07111740000139
PENGARUH GROUNDING TERHADAP KUALITAS DAYA LISTRIK
Kualitas daya listrik adalah hubungan daya listrik yang berbentuk penyimpangan
tegangan, arus atau frekuensi yang menimbulkan kesalahan operasi pada peralatan-peralatan
listrik.
Dalam usaha untuk menyediakan kualitas daya listrik yang baik kepada konsumen
tentunya ada hal-hal yang menghambat atau dapat menurunkan nilai dari kualitas daya
ditinjau dari sisi tegangan, arus, atau frekuensi. Permasalahan kualitas daya, yaitu Pentanahan
(grounding), distorsi harmonik, transient tegangan, noise. Tetapi yang terpenting adalah
masalah pada pentanahan atau grounding dengan potensi dampak yang lebih besar apabila
sampai terjadi.
Dampak grounding pada kualitas daya, selain mencegah peristiwa bencana seperti
kebakaran dan cedera besar, grounding yang benar mencegah masalah kualitas daya yang
tidak baik sehingga menyebabkan sistem, rangkaian listrik, dan peralatan beroperasi secara
tidak benar.
Perangkat elektronik yang sudah tidak terhitung jumlahnya merupakan bagian yang
penting dalam kehidupan sehari-hari baik di bidang rumah tangga maupun industri. Banyak
macam cara untuk mencegah masalah yang timbul akibat kualitas daya yang tidak baik. Salah
satunya, memasang sistem pentanahan (grounding) yang tepat dengan didukung pekerjaan
pengujian pentanahan secara teratur dapat menghasilkan kualitas daya yang konsisten atau
kontinyu.
Tes tahanan tanah dan selektivitas tanah harus diselesaikan pada pemasangan awal
untuk memverifikasi bahwa persyaratan hambatan minimum dipenuhi , antara lain:
Referensi tanah yang tepat diperlukan untuk membuat sistem turunan terpisah (SDS),
sistem listrik yang memasok daya listrik yang berasal atau diambil dari generator, sistem
fotovoltaik, baterai penyimpanan, transformator atau turbin angin. Sebagian besar SDS
diproduksi oleh sisi sekunder transformator distribusi daya.
Bersamaan dengan uji pentanahan, uji resistivitas tanah diperlukan untuk menentukan
tempat optimal untuk pemasangan, sesuai dengan kode dan standar industri. Idealnya,
tahanan tanah harus nol ohm. National Fire Protection Association (NFPA) dan Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) merekomendasikan nilai resistensi tanah sebesar
5,0 ohm atau kurang. Banyak situs militer dan komunikasi kritis menetapkan secara
signifikan di bawah 1 Ohm.