DJK-K.D.351.10
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan menyatakan bahwa
setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat Kompetensi, untuk
Penerbitan Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan
akreditasi atau penunjukan dari Menteri ESDM melalui kegiatan sertifikasi kompetensi yang
dilaksanakan secara objektif melalui penilaian yang adil, sah dan andal, dan tidak dipengaruhi oleh
kepentingan lain agar memberikan keyakinan dan kepercayaan bagai pemangku kepentingan.
pada Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang telah dikemas dalam
okupasi jabatan sesuai jenjang kualifikasi ketenagalistrikan. Rancangan SKTTK Untuk Kualifikasi
Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik yang disusun dan dikemas dalam okupasi jabatan oleh Tim
Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan aklamasi pada Forum Konsensus yang
Sesuai Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2017
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, menyatakan bahwa SKTTK hasil
Forum Konsensus dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentingan ketenagalistrikan
sampai dengan rancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM, maka perlu
menetapkan “Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli
Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik” sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi
Rida Mulyana
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
SKTTK untuk kualifikasi ahli pada bidang Pembangkitan Tenaga Listrik dikemas
menjadi kualifikasi jabatan sesuai jenjang pada KKNI. Pada pedoman ini jenjang
kualifikasi jabatan ahli yang dimaksud adalah jenjang kualifikasi jabatan
ketenagalistrikan untuk level 7 hingga level 9.
1.2. Pengertian
Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk pekerjaan ahli pada
bidang Pembangkitan Tenaga Listrik. Berikut ini adalah Pemetaan SKTTK tersebut:
Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama
Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama
Menyelesaikan masalah
pembangunan dan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama
Menyelesaikan masalah
Pengelolaan asset manajemen
operasi pembangkit dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan elektrikal
pembangkit elektrikal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeriksaan dan pengujian
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
pengoperasian pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah
pemeriksaan dan pengujian
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama
Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan jabatan dalam
jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan ataupun manajerial untuk
memimpin pada lingkup wilayah dalam penyusunan, menyelesaikan masalah dan
penerapan metode baru terkait dengan keteknikan ataupun pelaksanaan
pengelolaan kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik. Memiliki lingkup
pekerjaan menyelesaikan masalah dengan cara menciptakan, atau menerapkan
metoda baru melalui riset monodisipliner pada kegiatan ataupun pengelolaan
kegiatan konsultansi dan/atau pembangunan dan pemasangan, dan/atau
pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan,
dan/atau enjiniring pembangkitan tenaga listrik.
b. Sikap Kerja
- Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya saing
dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, khusunya di lingkup disiplin profesinya
c. Peran Kerja
- Mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya untuk menyelesaikan
permasalahan strategis di organisasinya melalui suatu riset monodisiplin,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keilmuannya.
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik
- Manajer Senior Pembangkitan Tenaga Listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
- Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pada Pembangkitan tenaga
Listrik
b. Sikap Kerja
- Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya saing
dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, di lingkup disiplin profesinya maupun disipilin
lainnya yang terkait (inter atau multi disiplin)
c. Peran Kerja
- Mengelola dan mengembangkan sumberdaya untuk menghasilkan karya
inovatip dan teruji yang bersifat strategis di organisasinya melalui suatu riset
inter atau multi disiplin, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keilmuannya.
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik
- General Manajer Pembangkitan Tenaga Listrik
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 9 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan atapun manajerial untuk
memimpin pada lingkup wilayah dalam penyusunan, penyelesaian masalah dan
penerapan metode baru terkait dengan keteknikan ataupun pelaksanaan
pengelolaan kegiatan di bidang pembangkitan tenaga listrik. Memiliki lingkup
pekerjaan menciptakan, menyelesaikan masalah dan menerapkan metode baru
dengan pendekatan multi-transdisipliner pada kegiatan ataupun pengelolaan
kegiatan konsultansi dan/atau pembangunan dan pemasangan, dan/atau
pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan
pembangkitan tenaga listrik.
b. Sikap Kerja
- Inovatif Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya
saing dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan
risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, di lingkup disiplin profesinya maupun disiplin
lainnya yang terkait (trans disiplin) untuk kemaslahatan umat
c. Peran Kerja
- Mengelola dan mengembangkan sumberdaya untuk menghasilkan karya kratif,
original dan teruji yang bersifat strategis untuk kemaslahatan umat melalui
suatu riset trans disiplin, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keilmuannya
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik
- Direktur Pembangkitan Tenaga Listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
- Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh dari
pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut:
No. Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada
1. D.35.110.00.001.1
Pembangkitan tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru Terkait Pengelolaan
2. D.35.110.00.002.1
Pada Pembangkitan tenaga Listrik
Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit
3. D.35.114.00.081.1 dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
4. D.35.115.00.147.1 pembangkit thermal dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
5. D.35.115.00.148.1 pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan
6. D.35.115.00.149.1 instrumen pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal
7. D.35.115.00.150.1 pembangkit dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
8. D.35.113.00.059.1 pengujian pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
9. D.35.112.00.122.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
10. D.35.112.00.123.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
11. D.35.112.00.124.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
12. D.35.112.00.125.1 pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan
5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Monodisipliner adalah Pendekatan yang bertitik tolak murni berdasarkan disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3.2. Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada sistem pembangkitan.
3.2.2 Semua standar-standar umum pembangkitan tenaga listrik yang tidak
bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
4.2. Perlengkapan
4.2.1 ATK
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan di bidang
pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
keteknikan di bidang pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan monodisipliner yang diakui dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan
memiliki bukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam
penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah
yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan
4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan
5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar umum pembangkitan tenaga listrik yang tidak
bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
Pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik
dengan pendekatan monodisipliner yang diakui dan dijadikan rujukan penyusunan
standar dan memiliki bukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan kesimpulan
dan saran terhadap hasil penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik dengan pendekatan
monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pengoperasian pembangkit dievaluasi
dengan pembandingan dan integrasi
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.1 Peralatan
Peralatan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pengoperasian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit ini.
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeliharaan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
pembangkit thermal dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta, dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan
kontrol dan
instrumen instrumen pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit
ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada konsultansi perencanaan sistem pembangkitan.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 88
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
tetap berlaku.
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan sistem pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan sistem pembangkitan ini.
2 Menyiapkan kegiatan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
lain diidentifikasi
3 Melaksanakan kegiatan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
4 Mengevaluasi Metode
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
secara teoritis dilakukan
5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang terpercaya
pada bidang pembangkitan tenaga listrik
4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan multidisipliner yang diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar
internasional dan memiliki bukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam
penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah
yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan
5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang terpercaya
pada bidang pembangkitan tenaga listrik
4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
Pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 94
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan multidisipliner yang diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar
internasional dan memiliki bukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan kesimpulan
dan saran terhadap hasil penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik dengan pendekatan
multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 100
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 103
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada Pemeriksaan dan pengujian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 112
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
non thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit ini.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 151
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan sistem pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan ini.
2 Menyiapkan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
kegiatan
lain diidentifikasi
3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan
5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multi-transdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan serta dilihat dari
berbagai bidang.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun
diakui untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
3.2. Standar
4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat
yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan di bidang
pembangkitan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
keteknikan di bidang pembangkitan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik
dengan pendekatan multi-trans disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan
penyusunan standar internasional serta telah terbukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam penyelesaian
permasalahan
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada pembangkit tenaga listrik.
3.2.2. Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP
Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi
2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan pembangkitan
Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang diakui atau dijadikan
rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.
3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam penyelesaian
permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah yang
ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah
4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam penyusunan metode
baru.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.
5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pengoperasian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pengoperasian pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 171
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada pemeliharaan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 174
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan elektrikal pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
3.2 Standar
tetap berlaku.
4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan/ perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin
5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional
BAB IV PENUTUP
Pada pedoman ini mengatur untuk jenjang kualifikasi KKNI level 7 sampai dengan level 9
yang terdiri dari:
50 (lima puluh) unit kompetensi, dikemas pada 3 (enam) kualifikasi jabatan dengan total
6 (enam) jabatan.
Pemaketan kualifikasi jabatan pada pedoman ini menjadi panduan dalam penerbitan
sertifikat kompetensi berdasarkan okupasi jabatan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No
46 tahun 2017 tentang Standardisasi Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.