Anda di halaman 1dari 184

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


KETENAGALISTRIKAN
NOMOR: 247/20/DJL.1/2019
TENTANG
PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
UNTUK KUALIFIKASI AHLI BIDANG
PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN UNTUK KUALIFIKASI AHLI BIDANG
PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

DJK-K.D.351.10

Jakarta, 18 Maret 2019

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan menyatakan bahwa

setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat Kompetensi, untuk

memenuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan guna mewujudkan kondisi instalasi tenaga

listrik yang aman, andal dan ramah lingkungan.

Penerbitan Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan

akreditasi atau penunjukan dari Menteri ESDM melalui kegiatan sertifikasi kompetensi yang

dilaksanakan secara objektif melalui penilaian yang adil, sah dan andal, dan tidak dipengaruhi oleh

kepentingan lain agar memberikan keyakinan dan kepercayaan bagai pemangku kepentingan.

Dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi, Lembaga Sertifikasi Kompetensi harus berpedoman

pada Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang telah dikemas dalam

okupasi jabatan sesuai jenjang kualifikasi ketenagalistrikan. Rancangan SKTTK Untuk Kualifikasi

Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik yang disusun dan dikemas dalam okupasi jabatan oleh Tim

Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan aklamasi pada Forum Konsensus yang

diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2018 di Jakarta.

Sesuai Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2017

tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, menyatakan bahwa SKTTK hasil

Forum Konsensus dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentingan ketenagalistrikan

sampai dengan rancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri ESDM, maka perlu

menetapkan “Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli

Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik” sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi

terhadap tenaga teknik Ketenagalistrikan.

Jakarta, 18 Maret 2019


Direktur Jenderal Ketenagalistrikan

Rida Mulyana

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ii
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................................................. 1

1.2. Pengertian ....................................................................................................................................................................... 1

1.3. Penggunaan SKTTK ..................................................................................................................................................... 3

BAB II JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN ................................................................................................... 4

2.1. Pemetaan SKTTK .......................................................................................................................................................... 4

2.2. Pengemasan Kualifikasi Jabatan ............................................................................................................................ 8

2.3. Uraian Kualifikasi Jabatan ....................................................................................................................................... 9

2.3.1. Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik ............................................................................................................. 9

2.3.2. Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik ......................................................................................................... 14

2.3.3. Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik Tegangan Menengah ................................................................ 19

BAB III STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN ........................................................... 22

3.1. Daftar Unit Kompetensi ........................................................................................................................................... 22

3.2. Uraian Unit Kompetensi .......................................................................................................................................... 27


3.2.1. D.35.110.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada Pembangkitan
Tenaga Listrik .............................................................................................................................................................. 27
3.2.2. D.35.110.00.002.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Pengelolaan Pada Pembangkitan
tenaga Listrik............................................................................................................................................................... 30
3.2.3. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ............................................................................................. 33
3.2.4. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda.............................................................. 36
3.2.5. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ............................................ 39
3.2.6. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................................... 42
3.2.7. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ............................................................................. 45
3.2.8. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .............................................................. 48
3.2.9. D.35.112.00.122.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................... 51

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral iii
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.10. D.35.112.00.123.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan mekanik


pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ........... 54
3.2.11. D.35.112.00.124.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ............. 57
3.2.12. D.35.112.00.125.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................................... 60
3.2.13. D.35.111.00.216.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................... 63
3.2.14. D.35.111.00.217.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ........... 66
3.2.15. D.35.111.00.218.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda .............................................................................................................................................................................. 69
3.2.16. D.35.111.00.219.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ................. 72
3.2.17. D.35.111.00.211.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................... 75
3.2.18. D.35.111.00.212.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ........... 78
3.2.19. D.35.111.00.213.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda ............. 81
3.2.20. D.35.111.00.214.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .................................... 84
3.2.21. D.35.111.00.215.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan sistem pembangkitan
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda .............................................................. 87
3.2.22. D.35.110.00.003.1 Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pembangkitan Tenaga Listrik ......................................................................................................... 90
3.2.23. D.35.110.00.004.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik ........................................................................................................ 93
3.2.24. D.35.114.00.082.1 Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset manajemen operasi
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ................................... 96
3.2.25. D.35.115.00.151.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ............................................................ 99
3.2.26. D.35.115.00.152.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ........................................ 102
3.2.27. D.35.115.00.153.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ................................ 105
3.2.28. D.35.115.00.154.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ......................................................... 108
3.2.29. D.35.113.00.060.1 Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ......................................................... 111
3.2.30. D.35.112.00.126.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ............... 114
3.2.31. D.35.112.00.127.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ....... 117
3.2.32. D.35.112.00.128.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ......... 120
3.2.33. D.35.112.00.129.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ................................ 123

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral iv
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.34. D.35.111.00.225.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan


mekanik pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya ......................................................................................................................................................................... 126
3.2.35. D.35.111.00.226.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
mekanik pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi
ahli madya ................................................................................................................................................................. 129
3.2.36. D.35.111.00.227.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya ......................................................................................................................................................................... 132
3.2.37. D.35.111.00.228.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ............ 135
3.2.38. D.35.111.00.220.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ............... 138
3.2.39. D.35.111.00.221.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ....... 141
3.2.40. D.35.111.00.222.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ......... 144
3.2.41. D.35.111.00.223.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ................................ 147
3.2.42. D.35.111.00.224.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan sistem
pembangkitan dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya ........................... 150
3.2.43. D.35.110.00.005.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-transdisipliner
Pembangkitan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi Dunia
Kelistrikan ................................................................................................................................................................. 153
3.2.44. D.35.110.00.006.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Pembangkitan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional ............................................................................................................................................ 157
3.2.45. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama ......................................................................................... 161
3.2.46. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama .......................................................... 164
3.2.47. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama ........................................ 167
3.2.48. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama ................................ 170
3.2.49. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama ......................................................................... 173
3.2.50. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama .......................................................... 176

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................................................... 179

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral v
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang 30 tahun 2009 pasal 44 ayat (6) mengamanatkan bahwa setiap


tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat Kompetensi.
Dalam menerbitkan Sertifikat Kompetensi diperlukan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan (SKTTK) yang menjadi acuan pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi
Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan pelatihan bagi Lembaga Pelatihan
vokasi/keterampilan atau pelatihan. Penyusunan SKTTK dibuat untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi tenaga teknik yang bekerja pada usaha ketenagalistrikan. Salah
satu SKTTK yang diperlukan pada usaha ketenagalistrikan yaitu Standar Kompetensi
untuk kualifikasi ahli pada bidang Pembangkitan Tenaga Listrik.

Standar Kompetensi untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik untuk kualifikasi


ahli sangat penting untuk memastikan kompetensi para ahli yang bekerja pada bidang
Pembangkitan Tenaga Listrik. Sehingga Standar Kompetensi ini sangat berperan dalam
menjamin kualitas dan keamanan pembangkitan tenaga listrik yang akan dibangun.

SKTTK untuk kualifikasi ahli pada bidang Pembangkitan Tenaga Listrik dikemas
menjadi kualifikasi jabatan sesuai jenjang pada KKNI. Pada pedoman ini jenjang
kualifikasi jabatan ahli yang dimaksud adalah jenjang kualifikasi jabatan
ketenagalistrikan untuk level 7 hingga level 9.

1.2. Pengertian

Istilah dan Definisi:

1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut


Standardisasi Kompetensi adalah proses perumusan, penetapan, pemberlakuan, kaji
ulang, penerapan, dan pengawasan standar kompetensi yang dilaksanakan secara
tertib dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya disebut
SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan suatu kemampuan yang dilandasi
oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya ditempat
kerja yang mengacu pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan berdasarkan
konsensus pemangku kepentingan.
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari pengumpulan dan
pengolahan data untuk menyusun konsep rancangan SKTTK sampai dengan
tercapainya konsensus dari pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan tenaga teknik
ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan tenaga teknik
ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam jenjang kualifikasi
ketenagalistrikan.
6. Kualifikasi Ahli adalah penjenjangan kemampuan tenaga teknik ketenagalistrikan
yang dikualifikasikan sebagai level 7 sampai dengan level 9.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

7. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga Teknik adalah


perorangan yang berpendidikan di bidang teknik dan/atau memiliki pengalaman
kerja di bidang ketenagalistrikan.
8. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah Tenaga Teknik
yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan asesmen sesuai dengan bidang yang
diuji.
9. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk mengerjakan
suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja.
10. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan
formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik
atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
11. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap Klasifikasi
Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor di bidang
ketenagalistrikan.
12. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
13. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah
kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan diberbagai sector.
14. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi
Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
ketenagalistrikan berdasarkan KKNI.
15. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal yang
menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan sertifikasi.
16. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan usaha jasa
penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi yang diberi hak untuk
melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor.
17. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan kepentingan bersama
untuk mendapatkan kesepakatan atau permufakatan yang dicapai melalui
kebulatan suara.
18. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam rangka kerja sama
saling pengakuan SKTTK dengan standar kompetensi lain baik di dalam maupun
luar negeri guna mencapai kesetaraan dan/atau pengakuan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

19. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


ketenagalistrikan.
20. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan,
pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan lingkungan di bidang
ketenagalistrikan.
21. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang energi dan sumber daya mineral.
22. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
23. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian
pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki otoritas teknis dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor atau lapangan usaha tertentu.

