Anda di halaman 1dari 16

SAKLAR PEMISAH (DISCONNECTING SWITCH)

A.PENGERTIAN

Saklar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu


peralatan sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah
rangkaian listrik tanpa arus beban(memisahkan peralatan listrik dari
peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan atau penutupan
PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.

Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak


bias terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada.
Biasanya disconnencting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan –
perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnencting
switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan
para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau
tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala
untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.

Fungsi Pemisah (PMS)

o Pemisah Peralatan : Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik


dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. Pms ini
boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak
berbeban.

o Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan/Pembumian) : Berfungsi untuk


mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah saluran
tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar
atau kabel lainnya. Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang
yang bekerja pada peralatan instalasi.
Pemisah

Parameter PMS yang harus di perhatikan adalah:

1. Kemampuan mengalirkan arus ( Arus Nominal = Ampere )

Kemampuan mengalirkan arus ditentukan oleh besarnya penampang


dua batang kontaktor, dengan demikian permukaan sentuh dari
keduanya sangat menentukan. Apabila sebagian permukaan kontak
terdapat kotoran (berkarat) akan sangat mempengaruhi luasnya
penampang dan dalam batas tertentu kontaktor akan menjadi panas.

2. Kemampuan tegangan ( Rating Tegangan = KV )


Tegangan operasi PMS dapat dilihat dari kekuatan isolasinya. Semakin
tinggi tegangan akan semakin panjang/tinggi isolator penyangga yang
dipergunakan.

3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )

Apabila terjadi hubung singkat, dimana arus hubung-singkat berlipat


kali arus nominalnya, dalam waktu singkat ( detik ) PMS harus mampu
menahan dalam batas yang diijinkan. Besaran parameter tersebut
dapat dibaca pada name plat yang terpasang pada PMS.
Disamping itu parameter yang berkaitan dengan mekanik penggerak
adalah :

1. Tekanan udara kompresor (bila menggunakan tenaga penggerak


pneumatik).
2. Tekanan minyak hydrolik (bila menggunakan tenaga penggerak
hydrolik).

Penempatan PMS terpasang diantara sumber tenaga listrik dan PMT


(PMS bus) serta diantara PMT dan beban (PMS line atau kabel)
dilengkapi dengan PMS tanah (Earthing Switch). Umumnya antara PMS
line atau kabel dan PMS tanah terdapat alat yang disebut interlock.

B.KOMPONEN PEMISAH SAKLAR (PMS)

1.Strukutur Mekanik

Terdiri dari struktur baja/ besi / beton serta pondasi sebagai


dudukan/penopang struktur peralatan pemisah yang terdiri dari :

a. Struktur baja/besi atau struktur beton


Adalah rangkaian besi/baja atau beton yang dibentuk sedemikian
rupa sehingga bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan
peralatan yang akan dipasang yang berfungsi sebagai penyangga
peralatan pemisah.
b. Pondasi
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai
fungsi memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang
pada akhirnya didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah
serta batuan yang berada dibawahnya untuk distabilisasi.
2.Isolasi

Komponen subsistem pada peralatan pemisah adalah isolator, yang


berfungsi sebagai isolasi dan pemegag mekanis dari perlengkapan atau
pengahantar yang dikenai beda potensial.

3.Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying)

Merupakan bagian dari PMS yang bersifat kondukti dan berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik. Penghantar arus listrik terdiri dari beberapa
bagian,antara lain :

a. Kontak PMS
Berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian yang
bertegangan.
b. Terminal Utama (klem)
Merupakan titik dambungan anatar PMS dengan konduktor luar
dan berfungsi untuk mengalirkan arus, dari atau ke konduktor
luar.

4.Grounding

Fungsi dari grounding adalah unutk menghindari bahaya dari tegangan


sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada
peralatan/instalasi.

5.Mekanik Penggerak

Memposisikan pisau/kotak PMS untuk membuka dan meutup yang


terdiri dari tuas penggerak dan tenaga penggerak. Jenis tenaga
penggerak PMS dapat dibedakan, yaitu :
a. Secara manual
Pengoperasian PMS ini (memuka ata menutup) secara manual
dengan menggerakkan lengan PMS melalui fasilitas mekanik.
b. Tenaga Penggerak dengan MotorPengoperaian PMS ini dengan
menggerkkan lengan PMS melaluifasilitas penggerak dengan
motor.
c. Tenaga Penggerkan Pnematik (tekanan udara)
Pengoperasian PMS ini dengan menggerakkan lengan PMS
melaui fasilitas penggerak dengan tekanan udara.

