Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

1.3. Landasan Teori

1. Pengertian Kwh Meter

Kwh meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

daya listrik yang digunakan dalam rumah tangga. Saat ini kwh meter

yang lazim digunakan oleh PLN adalah kwh meter berbentuk analog

dan juga kwh meter berbentuk digital.

a. Kwh Meter Analog (Elektromekanik)

Gambar 1. Kwh Meter Analog

Kwh Meter Analog kwh meter adalah alat yang

digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian

daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.

Bagian utama dari sebuah kwh meter adalah kumparan


tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap

yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi

medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah

perputaran piringan aluminium. Alat ini bekerja menggunakan

metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut

menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran

piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai

tampilan jumlah kwh nya.

b. Kwh Meter Digital (Impuls)

Gambar 1. Kwh Meter Digita

Kwh meter digital bekerja dengan prinsip digital

tentunya. Kwh meter akan bekerja berdasarkan pemrograman

yang telah dimasukkan ke dalam mikroprosesornya.


Kwh meter digital akan menerima input berupa sinyal

analog tegangan. sinyal input analog tersebut akan dikonversi

menjadi sinyal digital secara berkala.

Pada Kwh meter digital kamu bisa menemukan label

informasi daya listrikmu, indikator LED, indikator kontraktor,

segel metrology, LCD untuk pengisian token, serta keypad karet

yang bisa kamu gunakan setiap kali ingin memasukkan token

pulsa listrik prabayar ini.

Kesimpulannya baik meteran listrik digital ataupun

analog, keduanya memiliki prinsip input yang sama. Hanya saja

meteran listrik digital akan mengonversi sinyal analog tersebut

menjadi digital untuk kemudian ditampilkan di layar.

Namun meski secara prinsip kerja mereka sama, terdapat

perbedaan prinsip penggunaan yang cukup mencolok. Apabila

kamu menggunakan meteran analog, berarti kamu menggunakan

listrik pascabayar. Sementara meteran digital berarti listrik

prabayar.

Hal ini disebabkan karena penggunaan meteran analog

tidak memberikan keleluasaan bagi PLN untuk mengendalikan

listrik di rumah kamu. Meteran ini murni berfungsi untuk

mencatat penggunaan daya listrik di rumahmu.

Sementara pada penggunaan meteran listrik digital,

kamu diharuskan untuk membeli “pulsa” untuk ditabung sebagai


daya listrik. Karena sifatnya digital, secara sederhana bisa

dikatakan bahwa meteran listrik ini lebih pintar.

Dengan sistem yang lebih pintar inilah kemudian

meteran listrik digital ini mampu mendeteksi “tabungan” pulsa

anda, dan secara serta merta memutus arus listrik apabila

tabungan pulsa anda sudah habis dipakai seluruhnya.

c. Energy Meter

Gambar 1. Energy Meter

Pengukur listrik tunggal fase DDS238-2 SW dirancang

untuk mengukur energi aktif dua-kawat fase tunggal dan

parameter variabel. Semua fungsinya memenuhi persyaratan

teknis untuk watt hour meter fase 1 fase tunggal dengan standar

IEC61036. Meter tahan lama memiliki stabilitas tinggi dan

kemampuan beban berlebih, kehilangan daya rendah, dan

volume kecil.
1) Fungsi dasar

a) Meteran listrik fase tunggal dapat mengukur energi

aktif total dua arah, serta membalikkan energi aktif

dalam energi aktif total.

b) Layar LCD-nya tersedia dengan lampu latar.

c) Meteran menampilkan tegangan, arus, daya,

frekuensi, dan faktor daya waktu nyata.

d) Indikator LED pulsa tersedia untuk menunjukkan

status operasi meter, dan output pulsa dilengkapi

dengan isolasi kopling optik.

e) Produk mengadopsi instalasi DIN-rail 35mm.

2) Fungsi opsional

a) Meteran dapat mengukur dan menampilkan total

energi aktif maju / mundur.

b) Fungsi setel ulang energi: Di bawah mode setel

ulang energi, tampilan layar total energi tidak akan

terpengaruh.

2. Pengukuran kWh Meter 1 Fasa

Pengukuran konsumsi energi listrik dalam sistem tenaga modern

umumnya masih menggunakan tipe elektromekanik (induksi).