1.3. Penggunaan SKTTK

SKTTK untuk Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik ini digunakan oleh:

1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi Ketenagalistrikan


sebagai panduan penyusunan Standar Uji Sertifikasi Kompetensi Bagi tenaga teknik.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai penyusunan
kurikulum, silabus, dan modul bagi tenaga teknik.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

BAB II JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

2.1. Pemetaan SKTTK

Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk pekerjaan ahli pada
bidang Pembangkitan Tenaga Listrik. Berikut ini adalah Pemetaan SKTTK tersebut:

Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama

Menyediakan Melaksanakan Melaksanakan Menyelesaikan masalah


Listrik Yang pekerjaan ahli pekerjaan ahli pengoperasian pembangkit
Aman, Andal pada bidang dengan metoda baru melalui
dan Ramah Pembangkitan riset mono disiplin bagi ahli
Lingkungan Tenaga Listrik muda
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
pemeriksaan dan pengujian
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
pembangunan dan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama

Menyelesaikan masalah
pembangunan dan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama

Menyelesaikan masalah
Pengelolaan asset manajemen
operasi pembangkit dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pemeliharaan elektrikal
pembangkit elektrikal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pemeriksaan dan pengujian
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Pembangunan dan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 6
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama

metoda baru melalui riset


multi disiplin bagi ahli madya

Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah
pengoperasian pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 7
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Fungsi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Utama

trans disiplin bagi ahli utama

Menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli
utama
Menyelesaikan masalah
pemeliharaan elektrikal
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah
pemeriksaan dan pengujian
pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama

2.2. Pengemasan Kualifikasi Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang


Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, pengemasan okupasi
jabatan bagi tenaga teknik untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik, dikualifikasikan
menjadi 9(sembilan) jenjang kualifikasi.
Pada pedoman ini dibahas untuk jenjang kualifikasi jabatan level 7 (tujuh) sampai
dengan level 9 (sembilan). Berikut ini adalah pemetaan kualifikasi jabatan untuk Ahli
pada bidang Pembangkitan Tenaga Listrik:

Bidang Subbidang Standar Kompetensi

Level- Kode Kualifikasi Kemungkinan Jabatan


JKK Kompetensi
(KKNI) (Okupasi)
Pembangkitan Semua Level 7 – D.35.110.01.KUALI Ahli Muda Pembangkitan
Tenaga Listrik subbidang Ahli FIKASI.7.KITTEL Tenaga Listrik
Muda Manajer Senior
Pembangkitan Tenaga

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 8
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Bidang Subbidang Standar Kompetensi

Level- Kode Kualifikasi Kemungkinan Jabatan


JKK Kompetensi
(KKNI) (Okupasi)
Listrik
Level 8 – D.35.110.01.KUALI Ahli Madya Pembangkitan
Ahli FIKASI.8.KITTEL Tenaga Listrik
Madya
General Manajer
Pembangkitan Tenaga
Listrik
Level 9 – D.35.110.01.KUALI Ahli Utama Pembangkitan
Ahli FIKASI.9.KITTEL Tenaga Listrik
Utama Direktur Pembangkitan
Tenaga Listrik

2.3. Uraian Kualifikasi Jabatan

Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan jabatan dalam
jenjang kualifikasi jabatan tersebut.

2.3.1. Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik


D.35.110.01.KUALIFIKASI.7.KITTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 7 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan ataupun manajerial untuk
memimpin pada lingkup wilayah dalam penyusunan, menyelesaikan masalah dan
penerapan metode baru terkait dengan keteknikan ataupun pelaksanaan
pengelolaan kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik. Memiliki lingkup
pekerjaan menyelesaikan masalah dengan cara menciptakan, atau menerapkan
metoda baru melalui riset monodisipliner pada kegiatan ataupun pengelolaan
kegiatan konsultansi dan/atau pembangunan dan pemasangan, dan/atau
pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan,
dan/atau enjiniring pembangkitan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya saing
dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, khusunya di lingkup disiplin profesinya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 9
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

c. Peran Kerja
- Mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya untuk menyelesaikan
permasalahan strategis di organisasinya melalui suatu riset monodisiplin,
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keilmuannya.

d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik
- Manajer Senior Pembangkitan Tenaga Listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
- Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait
Keteknikan Pada Pembangkitan tenaga
Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
2. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
3. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
4. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
5. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
6. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
7. D.35.112.00.122.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 10
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


pemasangan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
8. D.35.112.00.123.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
9. D.35.112.00.124.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
10. D.35.112.00.125.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
11. D.35.111.00.216.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
12. D.35.111.00.217.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
13. D.35.111.00.218.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
14. D.35.111.00.219.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
15. D.35.111.00.211.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
16. D.35.111.00.212.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
17. D.35.111.00.213.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
18. D.35.111.00.214.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
19. D.35.111.00.215.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda

- Manajer Senior Pembangkitan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.002.1 Menciptakan Metode Baru Terkait
Pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
2. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
3. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
4. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
5. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
6. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 12
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


7. D.35.112.00.122.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
8. D.35.112.00.123.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
9. D.35.112.00.124.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
10. D.35.112.00.125.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
11. D.35.111.00.216.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
12. D.35.111.00.217.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
13. D.35.111.00.218.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
14. D.35.111.00.219.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
15. D.35.111.00.211.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
16. D.35.111.00.212.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
17. D.35.111.00.213.1 Menyelesaikan masalah konsultansi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 13
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
18. D.35.111.00.214.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
19. D.35.111.00.215.1 Menyelesaikan masalah konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda

2.3.2. Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik


D.35.140.01.KUALIFIKASI.8.KITTEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 8 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan atapun manajerial untuk memimpin
pada lingkup wilayah dalam penyusunan, menyelesaikan masalah pengelolaan
asset manajemen dan penerapan metode baru terkait dengan keteknikan ataupun
pelaksanaan pengelolaan kegiatan di bidang pembangkitan tenaga listrik. Memiliki
lingkup pekerjaan menciptakan, menyelesaikan masalah pengelolaan asset
manajemen dan menerapkan metode baru dengan pendekatan multidisipliner pada
kegiatan ataupun pengelolaan kegiatan konsultansi dan/atau pembangunan dan
pemasangan, dan/atau pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian,
dan/atau pemeliharaan pembangkitan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya saing
dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, di lingkup disiplin profesinya maupun disipilin
lainnya yang terkait (inter atau multi disiplin)

c. Peran Kerja
- Mengelola dan mengembangkan sumberdaya untuk menghasilkan karya
inovatip dan teruji yang bersifat strategis di organisasinya melalui suatu riset
inter atau multi disiplin, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keilmuannya.

d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik
- General Manajer Pembangkitan Tenaga Listrik

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 14
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi


- Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.003.1 Menciptakan Metode Baru Dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Keteknikan Pada Pembangkitan tenaga
Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.114.00.082.1 Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset
manajemen operasi pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
2. D.35.115.00.151.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
3. D.35.115.00.152.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
4. D.35.115.00.153.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
5. D.35.115.00.154.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
elektrikal pembangkit elektrikal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
6. D.35.113.00.060.1 Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
7. D.35.112.00.126.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
8. D.35.112.00.127.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 15
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


multi disiplin bagi ahli madya
9. D.35.112.00.128.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
10. D.35.112.00.129.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
11. D.35.111.00.225.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
12. D.35.111.00.226.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
13. D.35.111.00.227.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
14. D.35.111.00.228.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
15. D.35.111.00.220.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
16. D.35.111.00.221.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
17. D.35.111.00.222.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
18. D.35.111.00.223.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 16
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


19. D.35.111.00.224.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya

- General Manajer Pembangkitan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.004.1 Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.114.00.082.1 Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset
manajemen operasi pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
2. D.35.115.00.151.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
3. D.35.115.00.152.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
4. D.35.115.00.153.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
5. D.35.115.00.154.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan
elektrikal pembangkit elektrikal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
6. D.35.113.00.060.1 Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
7. D.35.112.00.126.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 17
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


