A. TUJUAN
1. Memahami parameter (SWR, Power, dan Bandwidth) sistem komunikasi Radio FM
2. Mengetahui pengaruh parameter (SWR, Power, dan Bandwidth)
3. Mengetahui bentuk spektrum sebelum dan sesudah ditambahkan sinyal informasi
B. DASAR TEORI
B.1. Sistem Komunikasi Radio
Sistem adalah kumpulan komponen atau elemen yang saling berhubungan yang
bekerja untuk satu tujuan. Komunikasi adalah proses pengiriman suatu informasi dari
pengirim ke penerima baik secara langsung atau menggunakan suatu media. Radio
FM merupakan perangkat penerima sinyal informasi dengan frekuensi yang berubah-
ubah. Frekuensi FM secara luas digunakan pada perangkat telekomunikasi untuk
mengirimkan suara tanpa noise (gangguan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem komunikasi radio adalah suatu sistem
komunikasi yang menggunakan udara sebagai media komunikasinya untuk menyalurkan
sinyal radio (gelombang elektromagnetik) dari pengirim ke penerima menggunakan
sistem komunikasi radio jenis FM. Pada sistem komunikasi radio dibutuhkan pemancar
dan penerima. Adapun frekuensi radionya dari 80 – 108 MHz.
1. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah seseorang, benda, atau tempat dimana informasi itu muncul,
diperoleh atau datang dan objek yang menerima akan bertambah pengetahuan atau
wawasannya, bagian ini terdapat alat-alat seperti laptop, mic, casset, recorder, tape
recorder, dan lain sebagainya.
2. Pemancar
- Amplifier : komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga
secara umum. Amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal yang sudah termodulasi.
3. Antena
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
gelombang elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau
sebaliknya yaitu menangkap gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan
mengubahnya menjadi sinya listrik. Panjang gelombang yang dipancarkan antena ke
udara bebas dapat berdasarkan frekuensi kerjanya, secara sistematis dapat ditulis
sebagai berikut:
f= atau =
Dimana :
c = cepat rambat cahaya
f = frekuensi gelombang (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
4. Penerima Informasi
2. Polarisasi
Polarisasi dibedakan menjadi dua yaitu polarisasi veritikal dan horizontal.
Antena dapat dikatakan mempunyai polarisasi vertikal jika antena diletakkan pada
posisi vertikal dan dikatakan polarisasi hosrizontal jika antena diletakkan pada posisi
horizontal.
4. Bandwidth
Bandwidth adalah lebar pita frekuensi yang digunakan oleh suatu sistem.
Lebar pita antena dapat ditentukan oleh beberapa karakteristik yang memenuhi
ketentuan yang dispesifikasikan. Persamaan Bandwidth :
BW=USB-LSB
5. SWR
SWR adalah singkatan dari Standing Wave Ratio atau disebut dengan nama
VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). VSWR adalah rasio perbandingan antara
gelombang datang dan gelombang pantul dimana kedua gelombang tersebut
membentuk gelombang berdiri. Gelombang berdiri (Standing Wave) merupakan
gabungan antara refleksi dan interferensi yaitu gelombang pantul menginterferensi
gelombang datang sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelombang
pantul yang mengakibatkan gelombang datang mengalami kerusakan. Semakin
tinggi nilai VSWR maka performansi dari antena tersebut semakin tidak baik atau
gelombang yang terinterferensi semakin besar.
Dalam rumus dapat dijabarkan sebagai berikut:
Keterangan :
SWR = Standing Wave Ratio
Vmax = Tegangan absolut maksimal
Vmin = Tegangan absolut minimal
= Koefisien refleksi tegangan
= Tegangan maju/ forward ke antena
= Tegangan pantul/ reflected ke antenna
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat pemancar radio FM
2. Spectrum analyzer
3. SWR dan Power Meter (CN-801)
4. Antena Telex 2 x (5/8) λ
5. Antena Gamma Match 2 x (1/4) λ
6. Kabel Koaksial RG8
7. Handphone
D. LANGKAH PERCOBAAN
D.1 PENGUKURAN SWR DAN POWER
D.1.1 PENGUKURAN SWR
antena (Rx)
SWR
Meter
Suara penyiar
Tabel E.4. Tabel Hasil Perubahan Spektrum
F. ANALISA
F.1. ANALISA PENGUKURAN SWR DAN POWER
F.1.1. ANALISA PENGUKURAN SWR
1. Diagram Blok SWR
antena (Rx)
VHF
antena
analyzer
2. Perhitungan SWR
Menentukan Nilai Koefisien Refleksi ) Data Pertama
SWR =
SWR =
SWR = = 1.30
3. Tabel analisa hasil percobaan Power
Dari hasil perhitungan SWR hitung, maka didapatkan hasil
Frekuensi Daya Forward Daya Refleksi
No. +
SWR Hitung
(MHz) (P ) (P-)
1 107.1 1.9 0.25 1.30
2 107.3 2.6 0.22 1.184
3 107.5 3.1 0.15 1.101
4 107.7 2.00 0.20 1.2
5 107.9 1.50 0.32 1.542
Tabel F.2. Tabel Hasil Pengukuran Power
Berdasarkan tabel analisa hasil percobaan di atas dapat diketahui bahwa nilai
frekuensi kerjanya sebesar 107.5 MHz. Hal ini dapat disimpulkan bahwa apabila
nilai frekuensi semakin menjauh dari frekuensi kerjanya maka nilai daya kirim/
power forward nya akan semakin kecil sedangkan daya pantul/ power reflected akan
semakin besar atau berbanding terbalik. Nilai SWR Hitung berbanding lurus dengan
nilai Daya Refleksi nya apabila Daya Refleksi nya semakin besar maka SWR Hitung
yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai SWR yang terbaik adalah yang
mendekati 1 berada pada frekuensi kerja 107.5 MHz yang memiliki informasi paling
baik.
a. Grafik Frekuensi Terhadap Daya
1.8
1.542
1.6
1.3
1.4 1.184 1.2
1.101
1.2
1
SWR
0.8
0.6
0.4
0.2
0
107.1 107.3 107.5 107.7 107.9
Frekuensi (MHz)
4 SWR Hitung
3 Daya Refleksi(P-)
Daya Forward (P+0
2
0
107.1 107.3 107.5 107.7 107.9
F.2. ANALISA BANDWIDTH MODULASI
1. Diagram Blok Spektrum Analyzer
107.5
Suara video
Tabel F.4. Tabel Hasil Perubahan Spektrum
Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa bahwa bentuk spektrum sebelum
diinputkan sinyal suara masih stabil kemudian setelah diinputkan sinyal suara/ audio
bentuk spektrum menjadi tidak beraturan/tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh besar
kecilnya audio yang diberikan sehingga bentuk spektrum mengalami perubahan.
G. KESIMPULAN
1. Pada pengukuran nilai SWR nilai frekuensi kerja yang digunakan sebesar 107.5
MHz. Hal ini dapat disimpulkan bahwa apabila nilai frekuensi mendekati frekuensi
kerja nilai SWR ukur yang diperoleh akan semakin kecil sedangkan apabila nilai
frekuensi menjauhi frekuensi kerja maka nilai SWR ukur yang diperoleh akan
semakin besar. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai SWR yang terbaik
adalah bernilai mendekati 1 dan terdapat pada frekuensi kerja 107.5 MHz yang
menghasilkan informasi bagus.
2. Pada pengukuran nilai power nilai frekuensi kerjanya sebesar 107.5 MHz. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa apabila nilai frekuensi semakin menjauh dari frekuensi
kerjanya maka nilai daya kirim/ power forward nya akan semakin kecil sedangkan
daya pantul/ power reflected akan semakin besar atau berbanding terbalik. Nilai SWR
Hitung berbanding lurus dengan nilai Daya Refleksi nya apabila Daya Refleksi nya
semakin besar maka SWR Hitung yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai
SWR yang terbaik adalah yang mendekati 1 berada pada frekuensi kerja 107.5 MHz
yang memiliki informasi paling baik.
3. Pada pengukuran bandwith frekuensi kerja yang digunakan sebesar 190 KHz.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bandwidth yang dihasilkan yaitu 190 KHz dan
masih termasuk dalam ketentuan pada modulasi bandwidth yaitu berkisar antara 100 -
400 KHz. Hasil perhitungan bandwith diatas dapat disimpulkan bahwa nilai bandwith
yang digunakan masih dalam kategori diizinkan.
4. Pada pengamatan bentuk spektrum sebelum diinputkan sinyal suara masih stabil
kemudian setelah diinputkan sinyal suara/ audio bentuk spektrum menjadi tidak
beraturan/tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh besar kecilnya audio yang diberikan
sehingga bentuk spektrum mengalami perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Modul Praktikum Dasar Telekomunikasi. Laboratorium Telekomunikasi.
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik. Universitas Mataram.
Iqbal, Muhammad Syamsu. 2008. Modulasi. Diktat Kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi.
Matarm. Universitas Mataram.