Hai....
Kali ini saya akan membahas tentang KWH meter...
Silahkan simak ya..
semoga bermanfaat..
KWH-meter merupakan singkatan dari kilo Watt hour adalah suatu alat
untuk mengukur jumlah pemakaian energy kWhmeter listrik dalam setiap jam. Pada
awalnya, fungsi kWh-meter ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik secara
analog yang ditampilkan dalam bentuk digit angka. Dengan perkembangan teknologi,
memungkinkan untuk merancang dan mendesain suatu kWhmeter yang sekaligus dapat
menampilkan nilai rupiah yang harus dibayar sebagai tagihan pemakaian energi listrik.
Prinsipnya yaitu daya yang digunakan pada beban dihitung untuk setiap jamnya
yang selanjutnya dikalkulasikan dengan harga listrik yang harus dibayarkan konsumen.
“Tipe dari KwH meter ini penggunaannya sudah sangat luas dan telah dikembangkan
olehSchellumberger pada 1888, meter ini tidak mahal, ketelitiannya cukup baik dan
dapat dioperasikan untuk waktu yang lama dengan sedikit perawatan”Rudy Setyabudi,
Pengukuran Besaran Listrik, 2007, halaman 105. Sesuai dengan namanya, KwH meter
hanya menghitung daya aktif nya pada suatu perumahan atau industri sehingga apabila
ada daya reaktif yang ditimbulkan oleh kapasitor atau induktor, maka seharusnya KwH
meter tidak dapat menghitung daya tersebut dan putaran aluminium pada KwH meter
jenis mekanik tidak dapat bergerak. Apabila KwH meter bergerak namun tidak ada daya
aktif nya, maka kemungkinan terbesar, terdapat kerusakan pada KwH meter.
Di Indonesia, banyak sekali penyimpangan penggunaan KwH meter yang dapat
merugikan PLN sebagai penyedia listrik negara. Sebagai contohnya yaitu modifikasi pada
KwH meter yang menyebabkan turunnya biaya yang harus dibayarkan. Contoh
modifikasi yaitu dengan pemberian medan magnit luar yang dapat menggangu jalannya
piringan aluminium yang dapat mengurangi penghitungan daya yang seharusnya
dipakai. Langkah ini dapat diantisipasi dengan menggunakan perlindungan magnit dari
luar. Contoh kasus lainnya adalah merubah dari kawat fasa yang mengalir masuk ke KwH
meter menjadi kawat ground yang mengalir masuk ke KwH meter. Hal ini berdampak
pada tidak terhitungnya daya yang dipakai yang ditandai dengan tidak berputarnya
piringan aluminium pada KwH meter karena pada beban, digunakan kawat ground selain
dari KwH meter.
Perusahaan penyedia tenaga listrik (PLN) di Indonesia belum bisa menyediakan
meteran yang secara otomatis dapat menampilkan nilai rupiah. Perusahaan hanya
mampu menyediakan meteran yang mencatat jumlah pemakaian energi listrik yang
diletakkan di rumah-rumah pelanggan. Masalah yang sering terjadi ialah masalah
kekeliruan pencatatan karena letak meter yang sulit dibaca oleh mata (disebabkan
letaknya cukup tinggi dari permukaan tanah) sehingga tagihan menjadi tidak akurat.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah diatas penulis mencoba mengadakan pengujian
dengan memodifikasi kWh-meter konvensional dengan menggunakan sensor
optocoupler dan mikrokontroller AT89S52 untuk menghitung banyaknya pemakaian
energi yang harganya ditampilkan melalui monitor LCD sehingga para pelanggan listrik
dapat dengan mudah mengetahui besarnya tagihan listrik mereka dalam nilai rupiah.
Prinsip KWH
KWH-meter sebagai alat penghitung pemakaian energi listrik, bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium.Model konstruksi dari kWh-meter
ini ditunjukkan oleh gambar 1 dimana pada bagian piringan terdapat sumbu
yang berfungsi untuk menggerakkan pencacah digit sebagai tampilan jumlah kWh-
nya.Pada bagian inti besi berbentuk U dipasang buah belitan arus menggunakan kawat
berpenampang besar. Inti besi berbentuk E-I dengan satu belitan tegangan dipasang
pada kaki tengah inti besi menggunakan penampang kawat halus namun jumlah belitan
tegangan lebih banyak.
