Anda di halaman 1dari 48

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI

PPSDM KEBTKE

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI


TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN PADA PEKERJAAN
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PELAKSANA UTAMA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TM
(KEPALA REGU PEMERIKSA DAN PENGUJI GARDU DISTRIBUSI)

PPSDM KEBTKE, 1 s.d 2 Maret 2021


TIM UJI KOMPETENSI LSK PPSDM KEBTKE

POSISI
NO. NAMA KOMPETENSI
DALAM TIM
1. Ketua Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi
Muhamad Habibi
2. Chrismondari Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

3. Mokhamad Khafidhin Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

4. M. Nashiruddin H. Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

5. Harries Admin Admin LSK PPSDM KEBTKE

2
Outline

• Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)

• Komponen Uji Kompetensi

• Pelaksanaan Uji Kompetensi

3
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)

4
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG
• Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
• Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

PERATURAN PEMERINTAH
• Peraturan Pemerintah Nomor 14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
• Peraturan Pemerintah Nomor 62 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.

PERATURAN PRESIDEN
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
PERATURAN MENTERI
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Permen ESDM No. 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 447K/24/DJL.4/2017 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217/24.DJL.4/2018 Tahun 2018 tentang Metodologi Sertifikasi
Kompetensi Ketenagalistrikan
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman SKTTK Di Bidang DISTRIBUSI 5
Tenaga Listrik;
PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Setiap usaha
ketenagalistrikan wajib
memenuhi ketentuan
Keselamatan
Ketenagalistrikan
Setiap peralatan dan pemanfaat Setiap instalasi tenaga listrik yang
tenaga listrik wajib memenuhi
beroperasi wajib memiliki
ketentuan
Standar Nasional Indonesia Sertifikat Laik Operasi.

Undang Undang
No. 30/2009
Tentang
KETENAGALISTRIKAN
Setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki Setiap badan usaha penunjang tenaga
listrik wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat Badan Usaha
Tenaga Teknik sesuai (klasifikasi dan kualifikasi)
Ketenagalistrikan
Setiap kegiatan usaha
ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan
di bidang Lingkungan Hidup
6
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi


secara berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan;

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik


bebas dari resiko kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan;

Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk


hidup lainnya merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari
bahaya listrik, bahaya mekanik, bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap
manusia dan makhluk hidup lainnya;

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi


ambang batas medan listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas
bising, dan baku mutu limbah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

7
INSTALASI TENAGA LISTRIK

150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN TRANSMISI/DISTRIBUSI PEMANFAATAN

Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:


2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik,
1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi: meliputi:
a. Instalasi pembangkit tenaga listrik; a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;
b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan b. Instalasi pemanfaatan tegangan
c. Instalasi distribusi tenaga listrik. menengah; dan
c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.
8
STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi Ketenagalistrikan adalah rumusan suatu kemampuan yang
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta
penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang
dipersyaratkan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

KOMPETEN
6
9
JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
JKK -
KKNI
S3
S2 9
Sp
Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah S1
D4 8
kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang D3
D2 7
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan D1
SMA
6
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan SMP

5
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
4
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan ketenagalistrikan 3

berdasarkan KKNI. 2

UJI
10
KUALIFIKASI KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN
1. Kualifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan menetapkan level Okupasi Jabatan.
2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang menempatkan tugas, wewenang, hak dan
tanggung jawab yang melekat pada seorang dalam suatu satuan organisasi atau bidang
pekerjaan.
3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa Standar Kompetensi, ke dalam:
a. Kompetensi Inti; dan
b. Kompetensi Pilihan.
Tenaga Teknik Asesor Ketenagalistrikan
JKK
Ahli Utama Level 9
Ahli Madya Level 8
Ahli muda Level 7 Asesor Utama

Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor Madya


Teknisi/Analis Madya Level 5 Asesor Muda
Teknis/Analis Muda Level 4
Operator/Pelaksana Utama Level 3
Operator/Pelaksana Madya Level 2
Operator/Pelaksana Muda Level 1
11
Komponen Uji Kompetensi

12
KOMPONEN UJI KOMPETENSI
1. Okupasi Jabatan
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK)
3. Tim Uji Kompetensi
4. Pemohon Sertifikat Kompetensi
5. Tempat Uji Kompetensi (TUK)
6. Jabatan dan SOP/ IK

13
Komponen Uji Kompetensi ……..2)
1. Okupasi Jabatan
a. Okupasi jabatan disusun dalam 3 klaster utama yang masing masing klaster utama terdapat 3
kualifikasi kompetensi yaitu :

b. Okupasi jabatan yang diuji harus sesuai dengan permohonan dari pemohon sertifikat
kompetensi

14
JENJANG KUALIFIKASI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan


Level Kompetensi
Okupasi Jabatan Contoh Jabatan Struktural
Mampu membantu pelaksanaan tugas sederhana
1 Pelaksana Muda Pembantu/Helper
yang rutin
2 Pelaksana Madya Tukang/Operator Mampu melaksanakan tugas tertentu sesuai SOP

3 Pelaksana Utama Mandor/Foreman Mampu memimpin tim kerja tertentu sesuai SOP

Mampu melakukan pengawasan pada 1 (satu)


4 Teknisi/Analis Muda Supervisor
kelompok kerja
Asisten Manager/ Mampu melakukan pengawasan beberapa
5 Teknisi/Analis Madya
Superintenden/Supervisor Senior kelompok kerja
Mampu mengelola untuk mengambil keputusan
6 Teknisi/Analis Utama Manager/Kepala Area
atas operasional unit kerjanya
Mampu menyiapkan SOP untuk melaksanakan
7 Ahli Muda Senior Manager/Spesialis Engineer
kegiatan operasional
Mampu memecahkan permasalahan dan modifikasi
8 Ahli Madya Kepala Divisi/General Manager
operasional
9 Ahli Utama Direktur Mampu membuat kebijakan dan strategi

9
KLASIFIKASI KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan,
Jenis
2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan
3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang
Kit Tran Dis Man
Keterangan:
Sub PLTU/G/GU/ Kit = Pembangkit
Bidang P/A/MH/D/N/ TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
EBT
Man = Pemanfaatan

Okupasi Jabatan
16
Komponen Uji Kompetensi ……..3)
2. SKTTK
a. SKTTK yang telah dikemas dalam okupasi jabatan menjadi dasar penyusunan soal uji kompetensi
b. Kemasan SKTTK dalam okupasi jabatan terdapat:
 Kompetensi Inti, merupakan kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan

 Kompetensi Pilihan, merupakan kompetensi pilihan dari beberapa kompetensi yang disesuaikan
dengan jenis pekerjaan
c. SKTTK yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi pilihan disusun dalam 1 (satu) paket uji
kompetensi
d. Penetapan SKTTK yang diuji harus sesuai dengan kemasan SKTTK dan okupasi jabatan dan
permohonan dari pemohon sertifikat kompetensi.
e. Okupasi jabatan yang diuji harus sesuai dengan permohonan dari pemohon sertifikat kompetensi

17
Komponen Uji Kompetensi ……..4)
3. Tim Uji Kompetensi
a. Tim Uji kompetensi merupakan asesor kompetensi yang wajib memiliki sertifikat kompetensi
sesuai dengan klasifikasi bidang yang diuji
b. Tim uji kompetensi berjumlah 3 (tiga) atau 5 (lima) orang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
uji kompetensi
c. Kualifikasi kompetensi dari asesor kompetensi yaitu asesor muda, asesor madya, dan asesor utama
d. Salah satu dari anggota tim uji kompetensi ditugaskan sebagai ketua dengan persyaratan:
 kualifikasi kompetensi paling rendah asesor kompetensi madya

