PERCOBAAN III
PENGUKURAN DAYA LISTRIK
Abstrak
Pengukuran daya listrik dengan sumber teganganAC. Pengukuran ini menggunakan
tiga alat ukur yaitu voltmeter, amperemeter, wattmeter, dan lux meter. Untuk
pengurkuran daya digunakan berbagai macam metode, yaitu metode voltmeter-
amperemeter, amperemeter-voltmeter, 3 voltmeter, 3 amperemeter, dan wattmeter.
Hasil dari berbagai metode yang ada akan dibandingkan dan dianalisa apa saja
perbedaan tersebut,dari kelima sub percobaan yang telah dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa metode Voltmeter-Amperemeter, setiap kenaikan nilai
beban,arus yang terukur meningkat. Pada metode 3 Voltmeter, nilai tegangan beban
yang digunakan terukur oleh Voltmeter 1. Pada metode 3 Amperemeter, nilai arus
beban yang digunakan oleh beban terukur oleh Amperemeter 1. Pada metode
Wattmeter, nilai beban yang digunakan langsung muncul pada skala Wattmeter,
intensitas cahaya beban yang terukur berbanding lurus dengan besar daya, dan
berbanding tebalik dengan jarak pengukuran.Uuntuk pembuktiannya digunakan
hasil data pengukuran menggunakan alat ukur dan perhitungan berdasarkan dasar
teori.
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar
ar (Ampere)
%
Metode Voltmeter-Amperemeter
9 = %
3 & %
% &% 3 % :;< =
%
= 3 :;< = = 3 :;< =
)
3
= ( %, %
, %
32
%) 9 %
Metode 3 Amperemeter
2.5 Proteus
Proteus adalah sebuah software untuk
mendesain PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi
pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik
diupgrade ke PCB shingga sebelum PCBnya di cetak
kita akan tahu apakah PCB yang akan kita cetak sudah Gambar 3.2.1.1 Rangkaian Percobaan I
benar atau tidak. Proteus mengkombinasikan program
ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan
program ARES untuk membuat layout PCB dari
skematik yang kita buat. Software ini bagus digunakan
untuk desain rangkaian mikrokontroller. Proteus juga
bagus untuk belajar elektronika seperti dasar2
elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller.
Software ini jika di install menyediakan banyak contoh
aplikasi desain yang disertakan sehingga kita bisa
belajar dari contoh2 yang sudah ada.
Langkah Percobaan
Gambar Rangkaian
Gambar Rangkaian
Diketahui:
C = 228,5 C
G = 0,35 I
Ditanyakan:
JKLMNOP
%Error
Penyelesaian:
JKLMNOP = C × G
= 228,5 × 0,35
= 79,975 U
∑ Z[\]^_`ab
%VWWXW = Y ∑Z
Y × 100%
83 , 79,975
=c c × 100%
83
= 3,64%
4.1.3Hasil Perhitungan
JKLMNOP %VWWXW
∑ > (W) V (V) I (A)
(W) (%)
83 228,5 0,35 79,975 3,64
65 228,5 0,25 57,125 12,12
58 228,5 0,2 45,7 21,21
4.1.4Analisa
P hitung
60 45.7
persamaan rumus
40
JghgiO , JKLMNOP
%Error = ⎢ ⎢n 100
Jjkjlm 20
0
83 65 58
4.1.5 Grafik
P beban
Grafik 4.1.4.1Hubungan antara Daya Beban(watt) dan
Tegangan (volt)
Berdasarkan grafik di atas p loss yang terjadi itu
Hubungan antara Daya (watt) dengan Tegangan (V) berdasarkan humlah daya beban semakin besar
250 228.5 228.5 228.5 bebannya maka jumlah p loss nya akan semakin kecil
.dan dari persamaan persen erornya %VWWXW =
Tegangan (V)
200
150
∑ Z[\]^_`ab
100 Y ∑Z
Y × 100% di dapatkan semakin daya beban
50 naik maka persen erornya juga semakin kecil .
0
83 65 58
Daya Beban (W)
4.2 MetodeAmperemeter-Voltmeter
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa 4.2.1 hasil dan perhitungan
grafiknya konstan karean alat ukur voltmeter diukur a. hasil percobaan metode ampermeter volmeter
paralel dengan sumber listrik.Jadi semakin besar beban tabel 4.3 metode ampermeter dan volmeter
maka tegangannya konstan. no L1 L2 L3 Total V(volt) I (A)
(18w) (25w) (40w) beban
0.2 V=228,9
0.15 I=0,35
0.1 P=83
0.05 Ditanyakan
a. P hitung
0
b. %error
83 65 58 Penyelesaian
a. Menghitung nilai daya (P)
Daya Beban (W)
MODUL 3 | Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2020
P1 hitung = V.I 300 233.9 233.9 233.9
=228,5 x 0,35
Tegangan(V)
=118,82 200
b.Menghitung nilai persentase error P 100
\KLMNOP[\? ghgiO
% Erro P =| | x 100%
\KLMNOP 0
@@p.q[pA
=| | x100% 83 65 58
@@p.q
Beban (Watt)
= 63.68%
Arus(A)
2. 65 228,5 0,25 57.1 71.5
0.2
3. 58 228,5 0,2 45.7 74.6
0.1
0
Pada percobaan metode Amperemeter-voltmeter
digunakan 1 alat ukur voltmeter dan amperemeter. Pada 83 65 58
voltmeter dirangkai paralel untuk mengukur tegangan Beban (Watt)
sumber danamperemeter dirangkai seri untuk mengukur
arus pada beban.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa daya hitung
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa
(Phitung) dengan metode pengukuran Amperemeter-
semakin kecil nilai daya pada beban maka nilai arus
Voltmeter berbanding lurus dengan arus (I). Semakin
yang mengalir juga akan semakin kecil, dimana sesuai
Besar nilai arus yang mengalir maka nilai daya yang
dengan persamaan rumus dayayaitu P = V.I
didapatkan akan semakin Besar juga. Jadinilai
beban/daya adalah berbanding lurus dengan nilai arus,
Grafik perbandingan Beban dengan Daya Hitung
hal ini sesuai dengan persamaan daya yaitu :
P = V.I 100 80
Daya Hitung (Watt)
150 142
145
140
135
130
83 65 58
4.3.3 Hasil Perhitunga Daya Beban (W)
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa seiring
∑> JKLMNOP %Erro
N dengan penurunan beban, nilai tegangan pada V1
(W C? (V) C? (V) C? (V) (W) r (%)
O ) berkurang atau semakin kecil, Dimana sesuai dengan
?
85,8 40,5 51,2% persamaan Phitung = (V32-V22-V12).
1 83 142 229 @t
6
71,1 37,47 42,35
2 65 156 229
2 %
64,4 34,78 40,03 Grafik 4.3.4.2Hubungan antara Daya Beban dan C@
3 58 164 229
8 %
Daya (W)
100 85.86 34.78
36
71.12 64.48 34
80
32
60
V2 (V)
30
40 83 65 58
20 Daya Beban (W)
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa seiring .dan dari persamaan persen erornya %VWWXW =
dengan penurunan beban, nilai tegangan pada V2 ∑ Z[\]^_`ab
Y ∑Z
Y × 100% di dapatkan semakin daya beban
menurun atau semakin kecil.Hal ini sesuai dengan
w w w
uv [ux [uw
persamaan P = . naik maka persen erornya juga semakin kecil .
@y
37.47
229 229 229 40 34.78
250
35
200 30
150 140 120 100
V3 (V)
100 Beban(Watt)
50
∑ > (W) G? (A) G(A) GA (A) r (Ω2 Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa arus I3
83 0,1 0,7 1,2 merupakan arus yang paling besar dibandingkan I1 dan
I2 karena I1 dan I2 merupakan percabangan arus sehigga
65 0,06 0,7 1,1 307,5
arusnya akan terbagi-bagi dari I3.I2 bernilai tetap karena
58 0,04 0,7 1 tahanannya dan tegangannya bernilai tetap.
Nilai I1dan I3 semakin kecil karena bebannya
4.4.2Perhitungan Daya dan Persentase Error semakin kecil sehingga daya listrik dan kuat arus yang
dibutuhkan beban semakin kecil.Sesuai dengan
t
Diketahui : persamaan Phitung = (GA@ , G?@ , G@@ 2. Jika nilai beban
@
I1 = 0,1 A turun maka Phitung yang dihasilkan juga akan semakin
turun juga,. Persentase error yang didapatkan bernilai
I2 = 0,7A kecil karena adanya daya yang hilang akibat tahanan
I3 = 1,2 A dalam dari alat ukur dan kabel.
•[•€•‚ƒ„…
% Error = | | x 100%
Ditanyakan : •
pA[}p~
Phitung= ? =| | x 100%
pA
%Error = - 4,783 %
Jawab:
r @
P hitung = (G , G@@ , G?@ 2
2 A Grafik 4.4.4.1 Grafik hubungan antara beban
500 (watt) dengan arus pertama (ampere)
P hitung = (0,1@ , 0,7@ , 1,2@ 2
2
= 480 Watt
Hubungan antara Daya (W) dengan Arus (I1)
JghgiO , JKLMNOP
%Error = ⎢ ⎢n 100
JKLMNOP
pA[}p~
0.15
=⎢ ⎢n 100 0.1
arus (ampere)
2 OFF ON ON 65
0.6 83 65 58
0.4 daya beban (watt)
0.2
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa
0 seiring dengan pengurangan daya beban maka daya
83 65 58 hitung yang dihasilkan semakin kecil. Hal ini sesuai
dengan persamaan daya perhitungan yaitu
daya beban(watt) r
JKLMNOP = (GA@ , G?@ , G@@ 2
2
Dilihat dari grafik diatas dapat diketahui
bahwa nilai dari amperemeter terlihat konstan (tetap). Berdasarkan grafik di atas p loss yang terjadi
Pertambahanbeban yang diberikan tidak mempengaruhi itu berdasarkan humlah daya beban semakin besar
arus kedua yang mengalir dikarenakan Ampermeter
kedua mengukur aliran arus pada resistor yang selalu bebannya maka jumlah p loss nya akan semakin kecil
tetap .dan dari persamaan persen erornya %VWWXW =
∑ Z[\]^_`ab
Y ∑Z
Y × 100% di dapatkan semakin daya beban
Grafik 4.4.4.3 hubungan antara daya beban (watt)
dengan arus3(ampere) naik maka persen erornya juga semakin kecil .
Hubungan antara Daya beban (W) dengan Arus
(I3)
4.5 METODE WATTMETER
1.3 1.2
arus (ampere)
}p[pA
%Error = ⎢ ⎢n 100 %
pA
Intesitas Cahaya
No 120 Intensitasp
(Wat (Watt) (%) 100 100
1m 2m 80 enerangan
t) 50 60 50 50
(Lux)
(Lux) 1 m
1 83 48 120 60 42 0
Intensitasp
2 65 40 100 50 30 83 65 58 enerangan
3 58 36 80 50 38
Beban (Watt) (Lux) 2 m
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR ABSENSI
PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
Mengetahui,
Koordinator Asisten Asisten
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
NAMA ` Rosliana Hakim
NIM :F1B019128
PERCOBAAN : 3(Pengukuran Daya Listrik)
KELOMPOK:20
Hari /Tanggal Koreksi Paraf
Rabu, 7 +perbaiki kerangka laporan
Oktober 2020 + proteus pada metodologi
+persamaan error di semua grafik perbandingan
Ganti analisa tabel sub IV
Ganti analisa sub V
+ kesimpulan