KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT PENGEMBANGAN SDM KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI

ENERGI

LISTRIK PERDESAAN
Guideline Penyusunan Program Elektrifikasi
Desa Menurut IEC Technical Specification
Series IEC TS 62257

(untuk untuk mengingat kembali prinsip-prinsip elektrifikasi

desa)

2
Ilustrasi Elektrifikasi Desa Yang Mengikuti Masterplan

Apa yg layak utk ini: PLTMH? PLTS komunal?

3
 METODE ELEKTRIFIKASI

1. PERLUASAN JARINGAN

2. NON PERLUASAN JARINGAN

Catatan : Perluasan jaringan dengan disambung dari Jaringan

distibusi PLN/Non PLN yg telah ada :
 Koordinasi dgn Pihak terkait apakah daya di ujung
penghantar/saluran masih mencukupi
 Bila daya masih mencukupi maka tegangan diturunkan dgn Trafo
Step Down di Jaringan Yg Baru
 1. PERLUASAN JARINGAN

❑ DEKAT DENGAN JARINGAN EXISTING

❑ DESA MEMILIKI POTENSI

❑ JUMLAH KONSUMEN CUKUP

❑ ADA RENCANA PERLUASAN JARINGAN

 2. Non perluasan jaringan

 PLTD
 A. Mini Grid  PLTMH
 PLTS Terpusat

❑ B. Stand Alone  Piko Hidro

 PLTS SHS

 JAUH DARI JARINGAN EXISTING

 DESA PUNYA POTENSI
 JUMLAH KONSUMENYA CUKUP
 TEMPAT PEMERINTAHAN
 PLTD SEMENTARA
❑ Non Perluasan Jaringan :
Pasokan dayanya dilakukan secara mandiri krn perluasan jaringan tdk
mungkin dilakukan

Lalu Bagaimana Dgn Ciri cirinya

Perluasan Jaringan Non Perluasan Jaringan

Kapasitas daya tdk terbatas Kapasitas daya terbatas

Waktu tdk terbatas Waktu terbatas
Dekat dgn Jaringan yg ada Jauh dgn Jaringan yg ada

Konsumsi Besar Konsumsi Kecil

 Pengembagan Lisdes dituangkan dalam
Masterplan/Roadmap, beberapa
Pertimbangan Utama Dalam Membuat
Masterplan Lisdes
• Masterplan Lisdes harus disusun untuk mendapatkan biaya
life cycle*) yang paling rendah
• Masterplan Lisdes pada dasarnya dapat dilakukan dgn 2
cara : i) grid extension; ii) isolated
• Prioritas elektrifikasi desa harus mempertimbangkan aspek
sosiologi, ekonomi dan geografis
• Pemilihan desa-desa dalam masterplan Lisdes disusun
tahunan dan 5 tahunan. Kriteria terpenting dalam memilih
desa / lokasi utk dilistriki adalah cost effectiveness.

*) Biaya life cycle meliputi semua biaya investasi dan operasi & pemeliharaan, termasuk biaya
bahan bakar jika ada
8
VA R I A B E L P E N I L A I A N P O T E N S I D E S A D I L I S T R I K I
❑ ASPEK SOSIAL BUDAYA, bertujuan untuk menilai tingkat kesiapan
masyarakat maupun pemerintah daerah dalam menerima program
. pengembangan listrik perdesaan;

❑ ASPEK TEKNIK, bertujuan untuk menilai tingkat kemampuan

fasilitas penyedia jasa tenaga listrik (PLN/Non PLN) dalam
mendukung program pengembangan listrik perdesaan;

