Anda di halaman 1dari 13

PEMELIHARAAN APP PELANGGAN TR

A. PENGERTIAN APP

ALAT adalah suatu media untuk mewakili kepentingan bagi penggunanya.


PENGUKUR adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan besaran
nilai dari satu satuan identitas ukuran yang standar. PEMBATAS adalah suatu
alat yang dapat digunakan untuk membatasi suatu satuan nilai tertentu dengan
batasan yang standar. Jadi yang dimaksud APP dalam hal ini (PLN) adalah suatu
kesatuan alat yang dapat digunakan sebagai Pengukur dan dapat sebagai
Pembatas. Susut distribusi pada sistem kelistrikan terjadi pada jaringan dan pada
alat pengukur dan pembatas (APP) yang dipergunakan dalam transaksi tenaga
listrik dengan pelanggan. Susut yang terjadi pada APP ditentukan oleh akurasi
APP dan akurasi pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran.

B. JENIS-JENIS APP

Alat Pengukur dan Pembatas atau APP terdiri dari beberapa peralatan, yaitu
Trafo Arus, Trafo Tegangan, Meter Energi (kWh meter dan kVARh meter), Time
Switch, Rele Beban LebihTermal dan Pemutus atau Mini Circuit Breaker (MCB),
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) atau Fuse sebagai pembatas. Beberapa
dari peralatan tersebut, khususnya meter energi dipasang dalam suatu kotak, yang
dinamakan kotak APP.
Kelengkapan APP untuk setiap kelompok atau golongan pelanggan berbeda-beda,
yaitu :
 Pelanggan Tegangan Tinggi (TT) dengan daya ≥ 30 MVA dan Tegangan
Menengah (TM) dengan daya antara 200 kVA sampai 30 MVA.
- APP terdiri dari trafo arus, trafo tegangan, relebeban lebih, meter
energi,dan circuit breaker atau fuse lebur.
- Meter energi yang digunakan di APP menggunakan Meter Elektronik atau
Meter Statis disingkat ME yang menggantikan perangkat jenis mekanik
berupa kWh meter, meter kVARh, Ampere meter, Volt meter, dan time
switch.
- Meter energi dan sarana komunikasi ditempatkan pada kotak khusus
terpisah dengan peralatan lain seperti trafo arus, trafo tegangan, relerbeban
lebih dan pemutus tenaga.
 Pelanggan TM/TR/TR (pelanggan TM, dipasok melalui TR, pengukuran
disisi TR), APP terdiri dari ME, CT TR, MCCB (Molded Case Circuit
Breaker) yang ditempatkan dalam kotak APP terpadu.
 Pelanggan Tegangan Rendah sambungan tidak langsung (daya 53 s.d 197
kVA), APP terdiri dari trafo arus,ME dan pembatas daya (MCCB) atau
fuselebur.
 Pelanggan Tegangan Rendah sambungan langsung (daya ≤41,5 kVA), APP
terdiri dari meter energi dan pembatas daya(MCB, MCCB) atau fuselebur
yang terletak dalam kotak APP.
Gambar suatu APP untuk berbagai kelompok pelanggan diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.

Modem
dan
Lampu Indikator Antenna
GSM

Meter Elektronik

CT -TR (di belakang


Meter Elektroniik)

MCCB

Gambar 1. Kotak APP terpadu

CT-TR
Meter Elektronik

Lampu Indikator
Modem
GSM

Gambar 2. Kotak APP fase tiga Pelanggan TR sambungan tidak langsung


kWh meter
Time Switch

kVArhMeter

MCB

Gambar 3. Kotak APP fase tiga Pelanggan TR, tarif ganda sambungan langsung

kWh meter

MCB

Gambar 4. APP fase tunggal pasca bayar


kWh meter

MCB

Gambar 5. APP fase tunggal pra bayar

C. PEMELIHARAAN APP
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan berupa menjaga, membersihkan, merawat
peralatan tertentu agar tetap dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan yang baik
akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya peralatan
dengan baik. Tujuan pemeliharaannya adalah untuk mempertahankan kondisi atau
menjaga agar peralatan menjadi tahan lama dan meyakinkan bahwa peralatan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya
gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.
Pemeliharaan APP bertujuan untuk:
a. Memastikan bahwa sistem pengukuran masih berfungsi dengan benar dan
berada dalam julat kelas akurasinya
b. Memastikan bahwa pembatas/pengaman masih berfungsi dengan baik dan
sesuai dengan daya kontrak.
c. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada APP dan cara
penanganannya

Pemeliharaan APP meliputi pemeliharaan preventif dan korektif. Pemeliharaan


preventif adalah pemeriksaan APP secara berkala untuk memastikan bahwa fungsi
APP bekerja dengan baik. Pemeliharaan korektif adalah tindakan perbaikan
terhadap gangguan atau kerusakan material APP dengan tujuan agar APP
berfungsi kembali dengan baik / normal. Pelaksanaan pemeliharaan dapat
dilaksanakan oleh pegawai PLN dan atau oleh outsourcing atau rekanan yang
berkompeten dengan pengawasan PLN.

1. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif terhadap APP secara umum dilakukan untuk
menjaga akurasi pengukuran energi. Seperti alat-alat pada umumnya,
kinerja APP juga dipengaruhi oleh umurnya, maka agar terjaga akurasinya
APP perlu dipelihara secara berkala/time-base.

a. Pemeliharaan APP Fase Tunggal


Pemeliharaan terhadap meter energi fasetunggal dilaksanakan paling
cepat 10 (sepuluh) tahundan paling lama 25 (dua puluh lima)
tahunsekali dengan cara pengujian akurasi atau penggantian.Pada saat
pemeliharaan dilaksanakan juga perbaikan titik sambung, penertiban
segel, pemeriksaan sistem pentanahan dan pemeriksaan pembatas daya
terpasang dibandingkan dengan DIL.
Setiap pekerjaan pemeliharaan terhadap sebagian dan atau seluruh APP
harus dibuat Berita Acara Pemeliharaan APP.

b. Pemeliharaan APP Fase tiga Pengukuran Langsung


Pemeliharaan terhadap meter energi fase tiga pengukuran langsung
wajib dilaksanakan paling lama5 (lima) tahun sekali. Tindakan yang
dilaksanakan adalah:
1. Pengujian akurasi pengukuran energi,
2. Perbaikan titik sambung dan pengawatan,
3. Pemeriksaan pembatas daya,
4. Pemeriksaan sistem pentanahan,
5. Pembersihan,
6. Penertiban segel,
7. Pembuatan Berita Acara*).

c. Pemeliharaan APP Fase tiga Pengukuran Tidak Langsung TR


Pemeliharaan terhadap meter energi fase tiga pengukuran tidak
langsung TR wajib dilaksanakan paling lama5 (lima) tahun sekali.
Tindakan yang dilaksanakan adalah:
1. Pengujian akurasi pengukuran energi,
2. Perbaikan titik sambung dan pengawatan,
3. Pemeriksaan pembatas daya,
4. Pemeriksaan dan pengujian ratio dan akurasi CT terpasang
dibandingkan dengan DIL,
5. Pemeriksaan sistem pentanahan,
6. Pembersihan,
7. Penertiban kunci gembok dan segel,
8. Pembuatan Berita Acara*).
d. Pemeliharaan APP Fase tiga Pelanggan TM dan TT
Pemeliharaan terhadap meter energi fase tiga pelanggan TM wajib
dilaksanakan paling lama 3 (tiga) tahun sekali, sedangkan pelanggan
TT setiap tahun. Tindakan yang dilaksanakan adalah:
1. Pengujian akurasi pengukuran energi,
2. Pemeriksaan dan pengujian pembatas daya,
3. Pemeriksaan dan pengujian ratio dan akurasi CT dan PT terpasang
dibandingkan dengan DIL,
4. Perbaikan titik sambung dan pengawatan,
5. Pemeriksaan sistem pentanahan,
6. Pembersihan dari debu dan kotoran lainnya,
7. Penertiban kunci gembok dan segel,
8. Pembuatan Berita Acara*).
Keterangan:
*) Berita Acara dijadikan sebagai sarana untuk rekomendasi tindak lanjut
(Penggantian, Penyesuaian DIL, P2TL dan lain-lain).

2. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah tindakan perbaikan gangguan atau kerusakan
padamaterial APP dengan tujuan agar APP berfungsi kembali dengan baik.
Di dalam pelaksanaan penggantian material APP yang rusak/terganggu
agar berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.
Setelah selesai perbaikan/penggantian material APP harus dilaksanakan
komisioning dan dibuat Berita Acara yang dilengkapi dengan perhitungan
energi listrik (kWh) tidak terukur selama kerusakan peralatan tersebut
dengan memperhatikan penggunaan energi listrik rata-rata minimal 3
(tiga) bulan terakhir. Selanjutnya dilakukan mutasi PDL dan penagihan
energi listrik tidak terukur berdasarkan Berita Acara yang ada.

D. Hal- Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemeliharaan


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan:
1. Pemeliharaan APP harus disaksikan atau diketahui oleh Pelanggan atau yang
mewakili.
2. Apabila dari awal sudah ditemukan indikasi pelanggaran, maka Tim P2TL
harus melaksanakan pemeriksaan APP.
3. Bila dalam pelaksanaan pemeliharaan APP ditemukan indikasi pelanggaran
dan atau kelainan pemakaian tenaga listrik, maka pemeliharaan harus
dihentikan dan petugas pemeliharaan menunggu di lokasi sampai dengan
datangnya tim P2TL.
4. Setiap pelaksanaan pemeliharaan APP, harus dibuat Berita Acara (TUL I-10)
rangkap 3 (tiga) yang ditandatangani oleh Pelanggan dan PLN, masing-masing
untuk pelanggan, Fungsi APP dan Fungsi Niaga.
5. Memastikan mutasi Perubahan Data Pelanggan (PDL) sudah dilaksanakan
sesuai rekomendasi Berita Acara pemeliharaan APP.
E. Pembacaan atau pengambilan data
Pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran APP dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sesuai dengan jenis APP terpasang dan fasilitas yang tersedia,
yaitu:

1. Manual secara visual.


Dilakukan dengan cara mendatangi lokasi APP di pelanggan. Pencatatan atau
pengambilan data hasil pengukuran dilakukan dengan membaca langsung
angka-angka yang ditampilkan oleh alat ukur. Dalam hal ini harus dipastikan
bahwa data yang dicatat adalah sesuai dengan data hasil pengukuran yang
ditampilkan oleh alat ukur.
2. Manual secara remote
Dilakukan dengan cara mendatangi lokasi APP di Pelanggan dan pencatatan
atau pengambilan data hasil pengukuran dilakukan dari jarak jauh (remote)
menggunakan media komunikasi tertentu seperti radio frekuensi atau infra
merah.
3. Manual menggunakan software
Dilakukan dengan cara mendatangi lokasi APP di pelanggan dan pencatatan
atau pengambilan data hasil pengukuran dilakukan dengan mengunduh data
hasil pengukuran yang tersimpan dalam memory alat ukur.
4. Remote menggunakan software secara manual atau otomatis (AMR)
Dilakukan dari jarak jauh, tanpa harus mendatangi atau mendekati lokasi APP
dan pengambilan data hasil pengukuran dilakukan melalui media komunikasi
tertentu dan menggunakan software tertentu.
Hasil pembacaan data meter pelanggan AMR harus terintegrasi dengan sistem
billing sesuai Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 027.E/012/DIR/2004.

F. TENAGA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN APP


a. PETUGAS :
1. Pengawas - orang
2. Pelaksana 2 orang

b. KOORDINASI :
1. Supervisor Penyambungan
2. Supervisor Logistik/Perbekalan
3. Supervisor P2TL
4. Pelanggan
G. PERALATAN KERJA

NO PERALATAN KERJA GAMBAR


1 Tiang Segel
2 Tiang Ampere
3 Multitester

4 Drivelt Meter

5 Toolkit

6 Stop watch

7 Test Pen
8 Kalkulator

9 Alat tulis

H. PERLENGKAPAN K3

Helm kerja.

Sepatu alas karet

Sabuk pengaman.

Pakaian kerja.

Sarung tangan kaos.

Kotak obat P3K


I. MATERIAL
NO MATERIAL
1 APP dan kelengkapannya
2 Timah Segel
3 Kawat Segel
4 Isolasi
5 Terminal / sambungan
kabel 2,5 s/d 16 mm
6 Kabel untuk pengawatan
1,5 dan 2,5 mm

J. PROSEDUR KERJA
1 Atas dasar PK dari atasan yang berwenang, lakukan persiapan APP yang
diperlukan sesuai dengan PK dan Data pelanggan yang akan dipelihara.
2 Siapkan alat kerja yang diperlukan.
3 Hubungi pelanggan, konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman.
4 Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati
bersama antara PLN dengan Pelanggan
5 Selesai pelaksanaan pekerjaan, selesaikan administrasi Perubahan Data
Pelanggan dan pengembalian APP bongkaran ke Gudang/perbekalan.
6 Pembuatan Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.

K. LANGKAH KERJA

1. Setelah sampai ditempat pelanggan, Informasikan kepada pelanggan


sebelum melakukan kegiatan penggantian.
2. Lakukan pemeriksaan APP yang disaksikan pelanggan.
3. Lakukan pencatatan data APP sebelum diganti al. data kWh meter, kVrh
meter, Nilai Pembatas, sakelar waktu, Trafo arus, kondisi Segel.
4. Apabila ada kelainan yang mencurigakan atau pelanggaran saat
pemeriksaan, dibuat laporan dan di tanda tangan bersama oleh petugas
dan pelanggan. Laporkan segera ke koordinator P2TL untuk dilakukan
penertiban.
5. Apabila kondisi APP normal, lepaskan/ padamkan beban.
6. Buka segel kaki kWh meter, ukur dengan drivelt meter urutan fasanya,
catat dan beri tanda pada masing-masing kabel, fasa R masuk/keluar, fasa
S masuk/keluar, fasa S masuk/keluar dan kawat netral.
7. Lepaskan kabel masuk ke kWH dari terminal kWH, amankan dengan
isolasi pada ujung kabel yang terbuka. Lakukan untuk ketiga fasanya dan
kabel netral.
8. Setelah kabel terlepas dari kWH meter, bongkar kwh meter dari
landasannya, simpan ditempat yang aman.
9. Pasangkan kWH meter pengganti, kencangkan baut pegangan kWH.
10. Sambungkan kabel masuk setelah isolasi dibuka satu persatu.
11. Lakukan pengukuran urutan fasa dengan drivelt meter pada kabel masuk.
12. Sambungkan kabel keluar satu persatu serta kabel netral.
13. Lakukan pengukuran tegangan fasa netral dan fasa-fasa
14. Lakukan pengukuran tegangan di panel control pelanggan.
15. Masukkan beban secara bertahap, perhatikan putaran kWH meter.
16. Apabila ada kelainan, lepaskan kembali beban, lakukan pemeriksaan
pada pengawatan, bandingkan dengan diagram pengawatan.
17. Apabila pemeriksaan ulang dan perbaikan sudah dilakukan, lakukan
pengukuran di panel kontrol milik pelanggan.
18. Masukkan beban secara bertahap.
19. Apabila beban sudah normal, lakukan pengecekkan kesalahan meter
dengan cara pengukuran daya sesaat dibandingkan dengan putaran kWh.
20. Cara pengukuran daya sesaat dengan pengukuran arus. Lakukan
pengukuran arus pada masing-masing fasa ( hitung arus rata-rata), ukur
tegangan fasa-fasa.
Rumus pengukuran daya sesaat :
P1 = √3 E Line x I x Cos ф Watt
21. Cara pengukuran daya sesaat dengan putaran kWh meter. Lakukan
pengukuran putaran piringan dengan stop watch pada putaran (n)
tertentu, catat t dalam detik. Lakukan penghitungan dengan rumus :
P2 = 3600 x n kW C = Konstanta kWH meter
C x t n = jumlah putaran piringan kwh meter
22. Cara perhitungan kesalahan kWh meter (dalam %) :
𝑃2−𝑃1
Kesalahan = x 100 %
𝑃2
Cocokkan faktor kesalahan dengan klas kwh meter yang tertera di name
plat kwh meter
23. Diagram Satu Garis Pengawatan APP 1 fasa :
Gambar 6. Diagram Satu Garis Pengawatan APP 1 fasa
REFERENSI:

1. SPLN 55: 1990. Alat Pengukur, Pembatas dan Perlengkapannya


2. SPLN 57-1: 1991. kWh meter arus bolak balik kelas 0,5; 1 dan 2
(pasangan dalam)
3. SPLN 57-2: 1991. Ketentuan uji tambahan untuk kWh meter pasangan
luar
4. SPLN 94: 1994. Meter VAR Jam (Energi Reaktif)
5. SPLN D3.014-1:2009. Trafo Arus
6. SPLN D3.014-2:2010. Trafo Tegangan
7. SPLN D3.001-1: 2008. Kotak kWh Meter Elektromekanik Terpusat

8. SPLN D3.003: 2008. Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu

9. SPLN D3.005-2: 2008. Inspeksi Penerimaan Meter Statik Energi Aktif dan
Reaktif

10. SPLN D3.013: 2008. Spesifikasi Segel APP dan Perlengkapannya

11. SPLN D5.001: 2008. Pedoman Pemilihan dan Penggunaan Meter Energi
Listrik

12. SPLN D3.006-1:2010, Meter Statik Energi Listrik Fase Tiga

13. SPLN D3.009-1:2010, Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal Prabayar
dengan Sistem Standard Transfer Spesification (STS)

14. Surat Direktur Niaga PT PLN (Persero) No. 0248/104/DITAGA/2005,


tanggal 7 Maret 2005 tentang pelaksanaan peneraan KWh meter, yaitu
seluruh pembelian kWh meter baru harus sudah dalam kondisi ditera dan
disegel oleh Direktorat Metrologi.
15. Surat Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero) No.
00609/163/DIRTND/2008 tanggal 04 Maret 2008, tentang Penerapan
meter energi statis elektronik
16. Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 027.E/102/DIR/2004 tanggal
tanggal 24 Desember 2004 tentang FITUR DAN PROTOKOL KWH
METER ELEKTRONIK UNTUK KEPERLUAN AMR

17. PERMEN ESDM No. 03 Tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem
Tenaga Listrik Jawa-Madura-Bali

Anda mungkin juga menyukai