Meteran energi elektromekanik ini lebih baik dari pada yang lain

karena memiliki torsi/rasio berat yang lebih tinggi serta fakta itu

beroperasi tanpa komutator yang menyebabkan kesalahan gesekan.

Secara umum, alat ukur energi elektromekanik ini relatif mahal

harganya dan juga mengalami gangguan gesekan. Konsekuensi dari

kesalahan gesekan adalah bahwa arus awal pasti diperlukan untuk

efek pergerakan bagian yang bergerak dari meter elektromekanis.

Meter Energi Elektromekanik menjadi lambat pada periode waktu

tertentu atau kesalahan dalam register counter meter ini.

Pada kenyataannya energy meter ini masih dipergunakan oleh

Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga sekarang. Oleh karena itu

untuk membuktikan adanya kesalahan gesekan dan kegagalan

komponen, maka perlu adanya peneraan. Adapun batas kesalahan

yang diizinkan untuk kWh meter ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Batas Kesalahan (error) yang diizinkan pada kWh meter induksi

Batas Kesalahan
Kelas
Yang Diizinkan
0,5 ±0,5%

1 ±1%
2 ±2%

Pada dasarnya kWh meter memiliki presentase kesalahan

(error), dimana presentase kesalahan pada setiap kWh meter berbeda.

Hal ini tergantung pada pembuatan dan jenis kWh meter tersebut.
t hitung−t
e= x 100................................................................(
ukur
)
t hitung

Untuk konstanta C dalam rev/kWh atau imp/kWh, cara

menghitung thitung (td) adalah:

n x 3600 x 1000
td = ……………………………………………….( )
P xC

Untuk C dalam kWh/ rev,

n x 3600 x 1000
td = ……………………………………………….( )
P

Dengan :

e = % error

t = waktu yang diperlukan kWh yang ditera untuk n putaran (dt)

n = putaran (revolusi)

td = waktu yang sebenarnya yang dibutuhkan kWh untuk n putaran

Catatan : Daya yang diukur harus stabil.

n
E P= ……………………………………………………………( )
C
Pxt
E S= …………………………………………...………
3600 x 1000

( )

dan,

EP −E S
% error= x 100%……………………………………..( )
ES

2.5 Pengukuran Error kWh Meter 1 Fasa

1. Tujuan Percobaan

Mahasiswa diharapkan mampu:

a. Menghitung dan membandingkan error kwh meter 1 fasa jenis

elektromekanik (induksi)

b. Menghitung dan membandingkan error kwh meter 1 fasa jenis

impuls

2. Alat dan Bahan

a. kWh meter elektromekanik 1 fasa 1 Buah

b. kWh meter impuls 1 fasa 1 Buah

c. Energy meter 1 fasa 1 Buah

d. Beban 1 fasa 1 Unit

e. Kabel penghubung Secukupnya


3. Gambar Rangkaian

Gambar 2.20 Rangkaian Percobaan

4. Langkah Percobaan

a. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

b. Untuk kWh meter 1, hubungkan rangkaian sesuai gambar 2.20

c. Atas persetujuan asisten, hubungkan rangkaian ke sumber listrik

1 fasa.

d. Lakukan pengukuran sesuai petunjuk asisten, dan catat hasil

pengukuran pada tabel 2.19.


e. Setelah melakukan pengukuran, lepaskan rangkaian dari sumber

yang dilanjutkan dengan merapikan peralatan dan bahan

percobaan.

f. Untuk kWh meter 2, hubungkan rangkaian sesuai gambar 2.20

g. Mengulangi langkah 3 sampai dengan 5.

5. Hasil Percobaan

Kwh Tegangan Arus Frekuensi Rotasi

Meter (volt) (Ampere) (Hz) (imp atau

kwh)
Kelas 1 230 5(20) 50 1.600
Kelas 2 230 5(20) 50 900

Tabel 2. Hasil Pengukuran Percobaan


Putaran n
kWh Arus Tegangan Daya P
Cos Ф (rev atau Waktu t (detik)
meter (A) (V) (Watt)
imp)
Kelas 0,2 223,9 1,00 46 15
783
1
Kelas 0,21 221,8 0,99 47 15
1502
2

6. Analisa Hasil Percobaan

a. Langkah-Langkah Pengukuran

1). Siapkan alat dan bahan


2). Hubungkan fasa masuk kwh (terminal 1) dengan fasa keluar

energi meter (terminal 2).

3). kabel fasa beban dihubungkan dengan fasa keluar kwh

(terminal 2) 4). Hubungkan kabel netral energi meter (terminal

3) dengan netral masuk kwh (terminal 3)

5). Bagian netral keluar dari kwh (terminal 4) di hubungkan

dengan netral beban.

6). Mencari fasa dan netral Sumber menggunakan test pen, lalu

hubungkan rangkaian ke Sumber

7). Gunakan Stopwatch untuk menghitung durasi putaran.

8). Hitunglah banyaknya putaran melalui lampu yang berbedip

untuk kwh meter kelas 1.

9). Baca hasil pengukuran arus (1), Tegangan (V), daya (P) dan

Cos ф/Power factor (PF) Pada energi meter dengan cara

menekan tombol biru, Catat nilai yang muncul pada display di

tabel 2.

10). Untuk mengukur pada kwh meter kelas 2 lakukan langkah 7

dan 9. Lalu hitung jumlah putaran piringan pada kwh Sesuai

jumlah yang tentukan oleh instruktur.

b. Perhitungan Pengukuran Percobaan


(1). Menghitung %Error waktu

Sebelum mengehitung %Error waktu terlebih dahulu kita

mencari waktu yang sebenarnya dengan rumus

n x 3600 x 1000
td = …………………….…….…....
pxc

(2.)

Dan untuk mencari % Errornya :

n h itung−n ukur
% error= x 100………...…..…(2.)
n hitung

a). Kwh Meter Kelas 1

15 x 3600 x 1000
td =
46 x 1600

¿ 733,6957

b). Kwh meter kelas 2

15 x 3600 x 1000
td =
47 x 900

¿ 1.27 6 , 5 95 7

Dan untuk mencari % Errornya :

Tukur−T hitung
% error= x 100………...…..…(2.)
n hitung

c). Kwh meter kelas 1

783−733,6957
% error= x 100
733,6957

¿ 6,72 %
d). Kwh meter kelas 2

1502−1.276,5957
% error= x 100
1.276,5957

¿ 17,6567 %

(2). Menghitung %Error KWH

Sebelum menghitung %Error KWH terlebih dahulu

kita mencari nilai Ep dan Es dengan rumus :

n
Ep= ……………………………………………
c

(2. )

a). KWH meter kelas 1

15
Ep=
1600

= 0,009375

b). KWH meter kelas 2

15
Ep=
900

= 0,01667

Rumus Es :

p×t
Es= ……………………………(2. )
3600 ×1000

c). kwh meter kelas 1

46 × 783
Es=
3600 ×1000

= 0,010005
d). KWH meter kelas 2

47× 1502
Es=
3600 ×1000

= 0,09161

Rumus %Error KWH :

Ep−Es
% Error= ×100 ……………….………….(2. )
Es

e). KWH meter kelas 1

0,009375−0,010005
% Error= ×10 0
0,010005

= 6,2969%

f). KWH meter kelas 2

0,01667−0,01961
% Error= ×10 0
0,01961

= 14,9925 %

7. Kesimpulan Percobaan

kwh meter adalah alat yang di Sediakan oleh pihak PLN untuk

menghitung besar pemakaian daya konsumen.

Dari data kwh meter kelas 1 waktu yang diperlukan untuk

mencapai is putaran adalah 783 detik. Sedangkan pada data kwh meter
kelas 2 waktu yang di perlukan untuk mencapai is putaran terlihat

lebih lama yaitu 1.502 detik.

Putaran pada lewh di pengaruhi oleh daya, Semakin kecil daya

semakin lama durasi yang di butuhkan untuk mencapai 1 putaran,

begitu pun sebaliknya.

Dari data% Error kwh meter kelas 1 memiliki % Error 6.72% dan

% Error kwh meter kelas 2 17,6567% kedua kwh meter perlu

diadakan peneraan ulang karena kedua kwh memiliki Error melebihi

batas kesalahan yang oli izinkan. Batas % Error kwh meter kelas 1

yaitu 1% dan kwh meter kelas 2 yaitu ± 2 %.

Anda mungkin juga menyukai