Anda di halaman 1dari 9

Praktik Elektronika Daya

“PENYEARAH TAK TERKONTROL TIGA PHASA GELOMBANG PENUH


(THREE PHASE UNCONTROLLED FULL-WAVE RECTIFIER)”

Nama : Rafli Maulana Abdullah


Kelas : 2 LB D3 Elektro Industri
NRP : 2321500037
Percobaan :4
Dosen : Prof. Novie Ayub Windarko S.T., M.T, Ph.D.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TAHUN 2022
PERCOBAAN 4

PENYEARAH TAK TERKONTROL TIGA PHASA GELOMBANG PENUH


(THREE PHASE UNCONTROLLED FULL-WAVE RECTIFIER)

I.1 TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang
penuh.
2. Praktikan dapat memahami karakteristik penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang
penuh untuk beberapa beban.

I.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Praktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil percobaan.
2. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dan performasi rangkaian.

II. TEORI DASAR


Rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban resistor dapat dilihat
pada Gambar 22. Penyearah ini terdiri dari 6 (enam) buah dioda yang dirangkai menurut urutan
tertentu yaitu sisi atas adalah D1, D3, D5 dan sisi bawah adalah D2, D6, D4 (lihat Gambar 22).
Konsekuensinya D1 dan D4 tidak dapat on bersamaan, demikian juga D3 dan D6; D5 dan D2 tidak
dapat on secara bersamaan.
Pada rangkaian ini satu pasang diode akan on bersama selama 60o, sehingga dalam satu
periode terdapat 6 (enam) pasang diode akan on dengan urutan D6-D1; D1-D2; D3-D4; D4-D5; D5-
D6.

Gambar 22. Rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban resistor

Satu pasang dioda akan on jika tegangan phasa-phasa (Vline-line) yang terhubung pada
kedua dioda mempunyai nilai tertinggi dibanding dengan tegangan phasa-phasa yang lain. Karena
dalam satu periode ada 6 (enam) pasang dioda yang on, maka tegangan output mengandung 6
gelombang (pulsa) yang besarnya masing-masing 60o.
Tegangan output dc adalah :
3𝑉𝑚.𝐿−𝐿
𝑉𝑂(𝑑𝑐) = = 0,955𝑉𝑚.𝐿−𝐿 = 1,654𝑉𝑚.𝐿−𝑁 (19)
𝜋

Dan tegangan output rms adalah :


3 9√3
𝑉𝑂(𝑟𝑚𝑠) = 𝑉𝑚.𝐿−𝑁 × √( + ) = 1,6554 × 𝑉𝑚.𝐿−𝑁
2 4𝜋
(20)
𝑉𝑚.𝐿−𝑁 3 9√3
𝑉𝑂(𝑟𝑚𝑠) = × √( + ) = 0,95575 × 𝑉𝑚.𝐿−𝐿
3 2 4𝜋
Gambar 23. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban
resistor

Pada gambar 23 terlihat tegangan output penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan
beban resistor sudah hamper berbentuk dc murni. Tetapi untuk mendapatkan tegangan dc yang
sempurna dipasang sebuah kapasitor yang relatif kecil sebagai filter yang dirangkai secara paralel
dengan beban resistor seperti terlihat pada Gambar 24.

Ripple tegangan output :

V
m Vs (max)(L−N)
∆Vo = 6fRC = (21)
6fRC

Tegangan output dc adalah :


∆V
Vo (dc) = Vm − 2 o (22)

Gambar 24. Rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban resistor-kapasitor

Tegangan output rms adalah :


2 2
Vo (rms) = √𝑉0(𝑑𝑐) + 𝑉𝑎𝑐 (23)

Dimana :
∆V
Vo (ac) = 2√2o (24)
Dan bentuk tegangan outputnya terlihat pada Gambar 25.

Gambar 25. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban
resistor-kapasitor

III. RANGKAIAN PERCOBAAN


Rangkaian percobaan terdiri dari 2 macam, yaitu: A. Rangkaian dengan beban resistor
seperti ditunjukkan pada Gambar 26 dan B. Rangkaian dengan beban resistor dengan filter
kapasitor seperti ditunjukkan pada Gambar 27.

A. Rangkaian Beban Resistor

Gambar 26. Bentuk gelombang raangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban
resistor
B. Rangkaian Beban Resistor dengan filter Kapasitor

Gambar 27. Bentuk gelombang rangkaian penyearah tiga phasa gelombang penuh dengan beban
resistor-kapasitor

IV. ALAT DAN KOMPONEN


1. Modul Three Phase Uncontrolled Full-Wave Rectifier 1 buah
2. Variac 3 phasa 1 buah
3. Lampu pijar 100 V-120 V; 100 Watt 1 buah
4. Kapasitor 2200µF 1 buah
5. Voltmeter AC/DC (Digital) 1 buah
6. Ammeter DC (Analog) 1 buah
7. Ammeter AC (Digital) 1 buah
8. Harmonics Analyzer Fluke 41B 1 buah
9. Osiloskop 1 buah
10. Kabel secukupnya

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan komponen yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian A seperti pada Gambar 26, atur variac agar diperoleh tegangan input rms
line-line yang diinginkan (25V; 27V; 29V), kemudian ukur tegangan input rms, arus input
rms, tegangan output dc, arus output dc, tegangan output rms dan arus output rms.
3. Amati bentuk tegangan input dan tegangan output dengan osiloskop. Gambar di kertas
milimeter.
4. Ulangi langkah-langkah percobaan pada rangkaian B seperti pada Gambar 27.
5. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
6. Tentukan prosentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori.
7. Hitung parameter karakteristik rangkaian, buat Analisa dan kesimpulan.

VI. DATA PENGUKURAN


Vs (rms) Vo(dc)prak Vo(dc)teori Vo(rms)prak Vo(rms)teori 𝜼 (%)
No FF RF
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
1. 25,01 32,21 33,76 33,45 33,79 92 1,038 0,27
2. 27,04 34,37 36,51 35,84 36,54 91 1,042 0,29
3. 29,03 36,25 39,20 37,27 39,23 94 1,028 0,23
Gambar Gelombang Osiloskop
➢ Data ke-1
Vs (rms)

Vo(dc)prak

➢ Data ke-2
Vs (rms)
Vo(dc)prak

➢ Data ke-3
Vs (rms)

Vo(dc)prak
VII. ANALISA PERHITUNGAN
➢ Perhitungan Vo(dc) teori dengan rumus : Vo (dc) = 0,955 × 𝑉𝑚(𝐿−𝐿) → 𝑉𝑚 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 × √2
1. Vo (dc) = 0,955 × 35,36 = 33,76 𝑉𝑜𝑙𝑡
2. Vo (dc) = 0,955 × 38,24 = 36,51 𝑉𝑜𝑙𝑡
3. Vo (dc) = 0,955 × 41,05 = 39,20 𝑉𝑜𝑙𝑡
➢ Perhitungan Vo(rms) prak dengan rumus : 𝑉𝑚(𝐿−𝐿) × 0,95575
Osciloscope :
Probe = 10
Vmax = jumlah div vertikal x probe x volt/div
1. Vmax = 3,5 𝑑𝑖𝑣 × 1 𝑉𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑖𝑣 × 10 = 35 𝑉
Vo (rms) = 35 × 0,95575 = 33,45 𝑉

2. Vmax = 3,75 𝑑𝑖𝑣 × 1 𝑉𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑖𝑣 × 10 = 37,5 𝑉


Vo (rms) = 37,5 × 0,95575 = 35,84 𝑉

3. Vmax = 3,9 𝑑𝑖𝑣 × 1 𝑉𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑖𝑣 × 10 = 39 𝑉


Vo (rms) = 39 × 0,95575 = 37,27 𝑉
➢ Perhitungan Vo (rms) teori dengan rumus : Vo (rms) teori = 𝑉𝑚(𝐿−𝐿) × 0,95575
1. Vo(rms) teori = 35,36 × 0,95575 = 33,79 𝑉
2. Vo(rms) teori = 38,24 × 0,95575 = 36,54 𝑉
3. Vo(rms) teori = 41,05 × 0,95575 = 39,23 𝑉

Vo(rms)
➢ Perhitungan FF dengan rumus : Vo(dc)
33,45
1. FF = = 1,038
32,21
35,84
2. FF = = 1,042
34,37
37,27
3. FF = = 1,028
36,25

➢ Perhitungan RF dengan rumus : √FF 2 − 1


1. RF = √(1,0382 ) − 1 = 0,27
2. RF = √(1,0422 ) − 1 = 0,29
3. RF = √(1,0282 ) − 1 = 0,23

2
𝑉0(𝑑𝑐)
➢ Perhitungan efisiensi (𝜼) dengan rumus : 2 × 100%
𝑉0(𝑟𝑚𝑠)
(32,21)2
1. 𝜼 = × 100% = 92%
(33,45)2
(34,37)2
2. 𝜼 = × 100% = 91%
(35,84)2
(36,25)2
3. 𝜼 = × 100% = 94%
(37,27)2
VIII. ANALISA NON PERHITUNGAN

Percobaan penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang penuh ini dilakukan
untuk memahami prinsip dasar penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang penuh dan
karakteristik penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang penuh untuk beberapa beban.
Pada percobaan ini digunakan sumber tegangan AC tiga phasa yaitu R, S, dan T.
Percobaan ini menggunakan 6 buah dioda sebagai penyearah AC ke DC. Bentuk
gelombang pada output hanya memiliki satu polaritas karena telah disearahkan ke DC
oleh dioda. Outputnya masih bersifat AC dengan tiga phasa gelombang sehingga belum
bisa menjadi DC murni sempurna.
Apabila tegangan RS > RT atau ST maka dioda yang menyala adalah D1 dan D6,
sedangkan dioda yang lainnya reverse. Apabila tegangan RT > RS atau ST maka dioda
yang menyala adalah D1 dan D2, sedangkan dioda yang lainnya reverse. Apabila
tegangan ST > RS atau RT maka dioda yang menyala adalah D3 dan D2, sedangkan dioda
yang lainnya reverse.
Pada percobaan ini juga digunakan beban berupa lampu 100 W dengan tegangan
sumber AC (Vs(rms)) sebesar 25,01 V; 27,04 V; dan 29,03 V didapatkan Vo(dc) sebesar
32,21 V; 34,37 V; dan 36,25 V. Untuk nilai Vo(rms)prak diperoleh dari perhitungan melalui
gelombang yang dihasilkan pada Osiloskop. Dari percobaan ini, diperoleh nilai Vo(rms) dan
Vo(dc) yang sangat dekat, di mana nilai Vo(rms) lebih besar dari pada Vo(dc). Selain itu, pada
percobaan ini juga didapatkan nilai FF (Form Factor) yang menandakan apabila FF tidak
sama dengan 1 maka gelombang tersebut bukan DC murni karena syarat DC murni yaitu
FF = 1, Vo(rms) = Vo(dc) atau Vo(rms) = 0. Selain itu, pada percobaan ini juga diperoleh nilai
RF (Riple Factor) yang menandakan ketidakmurnian gelombang DC pada osiloskop.
Dari percobaan tersebut dapat diamati bahwa semakin besar nilai Vs(rms) maka semakin
besar nilai Vo(dc) dan Vo(rms) yang terukur. Dapat dilihat pula dari bentuk gelombangnya
terdapat puncak dan garis linear yang menandakan masih memiliki sifat arus AC.

IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk gelombang output dari rangkaian penyearah tak terkontrol tiga phasa gelombang
penuh adalah Full-Wave.
2. Tegangan terbesar akan mengalirkan arus menuju 2 dioda yang sejalur dengan
tegangannya sehingga kedua dioda itu menyala, sedangkan dioda lainnya reverse.
3. Pada rangkaian listrik tiga phasa terdapat kawat netral yang menyediakan jalur balik untuk
arus beban kembali ke supply.
4. Terdapat ripple dalam gelombang outputnya yang mana ripple ini merupakan
ketidakmurnian dari output dc.
5. Nilai Vo(rms) dan Vo(dc) yang diperoleh sangat dekat, di mana nilai Vo(rms) lebih besar dari
pada Vo(dc).
6. Nilai Vo(dc) dan Vo(rms) sebanding dengan bertambahnya nilai Vs(rms) dengan beban
konstan.
7. Nilai dari Form Factor tidak bernilai 1 maka menandakan bukan DC murni.

Anda mungkin juga menyukai