6.Control/Auxialary Circuit

Yang terdiri dari :

1) Lemari mekanik
Untuk melindngi peralatan tegangan rendah dan sebagi tempat
secondary equipment. Jenis lemari mekanik ada dua yaitu lemari
dan box.
2) Terminal dan wiring control
Pada lemari mekanik terdapat terminal dan wiring control.
Memberikan trigger pada subsistem mekanik penggerak untuk
membuka dan meutup kontak PMS.

7.Pisau Pentanahan

Pisau pentanahan berfungsi untuk mentanahkan tegangan induksi atau


tegangan sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan. Peisah
tanah mempuyai sistem interlock dengna pemisah penghantar dimana
jika pemisah dalam posisi masuk maka pemisah tanah posisi keluar,
begitu keluar sebaliknya.
JENIS-JENIS PEMISAH

Pemisah (PMS) atau disconnecting switch adalah sebuah alat yang


dipergunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan
masih tersambung atau sudah bebas dari tegangan kerja. Dari definisi
diatas maka dapat diketahui fungsi dari pemisah (PMS) adalah sebuah
alat yang dapat menyambung atau memutuskan rangkaian dengan arus
yang rendah kurang lebih lima ampere (5A). Sesuai dengan fungsinya
pemisah dibagi menjadi dua yaitu :

a. Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan)


b. Pemisah Peralatan

1.Jenis PMS Berdasarkan Letak atau Posisi

o Pemisah Penghantar/Line, Pemisah yang terpasang di


sisi penghantar

o Pemisah Rel/Bus , Pemisah yang terpasang di sisi rel

o Pemisah Kabel, Pemisah yang terpasang di sisi kabel

o Pemisah Seksi, Pemisah yang terpasang pada suatu rel sehingga


rel tersebut dapat terpisah menjadi dua seksi

o Pemisah Tanah, Pemisah yang terpasang pada


penghantar/line/kabel untuk menghubungkan ke tanah
Single Line Penempatan Pemisah

2.Jenis PMS Berdasarkan Gerak Pemisah

1. Pemisah Putar

Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah
kontak gerak yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
2. Pemisah Siku

Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya
terdapat dua buah kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai
besar sudut 90 derajat. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di
luar Gardu Induk.

3. Pemisah Engsel

Saklar pemisah engsel ini memiliki satukontak diam dan satu engsel
yang dapat membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah
ini gerakannya dari engsel yang biasanya digunakan untuk tegangan
menengah 20 kV – 6 kV. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan
di luar Gardu Induk.
4. Pemisah Luncur

Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan
kebawah saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam
kubikel dengan peralatan-peralatan yang lain dan di letakkan di dalam
Gardu Induk.

5. Pemisah Pantograph

Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak


pada rel dan kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan
pantograph. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar
Gardu Induk. Pemisah pantograph biasanya digunakan di jaringan 500
kV.
SISTEM KERJA SAKLAR PEMISAH

Gambar Lokasi penempatan saklar pemisah

Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada
dasarnya PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang
mengalir pada PMT tersebut.Agar dapat dilakukan perawatan atau
perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus dibuka agar pada PMT
tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang akan
melakukan perawatan.

Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk


mengamankan pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme
interlocking tersebut adalah:

 PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.


 Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya pada
saat PMS dalam
 keadaan terbuka.
 PMS dapat di tutup ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.
 PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka
atau telah tertutup
PEMELIHARAAN PEMISAH (PMS)

Pengertian Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting,


karena pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan
dan akan menjamin berfungsinya peralatan dengan baik dan
pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada bekasnya namun dapat
di rasakan pengaruhnya.