8. D.35.112.00.127.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
9. D.35.112.00.128.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
10. D.35.112.00.129.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
11. D.35.111.00.225.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
12. D.35.111.00.226.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
13. D.35.111.00.227.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
14. D.35.111.00.228.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
15. D.35.111.00.220.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal dengan metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya
16. D.35.111.00.221.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
17. D.35.111.00.222.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
18. D.35.111.00.223.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 18
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


perencanaan desain elektrikal pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
19. D.35.111.00.224.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya

2.3.3. Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik Tegangan Menengah


D.35.110.01.KUALIFIKASI.9.KITTEL

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 9 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas keteknikan atapun manajerial untuk
memimpin pada lingkup wilayah dalam penyusunan, penyelesaian masalah dan
penerapan metode baru terkait dengan keteknikan ataupun pelaksanaan
pengelolaan kegiatan di bidang pembangkitan tenaga listrik. Memiliki lingkup
pekerjaan menciptakan, menyelesaikan masalah dan menerapkan metode baru
dengan pendekatan multi-transdisipliner pada kegiatan ataupun pengelolaan
kegiatan konsultansi dan/atau pembangunan dan pemasangan, dan/atau
pemeriksaan dan pengujian, dan/atau pengoperasian, dan/atau pemeliharaan
pembangkitan tenaga listrik.

b. Sikap Kerja
- Inovatif Mempunyai daya inovasi yang kuat dalam menjaga sustainability, daya
saing dan pertumbuhan, termasuk kaitannya dengan permasalahan safety dan
risiko
- Jelas dan lugas dalam mengungkapkan ide atau gagasan
- Mempunyai jiwa kepemimpinan dalam memperjuangkan gagasan didukung
rasionalitas dan kecermatan, di lingkup disiplin profesinya maupun disiplin
lainnya yang terkait (trans disiplin) untuk kemaslahatan umat
c. Peran Kerja
- Mengelola dan mengembangkan sumberdaya untuk menghasilkan karya kratif,
original dan teruji yang bersifat strategis untuk kemaslahatan umat melalui
suatu riset trans disiplin, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keilmuannya
d. Kemungkinan Jabatan
- Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik
- Direktur Pembangkitan Tenaga Listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
- Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik
Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 19
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


1. D.35.110.00.005.1 Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pembangkitan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli utama
2. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin
bagi ahli utama
3. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin
bagi ahli utama
4. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama
5. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
6. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans disiplin bagi ahli
utama

- Direktur Pembangkitan Tenaga Listrik


Untuk memperoleh kualifikasi kompetensi ini wajib memiliki 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35.110.00.006.1 Menciptakan Metode Baru dengan
Pendekatan Multi-transdisipliner Terkait
Pengelolaan Kegiatan Pada Pembangkitan
Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional

Dan 1 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi berikut:


No. Kode Unit Nama Unit

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 20
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit Nama Unit


1. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian
pembangkit dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli utama
2. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin
bagi ahli utama
3. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin
bagi ahli utama
4. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama
5. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
6. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset trans disiplin bagi ahli
utama

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 21
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

BAB III STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

3.1. Daftar Unit Kompetensi

Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh dari
pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut:
No. Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada
1. D.35.110.00.001.1
Pembangkitan tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru Terkait Pengelolaan
2. D.35.110.00.002.1
Pada Pembangkitan tenaga Listrik
Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit
3. D.35.114.00.081.1 dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
4. D.35.115.00.147.1 pembangkit thermal dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
5. D.35.115.00.148.1 pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan
6. D.35.115.00.149.1 instrumen pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal
7. D.35.115.00.150.1 pembangkit dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
8. D.35.113.00.059.1 pengujian pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
9. D.35.112.00.122.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
10. D.35.112.00.123.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
11. D.35.112.00.124.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah pembangunan dan
12. D.35.112.00.125.1 pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 22
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
13. D.35.111.00.216.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
14. D.35.111.00.217.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
15. D.35.111.00.218.1
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan
16. D.35.111.00.219.1 pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal dengan
17. D.35.111.00.211.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal dengan
18. D.35.111.00.212.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit dengan
19. D.35.111.00.213.1
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan
20. D.35.111.00.214.1 desain elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan
21. D.35.111.00.215.1 sistem pembangkitan dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda
Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan
22. D.35.110.00.003.1 Multidisipliner Terkait Keteknikan Pembangkitan
Tenaga Listrik
Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
23. D.35.110.00.004.1 Multidisipliner Terkait Pengelolaan Pembangkitan
Tenaga Listrik
Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset
24. D.35.114.00.082.1
manajemen operasi pembangkit dengan metoda

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 23
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik
25. D.35.115.00.151.1 pembangkit thermal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik
26. D.35.115.00.152.1 pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pemeliharaan kontrol dan
27. D.35.115.00.153.1 instrumen pembangkit dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pemeliharaan elektrikal
28. D.35.115.00.154.1 pembangkit elektrikal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan
29. D.35.113.00.060.1 pengujian pembangkit dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
30. D.35.112.00.126.1
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
31. D.35.112.00.127.1
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
32. D.35.112.00.128.1
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Pembangunan dan
33. D.35.112.00.129.1 pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
34. D.35.111.00.225.1
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
35. D.35.111.00.226.1
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan
36. D.35.111.00.227.1
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 24
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan
37. D.35.111.00.228.1 pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal dengan
38. D.35.111.00.220.1
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal dengan
39. D.35.111.00.221.1
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit dengan
40. D.35.111.00.222.1
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan
41. D.35.111.00.223.1 desain elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan
42. D.35.111.00.224.1 sistem pembangkitan dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya
Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Pembangkitan Tenaga Listrik
43. D.35.110.00.005.1
Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi
Dunia Kelistrikan
Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan
Multi-transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan
44. D.35.110.00.006.1
Pada Pembangkitan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit
45. D.35.114.00.081.1 dengan metoda baru melalui riset trans disiplin
bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
46. D.35.115.00.147.1 pembangkit thermal dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik
47. D.35.115.00.148.1 pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
48. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 25
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

No. Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
instrumen pembangkit dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal
49. D.35.115.00.150.1 pembangkit dengan metoda baru melalui riset
trans disiplin bagi ahli utama
Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan
50. D.35.113.00.059.1 pengujian pembangkit dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 26
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2. Uraian Unit Kompetensi

Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit kompetensi yang


ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup kode unit, judul unit, deskripsi unit,
elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel serta panduan penilaian.

3.2.1. D.35.110.00.001.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada


Pembangkitan Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.110.00.001.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru Terkait Keteknikan Pada Pembangkitan
tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan metode
Unit baru dengan pendekatan monodisipliner terkait dengan keteknikan
pada bidang pembangkitan tenaga listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah terkait dengan keteknikan
kegiatan
pada pembangkitan tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah


ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan monodisipliner
2 Menyiapkan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
kegiatan
lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya


lain disiapkan

3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan

3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 27
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan


untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Monodisipliner adalah Pendekatan yang bertitik tolak murni berdasarkan disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Setiap kebijakan dan atau rekomendasi sistem pembangkitan, perintah
dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan
sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2. Menciptakan Metode Baru sistem pembangkitan harus dilakukan secara
optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3. Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4. Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada sistem pembangkitan.
3.2.2 Semua standar-standar umum pembangkitan tenaga listrik yang tidak
bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1 Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2 Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3 Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1 ATK

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 28
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4.2.2 Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan di bidang
pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
keteknikan di bidang pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan monodisipliner yang diakui dan dijadikan rujukan penyusunan standar dan
memiliki bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Sistem manajemen K2

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam
penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah
yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan keunggulan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam penyusunan
metode baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.

