DISUSUN OLEH:
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PEGGANTIAN KWH METER PRABAYAR SATU PHASA
DI PT. PLN (PERSERO) ULP OESAO
DISUSUN OLEH:
YANTRI TRIFENA NO’E
NIM: 2023735849
Mengetahui
Mengesahkan
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Hadirat Tuhan yang Maha
Esa kareana atas bimbingan dan kuasa-Nya sehingga penulis dapat menyusun
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Politeknik Negeri Kupang merupakan
salah satu perguruan tinggi yang merealisasikan Praktek Kerja Lapangan bagi
mahasiswanya. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang
direalisasikan oleh Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh Mahasiswa
semester VI sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Perguruan Tinggi tersebut.
3
6. Bapak Itta Qullaha Shabara selaku Manager PT PLN (Persero) ULP Oesao
yang telah memberikan saran dan bimbingan terhadap penulisan laporan PKL
sehingga terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Bli Putu Surya, selaku Supervisor Transaksi Energi PT PLN (Persero)
ULP Oesao sekaligus menjadi pembimbing lapangan.
8. Bapak. Swarjana Punawirawan Arya selaku SPV Teknik di PT.PLN (persero)
ULP Oesao yang telah memberikan saran dan bimbingan terhadap penulisan
laporan PKL ini sehingga terselesaikan dengan baik.
9. Para staf di PT. PLN (Persero) ULP Oesao yang telah turut membantu
penulisan saat melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) sehingga dapat
memperoleh pengalaman dan pengetahuan tambahan.
Penulis menyadari bahwa, laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) masih
jauh dari kata sempurna, walaupun demikian penulis berusaha dengan semaksimal
mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan maka dari itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan
dalam penulisan kedepanya.
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3 Manfaat..................................................................................................2
5
3.1.3 Jenis-Jenis Pembatas Pada Meteran Satu Phasa.................................18
4.1 Hasil.......................................................................................................30
4.2 Pembahasan............................................................................................31
BAB V PENUTUP..........................................................................................37
5.1 Kesimpulan............................................................................................37
5.2 Saran.......................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 38
LAMPIRAN....................................................................................................40
6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
7
Gambar 3.18 Meter Metbelosa.........................................................................28
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Kupang sebagai salah satu lembaga Akademi tinggi,
yang menciptakan lulusan-lulusan bermutu yang berguna untuk pembangunan
serta pengembangan dibidangnya masing-masing. Demi pencapaian tujuan
tersebut Politeknik Negeri Kupang, jurusan Teknik Elektro mengharuskan
mahasiswa untuk melakukan Peraktek Kerja Lapangan (PKL). Aktivitas
pembelajaran mata kuliah ini dilaksanakan secara langsung di dunia kerja.
Aktivitas ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan
praktis yang cocok dengan suasana serta keadaan kerja nyata.
...Energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia
pada masa sekarang ini. Kelistrikan amat dibutuhkan bagi setiap lapisan
masyarakat baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, dan kegiatan
kehidupan sehari-hari masyarakat. Berbagai peralatan telah tersedia untuk
memudahkan kegiatan manusia sehari-hari, dan agar dapat bekerja dengan
baik tentunya peralatan tersebut membutuhkan sumber energi. Energi primer
yang tersedia dialam tidak dapat digunakan secara langsung untuk
mengoprasikan peralatan tersebut, sehingga dibutuhkan konversi energi
terlebih dahulu. Salah satu penyedia energi listrik tersebut adalah PT. PLN
(Persero) ULP Oesao yang merupakan salah satu unit penyalur milik PT.
PLN yang menyalurkan listrik untuk wilayah Oesao. Pendidikan di Politeknik
Negeri Kupang merupakan suatu jenjang bagi mahasiswa untuk memperoleh
pendidikan baik secara teoritis maupun praktik. Kegiatan perkuliahan tersebut
tidak cukup untuk memperlihatkan mahasiswa agar mampu masuk kedalam
dunia kerja/praktis, karena pada umumnya selama perkuliahan lebih banyak
menerima teori dibanding praktik. Oleh sebab itu, maka selama perkuliahan
mahasiswa diwajibkan ........untuk melakukan pekerjaan secara langsung di
perusahaan. Kegiatan yang dilakukan sama dengan seluruh aktivitas
perusahaan terkait bidang teknik tenaga listrik. melalui kerja Praktik ini
mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman kerja, dapat
menambah wawasan kerja, dapat memperoleh soft skill dalam dunia kerja dan
mampu mengaplikasikan materi-materi selama perkuliahan dalam proses
dilapangan.
