otomatis memerlukan mekanisme terpisah yang terdiri
kumparan trip. Kumparan trip ini dienergisasi oleh kumparan sekunder traIo arus.
Pada kondisi kerja normal e.m.I diproduksi dalam kumparan sekunder dimana
tidak mencukupi untuk membuat kumparan trip beroperasi. Maka kontak tetap dalam
39
kondisi tertutup yang dilewati arus kerja normal. Kontak dapat dibuka secara manual
dengan pengontrol.
Pada kondisi abnormal atau gangguan, arus tinggi dalam kumparan primer
traIo arus menginduksi e.m.I ke kumparan sekunder maka kumparan trip akan
terenergisasi. Ini akan membuka proses pembukaan pada kontak. Aksi ini tidak secara
spontan karena selalu adanya waktu tunda antara energisasi kumparan trip dan
terbukanya kontak secara penuh. Kontak bergerak menjauhi kontak tetap ke arah
kanan.

4.4 Macam-Macam Pemutus Tenaga (PMT)
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, pemutus tenaga
(PMT) dapat dibagi menjadi :
1. PMT dengan media minyak (Oil Circuit Breaker)
a. PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)
PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum digunakan pada
sistem tegangan sampai dengan 245 kV.
Pada tipe ini minyak berIungsi sebagai :
Peredam loncatan bunga api listrik selama pemutusan kontak-kontak
Bahan isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan badan.
b. PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low Oil Content Circuit
Breaker).
Pada PMT denagan sedikit mengguanakan minyak ini, minyak hanya
dipergunakan sebagai peredam loncatan bunga api, sedangkan sebagai
bahan isolasi dari bagian-bagian yang bertentangan digunakan porselen
atau material isolasi dari jenis organik.
2. PMT dengan media udara (Air Cicuit Breaker)
a. PMT udara hembus (Air Blast Cicuit Breaker)
PMT udara hembus (juga disebut compressed air circuit breaker), udara
tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak
40
pemisah. Ionisasi media di antara kontak dipadamkan oleh hembusan
udara.
b. PMT dengan hampa udara (Vacuum Circuit Breaker)
PMT dengan jenis hampa udara belum banyak digunakan. Dimana
kontak-kontak pemutus dari PMT terdiri dari kontak tetap dan kontak
bergerak yang ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa
udara ini mempunyai kekuatan dielektrik (dielectric strength) yang tinggi
dan mempunyai pemadam busur api yang baik. Jenis biasanya digunakan
pada tegangan 20 kV.
3. PMT dengan media gas (as Circuit Breaker)
Menggunakan gas SF
6
sebagai pemadam busur api.

4.5 Pemutus Tenaga Sulphur Hexafluorida(PMT SF
6
)
4.5.1 Gas Sulphur Hexafluorida (SF
6
)
SulIur HexaIluorida diperoleh dari larutan sulIur dan gas fluoride pada
temperatur 300
0
C dan diperoleh kemurniannya 99,9, dengan reaksi kimia :
S + 3F
2
SF
6

Pada sistem periodik, unsur S dan F terletak pada golongan 6A dan 7A
yang termasuk salah satu unsur halogen. Dimana unsur ini bersiIat elektronegatiI atau
kekurangan elektron sehingga lebih cenderung untuk menerima atau menarik elektron
lainnya.
Pada temperatur diatas 150
o
C gas SF
6
mempunyai siIat tidak merusak
metal, plastik, serta peralatan lainnya yang digunakan dalam pemutus tenaga. Sebagai
isolasi listrik, gas SF
6
mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2,5 kali udara) dan
kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. SiIat lainnya adalah
pengembalian kekuatan dielektrik gas secara cepat.

Inilah alasan mengapa gas SF
6

digunakan sebagai media untuk pemutus tenaga 150 kV.



41
1. Karakteristik as SF
6

Tabel 4.1 SpesiIikasi as SF
6
Penentuan SpesiIikasi Unit Analisis
Kemurnian ~ 99.9 wt ~ 99.9
CF
4
_ 0.05 wt 0.03
Udara _ 0.05 wt 0.03
Air _ 50 Vppm 50
Acidity as HF _ 0.3 mg/kg 0.3
Hydrolye, Iluor _ 1 mg/kg 1

Tabel 4.2 Karakteristik as SF
6
Sublimation point (1.0133 bar) -63.9
Melting point (2.26 bar) -50.8
Vapour pressure (20) 21.08 bar
Critical temperature 45.55
Critical pressure 37.59 bar
Critical density 0.74 kg/l
as density (20, 1bar) 6.07 g/l
Liquid density (0, 12.65 bar) 1.56 kg/l
Acoustic velocity in SF6 129.06 m/sec.

