Abstrak
Kualitas jaringan instalasi listrik yang telah dibangun pada sebuah rumah, gedung atau
bangunan akan sangat tergantung dari frekuensi gangguan yang akan mengganggu stabilitas,
kontinuitas serta keamanan konsumennya. Gangguan instalasi listrik cenderung dipengaruhi
oleh jaringan instalasi yang mencakup jaringan kabel atau hantaran pembumian yanng
kemudian dikenal dengan sebutan Grounding. Sebuah jaringan listrik tanpa grounding akan
mengganggu sekuritas secara sistemik, sehingga grounding ini suadah menjadi standar
instalasi sesuai dengan ketentuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Kualitas
grounding tergantung dari hasil performansi resistansi pembumian, semakin rendah nilai
resistansi pentanahan semakin baik kualitas grounding yang dipasang.
Keyword: Disain Grounding, Resistansi dan kualitas instalasi.
Pengantar Singkat
Dasar-dasar dari Grounding pada sistem jaringan daya listrik pada sebuah bangunan pada
industri mempunyai standar jenis, sistem serta pertimbangandalam mendisain
groundingnya.Tujuan utama dari sistem grounding seluruh fasilitas bangunan adalah
SAFETY.Sedangkan perlindungan sekunder secara efektif adalah petir, pereduksi kopling
elektromagnetik (EMC), dan perlindungan terhadap pulsa elektromagnetik (EMP).
Grounding diimplementasikan untuk memastikan kliring kesalahan secara cepat dan untuk
mencegah bahayategangan yang pada gilirannya akanmengurangi risiko kebakaran dan
cedera bagi personil. Fungsi utama grounding untuk layanan referensi sistem AC dan
menyediakan sarana untuk memastikan kliring kesalahan.
Pengenalan grounding
Sebuah kriteria yang sering dikutip adalah pembentukan resistansi satu (1) ohm ke bumi.Sejumlah produsen
peralatan secara umum memiliki nilai resistansi ini dalam pemasangan instalasinya. NEC hanya membutuhkan
dua puluh lima (25) ohm untuk membuat elektroda grounding, sedangkan Standard ANSI / IEEE no 141 (Buku
Merah) dan ANSI / IEEE 142 (Buku Hijau) menentukan Standard resistansi tanah mulai dari satu (1) sampai
lima (5 ) ohm. Perubahan eksternal dalam sistem grounding (lingkungan) dapat mempengaruhi fungsi utama
dari sistem kelistrikan secara keseluruhan.
Frekuensi masalah dalam sistem grounding sangat komplek.Kebocoran arus peralatan tidak
dapat mengalir kembali ke bumi; frekuensi tinggi kebocoran arus kembali ke peralatan yang
mereka hasilkan, sementara kebocoran arus frekuensi daya kembali ke sumber
berasal.Impedansi dari sistem tersebut dilihat dari perspektif frekuensi daya dan harmonisa
secara langsung (yaitu, 50Hz dan harmonik yang terkait). Berlaku secara umum dalam prakteknya
kabel listrik dalam sistem praktik pentanahankabel yang baik yaitu tidak ada tikungan tajam.Sistem Grounding
dimaksudkan tidak bertahan untuk selamanya.Sistem grounding yang baik perlu perhatian yang besar karena
akan menimbulkan cepat korosi.
Sistem grounding
Pada dasarnya ada enam sistem grounding yang digunakan.Enam sistem adalah alasan
peralatan, alasan statis, sistem dasar, alasan pemeliharaan, alasan elektronik dan alasan petir.
Alasan peralatan: Sebuah peralatan pentanahan adalah koneksi fisik ke bumi yang
mengalirkan arus melalui bagian logam. Jenis pentanahan dilakukan agar semua bagian
logam dari peralatan yang dapat bersentuhan dengan personselalu pada atau mendekati
tegangan nol (0) volt hubungan dengan tanah.Semua bagian logam harus saling berhubungan
antar konduktor sedemikian rupa untuk memastikan jalur impedansi terendah sehingga arus
gangguan tanah semakin cepat berlalu.Bagian khusus yang harus mendapat perhatian adalah:
frame motorlistrik, kotak outlet (stop kontak), panel pemutus listrik, saluran pipa logam,
struktur beton, kabel tray dan beberapa bagian logam lainnya. Adapun tipe grounding dapat
dibedakan menjadi beberapa macam berikut dibawah ini:
Electrical safety grounds
Lightning grounds
RF shielding and grounding
Electro-static grounds
Grounding statis adalah sebuah pentanahan statis yaitu koneksi yang dibuat antara peralatan
dan bumi. Sistem grounding jenis ini digunakan dalam penanganan material yang kering,
pompa cairan yang mudah terbakar dan peralatan transpotasi, pipa plastik, dan fasilitas
penyimpanan bahan peledak.
