Anda di halaman 1dari 35

RECLOSER (PBO)

AISYIYAH MARFA BERLIANA B. 3.39.16.1.01


FAUZAN MAULANA A. 3.39.16.1.09
M. NUR SYARIFATULLAH 3.39.16.1.17
RECLOSER
Recloser adalah rangkaian
listrik yang terdiri pemutus
tenaga yang dilengkapi kotak
kontrol elektonik (Electronic
Control Box) recloser, yaitu
suatu peralatan elektronik
sebagai kelengkapan recloser
dimana peralatan ini tidak
berhubungan dengan
tegangan menengah dan
pada peralatan ini recloser
dapat dikendalikan cara
pelepasannya. Dari dalam
kotak kontrol inilah
pengaturan (setting) recloser
dapat ditentukan.
JENIS – JENIS RECLOSING RELAY

1. Single-shot Reclosing Relay


Relai hanya dapat memberikan perintah reclosing
ke PMT satu kali dan baru dapat melakukan
reclosing setelah blocking time terakhir. Bila
terjadi gangguan pada periode blocking time, PMT
trip dan tidak bisa reclose lagi (lock – out ).
Waktu Relai

Close

Look Out
Bloking Time
Trip

Dead Time

Single-shot Reclosing Relay


2. Multi Shot Reclosing Relay.
Relai ini dapat memberikan perintah reclosing ke
PMT lebih dari satu kali. Dead time antar reclosing
dapat diatur sama atau berbeda. Bila terjadi
gangguan, relai OCR/GFR memberikan perintah
trip ke PMT. Pada saat yang sama juga mengerjakan
(mengenergizing) Reclosing relay. Setelah dead time
t 1 yang sangat pendek ( kurang dari 0,6 detik), relai
memberi perintah reclose ke PMT.
Jika gangguan masih ada , PMT akan trip kembali
dan reclosing relai akan melakukan reclose yang
kedua setelah dead time t 2 yang cukup lama (antara
15- 60 detik). Jika gangguan masih ada, maka PMT
akan trip kembali dan reclosing relai akan
melakukan reclose yang ketiga setelah dead time t 3.
Multi Shot Reclosing Relay

• Keterangan gambar :
t1 = dead time dari reclosing pertama
t2 = dead time dari reclosing kedua
t3 = dead time dari reclosing ketiga
tR 1 = blocking time dari reclosing pertama
tR 2 = blocking time dari reclosing kedua
tR 3 = blocking time dari reclosing ketiga
SIFAT – SIFAT PBO
PBO mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Operasicepat (fast tripping): untuk antisipasi gangguan
temporer.
2. Operasi lambat (delayed tripping) : untuk koordinasi
dengan pengaman di hilir.
3. Bila gangguan telah hilang pada operasi cepat maka PBO
akan reset kembali ke status awal. Bila muncul gangguan
setelah waktu reset, PBO mulai menghitung dari awal
4. Repetitive : reset otomatis setelah recloser success
5. Non repetitive : memerlukan reset manual (bila terjadi
gangguan permanen dan bila gangguan sudah
dibebaskan).
FUNGSI PBO
Pada suatu gangguan permanen, recloser berfungsi
memisahkan daerah atau jaringan yang terganggu
sistemnya secara cepat sehingga dapat memperkecil
daerah yang terganggu pada gangguan sesaat, recloser
akan memisahkan daerah gangguan secara sesaat
sampai gangguan tersebut akan dianggap hilang,
dengan demikian recloser akan masuk kembali sesuai
settingannya sehingga jaringan akan aktif kembali
secara otomatis.
Selang Waktu Penutup Balik Reclose
• Menutup balik seketika atau instantaneous
reclosing
Membuka kontak paling singkat, agar tidak
mengganggu daerah-daerah beban yang terdiri dari
motor industri,irigasi,dan daerah yang tidak boleh
padam terlalu lama. Ini sering dikerjakan untuk
reclosering pertama dari urutan reclosering. Kerugian
dari penutup pertama adalah cukup waktu untuk
menghilangkan gangguan transient, seperti gangguan
akibat cabang pohon yang mengenai penghantar,
benang layang-layang, ionisasi gas dari bunga api yang
timbul waktu gangguan dan belum hilang dalam
waktu-waktu yang relatif singkat.
• Waktu tunda (time delay)
a. Menutup kembali 2 detik
Diharapkan dalam selang waktu ini telah cukup waktu untuk
menghilangkan gangguan, transient dan menghilangkan ionisasi
gas. Bila digunakan diantara fuse trip operational, maka waktu 2
detik ini cukup untuk mendinginkan difuse beban.
b. Menutup kembali 5 detik.
Selang waktu ini sering digunakan diantara operasi penjatuh
tunda dari recloser substantion untuk memberikan kesempatan
guna pendingin fuse disisi sumber, maka waktu 5 detik ini cukup
untuk mendinginkan fuse disisi beban.
c. Waktu reclosing yang lebih lama (longer reclosing interval)
Yaitu selang 10 detik, 15 detik dan seterusnya, biasanya digunakan
bila pengaman cadangan terdiri dari breaker yang terkontrol rele.
Ini memungkinkan timing disc pada rele lebih mempunyai cukup
waktu untuk reset.
PRINSIP KERJA RECLOSER
Recloser hampir sama dengan circuit bracker, hanya
recloser dapat diseting untuk bekerja membuka dan
menutup kembali beberapa kali secara otomatis.
Apabila feeder mendapat gangguan sementara, bila
circuit bracker yang digunakan untuk feeder yang
mendapat gangguan sementara, akanmenyebabkan
hubungan feeder terputus. Tetapi jika recloser yang
digunakan diharapkan gangguan sementara tersebut
membuat feeder terputus, maka recloser bekerja
beberapa kali sampai akhirnya recloser membuka.
CARA KERJA RECLOSER
Waktu membuka dan menutup pada recloser dapat diatur
pada kurva karakteristiknya. Secara garis besarnya adalah
sebagai berikut (PLN (Persero) 1997 : PBO) :
• Arus yang mengalir normal bila tidak terjadi gangguan.
• Ketika terjadi sebuah gangguan, arus yang mengalir melalui
reclosermembuka dengan operasi “fast”.
• Kontak recloser akan menutup kembali setelah beberapa detik,
sesuaisetting yang ditentukan. Tujuan memberikan selang
waktu adalah memberi kesempatan agar gangguan tersebut
hilang dari sistem, terutama gangguan yang bersifat temporer.
• Apabila yang terjadi adalah gangguan permanen, maka
recloser akan membuka dan menutup balik sesuai setting yang
ditentukan dan kemudian lock out.
• Setelah gangguan permanen dibebaskan oleh petugas, baru
dapat dikembalikan pada keadaan normal.
KLASIFIKASI RECLOSER
a) Menurut jumlah fasanya recloser dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1)Fasa tunggal
Recloser ini dipergunakan sebagai pengaman
saluran fasa tunggal, misalnyasaluran cabang fasa
tunggal dari saluran utama fasa tiga.
2)Fasa tiga
umumnya untuk mengamankan saluran tiga fasa
terutama padasaluran utama. Biasanya digunakan
pada gardu induk atau percabangan jaringan
distribusi primer.
• Recloser tiga fasa mempunyai 2 cara kerja, yaitu :
a. satu fasa membuka tiga fasa mengunci
Jika salah satu fasa mengalami gangguan, maka
recloser pada fasa itu saja yang bekerja sesuai
dengan urutan kerjanya untuk melakukan operasi
buka tutup. Sampai waktu kerjanya berhenti.
b. tiga fasa membuka tiga fasa mengunci
Umumnya digunakan pada jaringan distribusi tiga
fasa. Untuk gangguan yang bersifat temporer
maupun yang bersifat permanen akan menyebabkan
kontak fasanya dapat membuka dan menutup
kembali serta mengunci secara serentak. Dilengkapi
dengan peralatan pendeteksi gangguan fasa-fasa
maupun gangguan fasa ke tanah.
RECLOSER FASA TUNGGAL
RECLOSER TIGA FASA
b) Menurut media redam busbar apinya adalah :
• Media minyak (Bulb Oil)
Dalam hal ini minyak dipergunakan untuk
melindungi isolasi dari tegangan impuls frekuensi
rendah.
• Media hampa udara (Vaccum)
Pada recloser jenis ini udara digunakan sebagai
media redam terhadap busbar api. Di sini masalah
pemaliharaan dapat dikurangi.
• Media gas (SF 6)
Gas juga dimanfaatkan sebagai media redam busbar
api.
c) Menurut peralatan pengendalinya adalah :
• Recloser terkendali hidraulik
Recloser ini mengguanakan kumparan penjatuh yang
dipasang seri terhadap beban (seri trip coil). Bila arus
yang mengalir pada recloser 200% dari arus setting-nya,
maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang secara
mekanik membuka kontak utama recloser.
• Recloser terkontrol elektronis
Cara kontrol elektronis lebih fleksibel, lebih mudah
diatur dan diuji secaralebih teliti dibanding recloser
terkontrol hidrolis. Perlengkapan elektrolis diletakkan
dalam kotak yang terpisah. Pengubah karakteristik,
tingkat arus penjatuh, urutan operasi dari recloser
terkontrol elektronis dapat dilakukan dengan mudah
tanpa mematikan dan mengeluarkan dari tangki recloser.
Di bawah ini adalah gambar rangkaian kotak
kontrol elektronis pada recloser.Cubiclharerl
PENGOPERASIAN PBO

• Dalam pendeteksian gangguan recloser tipe


VWVEmenggunakan kotak kontrol elektronik
sebagai pengaturannya maka dari itu kita perlu
mengetahui tentang kotak kontrol elektroniknya.
Keterangan gambar :

1. Phase Trip Sequence


Selector
Untuk memilih jumlah trip
cepat pada gangguan fasa yang
kurva arus waktunya diprogram
seperti pada pase trip timming
socket 1.

2. Lock Out Selector


Untuk memilih jumlah total
operasi sampai lock out
Elektronic Control Box
(mengunci).
Keterangan gambar :

3. Ground trip sequence selector


Untuk memilih jumlah operasi trip
cepat pada gangguan tanah yang
kurva arusnya diprogram seperti
pada ground trip timming socket 1.

4. Minimum Trip Resistor


Untuk menyetel level arus trip
minimum untuk ground dan
masing-masing fasa.
Elektronic Control Box
5. Operation counter
Menunjukkan jumlah total trip.
Keterangan gambar :

6. Sequence Relay
langkah-langkah kontrol
melalui uirutan operasinya

7. Ground Trip
Blok/Normal Operation
Switch
Memblok semua trip
gangguan tanah dalam posisi
Elektronic Control Box
keatas menengah operasi
tanpa sengaja.
Keterangan gambar :

8. Manual Control Switch.


Ada 2 Posisi

Posisi trip :
Penutup balik mengunci,
memberikan urutan rele sampai
urutan mengunci dan memutus
baterai.

Posisi close :
Penutup balik menutup Elektronic Control Box
mengembalikan rele urutan
(sequence relay) ke posisi start dan
menghubungkan kembali baterai.
Keterangan gambar :

9. Control Fuse
Memproteksi terhadap aliran
battere jika sumber rangkaian
tegangan demikian rendah untuk
menutup balik (recloser)

10. Non Reclosing / Normal


Closing Switch
Menyetel kotrol untuk sekali buka
tutup dan lock out (mengunci)
dalam posisi non reclosing tanpa
mengganggu penyetelan operasi to Elektronic Control Box
lock out selector.
11. Lamp Test / Lock Out
Indicating Switch
Menguji kondisi lampu signal dan
mengecek untuk lock out
(mengunci).

12. Lock Out Indikator Signal


Lamp
Memberi indikasi secara visual
untuk kontrol lock out bila lock out
test switch dioperasikan.

13. Batery Test Terminals


Memberikan jalan untuk test Elektronic Control Box
tegangan battery dan laju
pengisian.
14. Reset Delay Plug
Menentukan interval tunda waktu
sebelum kontol reset setelah
penutupan berhasil selama urutan
operasi. Nilai penundaan
ditentukan oleh posisi dari plug
dalam socket.

15. Pase Trip Timming Plugs


Memberikan suatu variasi kurva
arus yang diintegrasikan pada
individu plug, untuk
mengkoordinasi operasi trip fasa
terhadap pengaman cadangan dan Elektronic Control Box
pengaman disisi hilir.
Keterangan gambar :

16. Ground Trip Timming Plug


Memberikan suatu variasi kurva
arus waktu yang diintegrasikan
pada individu plug untuk
mengkoordinasi operasi trip
ground terhadap pengaman
cadangan dan pengaman disisi
hilir.

17. Reclosing Interval Plug


Menentukan interval tunda untuk Elektronic Control Box
masing - masing operasi penutup
balik.
Pada gambar Rangkaian Kotak
Kontrol Elektronik, arus jaringan
yang dirasakan oleh ketiga buah
bushing pada bagian recloser circuit
(yang telah diturunkan oleh current
transformer terlebih dahulu dengan
perbandingan 1000/1A) akan dikirim
ke kotak kontrol pada bagian sensing
circuit (melalui control cable) yang
secara terus menerus memonitor
kondisi arus.

Diagram Satu Garis


Current Transformer
Pada Recloser
Bila arus yang mengalir melebihi minimum trip resistor maka
level detection and timming circuit akan bekerja dengan
mengirim sinyal ke trip circuit sesuai dengan kurva arus waktu
yang ditentukan dalam time current plug dan trip circuit.
Ini akan mengirim perintah ke recloser trip coil untuk bekerja.
Setelah recloser trip coil bekerja maka sequence relay mulai
bekerja sesuai dengan urutan waktu yang telah ditentukan dari
waktu kerja (trip) pertama.
Setelah waktu yang ditentukan selesai maka sequence relay
akan mengirim sinyal ke reclosing circuit yang selanjutnya
mengirim perintah ke reloser close initiating solenoid
untuk bekerja.
Jika gangguan tersebut adalah gangguan permanen maka
kotak kontrol elektronik tersebut akan bekerja sebanyak
tiga kali dan pada trip yang ke tiga, sequence relay pada trip
circuit akan membuka sehingga recloser akan lock out.
Jika gangguan yang terjadi bersifat sesaat maka setelah
reloser close, initiating solenoid bekerja kembali dan
sensing circuit tidak merasakan adanya arus yang melebihi
minimum trip resistor waktu yang telah ditentukan dalam
reset delay plug, maka reset akan bekerja dan seluruh
rangkaian akan kembali seperti semula (sebelum terjadi
gangguan).
PEMASANGAN RECLOSER PADA JARINGAN
Tujuan dari dipasang recloser tersebut adalah
(PLN,Recloser 1999) :
• Melindungi suatu peralatan listrik yang relative nilai
harganya lebih mahalatau penting, agar tidak terjadi
kerusakan yang total.
• Sebagai pengaman terhadap keselamatan pekerja
atau mesyarakat terhadapbahaya listrik.
Pemasangan recloser sebagai sistem proteksi pada
jaringan distribusi tegangan menengah 20 KV
sederhana, sepanjang jaringan tersebut
beroperasisecara radial atau satu arah.

Anda mungkin juga menyukai