Jenis-jenis pemeliharaan GI Pemeliharaan dibagi menjadi beberapa


metode sebagai berikut :

a. Pemeliharaan preventive ( Time base maintenance )

Pemeliharaan preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang


dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tibatiba dan
untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai
umur teknisnya.

b. Pemeliharaan Prediktif ( Conditional maintenance )

Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan


cara mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan
kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.

c. Pemeliharaan korektif ( Corective maintenance )

Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara


terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk
mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi.
d. Pemeliharaan darurat ( Breakdown maintenance )

Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah


terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya
terurai.

 In service / visual inspection

Merupakan inpeksi yang dilakukan dengan menggunakan panca indera


dengan pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan perlatan
bertegangan. Inspeksi pengecekan bertujuan ungtuk mengetahui
kondisi komponen peralatan. Untuk periode pelaksanaan inspeksi pada
pemisah adalah mingguan, bulanan dan tahunan.

Adapun komponen-komponen dari pemisah yang harus diperhatikan


untuk in service visual inspection adalah :

I. Struktur mekanik

a. Struktur baja/besi atau beton


b. Pondasi

II. Insulation

a. Isolator pemisah

III. Electrical Current Carrying

a. Kontak PMS
b. Terminal utama (klem) PMS

IV. Aksesoris Pemisah

a. Isolasi engkol pemisah


b. Sistem lock mekanik pemisah
V. Lemari mekanik

o Lemari
a. Pintu lemari mekanik
b. Lampu penerangan
c. Door Sealent
d. Heater
e. Lubang kabel
f. Terminal wiring
g. Kabel kontrol
h. MCB

2. Box

a. Tutup box mekanik

VI. Grounding

a. Grounding pemisah
b. Grounding lemari/box mekanik
c. Grounding pemisah tanah

VII. PMS tanah

a. Pisau pentanahan
b. Lock pin
c. Kontak diam pisau pentanahan
 In service measurenment

Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur yang


advanced (seperti Thermal Image Thermovision) dengan pelaksanaan
periode triwulan yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam
keadaan peralatan bertegangan. Untuk peralatan sistem 500 kV in
service measurement dilaksanakan periode tiap 2 minggu

1.Pengukuran Thermovisi

Metode Thermografic Monitoring pada pemisah bertujuan untuk


memantauk Kondisi pemisah saat berbeban dimana akan dilihat pola
temperatur pada bagian-bagian pemisah yang akan diukur.

Bagian-bagian pada pemisah tersebut, yaitu :

a. Kontak pemisah
b. Terminal utama / klem pemisah

A.Shutdown measurenment

Merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur dengan


pelaksanaan 2 tahunan, dalam kedaan peratlatan tidak beroperasi.
Macam-macam pengujian shutdown measurement pada pemisah :

a. Pengukuran tahanan dan kontak


b. Pengukuran tahanan dan instalasi
c. Pengukuran tahanan pentanahan
B.Shutdown Function check

Merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kondisi


peralatan (tidak bertegangan) dengan menggunakan alat ukur
sederhana serta advance yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.

Pengujian sistem mekanik penggerak


a. Motor Penggerak
Pengujian fungsi pada motor penggerak antara lain :
1. Pengujian fungsi buka dan tutup oleh motor penggerak
2. Pengukuran tegangan dan arus AC / DC
3. Pengujian waktu kerja membuka dan menutup kontak pemisah.
b. Transmisi penggerak
bagian pemisah yang berfungsi menggerakkan kontak pemisah
oleh tuas penggerak melalui roda gigi baik secara manual ataupun
menggunakan motor. Fungsi dari pengujian pada transmisi
penggerak adanya kesempurnaan proses buka tutup kontak
pemisah.
Pemeriksaan fungsi lemari mekanik
a. Pengujian fungsi tombol close dan open
b. Pengukuran tegangna dan arus AC / DC
c. Pengujian fungsi status pemisah
d. Pengujian fungsi interlock

5. Overhaull

Merupakan kegiatan pemeliaharaan dengan melakukan pemeriksaan


secara sesakma serta penggantian dan perbaikan pada seluruh bagian
PMS dalam keadaan offline (setiap 5 tahun sekali).
Kegiatan overhaull dilaksakan dengan mempertimbangkan sebagai
berikut :

a. Umur peralatan sesuai dengan manual instruction


b. Berdasarkan kondisi PMS dari hasil pengujian

Anda mungkin juga menyukai