❑ ASPEK EKONOMI, bertujuan untuk menilai tingkat biaya yang

mungkin dikeluarkan program pengembangan listrik perdesaan.
 ASPEK SOSIAL BUDAYA

NO ASPEK SOSIAL BUDAYA % Bobot Nilai

1 6
Status Desa Berlistrik
Desa Baru (BELUM Berlistrik) 100%

Desa Lama (SUDAH Berlistrik) 20%

2 RE Kabupaten lokasi desa berada 12

RE =< 60% 100%

RE > 60% 20%

3 Permintaan Pemda/DPR/DPRD 9
Ada 100%

Tidak ada 20%

4 Jumlah Kepala Keluarga / Penduduk Desa 5
> 500 KK 100%
250 s/d 500 KK 50%
< 250 KK 20%

5 Pendapatan Perkapita Rata-rata Setahun 4

> Rp. 50 Juta 100%

Rp. 10 Juta s/d Rp. 50 Juta 50%

< Rp. 10 Juta 20%

6 Perijinan ROW Jaringan Distribusi 4
Relatif mudah 100%

Kompensasi / hutan produksi 50%

Hutan lindung / social 20%

JUMLAH NILAI SOSIAL BUDAYA 40

 NO ASPEK TEKNIK % Bobot Nilai

8
1
Mutu TeganganUjung

Teg Ujung > 19 kV 100%

18 kV < Teg Ujung < 19 kV 50%

Teg Ujung < 18 kV 20%

2 RENCANA Pasokan (ekspansi kit, Trans-GI) 10

Ekspansi Grid Sistem 100%

ISOLATED (Genset, Hybrid, Kit EBT Skala kecil) 50%

ISOLATED (individual) 20%

3 Beban Gardu Induk / Penyulang 8

0 s/d 50% KHA 100%

50% s/d 80% KHA 50%

> 80% KHA 20%

4 Kondisi Pasokan 14

Mencukupi 100%

Siaga (cadangan terbatas) 50%

Kritis (kurang pasokan) 20%

JUMLAH NILAI TEKNIK 40

 NO ASPEK EKONOMI % Bobot Nilai

1 6
Jarak lokasi dengan jaringan eksisting
desa < 10 km 100%

10 km < desa < 30 km 50%

desa >30 km 20%

Kebutuhan jaringan distribusi
2 6

Hanya JTR 100%

JTR + Gardu 50%

JTM + JTR + Gardu 20%

Kebutuhan pembangkit & jaringan distribusi
3 6

Pembangkit isolated + JTR 100%

Pembangkit isolated + (JTM + JTR + Gardu) 20%

4 Infrastruktur lainnya (kemudahan mencapai lokasi) 4

Darat 100%

Air 50%

Tidak ada 20%

5 Potensi EBT dan Energi marjinal setempat 4

Ada 100%

Tidak ada 20%

JUMLAH NILAI EKONOMI 26

 FORMULASI PERHITUNGAN RASIO ELEKTRIFIKASI

Formula Perhitungan :
PP Nomor 79 Tahun 2014 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂 𝑹𝑻 𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌
𝑹𝑬 = × 𝟏𝟎𝟎%
tentang Kebijakan Energi 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑹𝒖𝒎𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂 𝑹𝑻 𝑵𝒂𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍
Nasional (KEN)
Keterangan:
RT Nasional : proyeksi RT dari Sensus Penduduk Tahun 2010 yang
diupdate dengan SUPAS 2015 oleh BPS (sensus berikutnya 2020)

RT Berlistrik :
Rasio Elektrifikasi adalah ▪ RT yang dilistriki oleh PLN
▪ RT yang dilistriki oleh Non PLN (Pemda, Koperasi atau swadaya
perbandingan jumlah masyarakat)
rumah tangga berlistrik ▪ RT yang dilistriki oleh LTSHE
dengan jumlah rumah
RE dihitung oleh Kementerian ESDM c.q. Ditjen Ketenagalistrikan
tangga total setiap triwulan (April, Juli, Oktober, dan Januari) setelah diverifikasi
dengan mengundang stakeholder terkair (Ditjen EBTKE, Itjen
KESDM, UP3I KESDM, Setjen DEN, PLN, BPS, dan KSP) serta
dituangkan dalam Berita Acara.

11/2/2020
13 13
13
 RASIO ELEKTRIFIKASI TRIWULAN II 2020
Kaltim
99,89%
Desember Triwulan II
Aceh
99,99% Jambi 2019 2020
Kaltara Gorontalo
Sumut 99,90%
99,78% 99,99%
98,89% 99,09%
99,97%
Kepri Kalbar Sulut Malut
Riau 98,93% 98,56% Sulteng 99,99% 99,99%
99,64% 98,21%
Pabar
Babel 99,99%
Papua
99,99%
94,40%
Sulbar
99,70%

Jakarta
Sumbar 99,99% Jateng
98,79% 99,99% Kalteng
94,88% Kalsel Maluku
99,99% Sulsel 91,72%
Bengkulu Sultra
99,99% 99,99% 95,83%
Sumsel
98,55%
Jabar
Lampung 99,49% Jatim
99,94% Yogyaka 98,59% Bali NTB NTT
rta 100% 99,74% 86,13% Komposisi RE :
Banten 99,99%
99,99% ▪ RE PLN : 96,54 %
▪ RE NON PLN : 2,06 %
▪ RE LTSHE : 0,49 %

11/2/2020 14
14
 GAMBARAN UMUM STRATEGI RE 100% TAHUN 2020
DESEMBER
JULI 2020
2020
318.393
RT BPS 73.533.38 (B) 73.851.77
3 Proyeksi Pertumbuhan 6
RT
983.885 (A+B) RT Belum Berlistrik