5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 29
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.2. D.35.110.00.002.1 Menciptakan Metode Baru Terkait Pengelolaan Pada


Pembangkitan tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.110.00.002.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru Terkait Pengelolaan Pada Pembangkitan
tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan metode
Unit baru dengan pendekatan monodisipliner terkait dengan pengelolaan
pada bidang pembangkitan tenaga listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah terkait dengan pengelolaan
kegiatan
pada pembangkitan tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah


ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan monodisipliner
2 Menyiapkan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
kegiatan
lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya


lain disiapkan

3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan
3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan


untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 30
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Setiap kebijakan dan atau rekomendasi sistem pembangkitan, perintah
dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan
sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2. Menciptakan Metode Baru sistem pembangkitan harus dilakukan secara
optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3. Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4. Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar umum pembangkitan tenaga listrik yang tidak
bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
Pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 31
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik
dengan pendekatan monodisipliner yang diakui dan dijadikan rujukan penyusunan
standar dan memiliki bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang Pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen sistem K2

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan kesimpulan
dan saran terhadap hasil penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik dengan pendekatan
monodisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 32
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.3. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit


dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda

Kode Unit : D.35.114.00.081.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
Unit pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pengoperasian pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pengoperasian pembangkit
penyelesaian
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
masalah
timbul adalah baru dan strategis
pengoperasian
pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah pengoperasian
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup mono
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan, disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pengoperasian
pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pengoperasian
pembangkit 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 33
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pengoperasian pembangkit dievaluasi
dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pengoperasian 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pembangkit penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit
dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pengoperasian pembangkit,
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit harus dilakukan secara
optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pengoperasian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 34
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4.1 Peralatan
Peralatan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pengoperasian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 35
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.4. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik


pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.115.00.147.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
Unit pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit thermal dilakukan untuk memastikan
masalah
bahwa masalah yang timbul adalah baru dan
pemeliharaan
strategis
mekanik pembangkit
thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal melalui riset mono
disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan, disusun dalam format


yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan sesuai
thermal dengan kebutuhan untuk memastikan kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi mobilisasi
penyelesaian
sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
mekanik pembangkit 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal diaplikasikan
thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi dan
ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 36
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai ketentuan

5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeliharaan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
pembangkit thermal dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 37
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta, dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 38
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.5. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik


pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.115.00.148.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
Unit pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit non thermal dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
pemeliharaan
baru dan strategis
mekanik pembangkit
non thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal melalui riset
mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
non thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit
non thermal mekanik pembangkit non thermal diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 39
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
non thermal pembangkit non thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan di perusahaan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 40
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

pada pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal.


3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 41
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.6. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan


instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.115.00.149.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
Unit pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan kontrol dan
penyelesaian
instrumen pembangkit dilakukan untuk memastikan
masalah
bahwa masalah yang timbul adalah baru dan strategis
pemeliharaan
kontrol dan
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan kontrol dan
instrumen
pembangkit instrumen pembangkit dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol
dan instrumen pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam format


yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
kontrol dan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan sesuai
instrumen dengan kebutuhan untuk memastikan kesiapannya
pembangkit
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi mobilisasi
penyelesaian
sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
kontrol dan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol
instrumen dan instrumen pembangkit diaplikasikan
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi dan
ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 42
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai ketentuan

5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan
kontrol dan
instrumen instrumen pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 43
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasill menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit
ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 44
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.7. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal


pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.115.00.150.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan elektrikal
penyelesaian
pembangkit dilakukan untuk memastikan bahwa
masalah
masalah yang timbul adalah baru dan strategis
pemeliharaan
elektrikal
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan elektrikal
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup mono
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
elektrikal 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal
elektrikal pembangkit diaplikasikan
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4a Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


t penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 45
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeliharaan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
elektrikal penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal
pembangkit pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan elektrikal
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit harus dilakukan
secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah
4.1 Peralatan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 46
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Peralatan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 47
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.8. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian


pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.113.00.059.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeriksaan dan pengujian
penyelesaian
pembangkit dilakukan untuk memastikan bahwa
masalah
masalah yang timbul adalah baru dan strategis
pemeriksaan dan
pengujian
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeriksaan
dan pengujian pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeriksaan dan
pengujian 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeriksaan dan
pengujian 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeriksaan dan
pembangkit pengujian pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4a Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


t penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 48
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeriksaan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pengujian penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian
pembangkit pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeriksaan dan pengujian
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeriksaan dan pengujian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 49
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 50
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.9. D.35.112.00.122.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan


mekanik pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.112.00.122.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah pembangunan dan
thermal
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pembangunan
dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal melalui
riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
diaplikasikan
thermal

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 51
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pembangunan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit
thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 52
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 53
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.10. D.35.112.00.123.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan


mekanik pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.112.00.123.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah pembangunan dan
non thermal
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pembangunan
dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
non thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
mekanik pembangkit
diaplikasikan
non thermal

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 54
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pembangunan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
mekanik pembangkit
dievaluasi
non thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit
non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 55
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 56
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.11. D.35.112.00.124.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan


kontrol dan instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.112.00.124.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan kontrol
dan instrumen
1.2 Evaluasi dampak masalah pembangunan dan
pembangkit
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pembangunan
dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan kontrol 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
dan instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dan instrumen
pembangkit diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 57
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pembangunan dan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pembangunan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan kontrol penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dan instrumen
dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 58
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

dan 3.1.2. tetap berlaku.


3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 59
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.12. D.35.112.00.125.1 Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan


elektrikal pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.112.00.125.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
masalah
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
pembangunan dan
adalah baru dan strategis
pemasangan
elektrikal
1.2 Evaluasi dampak masalah pembangunan dan
pembangkit
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pembangunan
dan pemasangan elektrikal pembangkit layak dan
bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit melalui riset
mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
elektrikal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pembangunan dan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit diaplikasikan
elektrikal
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 60
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pembangunan dan
penyelesaian masalah pembangunan dan
pemasangan
elektrikal pemasangan elektrikal pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 61
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 62
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.13. D.35.111.00.216.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan


pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.216.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit thermal
masalah konsultansi
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pengawasan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi pengawasan
thermal
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
pemasangan
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
mekanik pembangkit
thermal thermal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 63
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi pengawasan pemasangan
mekanik pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
pengawasan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 64
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

dan 3.1.2. tetap berlaku.


3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 65
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.14. D.35.111.00.217.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan


pemasangan mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.217.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
masalah konsultansi
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pengawasan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi pengawasan
non thermal
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
non thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
mekanik pembangkit
thermal diaplikasikan
non thermal

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 66
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi pengawasan pemasangan
mekanik pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
pengawasan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
mekanik pembangkit
dievaluasi
non thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 67
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

dan 3.1.2. tetap berlaku.


3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 68
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.15. D.35.111.00.218.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan


pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi
ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.218.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di
bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
masalah konsultansi
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
pengawasan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan kontrol
dan instrumen
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan kontrol 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
dan instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
pemasangan kontrol
dan instrumen pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit pembangkit diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 69
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi pengawasan pemasangan
kontrol dan instrumen pembangkit dievaluasi
dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
pengawasan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan kontrol penyelesaian masalah konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dan instrumen
dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 70
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

dan 3.1.2. tetap berlaku.


3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 71
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.16. D.35.111.00.219.1 Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan


pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.219.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
masalah konsultansi
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
pengawasan
adalah baru dan strategis
pemasangan
elektrikal
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi pengawasan
pembangkit
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
elektrikal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
pengawasan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
elektrikal
diaplikasikan
pembangkit

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 72
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi pengawasan pemasangan
elektrikal pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
pengawasan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal pembangkit dievaluasi
elektrikal
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 73
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 74
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.17. D.35.111.00.211.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain


mekanik pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.211.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain mekanik pembangkit thermal dilakukan
masalah konsultansi
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
perencanaan desain
adalah baru dan strategis
mekanik pembangkit
thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
mekanik pembangkit 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
thermal
diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 75
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
perencanaan desain 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
mekanik pembangkit penyelesaian masalah konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 76
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 77
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.18. D.35.111.00.212.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain


mekanik pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.212.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset mono
disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain mekanik pembangkit non thermal
masalah konsultansi
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
perencanaan desain
timbul adalah baru dan strategis
mekanik pembangkit
non thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup mono
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
non thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
mekanik pembangkit
perencanaan desain mekanik pembangkit non
non thermal
thermal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 78
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
perencanaan desain 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
mekanik pembangkit penyelesaian masalah konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal dievaluasi
non thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 79
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 80
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.19. D.35.111.00.213.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain


kontrol dan instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.213.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin
bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain kontrol dan instrumen pembangkit
masalah konsultansi
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
perencanaan desain
timbul adalah baru dan strategis
kontrol dan
instrumen
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi
pembangkit
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup mono
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit melalui riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
kontrol dan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
kontrol dan
perencanaan desain kontrol dan instrumen
instrumen
pembangkit pembangkit diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 81
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi perencanaan desain kontrol
dan instrumen pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
perencanaan desain 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
kontrol dan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit
instrumen
dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 82
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

dan 3.1.2. tetap berlaku.


3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 83
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.20. D.35.111.00.214.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain


elektrikal pembangkit dengan metoda baru melalui
riset mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.214.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli
muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain elektrikal pembangkit dilakukan untuk
masalah konsultansi
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
perencanaan desain
baru dan strategis
elektrikal
pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit layak
dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit melalui
riset mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
elektrikal 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan desain
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
elektrikal
perencanaan desain elektrikal pembangkit
pembangkit
diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 84
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
perencanaan desain 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
elektrikal penyelesaian masalah konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 85
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 86
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.21. D.35.111.00.215.1 Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan


sistem pembangkitan dengan metoda baru melalui riset
mono disiplin bagi ahli muda

Kode Unit : D.35.111.00.215.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah konsultansi perencanaan sistem pembangkitan
dengan metoda baru melalui riset mono disiplin bagi ahli muda
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset mono disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah konsultansi perencanaan
penyelesaian
sistem pembangkitan dilakukan untuk
masalah konsultansi
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
perencanaan sistem
baru dan strategis
pembangkitan
1.2 Evaluasi dampak masalah konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup mono disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan melalui riset
mono disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan sistem
pembangkitan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah konsultansi
perencanaan sistem
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah konsultansi
pembangkitan
perencanaan sistem pembangkitan diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 87
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah konsultansi perencanaan sistem
pembangkitan dievaluasi dengan pembandingan
dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah konsultansi
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
perencanaan sistem
penyelesaian masalah konsultansi perencanaan
pembangkitan
sistem pembangkitan dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan di perusahaan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Monodisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada satu disiplin
ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfusikan dengan cabang
ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah konsultansi perencanaan sistem pembangkitan harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada konsultansi perencanaan sistem pembangkitan.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 88
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan penyelesaian masalah


4.1 Peralatan
Peralatan terkait konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang konsultansi
perencanaan sistem pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko
4.6 Mempunyai jiwa kepemimpinan

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan penyelesaian masalah konsultansi perencanaan sistem pembangkitan ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 89
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.22. D.35.110.00.003.1 Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Keteknikan Pembangkitan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.110.00.003.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan Multidisipliner
Terkait Keteknikan Pembangkitan Tenaga Listrik
Deskripsi Unit : Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan Multidisipliner
Terkait Keteknikan Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan kegiatan
1.1 Identifikasi masalah dengan pendekatan
multidisipliner pembangkitan tenaga listrik
dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah


ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan multidisipliner

2 Menyiapkan kegiatan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya


lain disiapkan

3 Melaksanakan kegiatan
3.1 Data dan informasi terkait diolah

3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi Metode
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan


untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 90
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multidisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi sistem pembangkitan, perintah
dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan
sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan Multidisipliner pada sistem
pembangkitan harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang terpercaya
pada bidang pembangkitan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 91
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:


1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan di bidang
Pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
keteknikan di bidang pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan multidisipliner yang diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar
internasional dan memiliki bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen sistem K2

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam
penyelesaian permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah
yang ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam penyusunan
metode baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 92
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.23. D.35.110.00.004.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan


Multidisipliner Terkait Pengelolaan Pembangkitan
Tenaga Listrik

Kode Unit : D.35.110.00.004.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multidisipliner Terkait
Pengelolaan Pembangkitan Tenaga Listrik
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan metode baru
Unit dengan pendekatan monodisipliner terkait dengan pengelolaan pada
bidang pembangkitan tenaga listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah terkait dengan pengelolaan
kegiatan
pada pembangkitan tenaga listrik dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah


ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi


dengan pendekatan monodisipliner
2 Menyiapkan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
kegiatan
lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya


lain disiapkan
3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan

3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah


disusun

4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan


untuk penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 93
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.3. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan
2.7 Keputusan Dirjen terkait dengan Metodologi Sertifikasi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Setiap kebijakan dan atau rekomendasi sistem pembangkitan, perintah
dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan
sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2. Menciptakan Metode Baru Dengan Pendekatan Multidisipliner pada sistem
pembangkitan harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3. Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4. Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada sistem pembangkitan.
3.2.2. Semua standar-standar lainnya yang memiliki reverensi yang terpercaya
pada bidang pembangkitan tenaga listrik

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metode asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
Pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 94
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik dengan
pendekatan multidisipliner yang diakui atau dijadikan rujukan penyusunan standar
internasional dan memiliki bukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang Pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi kendala dan risiko penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik
3.2.2. Mampu melakukan analisis dan evaluasi serta memberikan kesimpulan
dan saran terhadap hasil penerapan metode baru pada pelaksanaan
kegiatan di bidang Pembangkitan tenaga listrik dengan pendekatan
multidisipliner
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 95
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.24. D.35.114.00.082.1 Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset manajemen


operasi pembangkit dengan metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.145.00.010.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pengelolaan asset manajemen operasi
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
Unit pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pengelolaan asset manajemen
penyelesaian
operasi pembangkit dilakukan untuk memastikan
masalah Pengelolaan
bahwa masalah yang timbul adalah baru dan
asset manajemen
strategis
operasi pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah Pengelolaan asset
manajemen operasi pembangkit dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pengelolaan
asset manajemen operasi pembangkit layak dan
bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pengelolaan asset
manajemen operasi pembangkit melalui riset multi
disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah Pengelolaan
asset manajemen
operasi pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah Pengelolaan
asset manajemen
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pengelolaan asset
operasi pembangkit
manajemen operasi pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor, dievaluasi dan


ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 96
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pengelolaan asset manajemen operasi
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah Pengelolaan
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
asset manajemen
penyelesaian masalah Pengelolaan asset
operasi pembangkit
manajemen operasi pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pengelolaan asset manajemen
operasi pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam),
dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 97
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

pada Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit.


3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pengelolaan asset manajemen operasi pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 98
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.25. D.35.115.00.151.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik


pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset
multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.115.00.151.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit thermal dilakukan untuk memastikan
masalah
bahwa masalah yang timbul adalah baru dan
Pemeliharaan
strategis
mekanik pembangkit
thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah Pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal melalui riset multi
disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
mekanik pembangkit 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal diaplikasikan
thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 99
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit
thermal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pemeliharaan
penyelesaian masalah Pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
thermal pembangkit thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 100
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 101
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.26. D.35.115.00.152.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik


pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.115.00.152.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit non thermal dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
Pemeliharaan
baru dan strategis
mekanik pembangkit
non thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah Pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal melalui riset
multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
non thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
mekanik pembangkit 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pemeliharaan
non thermal mekanik pembangkit non thermal diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 102
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pemeliharaan
penyelesaian masalah Pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
non thermal pembangkit non thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 103
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 104
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.27. D.35.115.00.153.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan kontrol dan


instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.115.00.153.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pemeliharaan kontrol dan
penyelesaian
instrumen pembangkit dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
Pemeliharaan
baru dan strategis
kontrol dan
instrumen
1.2 Evaluasi dampak masalah Pemeliharaan kontrol
pembangkit
dan instrumen pembangkit dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit melalui riset
multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
kontrol dan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
kontrol dan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit diaplikasikan
instrumen
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 105
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pemeliharaan
penyelesaian masalah Pemeliharaan kontrol dan
kontrol dan
instrumen instrumen pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 106
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 107
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.28. D.35.115.00.154.1 Menyelesaikan masalah Pemeliharaan elektrikal


pembangkit elektrikal dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.115.00.154.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pemeliharaan elektrikal
penyelesaian
pembangkit elektrikal dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
Pemeliharaan
baru dan strategis
elektrikal
pembangkit
elektrikal 1.2 Evaluasi dampak masalah Pemeliharaan elektrikal
pembangkit elektrikal dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pemeliharaan
elektrikal pembangkit elektrikal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pemeliharaan
elektrikal pembangkit elektrikal melalui riset multi
disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
elektrikal 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
elektrikal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pemeliharaan
elektrikal 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pemeliharaan
pembangkit elektrikal pembangkit elektrikal diaplikasikan
elektrikal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 108
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pemeliharaan elektrikal pembangkit
elektrikal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pemeliharaan
penyelesaian masalah Pemeliharaan elektrikal
elektrikal
pembangkit pembangkit elektrikal dievaluasi
elektrikal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pemeliharaan elektrikal
pembangkit elektrikal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 109
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeliharaan elektrikal pembangkit elektrikal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 110
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.29. D.35.113.00.060.1 Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan pengujian


pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.113.00.060.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pemeriksaan dan pengujian pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pemeriksaan dan pengujian
penyelesaian
pembangkit dilakukan untuk memastikan bahwa
masalah
masalah yang timbul adalah baru dan strategis
Pemeriksaan dan
pengujian
1.2 Evaluasi dampak masalah Pemeriksaan dan
pembangkit
pengujian pembangkit dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pemeriksaan
dan pengujian pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pemeriksaan dan
pengujian pembangkit melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pemeriksaan dan
pengujian 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pemeriksaan dan
pengujian 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pemeriksaan dan
pembangkit pengujian pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 111
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pemeriksaan dan
penyelesaian masalah Pemeriksaan dan pengujian
pengujian
pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pemeriksaan dan pengujian
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pemeriksaan dan pengujian pembangkit harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada Pemeriksaan dan pengujian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 112
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 113
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.30. D.35.112.00.126.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan


mekanik pembangkit thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.112.00.126.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah Pembangunan dan
thermal
pemasangan mekanik pembangkit thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pembangunan
dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal melalui
riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
thermal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 114
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Pembangunan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemasangan penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit
thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 115
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 116
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.31. D.35.112.00.127.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan


mekanik pembangkit non thermal dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.112.00.127.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan
mekanik pembangkit
non thermal 1.2 Evaluasi dampak masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pembangunan
dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
non thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pembangunan dan
mekanik pembangkit pemasangan mekanik pembangkit non thermal
non thermal diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 117
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pembangunan dan
penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan
mekanik pembangkit pemasangan mekanik pembangkit non thermal
non thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pembangunan dan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit
non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 118
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan mekanik pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 119
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.32. D.35.112.00.128.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan


kontrol dan instrumen pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.112.00.128.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Pembangunan dan
timbul adalah baru dan strategis
pemasangan kontrol
dan instrumen
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pembangunan
dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan kontrol 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
dan instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan kontrol 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pembangunan dan
dan instrumen pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 120
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pembangunan dan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pembangunan dan
penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan kontrol
dan instrumen pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pembangunan dan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pembangunan dan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 121
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 122
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.33. D.35.112.00.129.1 Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan


elektrikal pembangkit dengan metoda baru melalui
riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.112.00.129.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Pembangunan dan
penyelesaian
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
masalah
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
Pembangunan dan
adalah baru dan strategis
pemasangan
elektrikal
1.2 Evaluasi dampak masalah Pembangunan dan
pembangkit
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Pembangunan
dan pemasangan elektrikal pembangkit layak dan
bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit melalui riset
multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
elektrikal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Pembangunan dan
pemasangan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit diaplikasikan
elektrikal
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 123
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Pembangunan dan pemasangan elektrikal
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Pembangunan dan
penyelesaian masalah Pembangunan dan
pemasangan
elektrikal pemasangan elektrikal pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Pembangunan dan
pemasangan elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 124
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Pembangunan dan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Pembangunan dan pemasangan elektrikal pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 125
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.34. D.35.111.00.225.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan


pemasangan mekanik pembangkit thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.225.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Konsultansi
timbul adalah baru dan strategis
pengawasan
pemasangan
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi pengawasan
mekanik pembangkit
pemasangan mekanik pembangkit thermal
thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
pengawasan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
mekanik pembangkit kesiapannya
thermal
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
pengawasan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
pemasangan
thermal diaplikasikan
mekanik pembangkit
thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 126
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
mekanik pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Konsultansi
penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan
pengawasan
pemasangan pemasangan mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit dievaluasi
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 127
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 128
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.35. D.35.111.00.226.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan


pemasangan mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.226.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan mekanik pembangkit non thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Konsultansi
timbul adalah baru dan strategis
pengawasan
pemasangan
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi pengawasan
mekanik pembangkit
non thermal pemasangan mekanik pembangkit non thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
pengawasan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
mekanik pembangkit kesiapannya
non thermal
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan
pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
pemasangan
mekanik pembangkit thermal diaplikasikan
non thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 129
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
mekanik pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Konsultansi
penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan
pengawasan
pemasangan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
mekanik pembangkit dievaluasi
non thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi pengawasan
pemasangan mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik
pembangkit non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 130
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit
non thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan mekanik pembangkit non thermal
ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 131
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.36. D.35.111.00.227.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan


pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi
ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.227.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol
dan instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di
bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Konsultansi
timbul adalah baru dan strategis
pengawasan
pemasangan kontrol
dan instrumen 1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi pengawasan
pembangkit pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
pengawasan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pemasangan kontrol sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
dan instrumen kesiapannya
pembangkit
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan
pemasangan kontrol pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
dan instrumen pembangkit diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 132
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
kontrol dan instrumen pembangkit dievaluasi
dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Konsultansi 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pengawasan penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
pemasangan kontrol
dievaluasi
dan instrumen
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi pengawasan
pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara
resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 133
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan kontrol dan instrumen pembangkit
ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 134
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.37. D.35.111.00.228.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan


pemasangan elektrikal pembangkit dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.228.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi pengawasan
penyelesaian
pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
masalah
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
Konsultansi
adalah baru dan strategis
pengawasan
pemasangan
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi pengawasan
elektrikal
pembangkit pemasangan elektrikal pembangkit dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
pengawasan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
elektrikal kesiapannya
pembangkit
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
pengawasan
pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
pemasangan
elektrikal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 135
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi pengawasan pemasangan
elektrikal pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Konsultansi 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pengawasan penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal pembangkit dievaluasi
pemasangan
elektrikal
pembangkit 5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi pengawasan
pemasangan elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal
pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 136
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen proyek
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi pengawasan pemasangan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi pengawasan pemasangan elektrikal pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 137
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.38. D.35.111.00.220.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan


desain mekanik pembangkit thermal dengan metoda
baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.220.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain mekanik pembangkit thermal dilakukan
masalah
untuk memastikan bahwa masalah yang timbul
Konsultansi
adalah baru dan strategis
perencanaan desain
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi
thermal
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan desain 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain
perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
mekanik pembangkit
thermal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 138
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Konsultansi 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
perencanaan desain penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal dievaluasi
mekanik pembangkit
thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit
thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 139
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal
sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 140
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.39. D.35.111.00.221.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan


desain mekanik pembangkit non thermal dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.221.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain mekanik pembangkit non thermal
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Konsultansi
timbul adalah baru dan strategis
perencanaan desain
mekanik pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi
non thermal
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup multi
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan desain 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
mekanik pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
non thermal kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain
mekanik pembangkit perencanaan desain mekanik pembangkit non
non thermal thermal diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 141
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik
pembangkit non thermal dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Konsultansi 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
perencanaan desain penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal dievaluasi
mekanik pembangkit
non thermal
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi perencanaan
desain mekanik pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit
non thermal harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 142
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal
sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non
thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain mekanik pembangkit non thermal ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 143
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.40. D.35.111.00.222.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan


desain kontrol dan instrumen pembangkit dengan
metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.222.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin
bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit
sesuai akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung
jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain kontrol dan instrumen pembangkit
masalah
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
Konsultansi
timbul adalah baru dan strategis
perencanaan desain
kontrol dan
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi
instrumen
pembangkit perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup multi
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit melalui riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan desain 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
kontrol dan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
instrumen kesiapannya
pembangkit
2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan
disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain
kontrol dan perencanaan desain kontrol dan instrumen
instrumen pembangkit diaplikasikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 144
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi perencanaan desain kontrol
dan instrumen pembangkit dievaluasi dengan
pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
Konsultansi 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
perencanaan desain penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit
kontrol dan
dievaluasi
instrumen
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi perencanaan
desain kontrol dan instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang
berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan desain kontrol dan
instrumen pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 145
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus


diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen
pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain kontrol dan instrumen pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 146
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.41. D.35.111.00.223.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan


desain elektrikal pembangkit dengan metoda baru
melalui riset multi disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.223.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli
madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
akuntabilitas dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi perencanaan
penyelesaian
desain elektrikal pembangkit dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
Konsultansi
baru dan strategis
perencanaan desain
elektrikal
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit
dilakukan untuk mengukur tingkat kemanfaatan
bagi perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit layak
dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan desain elektrikal pembangkit melalui
riset multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan desain 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
elektrikal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan desain 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
elektrikal perencanaan desain elektrikal pembangkit
pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 147
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Konsultansi
penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan
perencanaan desain
elektrikal desain elektrikal pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi perencanaan
desain elektrikal pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan desain elektrikal
pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan
metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan

3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 148
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan desain pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan desain elektrikal pembangkit ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 149
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.42. D.35.111.00.224.1 Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan sistem


pembangkitan dengan metoda baru melalui riset multi
disiplin bagi ahli madya

Kode Unit : D.35.111.00.224.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan
dengan metoda baru melalui riset multi disiplin bagi ahli madya
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset multi disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah Konsultansi perencanaan
penyelesaian
sistem pembangkitan dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
Konsultansi
baru dan strategis
perencanaan sistem
pembangkitan
1.2 Evaluasi dampak masalah Konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan dilakukan
untuk mengukur tingkat kemanfaatan bagi
perusahaan pada lingkup multi disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah Konsultansi
perencanaan sistem pembangkitan melalui riset
multi disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan sistem 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkitan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
Konsultansi
perencanaan sistem 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah Konsultansi
pembangkitan perencanaan sistem pembangkitan diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 150
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah Konsultansi perencanaan sistem
pembangkitan dievaluasi dengan pembandingan
dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
Konsultansi
penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan
perencanaan sistem
pembangkitan sistem pembangkitan dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Multidisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada lebih dari satu
disiplin ilmu yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan dengan
cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara nasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada Konsultansi perencanaan
sistem pembangkitan, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 151
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset multi disiplin yang diakui secara nasional

