DATA PERSONAL
Nama : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
Email : ....................................................................................
Telp. / HP : ....................................................................................
Unit : ....................................................................................
KONTAK DARURAT
Nama : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
Telp. / Hp : ....................................................................................
PT PLN (PERSERO)
PUSAT MANAJEMEN PROYEK
KATA PENGANTAR
General Manager
AJI SUTRISNO
Tugas Supervisor :
Tugas supervisor sebagai berikut :
1. Koordinasi dengan pihak terkait untuk persiapan
pelaksanaan supervisi pekerjaan.
CHECK SURVEY
Sebelum melakukan survey jalur transmisi, perlu disiapkan
kelengkapan perijinan jalur transmisi sudah selesai/tersedia.
Perijinan terdiri dari Ijin Prinsip, Ijin Jalur, Ijin Lokasi, dll.
Pekerjaan survey terdiri dari:
a) Memeriksa/mereview peta jalur transmisi dari GI ke GI
lainnya
b) Mengawasi pengukuran ulang jalur transmisi, yaitu:
- Survey visual
- Pengukuran center line jalur
- Pengukuran situasi jalur
- Pengukuran elevasi/beda tinggi jalur
- Tower pagging/penentuan tapak kaki tower, dan
dilakukan pematokan
- Penyelidikan tanah
Dalam pembangunan tower transmisi agar tidak salah dalam
melaksanakan pekerjaan pondasi, maka supervisor harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Periksa kembali rute transmisi, arah tower, patok-patok titik
tower yang ada di tapak tower apakah masih sesuai dengan
gambar kerja.
b. Periksa jenis tower yang akan didirikan, apakah tower sudut,
tower suspensi atau tower akhir.
c. Lakukan pengukuran ulang untuk memastikan posisi tower .
Penentuan Koordinat
Untuk menentukan letak titik tower B terhadap titik tower A yang
telah diketahui koordinatnya, maka yang perlu ditentukan
(a) (b)
Gambar 11. Perhitungan Stub Angle (a) Tower 150 kV Dan (b)
275 kV Dengan 4 x ACSR 450
ERECTION
Tipe Tower
Secara umum tipe atau jenis tower transmisi tegangan
tinggi/extra tinggi yang lazim digunakan khususnya di Indonesia,
adalah sebagai berikut :
Jenis Tower
1. Tiang penegang (tension tower)
Tiang penegang disamping menahan gaya berat juga
menahan gaya tarik dari konduktor-konduktor saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET).
Tiang penegang terdiri dari :
a. Tiang sudut (angle tower)
Tiang sudut adalah tiang penegang yang berfungsi
menerima gaya tarik akibat perubahan arah Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi
(SUTET).
b. Tiang akhir (dead end tower)
Tiang akhir adalah tiang penegang yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga kuat untuk menahan gaya
tarik konduktor-konduktor dari satu arah saja. Tiang
akhir ditempatkan di ujung Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET) yang akan
masuk ke switchyard Gardu Induk.
2. Tiang penyangga (suspension tower)
Tiang penyangga untuk mendukung / menyangga dan harus
kuat terhadap gaya berat dari peralatan listrik yang ada pada
tiang tersebut.
3. Tiang transposisi
Adalah tiang penegang yang berfungsi sebagai tempat
perpindahan letak susunan phasa konduktor-konduktor
(a) (b)
Gambar 14. (a) Tower Suspension Dan (b) Tower Tension
Keselamatan Kerja
Semua pekerjaan harus memperhatikan Keselamatan Kerja (K2),
maka pengawas perlu mengontrol peralatan kerja yang
digunakan, seperti :
- Helm pelindung
- Sarung tangan
- Sabuk pengaman (safety harness)
- Sepatu safety
Pengawas harus memperhatikan kelayakan sarana keselamatan
kerja yang digunakan dan mengingatkan pekerja dalam beberapa
hal sebagai berikut :
3. Memeriksa kelengkapan
Memeriksa semua bagian-bagian tower dan mengencang-
kan mur/baut.
a. Pemeriksaan dilakukan dengan mengencangkan baut-
baut dan dimulai dari baut yang paling bawah terus
sampai ke atas.
b. Memastikan dengan theodolite, bahwa toleransi
verticality tower telah memenuhi standard (cek kontrak
tower (1:100 dari tinggi)
c. Pemasangan baut sebaiknya menggunakan kunci
momen/ kunci torsi.
d. Baut yang digunakan kondisi galvanize masih baik dan
baut masih tersisa ulir min. sepanjang 5 mm
e. Setelah dipastikan semua baut-baut sudah kencang,
Supervisor harus menandatangani Formulir Post–
Erection Inspection.
Tabel 10. Daftar Konduktor Yang Dipergunakan Untuk SUTT & SUTET
Peralatan Stringing
Sebelum pelaksanaan pekerjaan stringing, pengawas/supervisor
harus memastikan peralatan kerja dalam kondisi yang layak
untuk digunakan.