Program penggantian kwh meter demi menjaga akurasi pengukuran
penggunaan listrik di rumah palanggan. Ada beberapa kondisi yang
mengharuskan PLN melakukan penggantian, kondisinya antara lain apabila
kwh meter dalam kondisi kaca buram/pecah, kondisi kotor yang membuat
stand meter sulit untuk dibaca, ditemukan kerusakan atau kelainan dalam
meter, serta apabila kwh metr sudah masuk kategori tua. Kategori kwh meter
yang disebut tua adalah apabila melebihi usia 15 tahun untuk kwh meter
pascabayar dan di atas 10 tahun untuk kwh meter prabayar.
2
2. Manfaat bagi perusahaan
a. Mampu meningkatkan pelayanan ketenaga listrikan secara efisien
dan efektif dengan mutu dan keandalan untuk mencapai target
kinerja unit.
b. Mampu menjaga keandalan system jaringan distribusi tenaga
listrik.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAN
4
Cabang Kupang. Selain itu, PLTD Tenau dan Kuanino di PLN Cabang
Kupang berubah status menjadi Pusat Listrik Tenaga Diesel Kupang, PLTD
Mautapaga Cabang Ende menjadi Pusat Listrik Tenaga Diesel Ende, PLTD
Kambajawa menjadi Pusat Listrik Waingapu, PLTD Wolomarang menjadi
PusatListrik Maumere dan Pembangunan PLTP Mataloko di Bajawa serta
pembentukan Rayon Kupang.
PLN NTT kini telah ditopang oleh 4 Unit Cabang, 15 Unit Ranting, 5
Unit Pusat Listrik dan 1 Unit Rayon. Kesemuanya itu adalah perwujudan
tekad untuk semakin memberikan pelayanan terbaik bagi para
pelanggannya.PLN NTT Cabang Kupang secara historis diketahui bahwa
sebelum tahun 1945 yaitu jauh sebelum PLN Cabang Kupang didirikan di
Kota Kupang, telah terdapat sebuah perusahaan listrik milik swasta (bangsa
Tionghoa/China) dengan nama EMTO (Eletriche Matscaphapy Timor On
Order Heiden). Kemudian pada tahun 1964 didirikan lagi sebuah perusahaan
listrik di Kota Kupang dengan nama Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi
VIII Cabang Kupang milik negara, sehingga pada saat itu di Kota Kupang
terdapat dua perusahaan listrik. Perusahaan listrik swasta (EMTO) beroperasi
melayani masyarakat yang berdomisili disekitar pabrik yaitu Bonipoi,
Merdeka, Oeba, Kampung Solor, LLBK, Fontein Bawah, Air Mata, Benteng
dan sekitarnya, sedangkan perusahaan Listrik Negara Eksploitasi VIII Cabang
Kupang beroperasi mulai dari Fontein atas, Kampung Baru, Merdeka bagian
atas, Kuanino, Oebobo, Naikoten I dan II, Tingkat I, Oepura dan Bakunase.
Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi VIII di Kupang tersebut, adalah
berdasarkan Undang-Undang no.9 tahun 1960, tentang nasionalisasi
perusahaan asing yang bersifat vital yaitu semua perusahaan swasta di seluruh
wilayah Indonesia diambil alih oleh pemerintah dan dilebur menjadi
perusahaan listrik negara, khusus bagi propinsi Nusa Tenggara Timur,
pelaksanaan peleburan EMTO kedalam Perusahaan Listrik Negara
Eksploitasi VIII Cabang Kupang baru mulai dilakukan pada tanggal 1
Oktober 1965. Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi VIII Cabang Kupang
tahun 1975 mulai ditingkatkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik
Negara Wilayah XI Cabang Kupang. Sejak saat itu sampai tahun 2000 PLN
5
Cabang Kupang bernaung dibawah PT.PLN (Persero) Wilayah XI yang
bekedudukan di Denpasar. Pada Bulan Juli tahun 2001 dengan PT.PLN
(Persero) Wilayah XI membuka kantor unit Bisnis Wilayah Usaha Nusa
Tenggara Timur dengan nama PT.PLN (Persero) Wilayah Usaha NTT dan
kemudian berubah status menjadi PLN NTT.
PT.PLN (Persero) Cabang Kupang berada dibawah naungan PLN NTT.
PLN NTT Cabang Kupang yang mengemban tugas sangat penting dalam
memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat luas khususnya
pelanggan PLN yang berada di wilayah Kota/Kabupaten antara lain: Kota
Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten
Belu, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Alor.
PLN NTT Cabang Kupang dalam pendistribusian tenaga listrik
mewadahi daerah Tingkat II Kota dan Kabupaten dimana kantor yang
berkedudukan di Kota/Kabupaten ini berstatus kantor ranting. Kecuali kantor
PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Oesao yang
berlokasi diluar Kota/Kabupaten yaitu di Kota Kecamatan yang termasuk
dalam wilayah Kabupaten Kupang Kecamatan Kupang Timur.Unit-unit yang
berada dibawah naungan PLN NTT Cabang Kupang yaitu:
1. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Rayon Kupang.
2. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Oesao.
3. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Soe.
4. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Kefamenanu.
5. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Atambua.
6. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Rote Ndao.
7. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang Ranting Kalabahi.
8. PT.PLN (Persero) Wilayah NTT Cabang Kupang PLTD Kupang.
Pada tanggal 21 November 2011 berdasarkan Surat Keputusan Direksi
nomor 1351.K/10/DIR/2011, /1352.K/010/DIR/2011,
dan 1353.K/010/DIR/2011 Cabang Kupang berubah menjadi Unit Layanan
yang terbagi menjadi 3 (tiga) Unit Layanan, yaitu:
1. Unit Layanan Soe.
2. Unit Layanan Atambua.
6
3. Unit Layanan Kupang.
7
2.1.1 Visi Dan Misi
1. Visi
“Menjadi perusahan listrik terkemuka se-Asia tenggara dan
#1 pilihan pelanggan untuk solusi energy.”
2. Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain terkait berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menyediakan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenga listrik dapat menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
8
Berikut adalah bentuk fisik dari PT. PLN (persero) ULP Oesao dapat
dilihat dari gambar 2.1
Berikut adalah bentuk fisik dari struktur organisasi PT.PLN (persero) ULP
Oesao dapat dilihat pada gambar 2.2
9
PT. PLN (Persero) ULP Oesao memiliki 13 orang pegawai yang terdiri
dari 1, Manager ULP Oesao, 4 Supervisor, 1 Pejabat K3, dan 7 Staf Struktur
Organisasi pada PT. PLN (Persero) Oesao sebagai berikut:
1. Manager ULP
1. Fungsi Utama
Bertanggung jawab atas pengelolaan operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi tenaga listrik, siaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan
wewenang dalam rangka meningkatkan layanan ketenagakelistrikan secara
efisien dan efektif dengan mutu dan keandalan untuk mencapai target
kinerja unit.
2. Tugas Pokok
a. Merumuskan sasaran kerja cabang berdasarkan target perusahan dengan
pedoman kepada PLN pusat, petunjuk serta pelaksanaan dari unit
perusahaan induk.
b. Menyusun konsep kebijakan teknis cabang berdasarkan program kerja
unit perusahan Induk sebagai usulan.
c. Menyusun usulan Rencana Anggaran Operasi dan Investasi cabang untuk
di tindaklanjutkan kepada pimpinan PLN Wilayah sebagai bahan rencana
pelaksanaan tahun yang akan datang.
d. Menganalisa dan mengevaluasi kinerja cabang dalam rangka pencapaian
target-target yang telah ditetapkan.
e. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pendistribusian
dan pembangkitan tenaga agar sesuai dengan jadual dan target
perusahaan.
f. Menggendalikan kegiatan pemeliharaan sesuai jadual dan penanganan
dan pencurian tenaga listrik secara terpadu sebagai upaya mengurangi
susut KWH teknis maupun nonteknis.
g. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan dan perolehan dan
pembebasan tanah dan pembangunan sarana pendistribusian pembangkit
tenaga listrik.
h. Mengkoordinasikan pelayanan dan pembangunan kelistrikan dengan
pemda setempat atau instansi terkait.
10
i. Memeriksa dan menandatangani bukti-bukti pengesahan penerimaan dan
pengeluaran surat perintah kerja, surat resmi dinas lainnya yang
menyanggkut cabang sebagai upaya untuk melaksanakan pengawasaan
dan pengendalian.
j. Merencanakan system pengawasan pelaksanaan dan penyerahan
pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga untuk menghindari
penyimpngan-penyimpangan.
k. Memeriksa secara uji petik dan mendadak terhadap bukti bukti
pengiriman uang penjuslsn rekening ke Bank resei PT PLN Pusat
mengecek kebenaran pelaksanan sesuai ketentuan yang berlaku.
l. Mengarahkan dan membina rekan cabang yang bergerak dalam bidang
kelistrikan agar dalam pelaksanan pekerjaan pembangunan jaringan serta
penanganan gangguan memenuhi standard mutu yang telah ditetapkan.
m. Membuat laporan berkala sesuai bidang dan tugasnya
n. Melaksanakan tugas tugas kedinasan lainnya yang sesuai dengan
kewajiban dan tanggung jawab pokoknya.
11
3. Supervisor Transaksi Energi
1. Fungsi Utama
Bertanggung jawab dalam kegiatan manajemen billing dan settmen energi
listrik dalam memenuhi standard oprasional yang berlaku.
2. Tugas Pokok
a. Melakukan koordinasi pelaksanaan manajemen billing, pengendalian
APP dan penyaluran energi listrik dengan bagian terkait.
b. Melakukan koordinasi dan membuat kinerja vendor pelaksana
manajemen billing.
c. Memantau hasil baca meter pelanggan dengan pengukuran tidak
langsung termasuk AMR.
d. Mengevaluasi data penyaluran energi untuk settlement.
e. Mengevaluasi gagal baca AMR dan tindak lanjut.
f. Melakukan koordinasi hasil-hasil proses billing dengan ULP.
g. Menyiapkan kebutuhan usulan material APP.
h. Mengendalikan PK PB/PD dan pembongkaran dengan pengukuran tidak
langsung.
i. Melakukan sampling kWh meter baru hasil metrologi dan tera ulang
yang dilakukan pihak ketiga.
j. Memastikan kebenaran hasil pemeriksaan setting meter elektronik, CT,
PT, relay dan pengawatan APP.
4. Supervisor Teknik
1. Fungsi Utama
12
2. Tugas Pokok
a. Melaksanakan pencapaian target kinerja fungsi teknik distribusi.
b. Melaksanakan pengendalian konstruksi, operasi dan pemeliharaan
jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energy
tenaga listrik.
c. Menjaga asset pemutakhiran dan pemutusan aliran tenaga listrik.
d. Melaksanakan penyambungan dan pemutusan aliran tenaga listrik.
e. Melaksanakan keselamatan ketenagalistrikan.
f. Memastikan penyusunan RAB dan SPK pekerja-pekerja distribusi sesuai
ketentuan pekerja penyambungan dan pemutusan
5. Supervisior K3
1. Fungsi utama
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja, menjamin setiap produksi dapat di gunakan secara aman dan
evisien dan meningkatkan kesejahteraan dan produktivita nasional.
2. Tugas Pokok
a. Membina keamanan lingkungan
b. Pengendalian keselamatan kerja
PT PLN(Persero)ULP Oesao juga sama halnya dengan kantor unit layanan
pelanggan lainnya memiliki tugas untuk mengelola operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik, dan juga bertugas untuk
menggelola transaksi energy serta mengelola niaga dan pelayanan
pelanggan sesuai dengan kewenangan dalam rangka meningkatkan
pelayanan ketenagalistrikkan dengan baik.
13
BAB III
DASAR TEORI
14
tingkat kepresisian yang tinggi. 37 Semakin besar daya yang terpakai,
mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar; demikian pula sebaliknya.
(Anonim 1987)
Prinsip kerja kwh meter analog yaitu ada dua buah kumparan yakni
kumparan tegangan dan kumparan arus yang membelit magnet untuk
memutar keping induksi pemakaian. Dalam alat ukur energy listrik,
kumparan arus dan kumparan tegangan kumparan arus akan
membangkitkan fluks magnet dengan nilai berbanding lurus dengan besar
arus. Terjadinya perputaran dari piringan aluminium karena interaksi dari
kedua medan tersebut. Kemudian putaran piringan di tranfers ke roda-roda
pencatat. Pada tranfers nilai putaran keping aluminium ke roda-roda
15
pencatat perlu dilakukan kalibirasi agar dapat diperoleh nilai energy terukur
dalam besaran kwh (Kilo Watt Hour). (Sapie, P D., & Dr Osamu, N. 2005)
b. Kwh Meter Digital
Kwh Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari Kwh Meter
analog. Adapun kelebihan dari kwh Meter Digital antara lain sebagai berikut
Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar
menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu
prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan. Kwh meter dengan tampilan
digital yang menyala dan berukuran cukup besar. Akurasi perhitungan Kwh,
tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan listrik, kemudahan memutus
sambungan listrik pelanggan yang melakukan tunggakan tagihan dengan
menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak maximal 200 meter (Lutfi
K. Feriko dan Nugroho A. Agus. 2015).
Berikut adalah bentuk fisik dari meter digital dapat dilihat
pada gambar 3.2
16
3.1.2 Bagian- Bagian Kwh Meter
a. Kumparan Tegangan
Difungsikan untuk membangkitkan fluks magnetic dari arus yang melalui
kumparan tegangan yang diinduksikan kepada piringan yang akan
berpotongan dengan fluks magnetik yamg diinduksikan oleh kumparan.
b. Kumparan Arus
Difungsikan untuk pembangkitan fluk magnetik dari arus yang melewati
kumparan arus yang diinduksikan kepada piringan yang akan
berpotongan dengan fluks magnetic yang diinduksikan oleh kumparan
tegangan pada piringan yang sama untuk menimbulkan momen untuk
menggerakan piringan.
c. Elemen hitungan /Register
Alat penghitung listrik harus dari jenis tabung yang terdiri dari 6 angka
termasuk angka persepuluh pada angka terakhir. Digunakan untuk
mencatat banyaknya putaran. Dari piringan yang di rubah pada digit
numerik. Jadi register adalah elemen yang digunakan untuk mencatat
banyaknya daya yang terpakai oleh beban dalam waktu (t) jam.
d. Name Plate
Merupakan tempat informasi mengenai spesifikasi dari kwh meter itu
sendiri yang berisi; rating tegangan, arus dan maksimal arus yang dapat
melalui kwh, frekuensi dan daya semu (VA) agar memudahkan
pembacaan dan perbaikan atua kebutuhan saat pemeliharaan.
Menghindari adanya kesalahan pengoprasin, karena name plate sudah
jelas menempelkan spesifikasi yang ada. II-57. Terminal, Teminal Blok,
dan Terminal Pembumian pada kwh meter terdapat terminal-terminal,
terminal ini termasuk terminal pembungkus baut dan skrup pengencang
terminal, terdapat pula terminal pembumian yang difungsikan untuk
menyediakan samungan untuk di hubungkan ke pentanahan untuk
maksud sebuah proteksi.
17
e. Kotak Dasar Meter
Kotak dasar ini umumnya adalah terbuat dari logam, untuk ketahanan
yang lebih lama yang di cat warna terang. Pada bagian blakang meter
harus dilengkapi dengan fasilitas untuk menggantung meter. Umumnya
terdapat lubang untuk menyangga baut yang terpasang di kwh meter
yang dapat dikencangkan agar kwh meter tidak bergerak secara bebas
dan aman ketika tersenggol.
f. Tutup Kontak Meter
Tutup kontak meter dipergunakan untuk menutupi bagiandari peralatan
kwh meter supaya aman dari bahaya kotoran, debu, dan benda asing yang
dapat menjadi konduktor pada bagian kwh meter atau mengganggu kwh
meter. Bila tutup meter terbuat dari logam, tebalnya harus memenuhi
ketentuan dan pelapisan cat harus sama dengan dasar meter, yang
bertujuan untuk melindungi piringan dan bagian dalam kwh meter dari
adadnya pencurian energy oleh pelanggan atau media protekdi dari
sentuhan.
g. Tutup Terminal
Tutup terminal digunakan untuk menutup terminalmeter dan pada
umumnya termasuk juga sebagian dari kabel penghantar yang di
hubungkan ke terminl untuk menghindari adanya pencurian energi
dengan menukar kabel penghantan.
18
karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.
(Hadianto, 2013).
Pada instalasi listrik rumah MCB dipasang di kWh meter listrik PLN
ada 3 macam fungsi MCB yaitu:
19
arus listriknya sudah putus, maka bimetal akan mendingin dan kembali
normal dan MCB sudah bisa kembali mengalirkan arus listrik dengan
mengembalikan ke posisi “ON”. (Anggita, 2016)
3. Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) Fungsi proteksi ini akan bekerja
bila terjadi short circuit atau hubung singkat arus listrik. Terjadinya
hubung singkat akan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan
mengalir dalam sistem instalasi listrik rumah. (Anggita, 2016)
Berikut bentuk fisik dari MCB ( Miniatur Circuit Breaker) dapat dilihat
pada gambar 3.3
Adapun rumus untuk menghitung besar MCB yang terpasang pada KWH
meter sebagai berikut:
P=VX1
20
Dimana P = Daya
V = Tegangan
I = Arus
P = V X I sehingga I = P/V
I = 900/ 220 = 4, 09 A
21
agar tidak semakin banyak tunggakan yang harus di bayar ketika dari pihak
PLN mengganti kwh meter tersebut.
Berikut adalah bentuk fisik dari Masalah tegangan 00 pada Kwh meter
sanxing Dapat dilihat pada gambar 3.5
Berikut adalah bentuk fisik dari perbandingan pengukuran pada calmet dan
pada kwh meter dapat dilihat pada gambar 3.6
22
Gambar 3.6 perbandingan pengukuran pada calmet
dan pada kwh meter.
(Sumber: Anonim 2010)
3.3 Cara mengatasi kwh meter yang tidak berkurang pada meter sanxing
Cara mengatasi masalah ketika kwh meter tidak berkurang meskipun
sudah digunakan yaitu, pelanggan hanya perlu melapor pada pihak PLN
melalui aplikasi PLN Mobile, lapor pada kantor cabang, atau dapat juga
menghubungi call center PLN 123 agar meteran tersebut dapat diganti
dengan yang baru.
Berikut adalah bentuk fisik dari Salah satu laporan melalui aplikasi PLN
mobile akibat gangguan kwh (tegangan 00). Dapat dilihat pada gambar 3.7
23
kwh meter sanxing harus segera dilakukan dikarenakan pada kwh meter
sanxing yang sering mengalami masalah ataupun juga kwh meter yang
sudah habis masa garansinya.
Berikut adalah bentuk fisik dari alat yang digunakan untuk melakukan
penggantian kwh meter dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini.
1. Tang Kombinasi
Tang kombinasi berguna untuk menjepit atau memegang kabel nol atau
kuga kabel arus ketika melakukan pergantian KWh meter.
24
Gambar 3.8 Tang kombinasi
2. Tang Potong
1. Obeng
2. Palu
25
Pada saat pergantian KWh meter, palu di gunakan untuk membuka paku
yang ada papan penyanggah kwh Meter dan juga untuk memasang kembali
kwh meter yang akan di ganti.
3. Tespen
Tespen sangat penting pada saat akan melakukan pergantian KWh meter
tespen biasa di gunakan untuk mengecek arus pada kael fas pada KWh
meter yang akan di ganti.
4. Tangga
26
Kwh meter yang baru tersebut merupakan bahan yang harus di bawa pada
saat proses pengantian KWh meter, di dalam KWh meter tersebut sudah di
lengkapi juga dengan paku, klem kabel dan juga kabel pengantar.
27
1. Pelanggan mudah memantau pemakaian listrik setiap saat
2. Displin menggunakan sesuai dengan anggaran belanja
3. Pelanggan tidak lagi terikat dengan pencatatan meter maupun jadwal
pembayaran.
28
Dalam melakukan pembelian token listrik, tak jarang konsumen akan
mendapati konter mengalami gangguan server atau masalah lain sehingga
token tidak dapat diisi ulang. Jadi, pastikan untuk tidak mepet dalam
mengisi token listrik ini dan periksa kembali kebenaran nomor token saat
membeli di konter agar tidak masuk ke nomor token orang lain. Sebagian
orang mungkin menganggap salah satu dari kedua sistem pembayaran
listrik tersebut lebih baik ketimbang yang lainnya. Jika anda merasa
kurang cocok dengan sistem pembayaran listrik yang digunakan saat ini,
tidak ada salahnya untuk mengajukan ganti sistem pembayaran ke kantor
PLN.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun data penggantian kwh meter prabayar satu phasa di PT.PLN
(Persero) ULP Oesao, dapat dilihat pada tabel 4.1:
Tabel 4.1 Tabel Data Penggantian Kwh Meter
Nama Id Pelanggan Daya Merek Rusak Alasan
Pelanggan Meter Penggantian
Baik
Meter
Fransisko 4318002282932 450 Sanxing Rusak Kredit Kwh
Soares Tidak
Melcoinda Baik Berkurang
29
Melcoinda Baik
30
Zadrakluis 43180002471 900 Sanxing Rusak kredit kwh
tidak
melcoinda Baik berkurang
31
melcoinda Baik berkurang
4.2 Pembahasan
Dari tabel 4.1 terdapat 28 kerusakan pada kwh meter yaitu meter sanxing
20, meter hexing 4, meter star 1, smart meter 2, meter itron 1. Meter yang
banyak diganti/rusak adalah jenis meter sanxing dibandingkan dengan jenis
meter lainnya. Masalah-masalah pada kwh meter sehingga dilakukan
penggantian seperti kredit kwh tidak berkurang, upgrade KRN, keypad rusak,
dari beberapa masalah pada kwh meter yang ditemukan dilokasi pelanggan
sehingga dilakukan penggantian, masalah yang lebih dominan adalah kredit
32
kwh tidak berkurang. Adapun beberapa kwh meter yang baik yaitu 28, meter
hexing 4, smart meter 2, dan meter melcoinda 22. Meter yang banyak di
pasang adalah meter melcoinda.
Berikut data penggantian kwh meter yaitu meter sanxing, meter hexing,
smart meter, meter star, meter itron, dan meter melcoinda dalam bentuk
grafik dapat dilihat pada Gambar 4.1
25
20
15
10
Baik
Rusak
5
0
g g er r on
in in et sta da
nx ex r itr oin
sa
er
h tm et
e
ter el c
er et ar m m
e m
et m sm er
m et
m
33
persentase 78,57%. perbandingan antara kwh meter yang baik dan kwh meter
yang rusak adalah 4:4. Persentase kwh meter yang tidak mengalami kerusakan
sebesar 50 % sedangkan kwh meter yang mengalami kerusakan sebesar 50%.
Berdasrkan hasil di atas terdapat kerusakan dan penyebab kerusakan pada
kwh meter yaitu:
a. Kredit kwh meter tidak berkurang
Faktor yang menyebabkan kredit kwh meter tidak berkurang yaitu saldo
pada meteran tidak berkurang meskipun sedang terpakai, dan juga jumlah
angka di layar kwh meter tidak berubah, tidak ditemukan pemberitahuan
eror pada meteran listrik, kedipan lampu indikator maupun di layar,
semuanya tampak normal-normal saja.
b. Upgrade KRN
Menurut Dody B. Pangaribuan Kwh meter yang telah berusia diatas 5
tahun akan dilakukan pembaharuan seperti Upgrade Key Revision Number
(KRN) sebagai upaya PLN untuk memastikan kwh meter pelanggan
prabayar tetap dapat digunakan sesuai dengan standar pabrikan.
c. Keypad rusak
Faktor yang menyebabkan keypad/tombol token listrik rusak yaitu tombol
tersebut terganjal oleh sesuatu, bisa kotoran (debu) atau bisa juga hewan-
hewan kecil seperti semut. Biasanya di cirikan dengan satu atau dua
tombol saja yang bermasalah, sedangkan tombol-tombol lainnya berfungsi.
Tidak berfungsinya tombol token listrik bisa juga disebabkam karena
listriknya yang memang eror atau rusak. Ciri-cirinya bukan hanya satu
atau dua tombol saja yang bermasalah, tetapi semua tombol pada meteran
listrik tidak ada yang berfungsi.
4.3 Merek- merek KWH Meter Prabayar 1 Fasa
Berikut adalah bentuk fisik dari kwh meter prabayar 1 fasa
1. Hexing Type HE 120
34
Gamabar 3.15 meter Hexing Type HEI 20
35
Gambar 3.18 Meter Metbelosa Type OBE2P
36
tegangan 00, petugas P2TL memberi penjelasan kepada pelanggan sehingga
meter tersebut dapat diganti. Petugas P2TL mengirimkan nomor meter lama
dan baru ke admin kantor PLN untuk di proses pada sistem Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Apabila meter telah diganti maka
petugas akan memasukan nomor setingan agar listrik di rumah pelaggan
dapat digunakan, dan pelanggan harus mengisi ulang pulsa agar bisa di pakai
dalam jangka waktu sesuai pemakaian arus listrik.
4.5 Cara-Cara Penggantian Kwh Meter yang Dilakukan PT. PLN (Persero)
ULP Oesao
1. Menggunakan APD yang sesuai
2. Menyiapkan alat kerja, alat ukur, dan material kerja.
3. Memasang KWH Meter 1 fasa, OKA, MCB pada papan hubung.
4. Potong kabelnya sesuai kebutuhan.
5. Kupas kabel pada bagian ujung kabel.
6. Hubungkan kabel sr fasa ke terminal nomor 1 pada KWH Meter.
7. Hubungkan kabel sr netral ke terminal nomor 4 pada KWH Meter.
8. Hubungkan kabel warna merah dari terminal nomor 3 KWH Meter ke input
MCB.
9. Hubunngkan kabel warna merah dari output MCB ke beban.
10.Hubungkan kabel biru dari terminal nomor 6 KWH Meter ke beban.
11.Hubungkan kabel ground ke terminal nomor 6 KWH Meter (kabel netral).
12.Lakukan pengukuran arus, daya, cos phi, dan tegangan menggunakan tang
ampere, lakukan pengukuran waktu.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sistem penggantian kwh meter yang di lakukan di PT.PLN (Persero) ULP
Oesao adalah sitem Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T).
2. faktor yang menyebabkan kerusakan pada kwh meter di PT. PLN
(Persero) ULP Oesao adalah kredit kwh tidak berkurang, upgrade KRN,
keypad rusak.
3. kwh meter yang mengalami kerusakann yaitu dengan jumlah kerusakan
mencapai 71,42%, dan kwh meter yang tidak mengalami kerusakan yaitu
dengan jumlah mencapai 71,42% dari total keseluruhan antara kwh meter
yang rusak dan yang baik adalah 100%.
5.2 Saran
38
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN
(Persero) ULP Oesao Terdapat beberapa hal yang biasa diambil sebagai saran
untuk kebaikan kedepanya yaitu sebagai berikut:
1. Selalu utamakan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3) seperti helm
safety sepatu safety dan peralatan safety yang mendukung lainnya.
2. Ikut prosedur dan langkah-langlah ketika melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Bersungguh-sungguh dalam melakukan kerja praktek dan menerapkan
ilmu pengetahuan teori/konsep dalam dunia pekerjaan secara nyata.
4. Selalu berdisiplin dan belajar bekerja sama untuk membiasakan diri di
suatu industri.
5. Memperluas jaringan sampai ke pelosok desa agar seluruh masyarakat
dapat menikmati aliran listrik.
6. Penggantian kwh meter rusak, tidak hanya pelanggan tertentu saja tetapi
untuk semua pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1987). Perusahan Umum Listrik Negar: SPLN 72: 1987, Spesifikasi
desain untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) Jakarta.
Anonim 2010. Buku 2 Standar Kontruksi Sambungan Tenaga Listrik. Jakarta:
PT. PLN (Persero).
Abdul Salam, 2011. Kajian Pelaksana System Layanan Prabayar Terhadap
Peningkatan Efisiensi Biaya dan Percepatan Penerimaan Kas Pada (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra Dan Sulbar Cabang Makasar
Makasar.
Anggita, R. (2016). Analisis Pngujian Krakteristik Trip Mini Circuit Breaker
(MCB) Pada Laboratorium PT. PLN Puslitbang. Universitas Mercu
Buana.
39
Hambali, I. (2010). Analisis Pengaruh Harmonisasi Terhadap Unjuk Kerja
Miniature Ciricuit Breaker (MCB) 2A dan 4A. Skripsi. Universitas
Indonesia
Hadianto, 2013 Pada Instalasi Listrik Rumah MCB Dipasang di Kwh Meter
Listrik PLN dan Juga Pada Kotak MCB.
I. R. Pattiapon Denny, Rikumahu J.J. (2017). Tinjauan Pengaman Gardu
Distribusi 37a Terhadap Ledakan Trafo Di Skip Dalam Paldam, VOL 7,
NO. 2, Tegangan Rendah (JTR) Jakarta.
Kartika K, I. (2016). SISTEM KWH METER ANALOG DIGITAL DAN
PRABAYAR. Jurnal Ampere, 1 (1), 68-82.
Lutfi K. Feriko dan Nugroho A. Agus.2015 kWh Meter Prabayar Digital.
Sondang P, Siagian. 2001. Defenisi Efektivitas http://noebangetz.
blogspot.com/2009/07/defenisiataupengertianefektivitas.html. diakses 17
Januari 2014.
Sapile, P. D., & Dr Osamu, N. 2005. Pengukuran dan Alat-Alat Ukur
Listrik.Jakarta: Pradnya Paramit
Yusi, Syahirman. 2009. Metedologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan
Kuantitatif, Penerbit Citarabook Indonesia Palembang.
40
LAMPIRAN