2. SiIat-siIat gas SF
6

a. SiIat-siIat Iisik gas SF
6

1) Tidak berbau
2) Tidak mempunyai warna
3) Tidak beracun
4) Bentuk Iisik dari gas SI
6
akan berubah sesuai dengan perubahan suhu
dan tekanan absolutnya.
42
5) Tegangan tembus (disruptive voltage) gas SF
6
akan semakin tinggi,
jika tekanan absolut gas SF
6
semakin besar. Dan tegangan tembus
(disruptive voltage) gas SF
6
semakin rendah, jika persentase udara
tegangan tembus bercampur dengan gas SF
6
semakin besar.
b. SiIat-siIat gas SF
6
sebagai pemadam busur api
a) Cepat untuk membentuk kembali kekuatan dielektrik (dielektric
strength).
b) Tidak terjadi karbon selama terjadi busur api.
c) Tidak mudah terbakar.
d) Memiliki thermal conductivity yang baik.
e) Tidak menimbulkan bunyi yang besar pada saat pemutus tenaga
menutup atau membuka.

4.5.2Bagian-bagian Utama Pemutus Tenaga SF
6
1. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
Ruangan pemutus tenaga berupa ruangan yang diselubungi oleh porselin
dan dalam ruang ini terdapat kontak-kontak, silinder bergerak atau silinder
penghembus (moving cylinder or blast cylinder), batang operasi dan gas SF
6
.
Bagian-bagian Pemutus Tenaga SF
6
dapat dilihat pada gambar 4.2
Secara umum ruangan Pemutus Tenaga dibagi menjadi dua yakni :
1. Unit interupsi
Terdiri dari kontak tetap (2 dan 3) , kontak bergerak (4 dan 5), silinder
penghembus (6) dan piston penghembus.
2. Sistem gas
as SF
6
diisi dalam ruangan pemutus tenaga dengan tekanan tinggi
untuk mencegah terjadinya kebocoran.
43

ambar 4.2 Bagian Dalam pemutus tenaga SF
6

Keterangan :
1. Pinggiran koneksi atas
2. Kontak tetap arus (Iixed continous-current contact)
3. Kontak busur tetap (Iixed arcing contact)
4. Kontak busur bergerak (moving arcing contact)
5. Kontak bergerak arus (moving continous-current contact)
6. Silinder penghembus (puIIer cylinder)
7. Insulator porselin (porcelain insulator)
8. Pinggiran koneksi bawah
9. Batang operasi (operating rod)


44
2. Bagian penyangga (supporting compartment).
Bagian penyangga terbuat dari porselen, dipasang vertikal pada rangka
tangki (Irame tank) dan berIungsi sebagai penyangga dari ruangan pemutus
tenaga. Di dalam bagian ini terdapat batang penggerak dari bahan isolasi
yakni batang operasi (9) pada gambar 4.2. batang operasi ini terhubung
dengan mekanis penggerak pemutus tenaga.

3. Mekanisme penggerak (operating mechanism).
Mekanisme penggerak berIungsi untuk menggerakkan kontak bergerak
pada pemutusan dan penutupan dari pemutus tenaga, mekanisme ini dapat
berupa pegas, pneumatik dan hidrolik. Mekanisme pegas mendominasi pada
aplikasi tegangan rendah dikarenakan rendahnya biaya dan tidak
diperlukannya alat monitoring dan keandalan berdasarkan kesederhanaannya.
Sedangkan hidrolik dan pneumatik dipakai pada aplikasi tegangan tinggi.

4.5.3 Prinsip Kerja PMT dengan Media SF
6

Untuk membuka dan menutupnya pemutus tenaga yaitu dengan cara
menaikkan dan menurunkan posisi dari kontak bergerak (moving contact) yang
terhubung pada batang penggerak (operating rod) dan digerakkan oleh mekanisme
penggerak. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3.

(a) Posisi tertutup (b) Proses pembukaan (c) Posisi terbuka
ambar 4.3 Proses Kerja PMT SF
6

45
a) Posisi tertutup
Arus mengalir antara terminal 1 dan 6 melalui kontak utama 2 dan 5, kontak
bergerak 3 dan 5 dan batang operasi 4.
b) Proses pembukaan
Kontak bergerak utama 3 terpisah terlebih dahulu. Kemudian busur api akan
terjadi pada kontak busur 7 dan 8. as SF
6
akan tertekan antara piston bergerak 9
dan piston tetap 10 dan akan memadamkan busur api dalam dua arah berlawanan.
as di tekan dalam pemutus tenaga dengan dua alasan :
1. as SF
6
relatiI mahal sehingga tidak disalurkan dan di buang ke atmosIir.
2. Kemampuan gas SF
6
dapat terurai pada pemadaman busur api, gas yang
terurai ini tidak stabil sehingga SF
6
akan segera terbentuk lagi setelah busur
api padam.

c) Posisi terbuka
Setelah busur api padam, permukaan sela kontak ruang pemadaman busur api
akan terisi lagi dengan gas SF
6
sehingga kekuatan dielektrik pada busur pada sela
kontak secara cepat akan pulih kembali akibat siIat keelektronegatiIan gas SF
6
untuk menangkap elektron-elektron bebas yang melewatinya sehingga PMT dapat
dioperasikan kembali.

Pemutus Tenaga SI
6
ada 2 tipe :
1. Tipe tekanan tunggal
Untuk tipe tunggal, pemutus tenaga diisi dengan gas SF
6
dengan tekanan
kira-kira 5 kgI/cm
2
. ambar 4.2 menggambarkan kerja tipe tekanan tunggal ini.
46

ambar 4.4 PMT SF
6
tipe tekanan tunggal
Selama pemisahan kontak-kontak, gas SF
6
(6) ditekan ke dalam suatu tabung
yang menempel pada kontak bergerak (2). Pada waktu pemutusan gas SF
6
(7)
ditekan melalui nozzle(4) dan tiupan gas akan mematikan busur api.

2. Tipe tekanan ganda

ambar 4.4 PMT SF
6
tipe tekanan ganda

47
Pada tipe tekanan ganda, gas dari sistem tekanan tinggi (P
1
) dialirkan melalui
nozzle ke gas sistem tekanan rendah (P
2
)

selama pemutusan busur api. Pada
sistem gas tekanan tinggi,tekanan gas kurang lebih 12 kgI/cm
2
dan pada sistem
tekanan rendah kurang lebih 2 kgI/cm
2
, gas pada sistem tekanan rendah kemudian
dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi.

4.5.4 Petunjuk Mengoperasikan Pemutus Tenaga
1. Persiapan Operasi
a. Pemutus tenaga yang baru dipasang atau diperbaiki
Sebelum pemutus dioperasikan, harus dinyatakan oleh regu
pemeliharaan bahwa pemutus telah siap untuk dioperasikan, dengan
pertimbangan :
1)Tangki minyak, gas yang dibaca dalam gelas penduga harus berada pada
batas normal.
2)Semua katup sirkulasi minyak atau gas sudah pada posisi operasi.
3)Klem-klem dan kawat tanah untuk pengaman sudah tidak mengganggu
operasi.
4)Kedudukan rele-rele pengaman sudah siap untuk dioperasikan.
5)Laporan siap operasi.
b. Pengoperasian kembali pamutus yang trip akibat gangguan
Untuk mengoperasikan kembali pemutus yang telah trip dengan
petunjuk sebagai berikut ;
1) Segera melapor ke piket setelah pemutus trip akibat gangguan.
2) Mencatat rele-rele yang bekerja dan mereset kembali.
3) Pemerikasaan visual pemutus.
4) Laporan keadaan pemutus kepada piket.
5) Pemasukan kembali setelah ada perintah dari piket.



48
2. Mengoperasikan PMT
a. Pembukaan jaringan
1) PMT dioperasikan terlebih dahulu, baru kemudian di pemisah-
pemisahnya.
2) Sebelum pemisah dikeluarkan/dioperasikan harus diperiksa apakah PMT
sudah terbuka sempurna.
b. Penutupan jaringan
1) PMT dioperasikan setelah pemisah-pemisahnya dimasukkan.
2) Setelah PMT dimasukkan diperiksa apakah terjadi kebocoran.
4.5.5 1adwal pemeliharaan Pemutus Tenaga
Pemeliharaan pemutus tenaga adalah tergantung dari ukuran PMT,
pelaksanaan dari pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dari jenis pemeliharaannya.
Maka pelaksanaannya dapat dilakukan apakah PMT dalam keadaan operasi atau tidak
operasi.

Kurun waktu pemeliharaan adalah sebagai berikut :
O Harian
O Bulanan
O Tahunan
O Overhaul
Pada PMT dengan media gas SF
6
biasanya disesuaikan dengan petunjuk
pabrik.
a. Jadwal harian.
Dilaksanakan dalam keadaan operasi peralatan/komponen yang diperiksa.
O Indikator tekanan gas SF
6

O Tangki, pipa-pipa minyak (hidrolis)
O Kompresor
O Indikator PMT
O Lemari kontrol
49
O Sumber tegangan searah
O Sumber tegangan bolak balik
O Isolator
O Indikator pegas
O Indikator tekanan minyak
O Terminal utama
b. Jadwal bulanan.
Dilaksanakan dalam keadaan operasi, peralatan/komponen yang diperiksa.
O ounter (alat penghitung jumlah kerja) PMT
O Terminal pentanahan
O Kerangka tangki
c. Jadwal tahunan.
Dilaksanakan dalam keadaan tidak operasi, peralatan/komponen yang
diperiksa :
O Pondasi
O Katup-katup, sumbat-sumbat, pipa-pipa, dan tangki
O Isolator
O Terminal utama dan pentanahan
O Tekanan gas SF
6

O ounter (alat penghitung jumlah kerja)
O Posisi indikator
O Lemari kontrol mekanis
O Penggerak mekanis
d. Jadwal overhaul.
Dilaksanakan dalam keadaan tidak beroperasi, peralatan/komponen yang
diperiksa :
O Perapat (gasket/packing), diganti semua yang baru. Dan juga diperiksa
peralatan lainnya yang dirasa perlu.

Anda mungkin juga menyukai