I.1 TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang
penuh.
2. Praktikan dapat memahami karakteristik penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang
penuh untuk beberapa beban.
Gambar 22. Rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban resistor
Satu pasang dioda akan on jika tegangan phasa-phasa (V line-line) yang terhubung pada
kedua dioda mempunyai nilai tertinggi dibanding dengan tegangan phasa-phasa yang lain.
Karena dalam satu periode ada 6 (enam) pasang dioda yang on, maka tegangan output
mengandung 6 gelombang (pulsa) yang besarnya masing-masing 60o.
Tegangan output dc adalah :
3 V m . L−L
V O (dc) = =0,955V m . L− L=1,654 V m . L−N (19)
π
(20)
V O ( rms )=
V m . L− N
3
× (√ 32 + 94√π3 )=0,95575 × V m . L− L
Gambar 23. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor
Pada gambar 23 terlihat tegangan output penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor sudah hamper berbentuk dc murni. Tetapi untuk mendapatkan tegangan dc yang
sempurna dipasang sebuah kapasitor yang relatif kecil sebagai filter yang dirangkai secara
paralel dengan beban resistor seperti terlihat pada Gambar 24.
Vm V s (max )(L− N)
∆Vo = = (21)
6 fRC 6 fRC
Gambar 24. Rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban resistor-kapasitor
Dimana :
∆Vo
Vo (ac) = (24)
2 √2
Dan bentuk tegangan outputnya terlihat pada Gambar 25.
Gambar 25. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor-kapasitor
Gambar 26. Bentuk gelombang raangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor
B. Rangkaian Beban Resistor dengan filter Kapasitor
Gambar 27. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor-kapasitor
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan komponen yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian A seperti pada Gambar 26, atur variac agar diperoleh tegangan input rms
line-line yang diinginkan (25V; 27V; 29V), kemudian ukur tegangan input rms, arus
input rms, tegangan output dc, arus output dc, tegangan output rms dan arus output rms.
3. Amati bentuk tegangan input dan tegangan output dengan osiloskop. Gambar di kertas
milimeter.
4. Ulangi Langkah - langkah percobaan pada rangkaian B seperti pada Gambar 27.
5. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
6. Tentukan prosentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori.
7. Hitung parameter karakteristik rangkaian, buat Analisa dan kesimpulan.
Vo(dc)prak
Data ke-2
Vs (rms)
Vo(dc)prak
Data ke-3
Vs (rms)
Vo(dc)prak
V o(rms)
Perhitungan FF dengan rumus :
V o(dc)
34,07
1. FF = = 1,008
34,04
36,318
2. FF = = 1,054
34,43
38,25
3. FF = = 1,029
37,14
V 20 ( dc )
Perhitungan efisiensi (η ¿ dengan rumus : 2
V 0 (rms )
×100 %
(34,04)2
1. η= ×100 %=0,99 %
(34,07)2
(34,43)2
2. η= ×100 %=0,89 %
(36,318)2
(37,14)2
3. η= ×100 %=0,94 %
(38,25)2
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Tegangan
terbesar akan mengalilrkan arus menuju 2 diode yang sejalur dengan tegangannya sehingga
kedua diode menyala sedangkan diode lainnya reverse. 2. Pada rangkaian listrik tiga phasa
terdapat kawat netral yang menyediakan jalur balik untuk arus beban Kembali ke supply. 3.
Pada rangkaian ini terdapat ripple pada gelombang yang sangat kecil dan form factornya
mendekati 1, sehingga mendekati keadaan dc murni. 4. Nilai Vo(rms) dan Vo(dc) didapati
nilainya sangat dekat dimana nilai Vo(rms) lebih besaar dari nilai Vo(dc). 5. Nilai Vo(rms) dan
Vo(dc)sebanding dengan nilai Vs(rms) jika Vs(rms)semakin besar makan nilai Vo(rms) dan
Vo(dc) akan semakin besar. 6. Filter kapasitor memiliki pengaruh sangat kecil karena tegangan
output sudah mendekati dc murni.
TUGAS
5. Hitung Efisiensi
2
V 0 (dc )
η= ×100 %
V 20( rms )
2
(34,04)
1. η= 2
×100 %=0,99 %
(34,07)
2
(34,43)
2. η= ×100 %=0,89 %
(36,318)2
2
(37,14)
3. η= 2
×100 %=0,94 %
(38,25)
34,07
1. FF = = 1,008
34,04
36,318
2. FF = = 1,054
34,43
38,25
3. FF = = 1,029
37,14
RF= √ FF2−1
1. RF = √ (1,008¿¿ 2)−1 ¿ = 0,126
2. RF = √ (1,054 ¿¿ 2)−1¿ = 0,333
3. RF = √ (1,029¿¿ 2)−1 ¿ = 0,242