Anda di halaman 1dari 14

Disain Grounding pada bangunan gedung

Agus Salim, MT (Widyaiswara P4TK Malang)


agussali@yahoo.com

Abstrak
Kualitas jaringan instalasi listrik yang telah dibangun pada sebuah rumah, gedung atau
bangunan akan sangat tergantung dari frekuensi gangguan yang akan mengganggu stabilitas,
kontinuitas serta keamanan konsumennya. Gangguan instalasi listrik cenderung dipengaruhi
oleh jaringan instalasi yang mencakup jaringan kabel atau hantaran pembumian yanng
kemudian dikenal dengan sebutan Grounding. Sebuah jaringan listrik tanpa grounding akan
mengganggu sekuritas secara sistemik, sehingga grounding ini suadah menjadi standar
instalasi sesuai dengan ketentuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Kualitas
grounding tergantung dari hasil performansi resistansi pembumian, semakin rendah nilai
resistansi pentanahan semakin baik kualitas grounding yang dipasang.
Keyword: Disain Grounding, Resistansi dan kualitas instalasi.

Pengantar Singkat

Dasar-dasar dari Grounding pada sistem jaringan daya listrik pada sebuah bangunan pada
industri mempunyai standar jenis, sistem serta pertimbangandalam mendisain
groundingnya.Tujuan utama dari sistem grounding seluruh fasilitas bangunan adalah
SAFETY.Sedangkan perlindungan sekunder secara efektif adalah petir, pereduksi kopling
elektromagnetik (EMC), dan perlindungan terhadap pulsa elektromagnetik (EMP).
Grounding diimplementasikan untuk memastikan kliring kesalahan secara cepat dan untuk
mencegah bahayategangan yang pada gilirannya akanmengurangi risiko kebakaran dan
cedera bagi personil. Fungsi utama grounding untuk layanan referensi sistem AC dan
menyediakan sarana untuk memastikan kliring kesalahan.

Gambar 1: Rangkaian instalasi mesin bor

Pengenalan grounding
Sebuah kriteria yang sering dikutip adalah pembentukan resistansi satu (1) ohm ke bumi.Sejumlah produsen
peralatan secara umum memiliki nilai resistansi ini dalam pemasangan instalasinya. NEC hanya membutuhkan
dua puluh lima (25) ohm untuk membuat elektroda grounding, sedangkan Standard ANSI / IEEE no 141 (Buku
Merah) dan ANSI / IEEE 142 (Buku Hijau) menentukan Standard resistansi tanah mulai dari satu (1) sampai
lima (5 ) ohm. Perubahan eksternal dalam sistem grounding (lingkungan) dapat mempengaruhi fungsi utama
dari sistem kelistrikan secara keseluruhan.

Frekuensi masalah dalam sistem grounding sangat komplek.Kebocoran arus peralatan tidak
dapat mengalir kembali ke bumi; frekuensi tinggi kebocoran arus kembali ke peralatan yang
mereka hasilkan, sementara kebocoran arus frekuensi daya kembali ke sumber
berasal.Impedansi dari sistem tersebut dilihat dari perspektif frekuensi daya dan harmonisa
secara langsung (yaitu, 50Hz dan harmonik yang terkait). Berlaku secara umum dalam prakteknya
kabel listrik dalam sistem praktik pentanahankabel yang baik yaitu tidak ada tikungan tajam.Sistem Grounding
dimaksudkan tidak bertahan untuk selamanya.Sistem grounding yang baik perlu perhatian yang besar karena
akan menimbulkan cepat korosi.

Sistem grounding
Pada dasarnya ada enam sistem grounding yang digunakan.Enam sistem adalah alasan
peralatan, alasan statis, sistem dasar, alasan pemeliharaan, alasan elektronik dan alasan petir.
Alasan peralatan: Sebuah peralatan pentanahan adalah koneksi fisik ke bumi yang
mengalirkan arus melalui bagian logam. Jenis pentanahan dilakukan agar semua bagian
logam dari peralatan yang dapat bersentuhan dengan personselalu pada atau mendekati
tegangan nol (0) volt hubungan dengan tanah.Semua bagian logam harus saling berhubungan
antar konduktor sedemikian rupa untuk memastikan jalur impedansi terendah sehingga arus
gangguan tanah semakin cepat berlalu.Bagian khusus yang harus mendapat perhatian adalah:

frame motorlistrik, kotak outlet (stop kontak), panel pemutus listrik, saluran pipa logam,
struktur beton, kabel tray dan beberapa bagian logam lainnya. Adapun tipe grounding dapat
dibedakan menjadi beberapa macam berikut dibawah ini:
Electrical safety grounds
Lightning grounds
RF shielding and grounding
Electro-static grounds

Gambar 2: Sistem sambungan grounding didalam dan diluar ruang.

Gambar 3: Terminal sambungan dalam ruang

Grounding statis adalah sebuah pentanahan statis yaitu koneksi yang dibuat antara peralatan
dan bumi. Sistem grounding jenis ini digunakan dalam penanganan material yang kering,
pompa cairan yang mudah terbakar dan peralatan transpotasi, pipa plastik, dan fasilitas
penyimpanan bahan peledak.

4: Semua badan logam harus disambung dengan hantaran ground.

Pada kondisi ini bilamana elektriker saat bekerja menggunakan jam tangan dengan pengikat dari logam, maka
ada kemungkinan terjadi tembusan arus elektrostatik dari badan logam via udara ke arah jam tangan.Kejadian
ini harus hindari bilamana kita berada area elektrostatiknya sangat kuat. Tindakan paling sederhana, bila kita
mengenakan perhiasan dari logam yang sangat mudah terpengaruh medan tersebut lebih baik dilepas terlebih
dahulu.
Sistem Grounding Standar Industri

Sistem grounding standar industri dapat diperiksa sesuai dengan karakter lingkungan baik
tanpa dan dengan grounding dengan nilai resistansi tertentu seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1: Karakteristik grounding

Tanpa
Grounding

Groundi
ng
Batangan

Groundi
ng
resistansi
rendah

Grounding
resistansi
tinggi

Rentan terhadap transien


tegangan lebih

Terburuk

Baik

Baik

Terbaik

Dalam kondisi gangguan


(fase dengan Tanah)
terjadi peningkatan stres
tegangan.

Miskin

Terbaik

Baik

Miskin

Terburuk

Miskin

Baik

Terbaik

Keamanan personil

Terburuk

Miskin

Baik

Terbaik

Keandalan

Terburuk

Baik

Lebih
baik

Baik

Terburuk

Miskin

Miskin

Baik

Miskin

Miskin

Terbaik

Baik

Lebih

Terbaik

Karakteristik

Kerusakan Patahan
Arc

Ekonomi
pemeliharaan)

(biaya

Kontinuitas operasi Plant


dengan
satu
kesalahanline-ke-tanah.

Kemudahan menemukan
kesalahan
grounding

Wajar

Terburuk

(waktu)

baik

Mustakhil

Baik

Lebih
baik

Terbaik

Terburuk

Baik

Lebih
baik

Terbaik

Dua macam tegangan


pada sistem yang sama

Mustakhil

Memungk
inkan

Mustakhil

Mustakhil

Pengurangan
gangguan

Terburuk

Lebih
baik

Baik

Terbaik

Saat kesalahan awal Ke


sistem ground

Terbaik

Terburuk

Baik

Lebih baik

Potensi flashover ke tanah

Kurang

Terburuk

Baik

Terbaik

koordinasi sistem

Upgrade pada
grounding

sistem

jumlah

Tipe sistem grounding

Sistem tanpa grounding (ungrounded) adalah salah satu yang tidak memiliki sambungan
antara hantaran netral atau hantaran fase dengan tanah. Harap dicatat bahwa sistem
ungrounded didasarkan melalui konsep kopling kapasitif. Potensial netral dari sistem
ungrounded akan seimbang muatannya jikasemakin mendekati potensial pada tanah yang
diakibatkan karena kapasitansi antara masing-masing konduktor fase dan tanahnya.
Sistem grounding tipe solid:

Sistem solid atau batang grounding adalah salah satu yang memiliki sambungan hantaran
netral ke tanah secara disengaja untuk menghindari adanya impedansi. Berbeda dengan
sistem ungrounded, sistem solid akan memudahkan arus mengalir dalam rangkaian jaringan
instalasi, tetapi tidak akan menyebabkan peningkatan tegangan pada kondisi normal.

Gambar 5: Pengukuran resistansi dan terminal ukur grounding

Dengan biaya yang relative terjangkau dapat dilakukan pemasangannya tetapi dampaknya akan menjaga
keamanan bilamana jaringan mengalami gangguan akibat adanya arus listrik yang bocor atau gangguan petir
serta gangguan lainnya. Umumnya dalam sistem distribusi tegangan rendah, seperti pada saluran udara
biasanya feed untuk transformator utama dilengkapi perlindungan sekering sisi masukan atau pengaman
awalnya. Tidak semua pilihan skema grounding adalah sama antara fasilitas industri dengan jaringan komersial
karena arus kesalahan yang akan timbul dengan besar yang berbeda.
Sistem grounding dengan resistansi rendah:

Sistem grounding dengan resistansi rendah adalah salah satu sambungan hantaran
terhubung netral dengan hanataran tanah melalui resistensi nilai rendah untuk
membatasi arus gangguan. Pengukuran grounding dipilih untuk mendeteksi dan
menghapus adanya kesalahan jaringannya.
Resistansi dapat membatasi arus tanah ke tingkat yang diinginkan berdasarkan
kebutuhan koordinasi atau keterbatasan relay.
Sebagai batas tegangan lebih transien selama terjadi kesalahan.
Resistansi grounding rendah tidak dianjurkan untuk sistem tegangan rendah karena
terbatasnya arus gangguan tanah. Hal ini akan mengurangi kemampuan arus
gangguan untuk beroperasinya sekering atau pengaman yang ada.
Arus gangguan biasanya dalam kisaran 100-600 Amp.
Sistem grounding dengan resistansi tinggi:

Sistem grounding dengan resistansi tinggi adalah apabila salah satu hantaran memiliki
sambungan netral ke tanah melalui impedansi resistif yang resistensinya memungkinkan

untuk mengalirkan arus gangguan tanah melalui resistor arus pengisian sistem
kapasitif. Resistor dapat membatasi arus tanah ke tingkat yang diinginkan berdasarkan kebutuhan koordinasi
atau keterbatasan relay. Pembatasan tegangan lebih transien selama terjadi kesalahan grounding.

Secara fisik bank resistor sangat besar. Sehingga sangat rendah nilai arus gangguan tanah,
biasanya di bawah 10 Amps. Pembatasan dengan metode relay khusus digunakan untuk
mendeteksi dan menghapus kesalahan grounding. Resistensi grounding yang tinggi biasanya
diterapkan pada situasi dimana sangat urgen untuk mencegah terjadinya pemadaman yang
tidak terencana. Tren terbaru telah memanfaatkan metode grounding resistensi yang tinggi
pada sistem tegangan 600 volt kebawah.
Pertimbangan kondisi lingkungan

Beberapa pertimbangan dalam desain awal dari sistem grounding harus menjadi perhatian
mengingat kontinuitas grounding sangat dijaga dan dipertahankan nilai resistansinya yang
sewaktu-waktu dapat berubah akibat dari pengaruh lingkungan sekitar yang secara kimiawi,
mekanis dan elektrik. Area yang tersedia untuk instalasi sistem grounding dibutuhkan sumur
atau galian untuk memasang arde ketanah.

Gambar 6: Batang arde

Tabel garis air dan perubahan musim.

Kondisi tanah dan resistivitasnya sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti yang
tercantum pada grafik hasil pengukuran pada lokasi tertentu pada table 2 dibawah.
Ketinggian di atas permukaan laut dan tanah berbatu keras sangat mengkawatirkan untuk
mencapai resistansi yang disyaratkan tetapi hal ini yang perlu ditangani. Arus kesalahan yang ada
mencakup tiga tahap, Fase ke ground, dan fase ke fase-ke tanah, dll).Sesuai persyaratan NEC dan ANSI / IEEE
bahkan PUIL 2000 termasuk di sini juga mencantumkan persyaratan proses instal peralatan. Selain itu
pertimbangan disain grounding harus mengetahui jumlah sambaran petir dan badai guntur dalam hari per tahun.
Tabel 2: Tabel resistansi tanah terhadap perubahan musim (dalam Ohm-meter)

Diskripsi
Min.
Max.

Median

Humus, tanah liat


50

26

Lempung anorganik plastisitas tinggi


55
Abu, limbah air garam
70

33
38

Berdebu atau liat pasir halus dengan sedikit plastisitas


80
Kapur berpori, kapur
100

10

55
65

30
30

Pasir lempung, campuran pasir-tanah liat


200

125

50

Pasir atau lumpur tanah liat, tanah liat lempung.


200

140

80

Campuran tanah liat kerikil pasir


250

145

40

Marls3
300

155

10

Granit membusuk, geneisses4, dll


500

300

100

Kerikil liat, kerikil


400

300

200

Pasir berdebu, pasir-lumpur campuran


500
Pasir, batu pasir
1000
Campuran kerikil, kerikil pasir
1.000
Batuan beku, serpih, granit, basal
2.000
Kuarsa, kristal batu kapur, marmer, batu kristal
1.000 10.000

300
510

100
20

800
1.500
5.500

600
1.000

Catatan:
1. tanah resistivitas rendah sangat dipengaruhi oleh adanya kelembaban.
2. tanah resistivitas rendah lebih korosif dibandingkan tanah resistivitas tinggi.
3. tanah rapuh sebagian besar terdiri tanah liat dengan kandungan kapur yang tinggi.
4. batuan meta morfosa dibentuk oleh rekristalisasi granit, dipisahkan menjadi band.
5. metamorfosa batu jauh lebih kasar dari gneiss.
Beberapa fakta berikut dapat menurunkan sistem grounding yang awalnya baik. Faktor-faktor ini menunjukkan
pentingnya pengujian berkala secara terus menerus (biasanya sekali per tahun kalender kecuali masalah
muncul). Perubahan (nilai rendah) dalam tabel air diatas akan menyebabkan degradasi dalam sistem grounding.
Pertimbangan lain dalam sistem grounding akan menimbulkan pertumbuhan fasilitas dengan penambahan pipa
non-logam dan saluran yang tidak menyediakan koneksi ketanah dengan resistansi rendah. Seiring dengan
masalah ini adalah peningkatan beban dan peningkatan terkait dalam arus kesalahan yang tersedia.Semakin baik
sistem grounding, semakin banyak perhatian yang harus dibayarkan agar elektroda tidak mudah terkorosi.
Semua ini dapat mengakibatkan penurunan resistensi grounding.Instalasi grounding secara total dapat dilihat
pada gambar 6 dibawah yang biasanya secara utuh disambungkan dengan hantaran pentanahan maupun dengan
penangkal petirnya.

Gambar 7: Integrasi grounding pada sebuah bangunan modern.

Dampak pemasangan grounding yang tidak baik


Pada pemasangan grounding yang tidak memenuhi syarat yang diberlakukan akan
mengakibatkan gangguan pada system jaringan. Jika terus menerus pengaman tidak berfungsi
maka arus gangguan akan merambah keberbagai arah yang dapat mengakibatkan secara fatal.
Barikut gangguan petir pada jaringan yang groundingnya tidak memenuhi syarat, arus akan melewati peralatan
(equipment) listrik. Kapasitas arus dari sambaran petir tersebut tidak mampu ditahan sehingga mengakibatkan
rusak atau hancurnya peralatan.

Gambar 8: Grounding yang tidak ideal


Resiko dan dampak dari grounding yang tidak ideal bila kena sambaran petir dapat menyebabkan terbakarnya
rumah, pohon dan peralatan listrik atau elektronika seperti pada gabar 7 berikut.

Gambar 9: Peralatan yang hangus akibat grounding yang tidak ideal.

Gambar 10: Rumah yang terbakar atapnya akibat grounding tidak memenuhi syarat.

Gambar 11: Grounding yang tak berfungsi dapat menyebabkan sambaran petir pada manusia
disekitarnya.

Gambar 12: Jaringan yang groundingnya bagus akan tahan terhadap sambaran petir.
Oleh karena itu pengujian berkala harus dilakukan untuk memastikan efektivitas sistem grounding. Berikut
contoh sebuah pengetesan grounding yang dilakukan secara berkala pada sebuah bangunan rumah dengan
kesimpulan groundingnya tidak memenuhi syarat.

Data tes resistansi grounding

Analisis dan klasifikasi gangguan

Instalatir

PT. Multi Guna


Elektrik

Metode tes

Clamp tester

Klien

Pembacaan
amper

Lokasi

Pengukuran
resistansi

46, 2 ohm

Tanggal
Waktu/ Jam

Catatan:
-

Resistansi terlalu
tinggi perlu
dipasang ground
lain parallel atau

Kondisi
lingkungan

83 0 F, Lembab,
tanah kerin

dipindahkan.

Kesimpulan:
1.

Disain grounding tergantung dari sistem pemasangan, lingkungan serta komponen


yang dipakai.

2.

Resistansi grounding semakin rendah akan semakin baik karena akan


memperlancar penyaluran arus ke tanah.

3.

Semakin baik pemasangan grounding akan semakin berkualitas jaringan instalasi


listriknya,
Referensi:

1.

1.

Badan Standarisasi Nasional, PUIL 2000, Yayasan PUIL, 2002.

2.

2.

Sites.ieee.org/.../Bonding

3.

3.

VDE-Prufung nach BetrSichV, Wilfried Hennig,Berli, 2012.

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrikelectro/1325-agus-1-2015

Anda mungkin juga menyukai