On Grid Off Grid Sisa tahun

2019 yang
72.867.89 660.757 323.128 (D) belum
665.492 (A)
1 teralokasi
RT Berlistrik RT Belum Berlistrik 569.041 91.716 (C) Lisdes
PLN
Reguler
414.844 (C+D) Lisdes
PLN
RE =
99,09%

PLT Arus JTM+JT

PLTD PLTS PLT PV+SPE Gardu
PLTBm PLTPH Laut R
43.490 23.346
76 kW 410 kW
Bayu L 21.499
262.275
kW kW 20 kW kVA
67 kW 2.134 kW
kms

RE = 100
Target
% 2020

11/2/2020 15
15
 PERTUMBUHAN RT BERLISTRIK PADA TRIWULAN II 2020
TW-I 2020 TW-II 2020

PLN +606.843 PLN

70.352.925 Penambahan RT 70.992.605
RT baru *) (96,54%)
(96,32%)
RT BERLISTRIK Non PLN Non PLN RT BERLISTRIK
32.837
TOTAL 1.544.487 Pergeseran 1.511.650 TOTAL
72.260.632 (2,11%) RT **) (2,05%) 72.867.475
(98,93%) (99,09%)
LTSHE LTSHE
363.220 363.220
(0,5%) (0,5%)

*) Melalui program pemasaran PLN dan program BPBL 450 VA;

**) Melalui penguatan jaringan PLN yang ditujukan kepada RT Berlistrik Non PLN (yang menyalur) agar beralih menjadi RT Berlistrik PLN
(memiliki ID Pelanggan sendiri) sehingga memenuhi standard keselamatan dan kelaikan listrik.

11/2/2020 16
16
 OUTLOOK PENCAPAIAN RE TAHUN 2020
URAIAN JUMLAH RUMAH TANGGA PENAMBAHAN RASIO RASIO ELEKTRIFIKASI
ELEKTRIFIKASI (%) (%)
TW-II 2020
Proyeksi RT BPS 73.533.383
RT Berlistrik 72.867.891
RE 99,09%
Desember 2020:
Proyeksi RT BPS Akhir Tahun 2020 73.851.776 99,09%  98,67%
Sisa RT Belum Berlistrik s.d. Desember 2020 983.885
Target Program Elektrifikasi
1. Program Lisdes 433 Desa Belum Berlistrik 49.785 0,07 98,74
2. Program Lisdes Reguler (Penambahan Perkuatan Jaringan) 409.972 0,55 99,29
3. Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA 270.748 0,37 99,66
4. Program Reguler Pemasaran PLN 250.009 0,33 99,99
Total 99,99
Perkiraan Program Elektrifikasi Akhir Tahun 2020
1. Program Lisdes 433 Desa Belum Berlistrik 6.924 0,01 98,68
2. Program Lisdes Reguler (Penambahan Perkuatan Jaringan) 107.843 0,15 98,83
3. Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA 29.875 0,04 98,87
4. Program Reguler Pemasaran PLN 250.009 0,33 99,20
Total 99,20

11/2/2020 17
17
 STRATEGI PENYELESAIAN RT BELUM BERLISTRIK

Program BPBL 450

Pemasaran PLN VA
Bantuan Pasang Baru Listrik untuk
Penyambungan reguler oleh masyarakat tidak mampu
PLN untuk menambah
pelanggan RT

Lisdes Regular Program Talis

Dilaksanakan Ditjen EBTKE untuk
Program listrik perdesaan PLN
melistriki 433 desa melalui APBN
pada RUPTL 2019-2028 untuk
KESDM.
perluasan jaringan

11/2/2020 18
18
 DUKUNGAN SENSUS PENDUDUK PADA DATA RT BELUM BERLISTRIK
Pertanyaan Sensus Penduduk 2020

