I. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar penyearah terkontrol satu phasa setengah
gelombang.
2. Praktikan dapat memahami karakteristik penyearah terkontrol satu phasa setengah
gelombang untuk beberapa beban.
Gambar 29. Rangkaian penyearah terkontrol satu phasa setengah gelombang dengan beban
resistor
Ketika setengah siklus positif dari tegangan sumber dan pada terminal gate SCR diberikan
pulsa trigger dengan sudut penyalaan (firing angle/delay angle) ∝, SCR akan on atau forward
biased (bias maju), sehingga arus akan mengalir dan tegangan output pada beban seperti Gambar
30.
Untuk setengah siklus negatif dari tegangan sumber, SCR akan off secara alamiah,
sehingga arus menjadi nol (tidak mengalir) dan tegangan output pada beban sama dengan nol
seperti pada Gambar 30.
𝑉 𝑚 𝑉𝑠(𝑚𝑎𝑥)
Vo (dc) = 2𝜋 [1 + 𝑐𝑜𝑠𝛼] = [1 + 𝑐𝑜𝑠𝛼] (25)
2𝜋
Dan tegangan output rms adalah :
1 𝜋
Vo (rms) = √2𝜋 ∫𝛼 [𝑉𝑚 sin(𝜔𝑡)]2 d (ωt)
𝑉𝑠(𝑚𝑎𝑥) 𝛼 sin(2𝛼)
Vo (rms) = √1 − + (26)
2 𝜋 2𝜋
Gambar 30. Bentuk gelombang penyearah terkontrol satu phasa setengah gelombang dengan
beban resistor.
Suatu gelombang sinus mempunyai frekuensi 50 Hz. Maka periodenya 20 ms. Jika
ditampilkan di osiloskop dengan menggunakan time/div = 5 ms, maka satu periode terdiri dari 4
division, sehingga :
4 div = 360°
4
1° = 360 𝑑𝑖𝑣
4
Jika 𝛼 = 45° ; maka bisa dikonversi ke dalam division sama dengan 360 × 45 = 0,5 𝑑𝑖𝑣
Rangkaian percobaan penyearah terkontrol satu phasa setengah gelombang dapat dilihat
pada Gambar 31.
Gambar 31. Rangkaian penyearah terkontrol satu phasa setengah gelombang dengan beban
resistor
IV. ALAT DAN KOMPONEN
1. Modul Three Phase Controlled Half-Wave Rectifier 1 buah
2. Lampu pijar 100 V-120 V; 100 Watt 1 buah
3. Voltmeter AC/DC (Digital) 1 buah
4. Ammeter DC (Analog) 1 buah
5. Ammeter AC (Digital) 1 buah
6. Harmonics Analyzer Fluke 41B/43B 1 buah
7. Osiloskop 1 buah
8. Kabel secukupnya
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan komponen yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian seperti pada Gambar 31.
3. Hitung konversi sudut 𝛼 ke dalam div, kemudian atur potensiometer pengatur sudut
𝛼 untuk mendapatkan nilai yang diinginkan.
4. Ukur tegangan input rms, arus input rms, tegangan output dc, arus output dc, tegangan
output rms, dan arus output rms.
5. Amati bentuk tegangan input dan tegangan output dengan osiloskop. Gambar di kertas
milimeter.
6. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
7. Tentukan prosentase perbedaan hasil pengukuran dengan teir.
8. Hitung parameter karakteristik rangkaian, buat Analisa dan kesimpulan.
Vo(dc)prak
➢ Data ke-2
Vs (rms)
Vo(dc)prak
➢ Data ke-3
Vs (rms)
Vo(dc)prak
➢ Data ke-4
Vs (rms)
Vo(dc)prak
45,6
2. Vo (dc) = (1 + 𝑐𝑜𝑠 60𝑜 ) = 10,94 𝑉𝑜𝑙𝑡
2𝜋
45,77
3. Vo (dc) = (1 + 𝑐𝑜𝑠 75𝑜 ) = 9,16 𝑉𝑜𝑙𝑡
2𝜋
45,87
4. Vo (dc) = (1 + 𝑐𝑜𝑠 90𝑜 ) = 7,3 𝑉𝑜𝑙𝑡
2𝜋
Vs(max) 𝛼 sin 2𝛼
➢ Perhitungan Vo(rms) prak dengan rumus : √1 − +
2 𝜋 2𝜋
Osciloscope :
Probe = 10
Vmax = jumlah div vertikal x probe x volt/div
1. Vmax = 2,25 𝑑𝑖𝑣 × 2 𝑉𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑖𝑣 × 10 = 45 𝑉
45 45𝑜 sin 90𝑜
Vo (rms) = √1 − + = 21,45 𝑉
2 𝜋 2𝜋
2. Vmax = 2,3 𝑑𝑖𝑣 × 2 𝑉𝑜𝑙𝑡/𝑑𝑖𝑣 × 10 = 46 𝑉
46 60𝑜 sin 120𝑜
Vo (rms) = √1 − + = 20,62 𝑉
2 𝜋 2𝜋
Vs(max) 𝛼 sin 2𝛼
➢ Perhitungan Vo (rms) teori dengan rumus : Vo (rms) teori = √1 − +
2 𝜋 2𝜋
45,8 45𝑜 sin 90𝑜
1. Vo(rms) teori = √1 − + = 21,83 𝑉
2 𝜋 2𝜋
Vo(rms)
➢ Perhitungan FF dengan rumus : Vo(dc)
21,45
1. FF = = 2,87
7,48
20,62
2. FF = = 2,75
7,48
19,54
3. FF = = 2,61
7,46
17,67
4. FF = = 2,52
6,99
2
𝑉0(𝑑𝑐)
➢ Perhitungan efisiensi (𝜼) dengan rumus : 2
𝑉0(𝑟𝑚𝑠)
(7,46)2
1. 𝜼 = × 100% = 12,09 %
(21,45)2
(7,48)2
2. 𝜼 = × 100% = 13,15 %
(20,62)2
(7,46)2
3. 𝜼 = × 100% = 14,57 %
(19,54)2
(6,99)2
4. 𝜼 = × 100% = 15,64 %
(17,67)2
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan penyearah terkontrol satu phasa setengah gelombang dapat
disimpulkan bahwa:
1. SCR atau thyristor digunakan sebagai saklar elektronik yang mengalirkan arus hanya satu
arah saja. Tidak seperti dioda, SCR tidak akan on, jika tidak diberi arus gate, yang
menjadi dasar SCR bisa dikontrol kapan mulai konduksi.
2. Ketika setengah siklus positif dari tegangan sumber dan pada terminal gate SCR
diberikan pulsa trigger dengan sudut penyalaan (firing angle/delay angle) a, SCR akan
on atau forward biased (bias maju), sehingga arus akan mengalir dan tegangan output
pada beban.
3. Untuk setengah siklus negatif dari tegangan sumber, SCR akan off secara alamiah,
sehingga arus menjadi nol (tidak mengalir) dan tegangan output pada beban sama dengan
nol.
4. Kesalahan data diatas disebabakn oleh adanya kesalahan atau ketidakpreisisian pada alat
ukur sehinggan hasil antara teori dan praktikum ada perbedaan.