Pada kondisi ini bilamana elektriker saat bekerja menggunakan jam tangan dengan pengikat dari logam, maka
ada kemungkinan terjadi tembusan arus elektrostatik dari badan logam via udara ke arah jam tangan.Kejadian
ini harus hindari bilamana kita berada area elektrostatiknya sangat kuat. Tindakan paling sederhana, bila kita
mengenakan perhiasan dari logam yang sangat mudah terpengaruh medan tersebut lebih baik dilepas terlebih
dahulu.
Sistem Grounding Standar Industri
Sistem grounding standar industri dapat diperiksa sesuai dengan karakter lingkungan baik
tanpa dan dengan grounding dengan nilai resistansi tertentu seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1: Karakteristik grounding
Tanpa
Grounding
Groundi
ng
Batangan
Groundi
ng
resistansi
rendah
Grounding
resistansi
tinggi
Terburuk
Baik
Baik
Terbaik
Miskin
Terbaik
Baik
Miskin
Terburuk
Miskin
Baik
Terbaik
Keamanan personil
Terburuk
Miskin
Baik
Terbaik
Keandalan
Terburuk
Baik
Lebih
baik
Baik
Terburuk
Miskin
Miskin
Baik
Miskin
Miskin
Terbaik
Baik
Lebih
Terbaik
Karakteristik
Kerusakan Patahan
Arc
Ekonomi
pemeliharaan)
(biaya
Kemudahan menemukan
kesalahan
grounding
Wajar
Terburuk
(waktu)
baik
Mustakhil
Baik
Lebih
baik
Terbaik
Terburuk
Baik
Lebih
baik
Terbaik
Mustakhil
Memungk
inkan
Mustakhil
Mustakhil
Pengurangan
gangguan
Terburuk
Lebih
baik
Baik
Terbaik
Terbaik
Terburuk
Baik
Lebih baik
Kurang
Terburuk
Baik
Terbaik
koordinasi sistem
Upgrade pada
grounding
sistem
jumlah
Sistem tanpa grounding (ungrounded) adalah salah satu yang tidak memiliki sambungan
antara hantaran netral atau hantaran fase dengan tanah. Harap dicatat bahwa sistem
ungrounded didasarkan melalui konsep kopling kapasitif. Potensial netral dari sistem
ungrounded akan seimbang muatannya jikasemakin mendekati potensial pada tanah yang
diakibatkan karena kapasitansi antara masing-masing konduktor fase dan tanahnya.
Sistem grounding tipe solid:
Sistem solid atau batang grounding adalah salah satu yang memiliki sambungan hantaran
netral ke tanah secara disengaja untuk menghindari adanya impedansi. Berbeda dengan
sistem ungrounded, sistem solid akan memudahkan arus mengalir dalam rangkaian jaringan
instalasi, tetapi tidak akan menyebabkan peningkatan tegangan pada kondisi normal.
Dengan biaya yang relative terjangkau dapat dilakukan pemasangannya tetapi dampaknya akan menjaga
keamanan bilamana jaringan mengalami gangguan akibat adanya arus listrik yang bocor atau gangguan petir
serta gangguan lainnya. Umumnya dalam sistem distribusi tegangan rendah, seperti pada saluran udara
biasanya feed untuk transformator utama dilengkapi perlindungan sekering sisi masukan atau pengaman
awalnya. Tidak semua pilihan skema grounding adalah sama antara fasilitas industri dengan jaringan komersial
karena arus kesalahan yang akan timbul dengan besar yang berbeda.
Sistem grounding dengan resistansi rendah:
Sistem grounding dengan resistansi rendah adalah salah satu sambungan hantaran
terhubung netral dengan hanataran tanah melalui resistensi nilai rendah untuk
membatasi arus gangguan. Pengukuran grounding dipilih untuk mendeteksi dan
menghapus adanya kesalahan jaringannya.
Resistansi dapat membatasi arus tanah ke tingkat yang diinginkan berdasarkan
kebutuhan koordinasi atau keterbatasan relay.
Sebagai batas tegangan lebih transien selama terjadi kesalahan.
Resistansi grounding rendah tidak dianjurkan untuk sistem tegangan rendah karena
terbatasnya arus gangguan tanah. Hal ini akan mengurangi kemampuan arus
gangguan untuk beroperasinya sekering atau pengaman yang ada.
Arus gangguan biasanya dalam kisaran 100-600 Amp.
Sistem grounding dengan resistansi tinggi:
Sistem grounding dengan resistansi tinggi adalah apabila salah satu hantaran memiliki
sambungan netral ke tanah melalui impedansi resistif yang resistensinya memungkinkan
untuk mengalirkan arus gangguan tanah melalui resistor arus pengisian sistem
kapasitif. Resistor dapat membatasi arus tanah ke tingkat yang diinginkan berdasarkan kebutuhan koordinasi
atau keterbatasan relay. Pembatasan tegangan lebih transien selama terjadi kesalahan grounding.