302. Apakah menggunakan listrik?

Ya, PLN dengan daya lebih dari 900 PLN Non Subsidi
watt 1

Ya, PLN dengan daya 450 watt atau 900

2 PLN Bersubsidi
watt

Ya, PLN tanpa meteran Non PLN Menyalur

3

Non PLN dari Pemda,

Ya, listrik Non PLN 4 Koperasi, Swadaya Masyarakat

Tidak mengunakan listrik 5 RT Belum Berlistrik

11/2/2020 19
19
 KOORDINASI DITJEN KETENAGALISTRIKAN DENGAN BPS

Ditjen Ketenagalistrikan ❑ Ditjen Ketenagalistrikan KESDM membutuhkan data

Badan Pusat Statistik
KESDM hasil Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, khususnya
Surat Nomor 242/ Surat Nomor B-068/ data pada jawaban pertanyaan sensus Nomor 302
03/DJL.2/2020 BPS/4100/01/2020 tanggal mengenai Listrik pada Rumah Tangga
tanggal 30 Januari 31 Januari 2020 :
2020 : ❑ BPS belum dapat ❑ Data yang diperlukan saat ini terutama data RT
mengeluarkan data Belum Berlistrik
Permintaan RAW RT Belum Berlistrik
Data Sensus Sensus Penduduk ❑ Data tersebut akan digunakan untuk dapat membuat
Penduduk lebih awal 2020 jika proses perencanaaan penyelesaian RT Belum Berlistrik
untuk data RT Belum pengolahan data yang akan dilaksanakan mulai tahun 2021.
Berlistrik belum selesai
❑ Pengolahan data
❑ Dengan adanya data tersebut, diharapkan target
Sensus Penduduk
2020 diperkirakan peningkatan RE Nasional menjadi 100% dapat
selesai pada awal terpenuhi.
tahun 2021

11/2/2020 20
20
 RASIO ELEKTRIFIKASI TRIWULAN II 2020
RT BERLISTRIK RT RE (%)
NO PROVINSI / KABUPATEN / KOTA PROVINSI/
PLN NON PLN LTSHE JUMLAH KAB/KOTA PLN NON PLN LTSHE RE TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3)+(4)+(5) (7) (8) = (3)/(7)*100 (9) = (4)/(7)*100 (10) = (5)/(7)*100 (11) = (6)/(7)*100
1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1.327.669 - 376 1.328.045 1.328.190 99,96 - 0,03 99,99
2 SUMATERA UTARA 3.625.100 - 6.206 3.631.306 3.632.371 99,80 - 0,17 99,97
3 SUMATERA BARAT 1.263.007 3.570 3.255 1.269.832 1.285.372 98,26 0,28 0,25 98,79
4 RIAU 1.611.413 148.293 837 1.760.543 1.766.909 91,20 8,39 0,05 99,64
5 KEPULAUAN RIAU 525.147 4.707 - 529.854 535.590 98,05 0,88 - 98,93
6 JAMBI 895.350 45.908 5.703 946.961 947.868 94,46 4,84 0,60 99,90
7 BENGKULU 532.974 - 5.744 538.718 538.776 98,92 - 1,07 99,99
8 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 439.514 - - 439.514 439.562 99,99 - - 99,99
9 SUMATERA SELATAN 2.004.704 37.479 - 2.042.183 2.072.259 96,74 1,81 - 98,55
10 LAMPUNG 2.146.668 85.907 4.272 2.236.847 2.238.227 95,91 3,84 0,19 99,94
11 BANTEN 3.866.269 - - 3.866.269 3.866.692 99,99 - - 99,99
12 JAWA BARAT 14.366.759 35.611 - 14.402.370 14.476.879 99,24 0,25 - 99,49
13 DKI JAKARTA 3.001.881 120 - 3.002.001 3.002.182 99,99 0,004 - 99,99
14 JAWA TENGAH 9.747.768 - - 9.747.768 9.748.836 99,99 - - 99,99
15 DI YOGYAKARTA 1.175.639 154.534 - 1.330.173 1.330.367 88,37 11,62 - 99,99
16 JAWA TIMUR 11.120.691 98.787 1.367 11.220.845 11.381.321 97,71 0,87 0,01 98,59
17 BALI 1.239.030 - - 1.239.030 1.239.030 100 - - 100
18 NUSA TENGGARA BARAT 1.470.145 - 2.709 1.472.854 1.476.642 99,56 - 0,18 99,74
19 NUSA TENGGARA TIMUR 808.762 355.880 25.842 1.190.484 1.382.259 58,51 25,75 1,87 86,13
20 KALIMANTAN BARAT 1.121.185 73.019 7.072 1.201.276 1.218.811 91,99 5,99 0,58 98,56
21 KALIMANTAN TENGAH 583.876 50.960 5.594 640.430 675.002 86,50 7,55 0,83 94,88
22 KALIMANTAN SELATAN 1.161.172 - 4.165 1.165.337 1.165.455 99,63 - 0,36 99,99
23 KALIMANTAN TIMUR 981.135 56.284 3.633 1.041.052 1.042.214 94,14 5,40 0,35 99,89
24 KALIMANTAN UTARA 144.527 4.446 4.865 153.838 154.180 93,74 2,88 3,16 99,78
25 SULAWESI UTARA 659.828 4.862 - 664.690 664.760 99,26 0,73 - 99,99
26 GORONTALO 274.664 - 1.630 276.294 276.324 99,40 - 0,59 99,99
27 SULAWESI TENGAH 663.426 - 4.848 668.274 680.436 97,50 - 0,71 98,21
28 SULAWESI TENGGARA 582.414 44.541 7.072 634.027 661.608 88,03 6,73 1,07 95,83
29 SULAWESI BARAT 268.191 69.997 4.345 342.533 343.571 78,06 20,37 1,26 99,70
30 SULAWESI SELATAN 2.179.689 51.980 4.685 2.236.354 2.236.513 97,46 2,32 0,21 99,99
31 MALUKU 342.771 6.502 6.544 355.817 387.925 88,36 1,68 1,69 91,72
32 MALUKU UTARA 252.035 36.480 6.160 294.675 294.709 85,52 12,38 2,09 99,99
33 PAPUA BARAT 208.490 24.479 9.239 242.208 242.233 86,07 10,11 3,81 99,99
34 PAPUA 400.712 117.720 237.057 755.489 800.310 50,07 14,71 29,62 94,40

N A S IO N A L 70.992.605 1.512.066 363.220 72.867.891 73.533.383 96,54 2,06 0,49 99,09

11/2/2020 21
21
 FORMULASI PERHITUNGAN RASIO DESA BERLISTRIK

Rasio Desa
Berlistrik
adalah
perbanding
an jumlah
desa
berlistrik
dengan
jumlah desa
total
 RASIO DESA BERLISTRIK TRIWULAN II 2020
Kaltim
100% TW I 2020 TW II 2020
Aceh
100%
Jambi
100% Kaltara Gorontalo
100%
99,48% 99,51%
Sumut 100%
100%
Kepri Kalbar Sulut
Riau 100% 100% Sulteng 100% Malut
100% 100% 100%
Pabar: 83 desa
Pabar
95,48%
Papua: 323
Babel
100%
desa
Papua
Sulbar 94,15%
100%

Jakarta
Sumbar Jateng
100%
100% 100% Kalteng Kalsel
100% 100%
Sultra Maluku
Bengkulu Sulsel 100% 99,92%
100% 100% Maluku: 1
Sumsel desa
100%
Jabar
Lampung 100% Jatim
100% 100% NTT
DIY NTB 99,94%
Banten 100% 100%
Bali NTT: 2 desa
100% 100% 99,38 99,48

Keterangan :
96,94 96,95 97,05 97,1
96,02 96,1
91,92 92,29 93,19 92,52

: > 95 % (33 provinsi)

: < 95 % (1 provinsi)
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2014 2015 2016 2017 2018 2019
 DESA BERLISTRIK NASIONAL (TRIWULAN II 2020)
Desa
Nasional*
83.436

Desa Belum
Desa Berlistrik
Berlistrik
83.027
(99,51%) 409
(0,49%)

PLN Non PLN LTSHE

5.231 3.090
74.706 (6,27%) (3,70%)
(89,54%)

* Berdasarkan Permendagri No. 137 Tahun 2017

 RINCIAN DESA BERLISTRIK (TRIWULAN II 2020)
Aceh
6.497 Riau Jamb Kepri Babel Kalbar Kaltara Kaltim Sulbar Sulteng Gorontal Sulut
i o
6.496 1.859 416 391 2.130 482 1.038 648 2.017 1.839
1.562 Kalteng Kalsel 729
1 1.835 374 391 1.572 285 803 609 1.863 1.821 Malut
1.522 1.571 2.008 728
- 24 42 - 513 136 222 24 123 18 1.180
27 1.072 1.979 -
- - - 45 61 13 15 31 - 972
13 454 12 1 158 Pabar
45 17 Papua
50 1.837
5.521
775
1.215
Sumut 780
1.584
6.110 199
2.399
6.016
DKI
88
267
6
267 Sultra
Sulsel
- 2.292
3.047
Sumba Bengkul Sumsel - 2.150
r u 2.894
3.239 108
1.158 1.513 142
3.184 34
1.149 1.510 11
55
5 1
-
4 2
Keterangan Jumlah
NTT Maluku
Lampun Banten Jabar Jateng DIY Jatim Bali NTB
g
Desa Nasional 83.436
3.353 1.233
1.551 5.957 8.559 438 8.501 716 1.137
2.640 2.880 874 Desa Berlistrik PLN 74.706
1.551 5.957 8.559 438 8.489 716 1.137
2.623
- -
402 290 Desa Berlistrik Non PLN 5.231
- - 12 - -
11 69 68 Desa Berlistrik LTSHE 3.090
- - - - - - -
6
 RASIO DESA BERLISTRIK (TRIWULAN II 2020)
JUMLAH BERLISTRIK BELUM BERLISTRIK BELUM
NO PROVINSI % %
DESA PLN NON PLN LTSHE BERLISTRI PLN NON PLN LTSHE BERLISTRI
1
2
Aceh
Sumatera Utara
6.497
6.110
6.496
6.001 100
- 1
9
- 100,00%
- 100,00%
6.496
6.016 88
- 1
6
- 100,00%
- 100,00%
RD TW II = 99,51%
3 Sumatera Barat 1.158 1.149 5 4 - 100,00% 1.149 5 4 - 100,00%
4 Kepulauan Riau 416 374 42 - - 100,00% 374 42 - - 100,00%
5 Riau 1.859 1.826 33 - - 100,00% 1.835 24 - - 100,00%
6 Jambi 1.562 1.510 39 13 - 100,00% 1.522 27 13 - 100,00%
7 Bengkulu 1.513 1.510 1 2 - 100,00% 1.510 1 2 - 100,00% Desa Jumlah
8 Sumatera Selatan 3.239 3.178 61 - - 100,00% 3.184 55 - - 100,00%
9
10
Bangka Belitung
Lampung
391
2.640
391
2.623 11
- -
6
- 100,00%
- 100,00%
391
2.623 11
- -
6
- 100,00%
- 100,00%
Desa Nasional 83.436
11 Banten 1.551 1.551 - - - 100,00% 1.551 - - - 100,00%
12 DKI Jakarta 267 267 - - - 100,00% 267 - - - 100,00% Desa Berlistrik PLN 74.706
13 Jawa Barat 5.957 5.957 - - - 100,00% 5.957 - - - 100,00%
14
15
Jawa Tengah
DIY
8.559
438
8.559
438
-
-
-
-
- 100,00%
- 100,00%
8.559
438
-
-
-
-
- 100,00%
- 100,00% Desa Berlistrik Non PLN 5.231
16 Jawa Timur 8.501 8.489 12 - - 100,00% 8.489 12 - - 100,00%
17 Bali 716 716 - - - 100,00% 716 - - - 100,00% Desa Berlistrik LTSHE 3.090
18 Nusa Tenggara Barat 1.137 1.137 - - - 100,00% 1.137 - - - 100,00%
19 Nusa Tenggara Timur 3.353 2.777 493 78 5 99,85% 2.880 402 69 2 99,94%
20 Kalimantan Barat 2.130 1.556 529 45 - 100,00% 1.572 513 45 - 100,00% Desa Belum Berlistrik 409
21
22
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
1.571
2.008
1.060
1.979
466
12
45
17
- 100,00%
- 100,00%
1.072
1.979
454
12
45
17
- 100,00%
- 100,00% Penambahan 24 Desa
23 Kalimantan Timur 1.038 788 236 14 - 100,00% 803 222 13 - 100,00%
24
25
Kalimantan Utara
Sulawesi Barat
482
648
282
602
138
26
62
20
- 100,00%
- 100,00%
285
609
136
24
61
15
- 100,00%
- 100,00%
dengan grid bagian dari
26
27
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
3.047
2.017
2.892
1.860
144
126
11
31
- 100,00%
- 100,00%
2.894
1.863
142
123
11
31
- 100,00%
- 100,00%
433 belum berlistrik :
28 Sulawesi Tenggara 2.292 2.113 136 43 - 100,00% 2.150 108 34 - 100,00%
29
30
Sulawesi Utara
Gorontalo
1.839
729
1.821
728
18
-
-
1
- 100,00%
- 100,00%
1.821
728
18
-
-
1
- 100,00%
- 100,00%
a. NTT : 3 Desa
31
32
Maluku
Maluku Utara
1.233
1.180
870
967
294
163
68
50
1 99,92%
- 100,00%
874
972
290
158
68
50
1 99,92%
- 100,00%
b. Papua : 1 Desa
1.215 1.583 2.399 324 94,13%
33
34
Papua
Papua Barat
5.521
1.837
1.210
753
1.587 2.399
783 199
325
102
94,11%
94,45% 775 781 199 82 95,54% c. Papua Barat : 20 Desa
TOTAL 83.436 74.430 5.455 3.118 433 99,48% 74.706 5.231 3.090 409 99,51%
PENAMBAHAN DESA BERLISTRIK TW II 2020
 UPAYA PEMENUHAN AKSES KELISTRIKAN DI MASYARAKAT
B. RENCANA TAHUN 2020 (RD 100%)
A. KONDISI SAAT INI (TW II 2020)
Melistriki 4.191 Desa termasuk 433
1. Rasio Desa Berlistrik (RD) = 99,51%
Jumlah Desa = 83.436 Desa Belum Berlistrik
1
Desa Berlistrik = 83.027 C. RENCANA TAHUN 2021 (RE 100%)
Desa Berlistrik PLN = 74.706 Melistriki 2.044 Desa untuk penguatan
Desa Berlistrik Non-PLN = 5.231 jaringan (peningkatan jam nyala) dan
Desa Berlistrik LTSHE = 3.090
penggantian Lampu Tenaga Surya
Desa belum berlistrik = 409
Papua = 324 Hemat Energi/LTSHE (Program KESDM
Papua Barat = 82 batas garansi 3 tahun);
Nusa Tenggara Timur = 2 Pengadaan Tabung Listrik sebanyak
Maluku = 1 25.000 unit untuk melistriki penduduk
22. Rasio Elektrifikasi (RE) = 99,09% di 433 desa yang belum tercover di
Rumah Tangga (RT) Nasional = tahun 2020
73.533.383
RT Berlistrik = 72.867.891 D. RENCANA TAHUN 2022
RT Belum Berlistrik = 665.492 Melistriki 1.824 Desa untuk penguatan
Prognosa RT Belum Berlistrik = jaringan (peningkatan jam nyala) dan
983.885 (Akhir Tahun 2020) penggantian LTSHE (Program KESDM
batas garansi 3 tahun);
SEBARAN DESA BELUM BERLISTRIK A
Kabupaten
Teluk Bintuni
1
117
2
27
3
79
4
6
5
5
DI WILAYAH PAPUA, MALUKU, DAN NUSA B Maybrat 260 93 120 15 32

TENGGARA D
C Tambrauw
Pegunungan Arfak
216
166
60
45
120
13
26
107
10
1
Keteranga C E Teluk Wondama 76 44 23 5 4
n: B D F Puncak Jaya 305 2 - 299 4
1. Jumlah Desa A G G Kep. Yapen 165 64 84 4 13
I J
2. Berlistrik PLN E H Puncak 206 2 88 84 32
Y F H
3. Berlistrik Non-PLN X T L I Mamberamo Raya 60 4 31 10 15
W K
4. LTSHE V J Sarmi 94 58 20 15 1
U SR K Yalimo 300 21 101 153 25
5. Belum Berlistrik M
Q L Keerom 91 46 43 - 2
N
P M Peg. Bintang 277 7 44 149 77
N Boven Digoel 112 30 57 17 8
O
Z O Merauke 190 123 53 - 14
P Mappi 164 18 34 82 30
Q Asmat 221 17 152 27 25
R Jaya Wijaya 332 92 129 97 14
S Lanny Jaya 355 45 173 100 37
AA
T Tolikara 545 5 82 445 13

409 Desa •
•
Papua: 324 desa ± 45.645 RT
Pabar: 82 desa ± 3.137 RT
U
V
Mimika
Deiyai
152
67
79
16
29
38
33
12
11
1
Belum Berlistrik dengan W Dogiyai 79 32 33 12 2
• Maluku: 1 desa ± 30 RT
indikasi pelanggan: X Kaimana 86 17 40 5 24
• NTT: 2 desa ± 59 RT
± 48.871 RT
Y Fakfak 149 91 35 17 6
Z Maluku Barat Daya *) 118 47 60 10 1
AA Sumba Timur 156 99 50 5 2
24 Desa telah menyala (20 Desa di Papua Barat, 3 Desa di NTT dan 1 Desa di Papua)
*) Desa Belum berlistrik menunggu mesin pembangkit untuk dinyalakan JUMLAH 5.059 1.184 1.731 1.735 409

29
 STRATEGI MELISTRIKI DESA BELUM BERLISTRIK
Untuk melistriki 433 Desa Belum Berlistrik dilakukan dengan mengutamakan
pemanfaatan energi setempat di daerah 3T dengan beberapa pilihan strategi:

52 desa
1. Perluasan jaringan listrik (Grid Ekstension) 75 desa
2. Jika Butir 1 tidak bisa, dengan pembangunan minigrid (PLTS Komunal, PLTD Hybrid) 306 desa
3. Jika Butir 2 tidak bisa, dengan distribusi Tabung Listrik (Talis) dengan sumber
pembangkit Listrik (PLTS) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL)

Progres s.d saat ini:

a. 52 desa akan dilistriki melalui perluasan jaringan, 24 Desa telah menyala
(20 Desa di Papua Barat, 3 Desa di NTT dan 1 Desa di Papua), 24 desa
dalam tahap konstruksi, 4 desa dalam tahap pengadaan dan seluruhnya
ditargetkan menyala akhir tahun 2020;
b. 75 desa akan dilistriki dengan pembangunan minigrid (PLTS Komunal, PLTD
Hybrid), saat ini dalam proses pengadaan dan ditargetkan menyala akhir
tahun 2020;
c. 306 Desa akan dilistriki dengan Talis menggunakan sumber pembangkit
PV+SPEL, saat ini dalam proses pengadaan. Dibutuhkan sekitar 56 ribu unit
Talis, 25 ribu unit direncanakan melalui anggaran Ditjen EBTKE Tahun
2021.
Target 2020:
Target RD 100% untuk Tahun 2020 dengan catatan bahwa untuk 306 desa
masing-masing mendapatkan 1 SPEL dan 10 Talis. Pengadaan Talis untuk calon
pelanggan sekitar 49 ribu direncanakan dilaksanakan pada Tahun Anggaran
2021
 PROGRES MELISTRIKI 433 DESA BELUM BERLISTRIK (s.d 14 Juli 2020)
24 Desa telah menyala dari 433 Desa Belum Berlistrik (Papua: 1 Desa, Papua Barat: 20 Desa, NTT: 3 Desa)

PAPUA PAPUA BARAT NTT MALUKU

NO TEKNOLOGI DESA
DESA PROGRES DESA PROGRES DESA PROGRES DESA PROGRES
- 10 Desa dg CSR
PLN
- 256 Desa dgn APLN - Proses rekomposisi Proses usulan calon
- Proses rekomposisi APLN pemenang dan
1 SPEL+Talis 306 266 39 1
APLN - Proses pengadaan persetujuan CSR
- Proses pengadaan 39 SPEL+390 Talis Dirut PLN
266 SPEL+2660
Talis
- Material di gudang - Material di gudang
2 PLTS 52 36 - Proses land 16 - Proses land
clearing 28 Desa clearing 8 Desa
- Jaringan sudah
terbangun
- Proses Sewa
- Proses Sewa - Proses
3 PLTD Hybrid 23 16 6 /Relokasi oleh 1
/Relokasi oleh PLN pengadaan
PLN
PLTD Hybrid
dan Trafo
- 1 Desa menyala - 3 Desa menyala
- 20 Desa menyala
4 Grid 52 7 - 2 Desa konstruksi 41 4 - 1 Desa
- 21 Desa konstruksi
- 4 Desa pengadaan konstruksi
Jumlah 433 325 102 5 1
 TABUNG LISTRIK (TALIS)

PLTS PLTPH

PLT
PLTBm Bayu

Pembangkit Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL)

Kapasitas
Energi
500 Wh
KELEBIHAN TALIS:
a. Portable Peralatan
b. Perawatan murah 3 Lampu DC (5 W)
c. Multifungsi: penerangan, charger HP, 6 jam per hari
Radio, TV, dll
d. Usia hingga 10 tahun Lama
4Penggunaan
s.d 6 malam
 SKEMA PEMANFAATAN TALIS
SUMBER PASOKAN Meterin TALIS PELANGGAN
g SPE
LISTRIK TALIS
L
Picohydro PLTS Biomass
CSR

Jardist Eksisting

▪ Pembangkit dan SPEL dihibahkan untuk dikelola ▪ CSR PLN & BUMN Dikelola masyarakat / Gratis
masyarakat setempat ▪ Pemerintah (Pusat & Daerah)
▪ Sumber lain ( CSR perusahaan
Pilot project CSR PLN di Prov. Papua ( 60 Talis ): daerah)
▪ Kab. Jayapura Desa Sinosiki ( 16 Talis) dan
▪ Kab. Biak Desa Manses (23 Talis) dan Desa Dousi ( 21
Talis)
KOMERSIAL

▪ Pembangkit dan SPEL merupakan Calon Pelanggan:
Asset PLN. ▪ mendapatkan TALIS dan
▪ Pengelolaan bekerjasama dengan Anak Instalasi Rumah + 3 Lampu
Perusahaan PLN (milik pelanggan)
▪ terdaftar pada PLN setempat
Biaya (Tarif R1 / 450 VA):
▪ Dari pelanggan Rp.
3.500/bulan
▪ Subsidi Rp. 9.000/bulan
Asumsi: 9 kWh/bulan
(rata-rata nasional 85 33
kWh/bulan)
www.esdm.go.id