Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

PENGUKURAN DAYA LISTRIK DENGAN WATTMETER

Dosen pembimbing :

Tri Susilo, S.T.M.T.

Disusun oleh:

Muhammad Akbar (44221051)

Anggota Kelompok D

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2022
PERCOBAAN

PENGUKURAN DAYA LISTRIK DENGAN WATTMETER

A. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
• Melakukan penyambungan wattmeter dengan benar.
• Menentukan kesalahan pengukuran daya akibat cara penyambungan
wattmeter yang berbeda.
B. TEORI DASAR
Wattmeter mempunyai dua macam kumparan yaitu kumparan arus
(bertahanna kecil) dan kumparan tegangan (bertahanan besar). Ada dua tupe
wattmeter, yaitu:
1. Tipe elektrodinamis untuk mengukur besaran dc maupun ac
2. Tipe induksi intuk mengukur besaran ac saja
Prinsip penunjukan wattmeter adalah memperkalikan 3 buah basaran yaitu
tegangan yang terukur,arus terukur dan factor daya pada besaran ac,atau
memperkalikan besaran tegangan ukur dan arus terukur pada besaran dc.
cc cc

vc vc
Sumber beban Sumber beban
Listrik ac Listrik ac

(a) (b)
Gambar.1 diagram penyambungan wattmeter untuk pengukuran daya dc dan
ac 1 fasa. CC= kumparan arus VC= kumparan tegangan.(a)
metode tahanan tinggi.(b)metode tahanan rendah
Adapun prinsip penyambungan pada wattmeter adalah : kumparan tegangan
terhubung secara parallel ke objek atau ke sumber listrik dan kumparan arus
terhubung secara seri dengan objek atau dengan sumber listrik. Oleh karena itu
dikenal dua macam cara penyambungan,dan hal ini dapat dilihat pada Gambar.1
C. DIAGRAM RANGKAIAN
Wattmeter
Wattmeter

A A

Sumber V beban Sumber beban


Listrik ac V
Listrik ac

(a) (b)
Gambar.1 diagram penyambungan wattmeter untuk pengukuran daya dc dan
ac 1 fasa.(a) metode tahanan tinggi.(b)metode tahanan rendah

D. ALAT DAN BAHAN


• Sumber tegangan dc variabel
• Sumber tegangan ac variabel
• Wattmeter satu-fasa
• Resistor
• Tahanan geser ( variabel)
• Induktor
• Voltmeter
• Amperemeter
• Papan rangkaian
• Kabel-kabel penghubung
E. PROSEDUR PERCOBAAN
(1) Meneliti semua alat sebelum digunakan.
(2) Mengukur semua tahanan kumparan wattmeter, voltmeter, amperemeter
dan juga tahanan dalam alat ukur lainnya.
(3) Menggunakan sumber listrik dc, serta menggunakan resistor atau tahanan
geser sebagai bebannya.
(4) Membuat rangkaian seperti pada gambar 1.4 (a), kemudian menghidupkan
sumber listrik dc nya. Mengatur wattmeter sampai menunjuk pada suatu
nilai. Mencatat penunjukan wattmeter, amperemeter dan voltmeter.
Mencantumkan data yang diperoleh ke dalam tabel 1.2.
(5) Melakukan langkah keempat di atas untuk gambar 1.4 (b). Pada langkah ini
penunjukan wattmeter harus sama dengan penunjukan wattmeter pada
langkah kerja keempat di atas.
(6) Mengganti beban dengan ballast, jangan lupa mencatat data pada papan
namanya.
(7) Dengan menggunakan sumber listrik ac, mengulangi langkah kerja keempat
dan kelima diatas.
(8) Meminimumkan sumber tegangan lalu meng-offkan sumber tegangan jika
percobaan selesai
F. HASIL PERCOBAAN
Metode penyambungan
Jenis sumber Tahanan tinggi Tahanan rendah
No Jenis beban
listrik V I P V I P
(V) (A) (W) (V) (A) (W)

1 Regulator ac 50 Ω 71 1,4 100 70 1,38 100

G. ANALISA
1. Menghitung persen kesalahan penunjukan wattmeter serta daya
sebenarnya pada metode tahanan rendah untuk arus bolak-balik (ac).
Diketahui :
P = 100 W

I = 1,38 A

ra = 1 Ω

rv = 1 Ω

Selanjutnya dapat dihitung:

∆P =…..?

P =…..?
E =…..?

Ea =..…?

Pembahasan :

ΔP = I2 . (rv + rA)
= 1,382 (1 + 1)
= 3,80 W

P = Pa - ΔP

= 100 – 3,80

= 96,2 W

∆P
E = × 100%
P

3,80
= × 100%
96,2

= 3,95 %

∆P
Ea = × 100%
Pa

3,80
= × 100%
100

= 3,8 %

2. Menghitung persen kesalahan penunjukan wattmeter serta daya


sebenarnya pada metode tahanan tinggi untuk bolak-balik (ac).
Diketahui :

Pa = 100 W

V = 70 V

rV = 1 Ω
rA = 1 Ω

Selanjutnya dapat dihitung:

∆P=…?

P =…?

E =....?

Ea =…?

Pembahasan :

1 1
∆P = v2 ( + )
rA rv

1 1
= 702 ( + )
1 1

= 9800 W

P = Pa – ΔP

= 100 W – 9800 W

= -9700 W

∆P
E = × 100%
P

9800
= × 100%
−9700

= -100 %

∆P
Ea = × 100%
Pa

9800
= × 100%
100

= 9800 %
H. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa:

• Setiap mahasiswa sudah bisa melakukan penyambungan wattmeter dengan


benar,baik dengan metode penyambungan tahanan tinggi maupun
penyambungan tahanan rendah
• Persentase kesalahan (Ea) pada sumber ac dengan metode pengukuran
menggunakan Wattmeter mencapai 3,8 % pada metode tahanan rendah
sedangkan Persentase kesalahan (Ea) pada sumber ac dengan metode
pengukuran menggunakan Wattmeter mencapai 9800 % untuk metode
tahanan tinggi,berdasarkan data ini maka dapat di ketahui terjadi kesalahan
pada saat pengambilan data

I. SARAN
• Lebih teliti dalam membaca alat ukur pada saat praktikum
• Kalibrasi alat ukur sebelum di gunakan untuk memastikan alat tersebut
masih berfungsi

Anda mungkin juga menyukai