Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI LISTRIK 2

Pengukuran Daya Beban 1 Fasa

Judul : Pengukuran Daya Beban 1 Fasa


Nama : Alvin Raviksyah Putra
Percobaan :2
Kelas : 1 D3 ELIN B
NRP : 2320500028
Nama Tugas : Laporan Resmi
Dosen : Bapak Indhana Sudiharto, ST, MT
Asisten : Bapak Hariono
Tanggal : 30 Maret 2021

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
PERCOBAAN 2
PENGUKURAN DAYA BEBAN 1 FASA

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar pengukuran daya arus bolak-balik dengan
berbagai metode
2. Mahasiswa dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil praktikum

II. DASAR TEORI


BEBAN NON LINIER adalah bentuk gelombang keluarannya tidak sebanding
dengan tegangan dalam setiap setengah siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun
tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi).

Wattmeter 1 fasa terbuat dari elektrodinamo meter yang dipakai secara luas dalam
pengukuran daya. Peralatan tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan daya searah
(DC) atau daya bolak-balik (AC) untuk setiap gelombang tegangan dan arus dan tidak
terbatas pada gelombang sinus saja.
Pengukuran daya pada sistem arus balik dibedakan menjadi tiga janis daya, yaitu :
 Daya semu ( S ) yang diukur dalam satuan VA atau Kva
 Daya Aktif ( P ) yang diukur dalam satuan watt atau Kw
 Daya Reaktif ( Q ) yang diukur dalam satuan VAR atau kVAR
Hubungan antara ketiga daya tersebut dapat dijelaskan dengan mudah melalui segitiga daya,
sebagai berikut :

A. Metode I (Menggunakan Wattmeter)


1A
120 V

Vin R

Gambar a
Daya P = faktor pengali × penunjukkan jarum
+

B. Metode II ( Menggunakan Voltmeter, Ampere-meter dan CosФ meter )


cos
1A
A P2
P1 P3

Vin V R

Gambar b

Daya : P= VI.Cosφ

III. ALAT DAN BAHAN

1. Resistor geser (Rv) 1


2. Voltmeter AC 3
3. Ammeter AC 1
4. Wattmeter 1 fasa 1
5. Cos meter 1
6. Beban lampu 40 watt + induktor ballast 1
7. Multimeter digital 1
8. Kabel penghubung Secukupnya
IV. Gambar percobaan

A. Metode I (Menggunakan Wattmeter)

B. Metode II ( Menggunakan Voltmeter, Ampere-meter dan CosФ meter )


V. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian a, kemudian ukur dayanya dari
penunjukkan wattmeter
3. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian b, kemudian tentukan dayanya
4. Atur tegangan variac sebesar 100 V
5. Baca Watt meter dan masukkan tabel
VI. Tabel hasil data percobaan

A. Metode I (Menggunakan Wattmeter)

No. Beban Vin P (Wattmeter) Pn Error%

1. Lampu + ballast 100 39,5W 40 W 1,25%

Perhitungan Daya Teori


𝑉𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛2
R = 𝑅
1002
=
40
= 250 Ω
𝑉𝑠2
Daya P = 𝑅
1002
= 250

= 40 W

Perhitungan Error%

Daya Teori – Daya Wattmeter


% Error = x 100%
Daya Teori

Vin= 100 V
40 – 3,9
1) % Error = x 100%
40

= 1,25%
B. Metode II ( Menggunakan Voltmeter, Ampere-meter dan CosФ meter )

L = 2,81 H dan C = 2,72 µf


V I Cos φ P(hitung) Pn %Error
100 0,4 0,98 39,2 W 40 W 2%

100 0,4 0,99 39,6 W 40 W 1%

100 0,4 1 40 W 40 W 0%

Perhitungan daya teori


P = V.I .Cosφ

1) P = 100 x 0,4 x 0,98


= 39,2 W
2) P = 100 x 0,4 x 0,99
= 39,6 W
3) P = 100 x 0,4 x 1
= 40 W

Perhitungan Error%

Daya Teori – Daya Wattmeter


% Error = Daya Teori
x 100%

Vin= 100 V
40−39,2
1) % Error = x 100%
40

=2%
40 – 39,6
2) % Error = x 100%
40

=1%
40 – 40
3) % Error = x 100%
40

= 0%
VII. Analisa data

Pada percobaan ke 2 ini kita mencari niolai daya nyata (watt) / P demgan
menggunakan 2 metode, yaitu :
1. Metode menggunakan wattmeter
Pada percobaan menggunakan metode ini kita memerlukan beban berupa lampu
dan ballast dengan Vin = 100 V untuk nilai beban lampunya dan ballast sebesar 40
Watt
𝑽𝒔𝟐
Untuk mencari P hitung menggunakan rumus Daya P = 𝑹 sebelum itu kita harus
mencari nilai R terlebih dahulu yaitu menggunakan rumus
𝑽𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏𝟐
R = 𝑹

Untuk nilai persen errornya tidak terlalu besar yaitu 1,25 % yang diperoleh melalui
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 – 𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐖𝐚𝐭𝐭𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫
rumus % Error = x 100%
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢

2. Metode menggunakan cos phi meter, voltmeter, dan amperemeter


Pada percobaan menggunakan metode ini kita memerlukan beban berupa inductor,
kapasitor, dan lampu. Dengan Vin = 100 V. dengan nilai cos φ ( 0,98 ; 0,99 ; 1)
Untuk mencari nilai dayanya untuk P hitung diperoleh melalui rumus
P = V.I .Cosφ
Untuk nilai persen error tidakloah terlalu besar yaitu :
- Cos phi 0,98 = 2%
- Cos phi 0,99 = 1%
- Cos phi 1 = 0%
yang diperoleh melalui rumus
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 – 𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐖𝐚𝐭𝐭𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫
% Error = x 100%
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kita lakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu :
 Pada percobaan B semakin besar nilai cos phi nya maka semakin besar daya yang
dihasilkan hal ini menandakan hubungan antara nilai cos phi dan daya berbanding
lurus
 Setiap percobaan memiliki nilai error kecuali pada percobaan b dengan
menggunakan cos phi 1 yang niali %error = 0%.
 Rumus persen error nya sama karena tujuan nya juga sama yaitu mencari nilai daya
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢 – 𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐖𝐚𝐭𝐭𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫
% Error = x 100%
𝐃𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢

Anda mungkin juga menyukai