 Apabila anggota tim uji terdiri dari asesor kompetensi madya dan utama, maka ditugaskan
sebagai ketua yang memiliki kualifikasi kompetensi paling tinggi yaitu asesor kompetensi utama

18
TIM UJI KOMPETENSI LSK PPSDM KEBTKE

POSISI
NO. NAMA KOMPETENSI
DALAM TIM
1. Ketua Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi
Muhamad Habibi
2. Chrismondari Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

3. Mokhamad Khafidhin Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

4. M. Nashiruddin H. Anggota Asesor Kompetensi Madya Bidang Distribusi

5. Harries Admin Admin LSK PPSDM KEBTKE

19
Komponen Uji Kompetensi ……..5)

4. Pemohon Sertifikat Kompetensi


a. Pemohon harus memiliki pengalaman pada okupasi jabatan yang akan diuji
atau telah memiliki sertifikat pelatihan yang relevan pada okupasi jabatan yang
diuji
b. Pemohon mengajukan permohonan kepada LSK, antara lain:
 Permohonan perorangan (Form PP-1.1)
 Daftar Riwayat Hidup (Form PP-1.2)
 Okupasi Jabatan (Form PP-1.3)
 Penilaian Mandiri (Form PP-1.4)

c. Permohonan dapat dilakukan melalui institusi (Form P1-1.1) atau


permohonan dilakukan oleh perorangan (Form P1-1.2)
20
Format PP-1.1 Permohonan Sertifikat Kompetensi

21
Format PP-1.2 Daftar Riwayat Hidup

22
Format PP-1.3 Okupasi jabatan

23
Format PP-1.4 Penilaian Mandiri

24
Format PI-1.1 Dokumen Permohonan Institusi

25
Format PI-1.2 Daftar Pemohon Sertifikat Kompetensi

26
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Nomor:

Konstruksi R Tertutup Alat Angkat Kerja Panas Penggalian Diketinggian Lainnya

Lokasi Tanggal:
DESKRIPSI KEGIATAN UJI KOMPETENSI Jenis Peralatan
Pembangunan dan Pemasangan PLTS Mesin
Listrik

FORMAT POTENSI BAHAYA


Peralatan Tangan

JSA
Bahaya Alat
Lantai Licin Ketinggian Lingkungan Ramai Percikan Besi Panas
Listrik
Bahaya Kebakaran Kagagalan Alat Pekerjaan Terdekat Beban Berat Leburan Besi Panas
Percikan Palu Objek Berayun Sambungan Pipa Tangga yang Kokoh Asap

JOB Radioaktif
Jalan Darurat
Gas
Jepit/Perangkap
Pihak Ketiga
Orang TanpaIjin
Berangin
Benturan Benda
Benda Tajam
Bising

SAFETY Polusi Alam Bahaya Cedera Gelap (Malam) Salah Komunikasi Vibrasi/Getaran

ANALYSIS Debu

Kegagalan Peralatan
Tersandung/Jatuh
Salah Penyetelan
Cuaca Buruk

Ergonomic
Terhantam Benda

Lantai Berlubang
Kagagalan Struktur Keseleo Kejatuhan Material Tepian Bangunan
Tindakan Keselamatan lain yang diperlukan
Selalu mengingatkan untuk tetap menggunakan APD dalam setiap pekerjaan
ALAT PERLINDUNGAN DIRI
Helm Keselamatan Sarung Tangan Katun Tali Keselamatan
Sepatu Keselamatan Sarung Tangan Karet Masker
Kacamata Keselamatan Sarung Tangan Kulit Pelindung Pendengaran
Pelindung Muka/Las Baju Kulit
Kacamata Debu Rompi Keselamatan
PESERTA UJI KOMPETENSI
Saya menyatakan dalam keadaan SEHAT dan mematuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) serta segala persyaratan yang diberlakukan (jika tidak sehat
dan/atau tidak setuju, berikan alasan pada kolom keterangan)
Nama Tandatangan Hari & Tanggal Keterangan

Sarjani SEHAT/TDK SEHAT

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Ketua Tim Uji Kompetensi Penanggung Jawab Tempat Uji Kompetensi
Nama Tandatangan Nama Tandatangan

Mohammad Noor Hidayat

Pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan seperti ketentuan di atas untuk periode


dari: sampai:
Komponen Uji Kompetensi ……..6)

5. Tempat Uji Kompetensi (TUK)


a. Status kepemilikan TUK dapat berupa milik LSK, milik pemohon, atau
milik perusahaan lain yang bekerja sama dengan LSK
b. TUK harus sesuai dengan okupasi jabatan dan SKTTK yang diuji dan
memiliki tempat uji tulis dan tempat uji praktek
c. Tempat uji praktek harus dalam kondisi baik, dapat berupa:
 Instalasi tenaga listrik
 Simulator, atau
 miniatur

28
Komponen Uji Kompetensi ……..7)

6. Jabatan dan SOP/ IK


a. Jabatan dan SOP/ IK menjadi acuan untuk menilai kompetensi seseorang
berdasarkan okupasi jabatan dan SKTTK yang dimohon
b. Jabatan merupakan kedudukan seseorang/ pemohon pada organisasi
dalam melaksanakan pekerjaan
c. SOP atau IK merupakan prosedur seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
SOP atau IK harus sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan harus
menggunakan dokumen mutakhir
d. Nama dan uraian jabatan serta SOP/ IK menjadi lampiran penilaian mandiri
pemohon sesuai Form PP-1.4

29
SOP
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan

Sudah disampaikan kepada Tim Uji?


Pelaksanaan Uji Kompetensi

33
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ... 1)

1. Kehadiran peserta uji kompetensi dan tim uji kompetensi


2. Pemeriksaan kesesuaian peserta tim uji kompetensi
3. Penjelasan pelaksanaan uji kompetensi
4. Pelaksanaan uji tulis
5. Pelaksanaan uji praktek/ observasi
6. Pelaksanaan uji lisan
7. Penilaian hasil uji kompetensi
8. Umpan balik (feed back)
9. Pakta Integritas
10.Berita acara hasil uji kompetensi (KP/BK/G)
34
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ... 2)
Pelaksana Utama (Level 3) :
 Pelaksanaan Uji Tulis waktunya adalah 120 menit, soal uji tulis terdiri dari :

1) Soal Esai 10 (sepuluh) soal, bobot 40%


2) Soal Pilihan ganda 10 (sepuluh) soal, bobot 20%
3) Soal Benar – Salah 10 (sepuluh) soal, bobot 15%
4) Soal Soal Menjodohkan 10 (sepuluh) soal, bobot 15%
5) Soal Memberikan Label 10 (sepuluh) soal, bobot 10%

 Pelaksanaan Uji Praktek, memperagakan pekerjaan sesuai dengan tugas jabatan dan SOP
(IK) yang dibandingkan dengan Okupasi Jabatan dan SKTTK (daring: dilakukan dengan
membuat video yang memperagakan pekerjaan 1 siklus penuh sesuai okupasi jabatan dan
dijelaskan).

 Pelaksanaan Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan Uji Tulis dan Uji
Praktek. 12
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ... 4)
Penilaian hasil uji kompetensi
a. Penilaian hasil uji kompetensi merupakan kesimpulan uji kompetensi dari rekapitulasi hasil Uji
Tulis, Uji Praktek dan/atau Uji Observasi dan Uji Lisan yang menyatakan Peserta Uji
Kompetensi Kompeten (KP) atau Belum Kompeten (BK)
b. Kesimpulan uji kompetensi hanya sebatas rekomendasi yang disampaikan kepada LSK.
Keputusan akhir Peserta Uji Kompetensi untuk dinyatakan Kompeten (KP) atau Belum
Kompeten (BK), ditetapkan oleh Penanggung Jawab LSK setelah mendapatkan laporan dari
PJT yang melakukan evaluasi keseluruhan uji kompetensi

36
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ... 5)
Umpan balik (feed back)
a. Umpan Balik harus disampaikan oleh Tim Uji Kompetensi kepada Peserta Uji
Kompetensi yang Belum Kompeten (BK) setelah penilaian hasil uji kompetensi.
b. Dalam Umpan Balik untuk Peserta Uji Kompetensi yang Belum Kompeten (BK), Tim
Uji Kompetensi harus melakukan tahapan sebagai berikut:
1) menyampaikan penjelasan alasan Belum Kompeten (BK) yang dibuktikan dengan
catatan;
2) Umpan Balik disampaikan secara jelas dan membangun dengan menggunakan
bahasa dan cara yang tepat;
3) memberikan kesempatan untuk banding dengan mengisi Format Banding; dan
4) memberitahukan mekanisme proses banding dan mekanisme ulang proses sertifikasi
kompetensi

37
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI ... 6)
Pakta Integritas
a. Pakta Integritas merupakan surat pernyataan komitmen yang menunjukkan itikad baik untuk
bertanggungjawab dan menjalankan tugas sebagai pengguna Sertifikat Kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagalistrikan
b. Peserta Uji Kompetensi yang direkomendasikan Kompeten (KP) oleh Tim Uji Kompetensi harus
menandatangani Pakta Integritas dan bermaterai cukup
c. Dalam hal Peserta Uji Kompetensi menolak menandatangi Pakta Integrasi, Tim Uji Kompetensi harus
memberikan penilaian Belum Kompeten (BK) karena nilai sikap (attitude) belum memenuhi

38
JADWAL UJI KOMPETENSI

13
JADWAL UJI KOMPETENSI

13
OKUPASI JABATAN
PELAKSANA UTAMA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN DISTRIBUSI TM
Kepdirjen Ketenagalistrikan Nomor 245/20/DJL.1/2019

Kode Okupasi : D. 35.133.01. KUALIFIKASI.3 DISTEM

Kompetensi : Level 3 – Pelaksana Utama

Deskripsi Okupasi : Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
(JKK) yang berkaitan dengan tugas pengawasan terhadap pekerjaan Pemeriksaan dan
Pengujian pada JTM, peralatan switching teg menengah dan gardu distribusi.
Jabatan yang diuji : Kepala Regu pemeriksa dan penguji Gardu Distribusi.
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 3 (tiga) unit kompetensi yang terdiri dari 1 (satu) unit
kompetesi inti dan 2 (dua) unit kompetensi pilihan yaitu:
1. Melaksanakan pengawasan pemeriksaan dan pengujian distribusi TL.
2. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian gardu distribusi pasangan luar.
3. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian system pembumian 10
STANDAR KOMPETENSI
KEPALA REGU PEMERIKSA DAN PENGUJI GARDU DISTRIBUSI...(1)

Kompetensi inti

14
STANDAR KOMPETENSI
KEPALA REGU PEMERIKSA DAN PENGUJI GARDU DISTRIBUSI..(2)

Kompetensi pilihan 1

14
STANDAR KOMPETENSI
KEPALA REGU PEMERIKSA DAN PENGUJI GARDU
DISTRIBUSI...(3)
Kompetensi pilihan 2

14
STANDAR KOMPETENSI
KEPALA REGU PEMERIKSA DAN PENGUJI GARDU
DISTRIBUSI...(4)

14
SERTIFIKAT KOMPETENSI
1. Sertifikat Kompetensi diterbitkan berdasarkan Okupasi Jabatan sesuai Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan.
2. Sertifikat Kompetensi berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang.
depan

belakang

46
PESERTA UJI KOMPETENSI

No Nama NIK Instansi


1 Lilis Ayis Ihvani 3174082707830006 PPSDM KEBTKE
Jl. Poncol Raya No. 39, Ciracas
Telp. : (021) 872 9101 s.d. 06
Fax. : (021) 872 9109
email :
informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai