OLEH :
Kelas : IV D4 TPE
Pada instalasi tenaga listrik dan peralatan elektrik banyak dijumpai panel-
adalah peralatan hubung bagi atau yang biasa disebut sebagai kubikel.
membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Dalam instalasi tegangan
Pada makalah kerja praktek ini akan dibahas bagaimana cara perawatan pada
PENDAHULUAN
menuntut mutu serta kualitas pelayanan energi listrik yang lebih baik secara
Hubung yang berupa Beton maupun Kios. Cubicle yang terdapat didalam Gardu
Hubung (GH) merupakan Panel Tegangan Menengah yang berfungsi sebagai salah
dimana didalam GH selain terdapat Trafo Distribusi terdapat pula beberapa cubicle
dengan beberapa peralatan bantu sesuai kebutuhan antara lain : Pemutus beban
pasangan dalam (PMT/LBS), Pemisah (DS), Isolator, Bus bar / Rel, Vacum sircuit
antara lain : CT dan PT, dll.Selain itu dengan adanya arus beban jurusan yang besar
dipikul oleh salah satu atau beberapa cubicle maka akan menimbulkan uap air akibat
panas dan hal ini lebih memungkinkan timbulnya busur listrik (Flash Over) antara
body dengan pengantar melalui badan CT, PT, VCB dan lain-lain sehingga hubung
singkat tidak dapat dihindari dan pada akhirnya akan mengganggu penyaluran tenaga
listrik kepada konsumen PT. PLN ( Persero ) yang ada. Bila dilihat dari sisi
ekonomis, maka pekerjaan pemeliharaan rutin serta menjaga sirkulasi udara yang
baik secara terus menerus akan jauh lebih murah dibandingkan dengan mengganti
Cubicle yang harganya mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah / unit, coba kita
bayangkan kalau yang diganti beberapa buah cubicle pada salah satu Gardu Hubung,
contohnya : Pengeluaran biaya yang cukup besar dilakukan pada Gardu Hubung PT.
PLN (Persero) penyulang Masamba yang terbakar beberapa waktu lalu dan telah
menelan biaya Rp.1 milyard untuk mengganti 3 ( tiga ) buah cubicle akibat hal
tersebut diatas.
Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan khusus agar tetap sesuai dengan standart
Kerja Praktek ini dilaksanakan dari tanggal 30 Juli sampai dengan 28 September
2018 di PT.PLN (Persero) Area Palopo yang beralamat di Jl. Andi Kambo NO.70
Palopo.
Mengetahui dan memahami cara pemeliharaan pada peralatan listrik, terutama pada
kubikel.
Ketika berbicara tentang jaringan distribusi tenaga listrik, tentu sangat banyak hal
yang perlu diketahui dan membuat masalah yang perlu dikaji juga menjadi sangat
luas jika tidak dibatasi. Oleh karena itu, pada laporan kerja praktek ini batasan
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, metode pencarian data dan informasi
Studi Lapangan
Dilakukan dengan cara melakukan kunjungan atau pengamatan langsung di lapangan
Wawancara
Dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari orang-orang yang
berpengalaman
Studi Pustaka
Data dan informasi diperoleh dari PT. PLN (Persero) Area Palopo, dan juga dari
literature, serta buku-buku yang berkaitan dengan topik laporan kerja praktek.
BAB II
DASAR TEORI
Kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan
Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga listrik
untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk umum dimulai pada saat perusahaan
Belanda yaitu, NV. NIGM yang semula bergerak dibidang gas, memperluas usahanya
pada bidang tenaga listrik dan kemanfaatan umum. Pada tahun 1927, Pemerintah
negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bangkok Dago, PLTA
Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Tes Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di
Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu, di beberapa Kotapraja di bentuk
Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang dunia ke-II,
maka Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik dan gas yang ada
diambil oleh Jepang dan semua pegawai dalam perusahaan listrik tersebut diambil
mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang.
Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang, pada bulan
September 1945 suatu delegasi buruh/pegawai listrik dan gas menghadap pimpinan
KNI Pusat yang pada waktu itu diketuai oleh Kasman Singodimejo, untuk
Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Dengan adanya Agresi Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik
Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan merupakan
dikeluarkanlah keputusan Presiden RI. Nomor 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang
tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa Indonesia.
Hari Listrik dan Gas. Hari tersebut diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27
sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat
pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri
Adapun visi dan misi dari PT.PLN (Persero) adalah sebagai berikut:
1. Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3. Motto
Sedangkan selain visi dan misi PT. PLN (Persero) juga mempunyai motto sebagai
berikut : d
“Electricity For A Better Life”
PT. PLN (Persero) terbagi kealam beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya
adalah wilayah Sulsel, Sultra, & Sulbar. Wilayah Sulsel, Sultra, & Sulbar ini
kemudian terbagi lagi atas beberapa area salah satunya adalah PT. PLN (Persero)
Area Palopo yang beralamat di Jl. Andi Kambo No. 70 Palopo. PT. PLN (Persero)
Area Palopo ini merupakan pusat koordinasi distribusi listrik untuk rayon-rayon
asuhannya, yaitu Rayon Makale, Rayon Malili, Rayon Tomoni, Rayon Rantepao,
Rayon Masamba, Rayon Belopa, dan Rayon Sawerigading. Pembagian rayon serta
Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Palopo tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Manager Area
HIMAWAN
SUTANTO, ST
RAYON
Asisten Manager
Asisten Manager Transaksi Energi Listrik Asisten Manager
Distribusi Transaksi Energi Listrik
Nasrul Usman S.T ABBAS SHALEH, ST ABBAS SHALEH, ST
Supervisor Administrasi
Supervisor Transaksi Umum
Supervisor Operasi
Energi Listrik WAWAN GUNAWAN,
Distribusi
Dwiyanto. S.T SE
DARWIS B
BAB III
proteksi, dan control yang terpasang pada ruang tertutup dan sebagai pembagi,
berbentuk almari dengan pintu di bagian depan yang bisa dibuka dan ditutup
lain :
Cubicle Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi sekunder trafo daya
ke busbar 20 kV
Cubicle Kopel (bus kopling); sebagai penghubung antara rel 1 dan rel 2
surja.
Cubicle Bus Riser / Bus Tie (Interface): sebagai penghubung antar sel.
2. Bagian-bagian
Kompartemen PMT.
b. Kompartemen Busbar
Semua tertutup oleh bagian metal. Kompartemen busbar didisain agar bagian-
dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan desain dari
masing-masing pabrik.
c. Kompartemen Sambungan Kabel
terminasi kabel, yang disambung dengan tiga neon indikator yang dipasang di
muka panel. Fungsinya untuk melihat secara visual bahwa kabel tersebut
dalam keadaan bertegangan atau tidak, sehingga aman terhadap petugas yang
melaksanakan pengoperasian.
Satu rangkaian hubung pendek dan pemisah tanah untuk sisi kabel.
kecepatan operator.
Trafo arus
Trafo tegangan (sesuai permintaan). Bisa type tetap atau lepasan. Dilengkapi
PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
antara lain : Tarif Rumah tangga, Industri, Bisnis, Pemerintah, Sosial dan
Namun dalam kenyataannya saat ini masih terdapat beberapa kendala terutama
analisa kegagalan peralatan atau sarana yang dipakai terutama kondisi Cubicle
pada beberapa Gardu Hubung (GH) yang sering mengalami gangguan akibat
dari sirkulasi udara yang kurang baik didalam maupun diluar Cubicle atau
sirkulasi udara yang kurang baik didalam Gardu Hubung secara keseluruhan,
sehingga akan terjadi Kelembaban udara dalam Cubicle itu sendiri yang dapat
sampai ke pelanggan
Sirkulasi udara yang kurang baik didalam dan diluar Cubicle menjadi faktor
penyebab utama sehingga uap air akan tetap menempel pada sebagian
peralatan atau seluruh peralatan diadalam kubikel juga pada dinding Cubicle
tersebut. Bila uap air tersebut dibiarkan terus menerus maka suatu saat akan
terjadi busur listrik (Flash Over) yang akan meluas mulai dari peralatan
hubung singkat antar penghantar dengan bumi dan akibatnya Sistem akan
terganggu atau listrik padam. Kondisi sirkulasi udara didalam dan diluar
Dari berbagai jenis kubikel yang terpasang pada Gardu hubung, semuanya
Dari berbagai jenis kubikel yang terpasang pada Gardu hubung, semuanya
tersebut akan menimbulkan panas didalam cubicle sehingga uap air akan
Sirkulasi udara yang kurang baik didalam maupun diluar Cubicle atau
sirkulasi udara yang kurang baik didalam Gardu Hubung secara keseluruhan,
sehingga akan terjadi Kelembaban udara dalam Cubicle itu sendiri yang dapat
Selain faktor panas akibat beban, kelembaban udara juga dapat terjadi karena
Cara penempatan cubicle yang tepat berada diatas parit/saluran kabel yang
udara akan terhambat atau kurang baik. Ventilasi udara atas maupun bawah
yang sempit atau tidak terpasang atau Cubicle ditempatkan terlampau dekat
dengan dinding Gardu Hubung juga akan berpengaruh langsung pada suhu
udara didalam cubicle maupun didalam Gardu Hubung (GH) itu sendiri.
Terjadinya Busur Listrik (Flash Over) pada Cubicle disebabkan oleh karena
--------
VS = 1
D
dimana VS = tegangan lompatan pada keadaan standar
= tegangan lompatan yang diukur pada keadaan
VB sebenarnya
D = kepadatan udara relative (relative air density)
bB 273 + 20 0,386 bB
d= = -------------- 2
760 273 + tB 273 + tB
yang tepat berada diatas parit/saluran kabel dan menutupi seluruh permukaan
terjadi pada sebagian besar Cubicle dalam Gardu Hubung (GH) sampai saat
ini.
Bila kondisi sirkulasi udara tersebut diatas tetap dibiarkan maka akan
berdampak pada Kerugian yang dialami akibat Busur Listrik (Flash Over),
baik oleh Pelanggan juga menimbulkan Kerugian Material dan Biaya pada
Dampak yang dirasakan dari gangguan busur listrik (Flash Over) tersebut
antara lain :
• Kerugian material dan biaya yang dikeluarkan setiap tahun anggaran untuk
pemeliharaan dan penggantian Cubicle sangat besar (Puluhan atau ratusan juta
Gangguan Busur listrik (Flash Over) tersebut sering terjadi pada beberapa
Kubikel dalam Gardu Hubung, baik pada Sistem Ambon maupun Sistem
lainnya diluar pulau Ambon PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku & Maluku
Aliran listrik terputus atau padam pada sebagian atau seluruh pelanggan yang
mereka karena aliran listrik PLN terputus atau padam, walaupun kerusakan
tersebut belum tentu diakibatkan karena terputusnya aliran listrik dari PLN
secara tiba-tiba.
Banyak kalangan baik secara individu maupun institusi tertentu masih punya
khususnya di Area Ambon, karena listrik masih sering padam atau terganggu.
Dan lain-lain…….
Dampak negatif yang dirasakan langsung oleh PT. PLN (Persero) akibat
Kerugian pada sisi Niaga yaitu : Sebagian atau seluruh Kwh yang diproduksi
saat itu tidak tersalur atau atau Kwh jual akan menurun karena sebagian atau
Kerugian pada sisi Distribusi yaitu : Beberapa material utama pada Kubikel
seperti VCB, LBS, Copling, DS, CT, PT, Metering dan Fuse mengalami
kerusakan bahkan kerusakan bisa dialami oleh salah satu atau beberapa
kubikel sekaligus.
Terjadi kebakaran pada beberapa kubikel di system Ambon dan system lainya
Umur atau usia normal dari sebagian peralatan atau kubikel tersebut akan
semakin pendek yang secara langsung akan berdampak pula kepada biaya
untuk pekerjaan lain yang menyangkut padam salah satu penyulang atau
Pada Gardu Hubung Aston (Sistem Ambon), bulan April 2012 ganti 1 set VCB
Pada Gardu Hubung A1b/bank BTN (Sistem Ambon), ganti VCB incoming
dan out going pada bulan Agustus 2012 karna terbakar antara isolator tumpu
Pada Pusat Listrik Wamsisi (Sistem Ambon), ganti CT dan PT pada bulan
Pada Pusat listrik Sewa 2 (Sistem Ambon), bulan Nopember 2012 Ganti VBC
Pusat Listrik Poka (Sistem Ambon) terjadi kebakaran kubikel pada pada tahun
2012,
Pusat Listrik Masohi (Sistem Masohi), terjadi kebakaran pada CT dan PT pada
tahun 2011.
Dalam tahun anggaran 2011, terjadi gangguan kubikel pada Pusat Listrik
Kobisonta.
Dan lain-lainnya.
(FLASH OVER)
Penyulang
Perkiraan
WAIHERU. 1
Rugi,
Bila Rata-
rata
Lama R1/450 VA,
Pada Kwh)
10.0 Perkiraa
15,01 Perkiraa
20.0 Perkiraa
21,45 Perkiraa
rata
Lama R1/450 VA,
0 n
5 n
20.0 102 3,366 20.15 22.45 150 2.50 8,415 1,481,040 Perkiraa
0 n
0 n
BAB VI. PEMBAHASAN
Pengujian dalam suasana basah dimaksudkan untuk menirukan keadaan udara pada waktu
hujan, salju dan sebagainya. Oleh karena air hujan menghantar listrik, maka tegangan
pelepasan dari alat-alat listrik yang dipasang diluar (outdoors) menjadi berkurang pada
Piranti ukur yang digunakan adalah Volt meter, Ampere meter, Thermometer, Higrometer
Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besarnya aliran arus
Volt meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besarnya potensial atau
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat.
Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang
memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
Gambar 6 : Higrometer
Suhu menunjukkan derajat panasbenda, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas
benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-
atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu adalah ukuran panas-
dingin suatu benda yang dinyatakan dalam suatu besaran suhu atau temperatur. Suhu
didefiniskan sebagai besaran yang menyatakan ukuran derajat panas dan dinginnya suatu
benda. Suhu merupakan salah satu jenis besaran pokok yang dalam Satuan Internasional
Gambar 7 : Thermometer
Tabel 2. Hasil Pengukuran SUHU & KELEMBABAN dalam Cubicle Memakai :
Kepadatan Tegangan
KELEMBABAN SUHU
Tabel 3. Hasil Pengukuran SUHU & KELEMBABAN dalam Cubicle Pada Gardu
Dari tabel 1.hasil pengukuran menunjukkan bahwa kelembaban udara sangat besar yang
dipengaruhi oleh Penempatan cubicle yang tepat berada diatas parit/saluran kabel yang
menutupi seluruh permukaan parit/saluran kabel tersebut sehingga sirkulasi udara akan
adalah : Semakin besar beban/arus yang dipikul oleh suatu jurusan baik incoming,
outgoingakan menimbulkan suhu panas yang semakin tinggi melebihi kondisi normal
didalam cubicle akan menimbulkan terjadinya uap air dan biasanya uap air tersebut akan
menempel pada sebagian atau seluruh permukaan sarana penunjang tersebut didalam
ruangan cubicle.
Setiap cubicle selalu dilengkapi dengan sarana penunjang berupa Heater, namun heater
tersebut pada kondisi suhu beranjak naik akibat beban/arus yang besar tidaklah
menolong,justru udara panas yang dikeluarkan oleh heater tersebut turut mempengaruhi
kenaikan suhu udara yang ada didalam cubicle tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan
kelembaban yang menyebabkan terjadinya proses loncatan busur listrik (Flash Over) yang
cepat pada semua sarana yang ada. Bila kondisi ini tidak segera diatasi, maka busur listrik
tersebut akan semakin meluas pada semuapermukaan sarana yang ada didalam cubicle
tersebut yang pada akhirnay akan merubah fungsi isolator menjadi konduktor, sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya hubung singkat antara penghantar dengan bumi dan
konsumen atau system distribusi akan terganggu, juga kerusakan atau kerugian material
B. Mengacu pada Standart Konstruksi atau SPLN yang ada dimana seluruh
permukaan lantai parit/saluran kabel ditutup dengan semen sehingga air akan tetap
tergenang atau air tidak meresap langsung kedalam tanah, sehingga kelembaban tetap
cubicle pada gardu hubung dipasang tepat diatas parit/saluran kabel dan menutupi seluruh
Kondisi ini akan sangat berdampak pada kenaikan suhu panas dari bawah lantai cubicle,
karena lantai cubicle menutupi seluruh permukaan parit/saluran kabel dan secara langsung
akan berpengaruh juga terhadap kelembaban udara yang terjadi didalam ruangan cubicle
tersebut.
Gambar 9: Penempatan Cubiclel dalam GH, sesuai Standart Konstruksi
diperhitungkan sirkulasi udara dalam gardu itu sendirir sehingga hampir semua konstruksi
bangunan gardu hubung yang ada sekarang ini terasa sangat kurang baik system sirkulasi
udara yang ada dan hal ini juga akan turut berpengaruh menaikan suhu panas dari luar
cubicle yang tentunya berdampak juga pada kelembaban yang terjadi didalam cubicle
tersebut.
Gambar10:Fentilasi atas & bawah pada bangunan fisik Gardu Hubung, sesuai Standart
Konstruksi
Melihat beberapa faktor tersebut diatas dapat menimbulkan kelembaban udara dalam
cubicle yang menyebabkan terjadinya busur listrik (Flash Over) maka kita akan
merasakan beberapa dampak negatif baik bagi konsumen dari sisi hak menikmati listrik
karena sistim distribusi akan sering terganggu, maupun bagi PT. PLN ( Persero ) dari sisi
biaya pemeliharaan yang sangat besardan dari sisi pengamanan peralatan akan sering
terganggu.
Dari hasil penulisan tugas akhir ini dapat kami simpulkan beberapa hal antara lain :
terjadinya uap air, hal ini disebabkan karena ruangan cubicle tersebut terlalu tertutup.
2. Terjadinya busur listrik dapat dipengaruhi oleh kurang baiknya
sehingga air akan tetap tergenang atau air tidak meresap langsung kedalam tanah,
4. Jika ruangan cubicle dibiarkan dalam keadaan lembab , maka uap air
akan menempel pada semua sarana penunjang yang ada didalam cubicle tersebut ( Body,
CT, PT, VCB, Isolator, Bus bar, Kabel opstyq dll ) dan bila dibiarkan maka akan
menimbulkan busur listrik (Flash over) antara sarana penunjang tadi dengan bumi.
letak atau penempatan lantai cubicle sebaiknya dirubah dengan menaikan posisi cubicle
tersebut lebih tinggi antara lantai cubicle dengan permukaan saluran got kabel ± 25 s/d 50
cm, agar sirkulasi uadara dari luar maupun dari dalam cubicle dapat terjaga dengan baik. \
harus diperhatikan atau fentilasi ditambah karena akan berpengaruh untuk menurunkan
kami kemukakan untuk menjadi pertimbangan dan masukan kepada perusahaan antara
lain :
dirubah dengan menaikan letak cubicle kurang lebih 25. cm s/d 50. Cm diatas
parit/saluran kabel, agar sirkulasi udara diluar atau dibawah lantai kubikel lebih baik.
\
Gambar 11. Contoh penempatan kubikel pada Gardu Hubung PT. Semen Tonasa, Gudang
Kawat Kasa
Untuk Sirkulasi Rangka / Bordes
Udara CUBICLE
Gambar 12 : Rencana perubahan dengan menaikan letak Cubclel ± 25 – 50 cm
Demikian yang dapat disampaikan saat ini, dan lewat kesempatan ini dengan kerendahan
hati kami mohon kepada semua pihak terutama para Penguji dan Managamen PT. PLN
(Persero) Wilayah Maluku & Maluku Utara maupun Area Ambon, agar dapat memberikan
koreksi , saran , pendapat , masukan kepada kami sehingga dapat memperkaya dan lebih
mempertajam penulisan Makalah ini demi kepentingan Pelayanan kepada pelanggan dan
Akirnya ijinkan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya dan ungkapan
terima kasih kami yang mendalam kepada : para Penguji, Managamen PT. PLN (Persero)
Wilayah Maluku & Maluku Utara, Managamen PT. PLN (persero) Area Ambon dan
semua teman-teman serta semua pihak yang telah membantu kami secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulisan Makalah ini dapat diselesaikan untuk
kepentingan semua pihak, doa kami Tuhan Yang Maha Kuasa kiranya memberkati kita
Kubikel)
Kubikel)
Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai
pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber
tenaga listrik.
Gambar 1 Bentuk Kubikel 2.3 Fungsi Kubikel :
3.2.1 Busbar
Gambar 2 Busbar
PMT jenis ini menggunakan metode yang paling sederhana, yaitu memperpanjang
lintasan arc. Karena efek pemanjangan lintasan ini diharapkan arc dapat segera
berikut :
terjauh kontak. PMT jenis ini biasa digunakan ada instalasi listrik AC dan DC
Pada PMT ini, konduktor metal yang terletak di antara kontak memotong arc yang
muncul sehingga hasil pemotongan arc pada tiap tabir mengalami pemanjangan
lintasan dan pendinginan dan arc dapat segera dipadamkan. PMT jenis ini dapat
digunakan hingga tegangan beberapa ribu volt dan arus hingga beberapa ribu
ampere.
Gambar 4 Air CB Tabir Konduktor
Pada PMT ini, tabir isolator yang terdapat di antara kontak membuat arc terpaksa
menelusuri permukaan tabir untuk bisamencapai kontak. PMT jenis ini dapat
2. LV-ACB:
Ie = 800A-6300A
Icn = 45kA-170kA
3.LV-ACB:
Ie = 800A-7000A
Icn = 12,5kA-72kA
dipisahkan, busur
api akan terjadi di dalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan
membutuhkan pemutusan arus yang cepat serta dimensi PMT yang terlalu besar.
Gambar 3.9 OCB (Oil Circuit Breaker)
Pemutus daya ini dirancang untuk mengatasi kelemahan pada pemutus daya
minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak
Saat busur api timbul, udara bertekanan tinggi ditiupkan untuk mendinginkan
dari CB jenis ini dilengkapi dengan seal penyekat udara untuk mencegah
kebocoran.
tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada suhu diatas 150º C,
gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastic serta memiliki kekuatan
dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah
Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api,
gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating
Breaker)
3.3 Pemisah (PMS)
Disconnecting switch (DS) atau Pemisah (PMS) adalah peralatan pada sistem
tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat memutus dan
menyambung rangkaian dengan arus yang rendah (±5A), biasa dipakai ketika
dilakukan perawatan atau perbaikan. PMS terletak di antara sumber tenaga listrik
di mana,
SP = Saklar Pemutus
PD = Pemutus Daya
SB = Saklar Bumi
6. Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS dalam
keadaan terbuka.
8. PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah
tertutup.
3.3.1 Sekering
Pada kubikel terdapat suatu sekering tegangan menengah yang sering disebut
sebagai solefuse.
Rating tegangannya bisa mencapai 34 kV, dan mampu bekerja pada arus 31.5 kA.
Rele arus lebih adalah suatu rele yang bekerjanya didasarkan adanya kenaikan
arus yang melebihi suatu nilai pengamanan tertentu dan dalam waktu tertentu,
sehingga rele ini dapat dipakai sebagai pola pengamanan arus lebih. Keutungan
• Mudah menyetelnya
satu fasa ke tanah dan dalam beberapa hal dapat digunakan sebagai pengaman
subtransmisi radial
Pemeliharaan
pada tingkat
prestasi awal dan dapat beroperasi dengan keandalan yang tinggi sehingga
dilaksanakan kemudian peralatan menjadi rusak atau terjadi gangguan maka dapat
agar peralatan menjadi tahan lama dan meyakinkan bahwa peralatan dapat
rusak atau terjadi gangguan Misalnya busbar akan berkarat, atau solefuse akan
Tegangan / Arus
: Matahari Dept.
Lokasi Store
Class : 0,5 No. Seri: R : 93-58736
Burden : 20000/5 A S : 93- 58739
Ratio : 20000/100V T : 93-58743
Merk : Merin Gerin
: RTM
Type 6
lecet
2 c. Bagian yang Tidak ada Tidak ada
retak
Kekencangan
Baut
a. TerminalKencang Kencang
utama
b. Pentanahan Kencang Kencang
3. Tahanan Isolasi
e. Sekunder 2- Arde
Sekunder
dengan menggunakan breaker analizer. Yaitu suatu alat yang digunakan mengukur
Hasil
Atas-Bwh(PMT Posisi
ON) 100 A
Atas-Bwh(PMT Posisi
kontaktor PMT. Sehingga didapat suatu nilai tahanan kontaktor dan tahanan
Berikut salah satu contoh hasil pemeliharaan pemutus tenaga (PMT) 20kV
Konsumen besar :
BESAR
Rele arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika (moment) ialah
jika jangka waktu rele mulai saat rele arusnya pick up (kerja) sampai
selesainya kerja rele sangat singkat (20-100 ms), yaitu tanpa penundaan
waktu.
b). Rele arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (Definite time).
Rele arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka
waktu mulai rele arus pick up sampai selesainya kerja rele diperpanjang
dengan nilai tertentu dan tidak tergantung dari besarnya arus yang
menggerakan.
c). Rele arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik (Inverse time).
Rele dangan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai
5.1 Kesimpulan
1. Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai
pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber
tenaga listrik.
2. Dalam kubikel terdapat berbagai macam peralatan listrik yang perlu dilakukan
adanya pemeliharaan
peralatan menjadi tahan lama dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
5.2 SARAN
1. Sebaiknya kerja praktek dilakukan dengan sungguh-sungguh agar semua
materi yang
terdapat di lapangan dapat diserap dengan baik. 2.Sebaiknya saat kerja praktek,
mahasiswa
menanyakan segala sesuatu yang tidak dimengerti langsung kepada teknisi atau
DAFTAR PUSTAKA
Groupe Schneider
Electric, 1999.
Substation”, Jakarta
: Groupe Schneider Electric, 1999.
[4] PT PLN, “Buku Petunjuk Operasi & Memelihara Peralatan Untuk Pemutus
Tenaga”, Jakarta : PT
[5] www.google.com
BIODATA PENULIS
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Ir. Agung Warsito, DHET