Secara fisik bank resistor sangat besar. Sehingga sangat rendah nilai arus gangguan tanah,
biasanya di bawah 10 Amps. Pembatasan dengan metode relay khusus digunakan untuk
mendeteksi dan menghapus kesalahan grounding. Resistensi grounding yang tinggi biasanya
diterapkan pada situasi dimana sangat urgen untuk mencegah terjadinya pemadaman yang
tidak terencana. Tren terbaru telah memanfaatkan metode grounding resistensi yang tinggi
pada sistem tegangan 600 volt kebawah.
Pertimbangan kondisi lingkungan
Beberapa pertimbangan dalam desain awal dari sistem grounding harus menjadi perhatian
mengingat kontinuitas grounding sangat dijaga dan dipertahankan nilai resistansinya yang
sewaktu-waktu dapat berubah akibat dari pengaruh lingkungan sekitar yang secara kimiawi,
mekanis dan elektrik. Area yang tersedia untuk instalasi sistem grounding dibutuhkan sumur
atau galian untuk memasang arde ketanah.
Kondisi tanah dan resistivitasnya sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti yang
tercantum pada grafik hasil pengukuran pada lokasi tertentu pada table 2 dibawah.
Ketinggian di atas permukaan laut dan tanah berbatu keras sangat mengkawatirkan untuk
mencapai resistansi yang disyaratkan tetapi hal ini yang perlu ditangani. Arus kesalahan yang ada
mencakup tiga tahap, Fase ke ground, dan fase ke fase-ke tanah, dll).Sesuai persyaratan NEC dan ANSI / IEEE
bahkan PUIL 2000 termasuk di sini juga mencantumkan persyaratan proses instal peralatan. Selain itu
pertimbangan disain grounding harus mengetahui jumlah sambaran petir dan badai guntur dalam hari per tahun.
Tabel 2: Tabel resistansi tanah terhadap perubahan musim (dalam Ohm-meter)
Diskripsi
Min.
Max.
Median
26
33
38
10
55
65
30
30
125
50
140
80
145
40
Marls3
300
155
10
300
100
300
200
300
510
100
20
800
1.500
5.500
600
1.000
Catatan:
1. tanah resistivitas rendah sangat dipengaruhi oleh adanya kelembaban.
2. tanah resistivitas rendah lebih korosif dibandingkan tanah resistivitas tinggi.
3. tanah rapuh sebagian besar terdiri tanah liat dengan kandungan kapur yang tinggi.
4. batuan meta morfosa dibentuk oleh rekristalisasi granit, dipisahkan menjadi band.
5. metamorfosa batu jauh lebih kasar dari gneiss.
Beberapa fakta berikut dapat menurunkan sistem grounding yang awalnya baik. Faktor-faktor ini menunjukkan
pentingnya pengujian berkala secara terus menerus (biasanya sekali per tahun kalender kecuali masalah
muncul). Perubahan (nilai rendah) dalam tabel air diatas akan menyebabkan degradasi dalam sistem grounding.
Pertimbangan lain dalam sistem grounding akan menimbulkan pertumbuhan fasilitas dengan penambahan pipa
non-logam dan saluran yang tidak menyediakan koneksi ketanah dengan resistansi rendah. Seiring dengan
masalah ini adalah peningkatan beban dan peningkatan terkait dalam arus kesalahan yang tersedia.Semakin baik
sistem grounding, semakin banyak perhatian yang harus dibayarkan agar elektroda tidak mudah terkorosi.
Semua ini dapat mengakibatkan penurunan resistensi grounding.Instalasi grounding secara total dapat dilihat
pada gambar 6 dibawah yang biasanya secara utuh disambungkan dengan hantaran pentanahan maupun dengan
penangkal petirnya.
Gambar 10: Rumah yang terbakar atapnya akibat grounding tidak memenuhi syarat.
Gambar 11: Grounding yang tak berfungsi dapat menyebabkan sambaran petir pada manusia
disekitarnya.
Gambar 12: Jaringan yang groundingnya bagus akan tahan terhadap sambaran petir.
Oleh karena itu pengujian berkala harus dilakukan untuk memastikan efektivitas sistem grounding. Berikut
contoh sebuah pengetesan grounding yang dilakukan secara berkala pada sebuah bangunan rumah dengan
kesimpulan groundingnya tidak memenuhi syarat.
Instalatir
Metode tes
Clamp tester
Klien
Pembacaan
amper
Lokasi
Pengukuran
resistansi
46, 2 ohm
Tanggal
Waktu/ Jam
Catatan:
-
Resistansi terlalu
tinggi perlu
dipasang ground
lain parallel atau
Kondisi
lingkungan
83 0 F, Lembab,
tanah kerin
dipindahkan.
Kesimpulan:
1.
2.
3.
1.
1.
2.
2.
Sites.ieee.org/.../Bonding
3.
3.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrikelectro/1325-agus-1-2015