Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK BENGKEL

INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

SEBAGAI SYARAT UNTUK MENEMPUH MATA KULIAH PRAKTEK


INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL SEMESTER IV

Disusun oleh :

NAMA : REZA MAHENDRA PATTY


KELAS/SEMESTER : C/IV
NIM : 1317033024

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2019
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wrb.
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
saya dapat menyelesaikan praktikum sekaligus membuat laporan praktek bengkel
instalasi gedung komersial dan menyusun laporan ini.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan praktikum sehingga saya dapat membuat laporan ini. Tanpa bantuan
mereka, maka laporan ini tidak dapat dibuat sedemikian rupa
Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Saya menyadari
bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,saya meminta maaf bila ada
kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.
WassalamualaikumWr. Wrb.

Ambon, 5 April 2019

Reza Mahendra Patty

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………….. …………………………………………………..i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………ii

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………. …...1

A. Keselamatan kerja……………………………………………………………......
B. Latar Belakang………………………………………………………………….2
C. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………...
D. Alat dan Peralatan yang di Pakai……………………………………………….3
E. Pengertian Pemasangan Instalasi Gedung Komersial,…………………………..

Bab II Pembahasan………………………………………………………………………4

A. Alat dan Bahan ………………………………………………………………….


B. Langkah Kerja…………………………………………………………………...5
C. Gambar Kerja……………………………………………………………………6
1. Gambar Diagram Lokasi……….......................................................................

2. Gambar Diagram Pengawatan………………………………………………7

3. Gambar Diagram Kontrol Pada Panel…………………………………….....8

D. Langkah Pembuatan……………………………………………………………...9

Bab III Penutup ………………………………………………………………………….10

A. Kesimpulan………………………………………………………………………

B. Saran….,.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

C. Daftar Referensi…………………………………………………………………11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)


Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah
pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia,
serta kondisi akrab lingkungan (ramah lingkungan), dalam arti tidak merusak
lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik.
Upaya agar Keselamatan Kerja dalam Kelistrikan dapat diwujudkan dengan :

a) Standarisasi
b) Penerapan 4 pilar K2
c) Sertifikasi
d) Penerapan SOP
e) Adanya pengawas pekerjaan

•Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan
lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian
terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja
yang menimpa pekerja.
•Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat
umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan
dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
•Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari
Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan / atau
pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi.

1
•Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap
terjadinya gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi
secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
Empat Pilar K2 terdiri dari :
Pilar 1 : Keselamatan Kerja
Pilar 2 : Keselamatan Umum
Pilar 3 : Keselamatan Lingkungan
Pilar 4 : Keselamatan Instalasi

B. Latar Belakang
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani instalasi gedung komersial. Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang
aman bagi manusia dan aman bagi lingkungan.

Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu instalasi gedung harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-Undang
Ketenagalistrikan 2002. Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik
yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan
sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
C. Tujuan dan Manfaat
a) Tujuan
 Dapat memahami instalasi sederhana gedung komersial
 Dapat menyambungkan instalasi gedung komersial secara sederhana dan juga
bisa memahami bagaimana instalasi di saklar tangga
 Dapat memperbaiki jika ada gangguan di instalasi sederhana gedung
komersial tersebut
 Dapat memahami cara kerja saklar tukar,saklar silang dan saklar ganda
b) Manfaat
• Agar kita bisa memahami instalasi gedung komersial
• Agar kita bisa menyambung instalasi gedung komersial secara
sederhana dan kita bisa tahu bagaimana instalasi di saklar tangga

2
• Agar kita mampu memperbaiki jika ada gangguan di instalasi
sederhana gedung komersial tersebut
• Agar kita bisa mengetahui cara kerja dari saklar tunggal,saklar
silang dan saklar ganda

D. Alat dan peralatan yang dipakai


 Papan 1,5m X 1,5m
 Toolbox (obeng bunga,obeng plat,tang kombinasi,tang lancip,tang
kupas,tang potong,karter)
 Palu
 Gergaji besi
 Avometer
 Tespen

E. Pengertian pemasangan instalasi gedung komersial

Pemasangan pada gedung komersial merupakan pemasangan instalasi listrik pada


gedungg-gedung bertingkat. Contohnya seperti hotel, rumah sakit, dan untuk rumah
tingal yang mempunyai 2 lantai bahkan lebih.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan

1. Panel

NO Nama Peralatan Jumlah Satuan


1 Profil C 4 Buah
2 Kontaktor Timer (KT) 1 Buah
3 Busbar 1 Buah
4 Impuls 1 Buah
5 MCB 1 Fasa 3 Buah
6 Kabel NYY 1.5 Merah 7 Meter
7 Kabel NYY 1.5 Kuning 7 Meter
8 Kabel NYY 1.5 Hitam 7 Meter
9 Kabel NYY 1.5 Biru 7 Meter
10 Kabel NYY 1.5 Grounding 7 Meter

2. Instalasi Papan

NO Nama Peralatan Jumlah Satuan


1 Pipa PVC 1 Staf
2 Kotak Sambung 5 Buah
3 Tombol Tekan 4 Buah
4 Pipa Fleksibel 3 Meter
5 Fitting Tempel 8 Buah
6 Klem Pipa 1 Dos
7 Saklar Tukar 4 Buah
8 Saklar Ganda 1 Buah
9 Saklar Silang 1 Buah
10 Stop Kontak 3 Buah
11 T-Dos 1 Buah
12 Sekrup 1 Dos
13 Lampu Pijar 8 Buah
14 Inbow 13 Buah

4
3. Peralatan Kerja

NO Nama Peralatan Jumlah Satuan


1 Toolbox 1 Kotak

B. Langkah kerja

Sebelum melakukan praktikum di bengkel sebaiknya kita menuyiapkan beberapa hal,


antara lain :
1. Pertama-tama,siapkan dan pahami dulu gambar yang diperlukan untuk
melakukan praktikum. Baik itu diagram lokasi, diagram pengawatan dan diagram
panel.

2. Persiapkan daftar dari alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
praktikum sesuai dengan gambar yang telah ada.

3. Periksa terlebih dahulu alat dan bahan yang sudah diberikan dari oengawas
apakah alat dan bahan tersebut dalam kondisi yang baik dan aman untuk
digunakan.

4. Ukurlah papan dan sesuaikan dengan gambar lokasi untuk peletakkan-peletakkan


komponen dalam pemasangan instalasi.

5. Potong kabel NYY 1.5 ( Merah, Kuning, Hitam, Biru, Ground) masing-masing
kabel sepanjang 7 meter.

6. Potong pipa PVC sesuai ukuran sesuai dengan yang ditentukan.

7. Potong pipa fleksibel sesuai dengan yang kita butuh.

8. Pasang inbow sesuai dengan tata letak pada diagram lokasi yang kita gambar.

5
C. Gambar instalasi
 Diagram lokasi

6
 Diagram kontrol pada panel

7
 Diagram pengawatan

8
D. Langkah pembuatan
1. Panel
a. Pasang profil C untuk peletakkan kabel
b. Pasang busbar sebagai tempat penyambungan kabel
c. Letakkan ketiga buah MCB 1 fasa berdampingan dengan impuls dan
kontaktor timer.

2. Rangkaian Instalasi
a. MCB Grup 1
 Couple masukan ke-3 MCB 1 fasa (A, B, dan C) dengan masukan 1 pada
impuls
 Keluaran MCB A dicouple dengan masukan tombol stop (tombol
tekan/Dt)
 Keluaran tombol stop (Dt) dicouple dengan masukan tombol start
(tombol tekan/Dt1)
 Kemudian keluaran tombol stop (tombol tekan/Dt) dan masukan tombol
start (tombol tekan/Dt1) dicouple dengan masukan 13 pada kontaktor.
b. MCB Grup 2
Bagian 1

 Keluaran MCB B dihubungkan pada input dari saklar ganda, kedua


tombol tekan, dan kedua stop kontak.
 Setelah stop kontak dihubungkan dengan phasa keluaran dari mcb B, stop
kontak lalu dihubungkan pula dengan netral dan grounding.
 Kemudian, keluaran dari saklar ganda untuk bagian C dihubungkan pada
phasa lampu C, dan keluaran untuk saklar ganda bagian C1 masuk pada
lampu C1
 Sedangkan untuk keluaran kedua tombol tekan di kopel pada dorodos
lalu masuk pada A1 impuls yang akan berfungsi sebagai pengunci.
 Keluaran netral pada A2 impuls dikopel bersamaan dengan netral yang
lainnya
 Sedangkan pada keluaran 2 impuls yang berupa phasa dihubungkan pada
lampu B
 Kemudian netral dihubungkan pada lampu C, C1, dan B

9
Bagian 2
 Keluaran MCB B untuk bagian masuk pada masukan saklar tukar 1
 Kemudian kedua keluaran dari saklar tukar 1 dihubungkan pada kedua
masukkan saklar silang
 Kedua keluaran dari saklar silang dihubungkan dengan masukan pada
saklar tukar 2
 Kemudian keluaran saklar tukar 2 dihubungkan dengan phasa pada
lampu
 Netral dikopel dengan netral lainnya

c. MCB Grup 3
 Keluaran dari mcb 3 dihubungkan pada masukkan saklar tukar 3
 Kedua keluaran pada saklar 3 duhubungkan dengan masukkan pada
kedua masukkan saklar tukar 4
 Keluaran dari saklar tukar 4, dihubungkan pada kedua mata lampu
 Kedua netral dari kedua lampu dikopel dengan netral yang lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan,dapat disimpulkan :

Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk


melayani instalasi gedung komersial. Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang
aman bagi manusia dan aman bagi lingkungan.

B. Saran
Saran saya untuk praktek ini agar dapat terus dididik mental dan sikap kita untuk
bisa menjadi orang yang disiplin dalam pekerjaan kelistrikan ini

11
Daftar Referensi

http://vatsunk.blogspot.com/2016/03/keselamatan-ketenagalistrikan-k2.html

https://www.academia.edu/30447876/Instalasi_Gedung_Bertingkat

12

Anda mungkin juga menyukai