Peralatan kerja untuk stringing transmisi tegangan tinggi, antara
lain sebagai berikut:
Proses/Pelaksanaan Stringing
Proses penarikan konduktor (stringing) secara garis besar terdiri
dari beberapa tahap, yaitu :
1. Pekerjaan persiapan, antara lain:
- Memastikan kesiapan dokumen referensi, antara lain :
gambar kerja, tower schedule, material schedule, drum
schedule, sag schedule,
- Memastikan bahwa pembayaran kompensasi ROW sudah
dilakukan pada seluruh jalur yang akan di stringing,
- Memastikan kondisi tower telah siap/aman untuk
dilakukan stringing,
- Menyiapkan material yang akan digunakan sesuai rencana
- Memastikan kesiapan tenaga kerja dan peralatan kerja
semua dalam keadaan baik dan memadai (termasuk
peralatan K3)
2. Mobilisasi engine winch/Puller dan roll winder pada lokasi
penarikan dan Tensioner pada drum area,
3. Pengangkutan/langsir material ke lokasi pekerjaan,
4. Pemasangan insulator stringset dan montage roll pada tiap
traves tower yang akan di stringing,
5. Pemasangan stegger pada titik-titik crossing (jalan raya, jalan
perumahan, sungai, jaringan listrik dan telepon, dll),
Langsir Material
Lokasi langsir material pada pekerjaan stringing, antara lain:
- Lokasi material insulator string set di masing – masing tower,
- Lokasi material konduktor di lokasi tensioner (drum area),
- Lokasi material accessories di lokasi tensioner dan atau di
lokasi winch puller.
(a)
(b)
Pemasangan Jumper
Pekerjaan pemasangan jumper ini dilaksanakan pada tower
tension dan tower transposisi. Sebagai tindak lanjut proses
(a)
Gambar 25. (a) Penampang Memanjang Ruang Bebas; (b) Contoh Jarak Ruang Aman SUTT
(a)
(b)
Pemasangan Spacer
Spacer dipasang hanya pada SUTT dan SUTET dengan konduktor
twin setelah konduktor selesai di “clipping-in”. Spacer harus
ditempatkan dalam range ±60 cm dari posisi yang telah
ditentukan. Beberapa tipe spacer yang sering digunakan yaitu
rigid spacer dan spacer damper, untuk SUTET biasanya
menggunakan quadruple konduktor spacer damper. Spacer
untuk konduktor 3 (tiga) phase harus ditempatkan tegak lurus
dengan cara sebagai berikut :
a) Posisi spacer pada konduktor teratas ditentukan
berdasarkan pembacaan dengan pengukur jarak (distance
counter).
Armour Rod
Komponen ini berfungsi melindungi alumunium konduktor dari
stres mekanis di titik junction dengan insulator pada tower
suspension. Pada OPGW juga menggunakan armour rod.
Counter Weight
Komponen ini berfungsi menjaga jumper konduktor agar stabil
diposisinya sehingga tidak bersentuhan dengan tower saat
tertiup angin atau terjadi goncangan.
Bola Rambu
Komponen ini berfungsi untuk memberi tanda bagi pilot pesawat
dan nakhoda kapal tentang keberadaan saluran transmisi SUTT/
SUTET. Bola rambu dipasang di kawat GSW/ OPGW.
Pondasi
Pengujian pondasi pada umumnya untuk uji kuat tekan beton
serta uji slump beton. Pengujian sample beton dilakukan untuk
setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur
yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran. Setiap pengujian
minimum harus mencakup benda uji antara lain sebagai berikut :
a. Benda uji pertama diuji pembebanan kuat tekan sesudah 3
hari
b. Benda uji kedua diuji pembebanan kuat tekan sesudah 7 hari
c. Benda uji ketiga diuji pembebanan kuat tekan sesudah 14
hari
d. Benda uji keempat diuji pembebanan kuat tekan sesudah 28
hari
REFERENSI
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No. 13
Tahun 2021 tentang Ruang Bebas Dan Jarak Bebas
Minimum Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Dan
Kompensasi Atas Tanah, Bangunan, Dan/Atau Tanaman
Yang Berada Di Bawah Ruang Bebas Jaringan Transmisi
Tenaga Listrik
PT PLN (Persero). Buku Pedoman Pemeliharaan dan Asesmen
Kondisi Peralatan Sistem Tenaga
PT PLN (Persero). 2016. Kontrak Pengadaan Tower Terpusat
PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi. 2011. Pedoman
Supervisi Konstruksi Jaringan (Transmisi, Gardu Induk &
Scada-Tel)
PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek. 2021. Instruksi Kerja
Pengawasan Pekerjaan Erection Tower Transmisi
PT PLN (Persero) UIP XIV. 2014. Presentasi Supervisi Pekerjaan
Pondasi Dan Erection Tower Jaringan Transmisi
Sahlan. 2010. Prosedur Penarikan Kawat saluran Udara Tegangan
Tinggi Dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
Polisi *)
PDAM *)
Koramil *)
Pemadam Kebakaran *)
DISNAKERTRANS *)