Torsi ini sebanding dengan fluks Fp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut
antaranya. Karena Fp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I, maka torsi
motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke beban. Karena itu
kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang terpakai. Semakin besar
daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
Daya kompleks S(VA) = V.I
Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin f
Daya aktif P(Watt) = V.I cos f
Semakin banyak alat listrik yang agan gunakan, maka putaran kwh Meter tersebut
akan semakin cepat. Itu artinya daya aktif (watt) yang agan pakai juga semakin banyak,
itu berarti pula angka di stand kwh meter akan semakin cepat bertambah.
* Siapkan stopwatch, jika agan gag punya bisa gunakan stopwatch yang ada di
HandPhone.
* Perhatikan putaran piringan kwh Meter. Tunggu sampai muncul warna hitam di
piringan kwh Meter.
* Saat tanda hitam muncul dan posisi tepat di tengah, tekan tombol START pada
stopwatch.
* Tunggu sampai tanda hitam muncul lagi, itu artinya piringan kwh meter sudah
berputar 1 kali. Untuk perhitungan biasanya jumlah putaran minimal 3 kali.
* Tekan tombol STOP pada stopwatch setelah agan mendapatkan jumlah putaran yang
agan inginkan.
* Catat waktunya (dalam detik), misal dari pengukuran diperoleh hasil 3 putaran
=43,52 detik.
* Kalau sudah, untuk menghitung besarnya Watt yang kita pakai adalah =Watt = (3600
x Jumlah Putaran) / (Konstanta x Waktu Putaran) x 1000.
Artinya, pada saat pengukuran tadi kita sedang menggunakan daya listrik
sebanyak 275 Watt Untuk memperkirakan pemakaian satu bulan (dengan asumsi
pemakaian adalah sama seperti saat pengukuran sepanjang hari); tinggal dikalikan 0,72
(dari 24 jam x 30 hari / 1000), nanti munculnya dalam bentuk kwh. Misal untuk
pengukuran di atas, 275 x 0,72 = 198 kwh/bulan.
Cara menghitung Rp/kwh
kwh (kilowatt – Hour) berarti energi yang digunakan selama 1 jam pemakaian.
1 kwh = energi sebesar 1 kilowatt (1000 watt) digunakan selama 1 jam.
Jadi, lampu 40W selama 1 jam = 40Wh (watt-hour) = 0.04 kwh (kilowatt-hour).
40 wh = 40 / 1000 x 500 = Rp 20 (bukan 40 x 1000)Makanya kalo 1 kwh = Rp.500
Home » Tips & Trik » Elektronik » 5 Cara Memasang Meteran Listrik Rumah dengan Aman
Memasang meteran listrik merupakan tanggung jawab penuh PLN sebagai perusahaan negara yang
mengelola listrik untuk masyarakt Indonesia. Kotak meteran listrik ini disebut juga KWH meter atau Alat
Pembatas dan Pengukur (APP) arus listrik. Jadi didalamnya terdapat meteran yang mengukur arus listrik
yang dipakai pelanggan dan juga alat pengaman listrik khusus yang bernama miniature circuit breaker
(MCB).
Oleh sebab itu Cara Memasang Instalasi Listrik Rumah yang benar harus dilakukan dan atau dalam
pengawasan petugas PLN. Kesalahan memasang meteran listrik bisa berakibat pada hal yang tidak
diinginkan, misalkan; kebocoran arus listrik, kerusakan fatal hingga kebakaran. Apabila Anda baru
membangun rumah, cara memasang meteran listrik paling aman adalah segera mendaftarkan diri pada
kantor PLN untuk menjadi pelanggan.
Sebagai pelanggan PLN, tidak ada salahnya Anda memahami seluk-beluk cara memasang meteran
listrik, Cara Membuat Alat Penghemat Listrik atau Cara Memasang Instalasi Listrik Rumah sendiri.
Setidaknya, Anda bisa mengenali bahwa petugas yang sedang memasang listrik di rumah Anda adalah
petugas PLN bukan calo. Selain itu, Anda juga bisa segera melakukan tindakan pertama bila ada
permasalahan yang membutuhkan penanganan cepat bila sewaktu-waktu MCB dalam meteran listrik
rusak.
Berikut ini kami sampaikan dasar-dasar Cara Memasang kWh Meter yang mudah Anda pahami:
Cara Menyambung Kabel Listrik yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik masuk dari tiang utama listrik
JTR yang menuju rumah pelanggan disebut TR input. Sedangkan Arus listrik keluar setelah meteran
listrik adalah TR output. Jadi meteran listrik merupakan pembatas antara TR input yang menjadi
tanggung jawan PLN dan TR output yang menjadi tanggung jawab pelanggan. Pada arus listrik TR input
terdapat dua kabel positif dan negatif.
Pada meteran listrik terdapat empat sekrup utama Cara Memasang Kabel Listrik. Disitu akan dipasang
kabel arus listrik TR Input dan arus listrik TR Output. Cara memasangnya harus saling silang. Kabel
positif TR Input (warna biru) dipasang pada sekrup ketiga, bersebelahan dengan kabel negatif
TR (warna merah) Output di sekrup keempat. Sedangkan kabel positif TR Output di pasang pada
sekrup kedua , bersebelahan dengan kabel negatif TR Input. Hal ini dimaksudkan agar arus input dan
output tetap stabil. Setelah kabel pada meteran listrik terpasang dengan benar, selanjutnya baru
dipasang MCB sebagai penstabil arus listrik.
Dua alat penting yang harus ada pada saat pemasangan meteran listrik adalah :
Arde/Grounding
Kabel Arde atau grounding/pembumian (warna kuning) adalah kabel yang khusus dipasang di tanah/bumi
menggunakan pipa besi. Kabel Arde dipasang di samping atau diletakkan dekat dengan meteran listrik.
Fungsi arde ini sebagai pengaman pertama arus listrik bila terjadi sambaran petir. Ingat, kabel Arde tidak
dipasang dalam meteran, meskipun letaknya berdekatan dengan meteran listrik. Kawat Arde dipasang
dengan cara dililitkan pada besi kemudian ditanamkan di tanah. Cara penyambungan kawat Arde pada
besi pembumian menggunakan teknik sambung seperti pada cara penyambungan kabel.
MCB ini terdapat dalam meteran listrik PLN. Bentuknya seperti saklar, bisa dihidupkan dan dimatikan.
Fungsi alat ini untuk menghidupkan dan mematikan arus listrik yang masuk ke dalam rumah. Sehingga
menjadi pengaman rumah saat terjadi lonjakan arus listrik dengan cara memutuskan hubungan arus
listrik secara otomatis.
Sponsors Link
Instalasi listrik pelanggan adalah jaringan pipa untuk listrik dalam bagunan rumah Anda, yaitu: kabel
instalasi, saklar, stop kontak (kotak kontak), kotak sekering dan kotak MCB, Arde/ Grounding, kabel BC,
Kabel NYM 3×4 mm. Instalasi tersebut harus sudah disediakan sendiri oleh Anda sebagai pelanggan
baru.
Sedangkan pihak PLN akan menyediakan KWH meter, kabel SR atau kabel dari tiang listrik menuju KWH
meter. Instalasi tersebut akan terpasang di luar bangunan pelanggan.
Sertifikat Laik Operasi dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa independen sebagai syarat penyambungan
listrik baru. Lembaga pemeriksa ini akan melakukan pengujian instalasi listrik milik pelanggan agar tidak
terjadi hal-hal yang merugikan konsumen di kemudian hari.
Penyambungan
Pada proses penyambungan meteran listrik menuju kabel instalasi rumah, Anda sebagai pelanggan
harus mempersiapkan materai untuk Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik. Hal ini telah ditetapkan
oleh Undang-Undang dan Peraturan PT PLN.
Sponsors Link
Demikian cara memasang meteran listrik yang aman dan benar bagi Anda pemilik rumah baru. Semoga
berkenan
Instalasi Panel App Kwh Listrik 3 Phase - Perkembangan dunia Electric telah berkembang pesat di
era zaman sekarang keterikatan technology canggih dengan kehidupan manusia semakin sulit untuk
di pisahkan, sehingga kebutuhan manusia terhadap Energy Listrik terus meningkat. Pada kesempatan
kali ini saya akan mencoba menjelaskan "Cara Memasang Panel Dan Kwh Listrik 3 Phase"
barangkali ada electrical lainnya yang ingin mencoba belajar instalasi listrik 3 phase dan cara
memasang panel kwh 3 phase.
Dalam system listrik 3 phase ada istilah rstn bagi sobat yang belum memahami pengertian rstn
pada system listrik tiga phase dapat mempelajari nya pada artikel saya yang sebelumnya RSTN Pada
Meteran Listrik 3 Phase (Kwh 3 Phase) sementara saya akan melanjutkan pembahasan
tentang rangkaian panel listrik 3 phase. Untuk menghemat waktu langsung saja lihat gambar diagram
panel listrik 3 phase yang telah saya sediakan di bawah ini.
Gambar diagram cara memasang panel dan kwh 3 phase
Komponen panel listrik 3 phase yang harus di siapkan sebelum merakit panel listrik 3 phase adalah
sebagai berikut:
RSTN - RST Merupakan keluaran atau Output dari pembangkit (Sumber Listrik) yang akan
dihubungkan dengan input (beban) yang dinamai UVW atau bahkan XYZ (Beban yang memiliki
system Δ/Y). Jika di tuliskan secara keseluruhan akan menjadi RST-UVW-XYZ secara berurutan
sehingga mudah untuk diingat. Symbol RST pada system listrik 3 phase TIDAK pernah diganti
dengan uvw. R S T pada system listrik 3 phase sebagai penanda Output, Sedangkan UVW sebagai
penanda Input.
Merah adalah R
Kuning adalah S
Hitam adalah T dan
Biru adalah N (Neutral)
Sebagai contoh penggunaan "Warna kabel RSTN" Pada Meteran Listrik 3 Phase (Kwh 3 Phase)
dapat di lihat pada contoh gambar instalasi kwh 3 phase di bawah ini.
RSTN pada kabel SR yang terdapat pada tiang listrik PLN juga telah di beri tanda atau kode tertentu
oleh PLN. Kabel SR dengan satu sirip / garis halus yang terdapat di sepanjang kabel SR adalah R,
Kabel SR dengan dua sirip/garis adalah S, Kabel SR dengan 3 sirip/garis adalah T. Sedangkan kabel
N (Neutral) di tandai dengan kabel SR polos tanpa sirip/garis pada kulit kabel.
Sebenarnya kode RST dapat di rubah oleh siapa saja misalnya menjadi ABC atau urutan abjad
lainnya, begitu juga dengan kode warna kabel RSTN. Namun filosofi electrical indonesia apabila
anda mengikuti PUIL merupakan singkatan dari Peraturan Umum Instalasi Listrik, maka secara
otomatis anda telah tergolong kepada electrical hebat/besar. Karena dengan mengikuti puil artinya
anda telah bergabung pada komunitas electrical yang besar (Umum). Jika anda memilih untuk
membuat kode symbol electrical sendiri itu sah sah saja dan tidak melanggar etika ilmu kelistrikkan,
Namun anda akan tergolong kepada electrical kecil, meskipun anda memiliki ilmu listrik yang sangat
baik, sebab hanya anda saja yang mengerti symbol electrical yang anda buat. itu menurut pandangan
saya saja mungkin tidak menurut electrical lainnya.
Saya fikir sampai di sini saja Penjelasan RSTN pada Instalasi Listrik 3 phase. jika yang lain memiliki
tambahan tentang penjelasan RTSN Listrik 3 Phase harap menambahkan nya di kolom komentar di
bawah artikel RSTN Pada Meteran Listrik 3 Phase (Kwh 3 Phase) ini. jangan lupa follow/ikuti blog
tukang listrik batam untuk mendapatkan kiriman artikel electrical terbaru dari blog ini langsung ke
email anda.