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan multi disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
Konsultansi perencanaan sistem pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan Konsultansi perencanaan sistem pembangkitan ini.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 152
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.43. D.35.110.00.005.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-


transdisipliner Pembangkitan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Perkembangan Teknologi Dunia
Kelistrikan

Kode Unit : D.35.110.00.005.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-transdisipliner
Pembangkitan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi Perkembangan
Teknologi Dunia Kelistrikan
Deskripsi : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan metode baru
U
dengan pendekatan Multi-transdisipliner pada bidang pembangkitan
n
tenaga listrik
i
t

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah dengan pendekatan Multi-
kegiatan
transdisipliner pada pembangkitan tenaga listrik
dilakukan

1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi


disiapkan

1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian


permasalahan ditetapkan

1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah


ditetapkan

1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi dengan


pendekatan Multi-transdisipliner

2 Menyiapkan
2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya
kegiatan
lain diidentifikasi

2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya


lain disiapkan

3 Melaksanakan
3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan

3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode


penyelesaian masalah dilakukan

3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah disusun

4 Mengevaluasi
4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru
Metode
secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
rekomendasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 153
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi


didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
1.2. Multi-transdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan serta dilihat dari
berbagai bidang.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun
diakui untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeriksaan dan pengujian
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam),
dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 154
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pembangkit tenaga listrik.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat
yang disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait keteknikan di bidang
pembangkitan
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
keteknikan di bidang pembangkitan
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pembangkitan Tenaga Listrik
dengan pendekatan multi-trans disipliner yang diakui atau dijadikan rujukan
penyusunan standar internasional serta telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan keteknikan ketenagalistrikan bidang pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam penyelesaian
permasalahan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 155
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah yang


ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan.
4.2. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah.
4.4. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam penyusunan metode
baru.
4.5. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 156
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.44. D.35.110.00.006.1 Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-


transdisipliner Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada
Pembangkitan Tenaga Listrik Yang Bermanfaat Bagi
Kepentingan Nasional

Kode Unit : D.35.110.00.006.1


Judul Unit : Menciptakan Metode Baru dengan Pendekatan Multi-transdisipliner
Terkait Pengelolaan Kegiatan Pada Pembangkitan Tenaga Listrik Yang
Bermanfaat Bagi Kepentingan Nasional
Deskripsi :
Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan penyusunan metode baru
U
dengan pendekatan Multi-transdisipliner terkait dengan pengelolaan
n
pada bidang pembangkitan tenaga listrik
i
t
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan 1.1 Identifikasi masalah terkait dengan pengelolaan pada
kegiatan pembangkitan tenaga listrik dilakukan
1.2 Evaluasi dampak masalah hasil identifikasi disiapkan
1.3 Ruang lingkup pembahasan penyelesaian
permasalahan ditetapkan
1.4 Tujuan dan hipotesis penyelesaian masalah
ditetapkan
1.5 Metode penyelesaian masalah diidentifikasi dengan
pendekatan Multi-transdisipliner
2 Menyiapkan 2.1 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya lain
kegiatan diidentifikasi
2.2 Kebutuhan reverensi literatur dan sumber daya lain
disiapkan
3 Melaksanakan 3.1 Data dan informasi terkait diolah
kegiatan 3.2 Analisis dan evaluasi penggunaan metode
penyelesaian masalah dilakukan
3.3 Metode baru terkait penyelesaian masalah disusun

4 Mengevaluasi 4.1 Analisis dan evaluasi penggunaan metode baru


Metode secara teoritis dilakukan

4.2 Analisis pembuktian hipotesis dilakukan

4.3 Evaluasi pembuktian hipotesis dilakukan

5 Membuat laporan 5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan


rekomendasi
5.2 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan
5.3 Hasil kesimpulan dan rekomendasi didesiminasikan

Batasan Variabel
1. Konteks Variabel
1.1. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 157
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

1.2. Multi-transdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan


menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan serta dilihat dari
berbagai bidang.
1.3. Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.4. Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun
diakui untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pembangkit, perintah
dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan
sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pembangkit harus dilakukan secara optimal sehingga
peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika pelaksanaannya harus
diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada pembangkit tenaga listrik.
3.2.2. Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4. Peralatan dan perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Ruangan yang memadai dan disertai perlengkapan presentasi.
4.1.2. Peralatan peraga yang lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4.1.3. Alat komunikasi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 158
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4.2. Perlengkapan
4.2.1. ATK
4.2.2. Formulir-formulir yang dibutuhkan sesuai SOP

Panduan Penilaian
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang
disimulasikan.
1.2. Penilaian/asesmen dilakukan dengan melihat aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi:
1.3.1. Uji tulis berupa soal studi pembaharuan terkait pengelolaan di bidang
pembangkitan tenaga listrik
1.3.2. Uji Observasi berupa memaparkan soal studi pembaharuan terkait
pengelolaan di bidang pembangkitan tenaga listrik
1.3.3. Uji lisan berupa menggali lebih dalam sesuai dengan soal uji tulis dan uji
observasi

2. Persyaratan Kompetensi
Telah menciptakan metode baru terkait kegiatan pada Pengelolaan kegiatan pembangkitan
Tenaga Listrik dengan pendekatan multi-trans disipliner yang diakui atau dijadikan
rujukan pada suatu badan usaha skala Nasional dan telah terbukti implementasinya.

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Pengetahuan pengelolaan ketenagalistrikan bidang pembangkitan tenaga
listrik
3.1.2. Metode penelitian ilmiah
3.1.3. Manajemen risiko
3.1.4. Manajemen konflik

3.2. Keterampilan
3.2.1. Identifikasi permasalahan dan penyusunan metode baru dalam penyelesaian
permasalahan
3.2.2. Mampu membuktikan penggunaan metode baru dengan kaedah-kaedah yang
ilmiah
3.2.3. Mampu menuangkan hasil pekerjaan pada sebuah tulisan dengan format
yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan ilmiah

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Kepemimpinan
4.2. Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan.
4.3. Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan.
4.4. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 159
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4.5. Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan dalam penyusunan metode
baru.
4.6. Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan resiko.

5. Aspek Penting
5.1. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2. Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 160
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.45. D.35.114.00.081.1 Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit


dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi
ahli utama

Kode Unit : D.35.114.00.081.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pengoperasian pembangkit dengan metoda baru
melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pengoperasian pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua aspek
yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pengoperasian pembangkit
penyelesaian
dilakukan untuk memastikan bahwa masalah yang
masalah
timbul adalah baru dan strategis
pengoperasian
pembangkit
1.2 Evaluasi dampak masalah pengoperasian
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup trans
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit melalui riset trans disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pengoperasian
pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pengoperasian
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pengoperasian
pembangkit
pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 161
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pengoperasian pembangkit dievaluasi
dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pengoperasian 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pembangkit penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit
dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pengoperasian pembangkit,
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pengoperasian pembangkit harus dilakukan secara
optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pengoperasian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 162
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pengoperasian pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pengoperasian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pengoperasian pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 163
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.46. D.35.115.00.147.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik


pembangkit thermal dengan metoda baru melalui riset
trans disiplin bagi ahli utama

Kode Unit : D.35.115.00.147.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal
dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit thermal dilakukan untuk memastikan
masalah
bahwa masalah yang timbul adalah baru dan
pemeliharaan
strategis
mekanik pembangkit
thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
trans disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit thermal melalui riset trans
disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit
mekanik pembangkit thermal diaplikasikan
thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 164
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan mekanik pembangkit
thermal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
thermal pembangkit thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan mekanik
pembangkit thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 165
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan mekanik pembangkit thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit thermal sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan mekanik pembangkit thermal ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 166
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.47. D.35.115.00.148.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik


pembangkit non thermal dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli utama

Kode Unit : D.35.115.00.148.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal
dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan mekanik
penyelesaian
pembangkit non thermal dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
pemeliharaan
baru dan strategis
mekanik pembangkit
non thermal
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup trans disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit non thermal melalui riset
trans disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
mekanik pembangkit 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
non thermal sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
mekanik pembangkit
mekanik pembangkit non thermal diaplikasikan
non thermal
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 167
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non
thermal dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik
mekanik pembangkit
non thermal pembangkit non thermal dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan mekanik
pembangkit non thermal, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 168
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan mekanikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan mekanik pembangkit non thermal ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 169
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.48. D.35.115.00.149.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan


instrumen pembangkit dengan metoda baru melalui
riset trans disiplin bagi ahli utama

Kode Unit : D.35.115.00.149.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dengan metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli
utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai akuntabilitas
dan semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan kontrol dan
penyelesaian
instrumen pembangkit dilakukan untuk
masalah
memastikan bahwa masalah yang timbul adalah
pemeliharaan
baru dan strategis
kontrol dan
instrumen
1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan kontrol
pembangkit
dan instrumen pembangkit dilakukan untuk
mengukur tingkat kemanfaatan bagi perusahaan
pada lingkup trans disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit melalui riset
trans disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
kontrol dan 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
instrumen sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
pembangkit kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
kontrol dan 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
kontrol dan instrumen pembangkit diaplikasikan
instrumen
pembangkit
3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi
dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 170
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan
4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen
pembangkit dievaluasi dengan pembandingan dan
integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pemeliharaan
penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan
kontrol dan
instrumen instrumen pembangkit dievaluasi
pembangkit
5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk
penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan kontrol dan
instrumen pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau
terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit
harus dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan
atau sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 171
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit sesuai
kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan bidang kontol instrumen
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan kontrol dan instrumen pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 172
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.49. D.35.115.00.150.1 Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal


pembangkit dengan metoda baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama

Kode Unit : D.35.115.00.150.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai akuntabilitas dan semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeliharaan elektrikal
penyelesaian
pembangkit dilakukan untuk memastikan bahwa
masalah
masalah yang timbul adalah baru dan strategis
pemeliharaan
elektrikal
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah pemeliharaan elektrikal
pembangkit dilakukan untuk mengukur tingkat
kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup trans
disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit layak dan bisa dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal pembangkit melalui riset trans disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
elektrikal 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeliharaan
3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeliharaan
elektrikal
pembangkit elektrikal pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 173
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeliharaan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
elektrikal penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal
pembangkit pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeliharaan elektrikal
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeliharaan elektrikal pembangkit harus dilakukan
secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau sistematika
pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1
SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
pada pemeliharaan elektrikal pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
tetap berlaku.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 174
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeliharaan elektrikal pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan elektrikal
3.1.4 Manajemen aset
3.1.5 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeliharaan pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan elektrikal pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 175
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

3.2.50. D.35.113.00.059.1 Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian


pembangkit dengan metoda baru melalui riset trans
disiplin bagi ahli utama

Kode Unit : D.35.113.00.059.1


Judul Unit : Menyelesaikan masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit dengan
metoda baru melalui riset trans disiplin bagi ahli utama
Deskripsi Unit : Kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan riset trans disiplin dan
pengambilan keputusan strategis dalam menyelesaikan masalah
pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai akuntabilitas dan
semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1 Merencanakan
1.1 Identifikasi masalah pemeriksaan dan pengujian
penyelesaian
pembangkit dilakukan untuk memastikan bahwa
masalah
masalah yang timbul adalah baru dan strategis
pemeriksaan dan
pengujian
pembangkit 1.2 Evaluasi dampak masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit dilakukan untuk mengukur
tingkat kemanfaatan bagi perusahaan pada lingkup
trans disiplin

1.3 Gagasan awal solusi disiapkan untuk memastikan


bahwa solusi penyelesaian masalah pemeriksaan
dan pengujian pembangkit layak dan bisa
dilaksanakan

1.4 Riset dilakukan untuk menganalisis dan menyusun


rencana penyelesaian masalah pemeriksaan dan
pengujian pembangkit melalui riset trans disiplin

1.5 Sumber daya yang diperlukan , disusun dalam


format yang berlaku di perusahaan
2 Persiapan
2.1 Sumber daya yang diperlukan diperiksa
penyelesaian
kelengkapannya dan disiapkan sesuai kebutuhan
masalah
pemeriksaan dan
pengujian 2.2 Koordinasi dengan pihak terkait dilaksanakan
pembangkit sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan
kesiapannya

2.3 Sarana pengendali dan monitoring pelaksanaan


disiapkan sesuai kebutuhan

2.4 Ijin kerja pelaksanaan hasil riset diterbitkan sesuai


ketentuan perusahaan
3 Pelaksanaan
3.1 Sumber daya yang diperlukan dimobilisasi
penyelesaian
mobilisasi sesuai kebutuhan
masalah
pemeriksaan dan
pengujian 3.2 Hasil riset penyelesaian masalah pemeriksaan dan
pembangkit pengujian pembangkit diaplikasikan

3.3 Progres pelaksanaan riset dimonitor , dievaluasi


dan ditindaklanjuti sesuai kebutuhan

3.4 Seluruh progres pelaksanaan riset, termasuk


penyimpangan dan upaya penyelesaiannya
didokumentasikan sesuai kebutuhan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 176


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Evaluasi hasil
4.1 Unjuk kerja hasil pelaksanaan riset penyelesaian
penerapan riset
masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit
dievaluasi dengan pembandingan dan integrasi

4.2 Rekomendasi hasil evaluasi disusun sesuai


ketentuan
5 Pembuatan laporan
5.1 Laporan disusun mencakup kesimpulan dan
hasil riset
rekomendasi
penyelesaian
masalah
pemeriksaan dan 5.2 Umpan balik dari hasil evaluasi unjuk kerja hasil
pengujian penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian
pembangkit pembangkit dievaluasi

5.3 Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan untuk


penyebaran pengetahuan

5.4 Hasil kajian dan umpan balik didiseminasikan

Batasan Variabel
1 Konteks Variabel
1.1 Transdisipliner adalah suatu pendekatan yang bertitik tolak pada banyak batas
disiplin ilmu secara yang bersangkutan dengan mempertautkan atau memfusikan
secara menyeluruh dengan cabang ilmu lainnya.
1.2 Sumber daya adalah segala bentuk potensi yang dapat dimanfaatkan baik berupa
tenaga kerja, peralatan, material, waktu dan finansial untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.3 Desiminasi proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola
melalui lembaga/instansi/forum yang memiliki kewenangan ataupun diakui untuk
melaksanakan kegiatan tersebut secara internasional.
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan
Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang
Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI
2.5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.6 Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi Dan
Sertifikasi Ketenagalistrikan

3 Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Setiap kebijakan dan atau rekomendasi pada pemeriksaan dan pengujian
pembangkit, perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan
menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Penyelesaian masalah pemeriksaan dan pengujian pembangkit harus
dilakukan secara optimal sehingga peluang perbaikan metodologi dan atau
sistematika pelaksanaannya harus diupayakan
3.1.3 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1.
dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.1.4 Mematuhi kaidah tata tulis ilmiah

3.2 Standar

3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan


pada pemeriksaan dan pengujian pembangkit.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 177
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

tetap berlaku.

4 Peralatan dan perlengkapan


4.1 Peralatan
Peralatan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

4.2 Perlengkapan
Perlengkapan terkait pemeriksaan dan pengujian pembangkit sesuai kebutuhan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan/ perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3 Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang
lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4 Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan /wawancara,
observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio

2 Persyaratan Kompetensi
Telah berhasil menyusun metoda baru penyelesaian masalah pembangkit tenaga listrik
melalui riset mono disiplin yang diakui perusahaan

3 Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metodologi riset dengan pendekatan mono disiplin
3.1.2 Manajemen risiko
3.1.3 Keselamatan ketenagalistrikan pembangkit
3.1.4 Batasan operasi pembangkit

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengevaluasi dan menetapkan permasalahan strategis bidang
pemeriksaan dan pengujian pembangkit
3.2.2 Mengambil keputusan
3.2.3 Melakukan persuasi dalam memimpin

4 Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Mempunyai orientasi yang kuat dalam sustainability, daya saing dan pertumbuhan
4.2 Rasionalitas dan sekaligus ketahanan dalam memperjuangkan gagasan .
4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
4.4 Cakap dalam menggali berbagai informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
4.5 Mempunyai orientasi yang kuat pada aspek safety dan risiko

5 Aspek Penting
5.1 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.2 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeriksaan dan pengujian pembangkit ini.
5.3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 178


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
DJK-K.D.351.10
Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Kualifikasi Ahli Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

BAB IV PENUTUP

Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan ini merupakan panduan


penyusunan standar uji bagi Lembaga Sertifikasi Kompetensi dalam penyelenggaraan proses
sertifikasi bagi tenaga teknik yang bekerja di pembangkitan tenaga listrik untuk kualifikasi
ahli, dan bagi Lembaga Diklat/Pelatihan merupakan panduan dalam penyusunan standar
latih/kurikulum silabus.

Pada pedoman ini mengatur untuk jenjang kualifikasi KKNI level 7 sampai dengan level 9
yang terdiri dari:
50 (lima puluh) unit kompetensi, dikemas pada 3 (enam) kualifikasi jabatan dengan total
6 (enam) jabatan.

Pemaketan kualifikasi jabatan pada pedoman ini menjadi panduan dalam penerbitan
sertifikat kompetensi berdasarkan okupasi jabatan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No
46 tahun 2017 tentang Standardisasi Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 179


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai