Anda di halaman 1dari 13

.

LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA

Nama Mahasiswa : Thomas Rocky Roganda Nainggolan


NIM : A020048
Kelompok : 4
Modul Praktikum : Modul 2 Rangkaian Arus Searah
Nama Asisten Praktikum : Yudianto Kusuma Putra (A019031)
Tanggal Pelaksanaan Praktikum : Jumat, 16 April 2021

AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


KEMENTERIAN PERDAGANGAN
2020/2021
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

1. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum pada modul ini yang ingin dicapai, yaitu :
1. Menentukan nilai arus yang mengalir pada rangkaian berdasarkan teorema
superposisi .
2. Menentukan nilai arus yang mengalir pada rangkaian berdasarkan teorema
substitusi.
3. Menentukan nilai arus yang mengalir pada rangkaian berdasarkan teorema
resiprositas .

2. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul ini, yaitu :
1. Power Supply 12 V DC : 1 Buah
2. Power Supply 5 V DC : 1 Buah
3. Multimeter Digital : 1 Buah beserta probe
4. Multimeter Analog : 1 Buah beserta probe
5. Project Board : 1 Set
6. Obeng kecil : 1 Set
7. Resistor 560Ω : 3 Buah
8. Resistor 1kΩ : 2 Buah
9. Resistor 10kΩ : 1 Buah
10. Kabel Jumper : Secukupnya

3. DATA DAN PENGOLAHAN DATA


A. DATA
a. Data Percobaan Pengukuran Tegangan Masukan (V In) dan Tegangan
Keluaran (VOut) pada Rangkaian Inverting Op-Amp.
Hasil Pengukuran
Hasil Perhitungan Teori
Multimeter Digital Simulasi Proteus
VInput VOutput VInput VOutput
VInput (V) VOutput (V)
(V) (V) (V) (V)
+12,0 -24,0 +12,0 -8,32 +12,0 -24,0
-12,0 +24,0 -12,0 +9,69 -12,0 +24,0

b. Data Percobaan Pengukuran Tegangan Masukan (V In) dan Tegangan


Keluaran (VOut) pada Rangkaian Summing Op-Amp.
Hasil Perhitungan Teori Hasil Pengukuran
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Multimeter Digital Simulasi Proteus


VInput VOutput VInput VOutput
VInput (V) VOutput (V)
(V) (V) (V) (V)
+12,0 -3,60 +12,0 -3,46 +12,0 -3,60
-12,0 +3,60 -12,0 +3,49 -12,0 +3,60

c. Data Percobaan Pengukuran Tegangan Masukan (V In) dan Tegangan


Keluaran (VOut) pada Rangkaian Integrator Op-Amp beserta Hasil Sinyal
Input dan Sinyal Output menggunakan Osiloskop dan Simulasi Proteus
(frekuensi = 1kHz).
Hasil Pengukuran
Hasil Sinyal Input dan Sinyal Output
Simulasi Proteus
VInput VOutput
Osiloskop Simulasi Proteus
(V) (V)

+12,0 -3,52

d. Data Percobaan Pengukuran Tegangan Masukan (V In) dan Tegangan


Keluaran (VOut) pada Rangkaian Differensiator Op-Amp beserta Hasil
Sinyal Input dan Sinyal Output menggunakan Osiloskop dan Simulasi
Proteus (frekuensi = 1kHz).
Hasil Pengukuran
Hasil Sinyal VInput dan Sinyal VOutput
Simulasi Proteus
VInput VOutput
Osiloskop Simulasi Proteus
(V) (V)

+12,0 +0,9

B. PENGOLAHAN DATA
Dari data percobaan dapat diperoleh pengolahan data perhitungan Op-Amp,
yaitu :
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Diketahui :
 Rangkaian Inverting Op-Amp

 Rangkaian Summing Op-Amp

 Rangkaian Integrator Op-Amp

 Rangkaian Differensiator Op-Amp

Ditanya :
a. Tentukan Tegangan Keluaran (VOut) pada Rangkaian Inverting
Op-Amp berdasarkan Teori dan nilai %error ?
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

b. Tentukan Tegangan Keluaran (VOut) pada Rangkaian Summing


Op-Amp berdasarkan Teori dan nilai %error ?
c. Tentukan Tegangan Keluaran (VOut) pada Rangkaian Inverting
Op-Amp berdasarkan Teori dengan f = 100Hz dan nilai %error ?
d. Tentukan Hasil Sinyal VInput dan VOutput Rangkaian Integrator dan
Rangkaian Differensiator dari Osiloskop ?

Dijawab :
a. Menentukan Tegangan Keluaran (VOut) pada Rangkaian Inverting
Op-Amp berdasarkan Teori dan nilai %error :
−Rf
 V out = ×V¿
Ri
2 kΩ
¿− × 12V ¿−24 V
1 kΩ

Vout teori−Vout percobaan


%Error= ×100 %
Vout teori
−24 V −(−8,32 V )
¿ ×100 %=65,3 %
−24 V

−Rf
 V out = ×V¿
Ri
2 kΩ
¿− × (−12V )=24 V
1 kΩ

Vout teori−Vout percobaan


%Error= ×100 %
Vout teori
24 V −9,69V
¿ ×100 %=59,625 %
24 V

b. Menentukan Tegangan Keluaran (V Out) pada Rangkaian Summing


Op-Amp berdasarkan Teori dan nilai %error :
V V V
 V out =−Rf ( + + )
R1 R2 R3

¿−10 kΩ ( 10012 VkΩ + 10012 VkΩ + 10012 VkΩ )=−3,6 V


Vout teori−Vout percobaan
%Error= ×100 %
Vout teori
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

(−3,6 V )−3,46 V
¿ × 100 %=3,8 %
−3,6 V
V V V
 V out =−Rf ( + + )
R1 R2 R3

¿−10 k ( −12V
100 kΩ 100 kΩ 100 kΩ )
+
−12V −12V
+

¿ 3,6 V

Vout teori−Vout percobaan


%Error= ×100 %
Vout teori
3,6V −3,49 V
¿ ×100 %
3,6 V
¿ 3,05 %

c. Menentukan Tegangan Keluaran (VOut) pada Rangkaian Inverting


Op-Amp berdasarkan Teori dengan f = 100Hz dan nilai %error :
−Vin
V out =
( 2 × π × f × R1 ×C )
12 V
¿−
( 2 ×3,14 × 100× 220 ×22 μF )
¿−3,96

Vout teori−Vout percobaan


%Error= ×100 %
Vout teori
(−3,96 V )−3,52 V
¿ ×100 %
−3,96 V
¿ 1,89 %

d. Menentukan Hasil Sinyal VInput dan VOutput Rangkaian Integrator


dan Rangkaian Differensiator dari Osiloskop :
 Rangkaian Integrator :
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Hasil Osiloskop :

 Rangkaian Differensiator :

Hasil Osiloskop :
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

4. ANALISIS
Pada praktikum ini membahas tentang pengoperasian rangkaian amplifier
atau Op-Amp yaitu, inverting Op-Amp, summing Op-Amp, integrator Op-Amp,
dan differensiator Op-Amp. Adapun alat dan bahan yang digunakan sepertio
siloskop, multimeter digital, IC LM 741, generator sinyal, power supply, resistor,
kapasitor, protoboard, kabel jumper secukupnya.
Pada percobaan rangkaian inverting, menggunakan IC 741 dan dua buah
resistor 1kΩ dan 2kΩ pada protoboard. Hubungkan 8 pin pada IC OP-AMP
sesuai dengan aturannya, dimana pin pertama offset null yang tidak
dihubungkan (pin 1 dan pin 5), lalu pin inverting input diletakkan pada resistor
1kΩ. Penguat ini menggunakan kaki inverting sebagai masukan dari rangkaian.
Percobaan ini dilakukan dua kali, dengan percobaan pertama yaitu memberikan
tegangan input sebesar +12V, memperoleh nilai tegangan output pada
multimeter digital sebesar -8,32V sedangkan pada hasil simulasi proteus
diperoleh sebesar -24V yang sesuai dengan nilai teori hasil perhitungan.
Percobaan kedua yaitu memberikan tegangan input sebesar -12V, memperoleh
nilai tegangan output pada multimeter digital sebesar +9,69V sedangkan pada
hasil simulasi proteus diperoleh sebesar +24V yang sesuai dengan nilai teori
hasil perhitungan. Sehingga diperoleh nilai %error pertama yaitu 65,3% dan
%error kedua yaitu 59,6%. Besarnya nilai error yang terjadi karena kesalahan
praktikan dalam merangkai rangkaian pada protoboard atau kerusakan pada
alat praktikum. Dengan demikian sifat keluaran dari penguat ini yaitu berlawan
fasa dengan masukan. Karena pada rangkaian inverting terjadi pembatasan
tegangan yang disebabkan penguatan tegangan loop terbuka (open loop gain).
Umumnya penguatan tersebut lebih besar dari 100 sehingga yang terjadi
adalah tegangan output menjadi tersaturasi, hanya ada dua kemungkinan
keluaran yaitu tegangan positif mendekati Vcc positif dan tegangan negatif
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

mendekati Vcc negatif. Adapun pengaplikasian rangkaian inverting yaitu


digunakan untuk pengaturan penguatan sumber tegangan pada TV LED.
Pada percobaan rangkaian summing amplifier, menggunakan IC 741 dan
tiga buah resistor 100k ohm dan satu resistor 10k ohm. Peletakanya pun sama
seperti sebelumnya. Pada resistor 10k ohm sebagai feedback disambungkan
pada pin 2 dan pin 6 yang merupakan output. Percobaan ini dilakukan dua kali,
yaitu dengan percobaan pertama yaitu memberikan tegangan input sebesar
+12V, memperoleh nilai tegangan output pada multimeter digital sebesar -
3,46V sedangkan pada hasil simulasi proteus diperoleh sebesar -3,6V yang
sesuai dengan nilai hasil perhitungan. Percobaan kedua yaitu memberikan
tegangan input sebesar -12V, memperoleh nilai tegangan output pada
multimeter digital sebesar +3,49V sedangkan pada hasil simulasi proteus
diperoleh sebesar +3,6V yang sesuai dengan nilai hasil perhitungan. Sehingga
diperoleh nilai %error pertama yaitu 3,8% dan %error kedua yaitu 3,05%.
Besarnya nilai error yang terjadi karena kesalahan praktikan dalam merangkai
rangkaian pada proto board atau kerusakan pada alat praktikum. Jika pada
rangkaian summing dihubungkan 3 buah atau lebih resistor input menuju ke
terminal penguat pembalik maka akan terjadi penguatan atau pertambahan
tegangan output dari hasil penggabungan masing-masing tegangan input.
Adapun aplikasi dari rangkaian summing Op-Amp salah satunya pada audio
mixer untuk menambahkan dua atau lebih sinyal yang akan diarahkan ke
amplifier audio untuk dicampur dan digabungkan.
Pada percobaan integrator, menggunakan IC 741, dua buah resistor bernilai
220Ω, resistor 10MΩ, dan sebuah kapasitor 22µF. Pertama, praktikan membuat
rangkaian integrator pada protoboard, selanjutnya menyalakan osiloskop. Pada
osiloskop terdapat probe yang menghubungkan osiloskop dengan rangkaian.
Probe pada osiloskop memiliki dua kabel, kabel pertama dihubungkan dengan
gorund, sedangkan kabel berikutnya dihubungkan ke pin input. Selanjutnya,
pada osiloskop akan muncul gambar sinyal yang dihasilkan kemudian kita atur.
Sehingga, pada osiloskop akan diperoleh sinyal masukan berupa sinyal kotak
dan sinyal keluaran berupa sinyal segitiga. Penyebab terjadinya perubahan
sinyal pada rangkaian integrator yaitu nilai resistansi tinggi dihubungkan paralel
dengan kapasitor yang dapat melewatkan arus sesuai dengan turunan
tegangan terhadap waktu (integrasi). Rangkaian ini menghasilkan output
bentuk gelombang tegangan yang merupakan jumlahan (integral) dari bentuk
gelombang tegangan input. Adapun pengaplikasian rangkaian integrator yaitu
digunakan untuk melakukan operasi kalkulus seperti integrasi.
Pada percobaan differensiator, menggunakan IC 741, dua buah resistor
bernilai 220Ω, resistor 10MΩ, dan sebuah kapasitor 22µF. Terlebih dahulu
praktikan membuat rangkaian differensiator pada protoboard. Kemudian
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

osiloskop dinyalakan dan hubungkan masing-masing probe osiloskop dengan


probe generator sinyal dan rangkaian yang sudah dibuat sehingga ditampilkan
bahwa sinyal input berupa sinyal segitiga dan sinyal output berupa sinyal kotak.
Sama seperti rangkaian integrator, penyebab terjadinya perubahan sinyal pada
rangkaian differensiator juga dipengaruhi oleh nilai resistansi tinggi yang
dihubungkan paralel dengan kapasitor yang dapat melewatkan arus sesuai
dengan perubahan tegangan terhadap waktu (diferensiasi) dengan frekuensi
tertentu. Rangkaian ini menghasilkan sinyal keluaran yang berupa turunan dari
sinyal masukannya. Adapun pengaplikasian dari rangkaian differensiator yaitu
digunakan untuk melakukan operasi kalkulus seperti diferensiasi atau
pengolahan data turunan matematika.

5. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum pada modul ini, yaitu :
1. IC 741 adalah salah satu IC yang berfungsi sebagai Op-Amp. Adapun
karakteristik op-amp 741 yang berguna dalam menganalisis operasi
kerja suatu op-amp, yaitu tegangan tak berhingga, impedansi masukan
tak berhingga, impedansi keluaran bernilai nol, bandwidth tak
berhingga, dan tegangan offset sebesar nol. Prinsip kerja dari Op-Amp
IC 741 pada differential amplifier yang mana menguatkan beda
tegangan di antara dua kaki masukan. IC ini pada dasarnya digunakan
sebagai penguat yang menggunakan feedback eksternal seperti resistor
dan kapasitor diantara kaki output dan input. Komponen feedback ini
menentukan fungsi dari penguatan dan dengan memvariasikan
konfigurasi resistor, kapasitor, atau keduanya pada komponen feedback
akan menghasilkan penguatan yang berbeda.
2. Rangkaian penguat pembalik (inverting amplifier), proses penguat ini
selain menguatkan sinyal masukan juga mengubah fasanya sebesar 180
derajat atau membalik fasanya. Sedangkan pada rangkaian penguat
tidak membalik (non-inverting amplifier) yang menguatkan sinyal
masukan tanpa mengubah fasanya. Untuk menganalisis rangkaian
tersebut dapat digunakan hukum Kirchhoff untuk arus (KCL).
3. Adapun perbedaan prinsip kerja Integrator dan Differensiator, yaitu
integrator biasanya dipakai untuk pengubahan bentuk gelombang,
misalnya membentuk gelombang segitiga dari gelombang persegi dan
sebaliknya. Integrator mempunyai keluaran berupa integral terhadap
waktu dan masukannya. Sedangkan, Differensiator dipakai untuk
menghasilkan sinyal keluaran yang berupa turunan dari sinyal
LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

masukannya, sinyal keluaran tersebut sangat bergantung pada frekuensi


sinyal masukan.

B. SARAN
Dalam melakukan praktikum, praktikan harus teliti dalam pemlogbacaan
hasil pengukuran menggunakan multimeter analog, selain itu praktiman
diharapkan mampu merangkain sesuai dengan rangkaian pada modul.

6. DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
William, Cooper, David. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran
Edisi ke 2 Terjemahan. Jakarta: Erlangga

7. LAMPIRAN
Adapun lampiran pada praktikum modul ini, sebagai berikut :
Lampiran 1 Rangkaian Inverting Op-Amp

Lampiran 2 Rangkaian Summing Op-Amp


LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Lampiran 3 Rangkaian Integrator Op-Amp

Lampiran 4 Rangkaian Differensiator Op-Amp

Lampiran 5 Hasil Rangkaian Integrator Op-Amp

Lampiran 6 Rangkaian Integrator Op-Amp


LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIKA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai