I.1 TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar penyearah tak terkontrol satu phasa setengah
gelombang.
2. Praktikan dapat memahami karakteristik penyearah tak terkontrol satu phasa setengah
gelombang untuk beberapa beban.
Gambar 1. Rangkaian penyearah satu phasa setengah gelombang dengan beban resistor
Untuk setengah siklus negatif dari tegangan sumber, dioda akan off atau reverse biased
(bias mundur), sehingga arus menjadi nol (tidak mengalir) dan tegangan output pada beban sama
dengan nol.
Tegangan output de adalah nilai rata-rata dari tegangan sinus setengah gelombang:
1 π V Vs (max)
Vo (dc) = 2π ∫0 Vm sin(ωt) d(ωt) = πm = π (1)
Pada Gambar 2 terlihat tegangan output penyearah satu phasa setengah gelombang
dengan beban resistor tidak berbentuk de murni atau mengandung ripple yang sangat besar. Untuk
mendapatkan tegangan de murni dipasang sebuah kapasitor sebagai filter yang dirangkai secara
paralel dengan beban resistor seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rangkaian penyearah satu phasa setengah gelombang dengan beban resistor kapasitor
Gambar 5. Rangkaian percobaan penyearah satu phasa setengah gelombang dengan beban
Gambar 6. Rangkaian percobaan penyearah satu phasa setengah gelombang dengan beban
resistor-kapasitor
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan komponen yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian A seperti pada Gambar 5, atur variac agar diperoleh tegangan input rms
yang diinginkan (25V; 27V; 29V), kemudian ukur tegangan input rms, arus input rms,
tegangan output dc, arus output dc, tegangan output rms dan arus output rms.
3. Amati bentuk tegangan input dan tegangan output dengan osiloskop. Gambar di kertas
milimeter.
4. Ulangi langkah-langkah percobaan pada rangkaian B seperti pada Gambar.
5. Amati bentuk tegangan output dan bentuk ripple tegangan output dengan cara memindah
tombol selector tampilan ke AC, kemudian turunkan Volt/div untuk mendapatkan gambar
yang mudah diamati. Hitung AVo.
6. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
7. Tentukan prosentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori
8. Hitung parameter karakteristik rangkaian, buat analisa dan kesimpulan
➢ Data ke-2
Vs (rms)
Vo(dc)prak
➢ Data ke-3
Vs (rms)
Vo(dc)prak
2Vs(max)
➢ Perhitungan Vo(rms) prak dengan rumus : 2
Osciloscope :
Probe = 10
Vmax = jumlah div vertikal x probe x volt/div
2 . 3,25 . 10 . 1
1. Vo(dc) teori = = 32,5 V
2
2 . 3,5 . 10 . 1
2. Vo(dc) teori = = 35 V
2
2 . 3,75 . 10 . 1
3. Vo(dc) teori = = 37,5 V
2
Vo(rms)
➢ Perhitungan FF dengan rumus : Vo(dc)
32,5
1. FF = 20,51 = 1,58
35
2. FF = 22,58 = 1,55
37,5
3. FF = 24,44 = 1,53
Pada percobaan ini juga digunakan beban berupa lampu 100 W dengan tegangan sumber
AC (Vs(rms)) sebesar 25,09 V; 27,11 V; dan 29,24 V didapatkan Vo DC sebesar 20,51 V untuk Vs
sebesar 25,09 V; Vo DC sebesar 22,58 V untuk Vs sebesar 27,11 V; dan Vo DC sebesar 24,44
untuk Vs sebesar 29,24 V. Untuk nilai Vo(rms)prak didapat dari perhitungan melalui gelombang
yang dihasilkan pada Osiloskop. Dari percobaan tersebut dapat diamati bahwa semakin besar
nilai Vs maka semakin besar nilai Vo(dc) dan Vo(rms) yang terukur. Dapat dilihat pula dari bentuk
gelombangnya terdapat puncak dan garis linear yang menandakan masih memiliki sifat arus AC.
Besar gelombangnya setengah dari gelombang AC atau dapat dikatakan bahwa gelombangnya
masih menyimpan ripple yang sangat besar.
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk gelombang output dari gelombang input sinusoidal adalah half wave.
2. Half wave disebabkan karena arus mengalir pada diode saat tegangan AC negatif maka
output akan nol saat reverse bias.
3. Nilai Vo(dc) dan Vo(rms) sebanding dengan bertambahnya nilai Vs (rms) dengan beban
konstan.
4. Tegangan output DC adalah nilai rata – rata dari tegangan sinus setengah gelombang
sesuai dengan rumus :
1 π V Vs (max)
Vo(dc) = 2π ∫0 Vm sin(ωt) d(ωt) = πm = π