Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
R E M O T E S TAT I O N S C A D A
Dokumen nomor : PDM/SGI/25:2014
PT PLN (PERSERO)
Jl Trunojoyo Blok M I/135
JAKARTA
NOMOR : PDM/SGI/25:2014
DOKUMEN
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR ISI
i
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR GAMBAR
ii
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR TABEL
iii
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR LAMPIRAN
iv
REMOTE STATION SCADA
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi
yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan
baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko
harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang
maksimum selama masa manfaatnya.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25 buku.
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan
dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010. Perubahan atau
penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan
teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun
stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali
sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak
diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di
PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
v
REMOTE STATION SCADA
1 PENDAHULUAN
Dalam pengoperasian tenaga listrik, seorang Dispatcher membutuhkan alat bantu untuk
mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan tersebut, Dispatcher dibantu
dengan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang berada di Control
center. Master Station mempunyai fungsi melaksanakan telekontrol (telemetering,
telesignal, dan remote control) terhadap remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3
bagian utama yaitu: Master Station, Link Komunikasi Data, dan Remote Station. Remote
Station dipantau dan diperintah oleh master station, yang berupa gateway, IED, local HMI,
RTU, dan meter energi. Remote Station dapat berupa:
a. GI Otomasi (SOGI) yang terdiri dari: Gateway, IED Bay Control Unit
(BCU), IED Bay Proteksi, IED Automatic Voltage Regulator Trafo (AVR),
Local HMI dan LAN.
1
REMOTE STATION SCADA
Peralatan Remote Station mengacu pada SPLN S3.001: 2008 butir 7.2, yaitu:
a. Gateway
1.1.1 Gateway
Gateway adalah bagian dari sistem remote station yang berfungsi untuk melakukan
komunikasi ke control center. Di dalam gateway terdapat aplikasi yang melakukan
komunikasi terhadap peralatan di lapangan, baik berupa IED proteksi maupun IED BCU
dan IED AVR. Dengan kemampuan komunikasi dengan beberapa peralatan secara
bersamaan, gateway harus dijaga unjuk kerjanya agar semua perubahan yang terjadi di
lapangan dapat secepatnya dikirim ke control center. Gateway dapat berupa Komputer
atau berupa RTU.
IED adalah perangkat elektronik canggih dengan fungsi dan kemampuan yang dapat
dikonfigurasi oleh enjiner dan merupakan peralatan terdepan yang berhubungan langsung
dengan peralatan di lapangan. IED berfungsi untuk melakukan remote control,
telemetering, telesignal, atau proteksi dan dapat berkomunikasi dengan RTU atau
Gateway menggunakan protokol standar. IED yang dikonfigurasi untuk mengamankan
peralatan atau mengamankan sistem disebut IED proteksi. IED yang dipergunakan untuk
melakukan monitoring, sinyaling dan fungsi remote control baik dari lokal HMI maupun
dari control center, disebut dengan IED controller atau bay controller. IED yang digunakan
untuk mengatur posisi tap canger trafo disebut dengan IED AVR. Komunikasi antara IED
Proteksi, IED Controller, IED AVR, HMI dan Gateway mempergunakan protokol standar
yang ada, yaitu IEC 61850.
Digital meter atau IED Meter merupakan perangkat yang dihubungkan langsung dengan
Trafo Arus dan Trafo Tegangan yang dipergunakan untuk membaca besaran pengukuran
pada peralatan di lapangan. Digital meter dikonfigurasi sesuai dengan rasio yang terdapat
pada trafo arus dan trafo tegangan untuk mendapat pengukuran yang sebenarnya. Digital
meter dilengkapi tampilan yang dapat dikonfigurasi dan dapat berkomunikasi dengan IED
BCU, Gateway atau RTU dengan protokol standar. Protokol yang digunakan: IEC 60870-
5-103, DNP3, Modbus atau IEC 61850.
2
REMOTE STATION SCADA
Local HMI adalah antarmuka yang berfungsi sebagai pengganti control panel. Local HMI
terdiri dari seperangkat komputer yang dilengkapi dengan aplikasi HMI. Komunikasi
antara local HMI dengan gateway menggunakan protokol standar yaitu IEC 60870-5-104,
IEC 61850, dan DNP 3.0.
Konfigurasi remote station mengacu pada SPLN S3.001: 2008 butir 7.2, yaitu:
3
REMOTE STATION SCADA
Konfigurasi Remote Terminal Unit mengacu pada Gambar 1.2 berikut ini:
4
REMOTE STATION SCADA
Contoh konfigurasi remote station dalam penggunaan gateway, RTU, dan IED dapat
dilihat pada Gambar 1.3 berikut ini.
5
REMOTE STATION SCADA
Konfigurasi remote station di unit pembangkit, dimana terdapat sistem kontrol pembangkit
dan sistem kontrol SCADA yang terpisah satu sama lain, maka konfigurasinya mengacu
pada Gambar 1.4. dibawah ini
Modul Prosessor
Modul Komunikasi
Unit Pemroses
6
REMOTE STATION SCADA
Pengatur sinkronisasi waktu dengan GPS lokal atau GPS di control center
0 s/d 10 V dc
7
REMOTE STATION SCADA
0 s/d 10 V dc
0 s/d +
Time tag 1 ms
Time tag 1 ms
8
REMOTE STATION SCADA
Besaran nominal toleransi dan sistem pentanahan untuk peralatan catu daya 48 VDC
mengacu pada SNI 04-7021.2.1-2004: 2004.
Modul Catu daya dilengkapi dengan pengaman polaritas terbalik (Inverse Polarity).
Modul Display RTU berfungsi sebagai panel display operator terhadap seluruh peralatan
Gardu Induk yang terhubung dengan RTU. Operator bisa melaksanakan
eksekusi/perintah maupun monitoring peralatan melalui Display RTU.
Remote Station yang sedang beroperasi kemungkinan terjadi gangguan hardware atau
software pada salah satu komponen.
Walaupun fungsi Remote Station tetap berjalan normal, gangguan ini harus segera
ditangani agar kehandalan Remote Station tetap terjaga dengan baik. Untuk mengetahui
gangguan salah satu modul dari komputer diperlukan pemahaman alternatif jenis
gangguan maka digunakan metoda Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Adapun
langkah dalam pembuatan FMEA ini adalah dengan mengelompokkan komponen Remote
Station berdasarkan fungsinya, setiap kelompok ini disebut Sub-Sistem. Selanjutnya
setiap sub-sistem dijabarkan kembali menjadi sub-sub-sistem, functional failure, failure
mode 1, failure mode 2, dan seterusnya. FMEA Remote Station dapat dilihat pada
Lampiran 2.
2 PEDOMAN PEMELIHARAAN
9
REMOTE STATION SCADA
a. AVO meter
c. Konfigurator database
d. Diagnostic test
e. Current source
f. Power Injector
h. Laptop
a. Pemeliharaan Preventive
b. Pemeliharaan Predictive
10
REMOTE STATION SCADA
c. Pemeliharaan Corrective
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist)
kecuali dinyatakan secara khusus. Adapun komponen Remote Station yang harus
diperhatikan pada In Service Inspection adalah dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Kondisi Lingkungan:
d. Lampu Penerangan
Fungsi Peralatan
Remote Station:
2 a. Fungsi CPU
Mengecek apakah CPU Visual di display indikator
masih berfungsi baik CPU.
11
REMOTE STATION SCADA
(bulanan)
12
REMOTE STATION SCADA
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin setiap bulan maupun saat investigasi
ketidaknormalan. Komponen-komponen In Service Function Check dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2-2 In Service Function Check Remote Station
Melakukan pengecekan
Berkomunikasi dengan
di Display RTU atau
RTU, IED (control &
dengan software
proteksi)
diagnostic tools.
Berkomunikasi dengan
Local HMI sebagai Melihat tampilan di Local
pengganti control panel di HMI.
GI
Berkomunikasi dengan
Intelligent electronic Melihat tampilan di Local
2 RTU atau Gateway dan
device HMI.
Local HMI
Fungsi Telekontrol
(Telesignaling, Melihat tampilan di Local
4 Local HMI
Telemetering dan Remote HMI dan event log
control)
Pekerjaan ini dilakukan untuk memeriksa kesesuaian data antara RTU dengan kondisi
peralatan di lapangan. Komponen – komponen RTU yang perlu diperhatikan pada in
service measurment adalah:
13
REMOTE STATION SCADA
Status Peralatan
Data Telemetering
Alarm
Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan di sisi tegangan tinggi dengan periode
sesuai dengan periode pemeliharaan peralatan tegangan tinggi, dimana seluruh peralatan
SCADA pada sisi bay yang padam tersebut dilakukan pengecekan fungsi. Komponen-
komponen Remote Station yang perlu diperhatikan pada Shutdown Function Check dapat
dilihat pada Tabel 2.4.
e. Auxiliary relay
14
REMOTE STATION SCADA
a. Terminal block
Pemeriksaan kebersihan
peralatan Gateway, IED,
dan RTU diantaranya:
a. Kebersihan
modul/card:
Gateway, IED, Mengecek apakah modul Visual dengan mencabut
RTU dan/atau card Gateway dalam card dan melakukan
kondisi bersih, bebas dari pembersihan.
kotoran binatang dan
2
serangga
b. Pemeriksaan
tegangan DC Mengecek konektor, dan kabel
Pengujian Remote control Menguji fungsi remote control Visual dengan melihat
dari Master dari master sampai dengan event log di master station.
peralatan tegangan tinggi
3
15
REMOTE STATION SCADA
Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan di sisi tegangan tinggi sesuai dengan
periode pemeliharaan peralatan tegangan tinggi, dimana seluruh peralatan SCADA pada
sisi bay yang padam tersebut dilakukan pengecekan measurement. Komponen-
komponen Remote Station yang perlu diperhatikan pada Shutdown Measurement Check
dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2-5 Shutdown Measurement Check
Pengujian menggunakan
Transducer, Modul Output 5 mA, 10 mA, 4 –
1 alat uji standar dengan
telemetering RTU/IED 20 mA
presisi yang lebih tinggi.
16
REMOTE STATION SCADA
3.1 Standar
Standar hasil pemeliharaan In Service Inspection dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Kondisi Lingkungan:
a. Suhu ruangan ≤ 24 C
1
b. Kelembaban ≤ 70 %
17
REMOTE STATION SCADA
a. Kabel Grounding
Normal, tidak putus, tahanan bonding
<100 uΩ
3
b. Kebersihan dalam panel Bersih
Standar hasil pemeliharaan In Service Function Check dapat dilihat pada Tabel 3.2.
18
REMOTE STATION SCADA
Standar hasil pemeliharaan In service Measurement dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Standar hasil pemeliharaan Shutdown Function Check dapat dilihat pada Tabel 3.4.
b. Terminal block
Interface dalam kondisi baik, kencang, tidak
1
berkarat, tidak korosi dan berfungsi baik
c. Knife disconnect terminal
e. Auxiliary relay
19
REMOTE STATION SCADA
a. Terminal block
Interface dalam kondisi baik, kencang, tidak
2 b. Knife disconnect terminal
berkarat, tidak korosi dan berfungsi baik
c. Test disconnect terminal untuk
pengukuran
a. Kebersihan modul/card:
Gateway, IED, RTU Modul dan card bersih dari kotoran
serangga dan tidak berbau hangus.
3
b. Pemeriksaan tegangan DC
Konektor maupun kabel terpasang baik dan
tidak karatan.
Pengujian Remote control dari Remote control berfungsi dengan baik dan
4
Master relay bantu bekerja normal.
20
REMOTE STATION SCADA
Adapun rekomendasi atas hasil pemeliharaan yang tidak sesuai dengan standar
pemeliharaan In Service Inspection dapat dilihat pada Tabel 4.1, In Service Function
Check pada Tabel 4.2, In Service Measurement pada Tabel 4.3, Shutdown Function
Check dan Shutdown Measurement dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Kondisi Lingkungan:
2
Fungsi Peralatan Remote
Station:
21
REMOTE STATION SCADA
a. Fungsi CPU
f. Fungsi Jaringan
LAN Gardu Induk
Otomatisasi (switch,
koneksi, kabel
jaringan)
g. Fungsi Power
Supply 48 VDC
Tidak Normal / batere
h. Fungsi Card Power drop / rectifier rusak Periksa MCB, fuse.
supply
Tidak Normal / tidak
muncul output
Periksa Fuse
b. Kebersihan dalam
panel
22
REMOTE STATION SCADA
c. Penutup lubang
kabel
Disempurnakan agar
d. Lampu penerangan tertutup rapat
panel Tidak tertutup rapat
Diganti dengan lampu yang
memiliki intensitas cahaya
yang cukup
Redup / mati / tidak
ada
23
REMOTE STATION SCADA
Pemeriksaan output
transduser, output CT dan
PT, database transduser,
wiring. Ganti transduser bila
diperlukan.
Data Telemetering
2 Data Telemetering
menyimpang > 5 %
Bila menggunakan IED
meter, periksa tampilan
display IED meter, database
konfigurasi dan wiring. Ganti
IED meter bila diperlukan.
24
REMOTE STATION SCADA
e. Auxiliary relay
Kebersihan peralatan
Gateway, IED, dan RTU
diantaranya:
3 a. Kebersihan modul/card:
Gateway, IED, RTU Modul kotor dan Dibersihkan dengan kuas
terdapat kotoran kering dan cairan cleaner
serangga yang bersifat resistif.
b. Pemeriksaan tegangan
Konektor atau Diganti.
DC
sambungan kabel
25
REMOTE STATION SCADA
karatan, kabel
rusak/putus
Pengujian Remote control dari Fungsi remote control Pemeriksaan relay bantu,
Master tidak bekerja dengan wiring, syncrocheck.
4 baik dan relay bantu
bekerja tidak normal Bila diperlukan ganti relay
bantu.
Output menyimpang
Pengujian Output Modul
5 % dari standar Modul diganti, periksa
6 Metering RTU atau IED
yang ada di manual konfigurasi dan diperbaiki
(transduserless)
book
26
REMOTE STATION SCADA
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
25 REMOTE STATION
25.1 Inspeksi
27
REMOTE STATION SCADA
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
25.1.2.1 Gateway
25.1.2.1.1
Pemeriksaan komunikasi dengan RTU dan
IED ●
25.1.2.1.2
Pemeriksaan komunikasi dengan control
center ●
29
REMOTE STATION SCADA
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
25.1.3.1.1
Membandingkan kondisi lapangan dan
pembacaan status di control center ●
25.1.3.1.2
Membandingkan nilai pengukuran di
lapangan dan pembacaan di control center ●
25.1.3.1.3
Membandingkan kondisi alarm di lapangan
dan status di control center ●
25.2.1 Shutdown Function Check
30
REMOTE STATION SCADA
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
31
REMOTE STATION SCADA
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
32
REMOTE STATION SCADA
Aging
Modul Power
Supply DC
Menerima input Rusak
Modul status
telesinyal dari Modul TS
Modul TS tidak
peralatan Relay Rusak Grounding
berfungsi
SCADA tidak
Over Voltage sempurna
Remote
(Petir)
Terminal
komponen
Unit Telesignaling
2 elektronika
(RTU)/ (TS)
Remote
Suplai
Station
Coil relay tegangan
terbakar ke relay
Mengkonversi
hilang
tegangan dari Relay SCADA Relay
Relay
limit switch tidak SCADA
SCADA
dengan tegangan berfungsi rusak
modul TS Kontak relay
Aging
kotor
33
REMOTE STATION SCADA
Aging
Gangguan
Kabel putus hewan
Human
error
Menerima input
Kontak
posisi Tele Sinyal
Limit Switch Limit kotor/
Limit Double, Status
tidak Switch korosi
Switch yang merupakan
berfungsi rusak
alarm gangguan Posisi kontak
Terminasi
dari Switchyard tidak sempurna
kendor
Binatang
Tegangan
floating Kabel
Putus
Mekanik
Patah
Limit Switch
34
REMOTE STATION SCADA
baut
Stang DS/
kendor
CB tidak
sempurna
aus
Supply DC
Fuse putus
hilang
Modul TM
Menerima input tidak
telemetering dari berfungsi, Modul TM
Modul TM Aging
modul A/D Modul A/D rusak
converter tidak
berfungsi
Telemetering
( TM)
Ganguan
Mengkonversikan
Power Supply rectifier 48
besaran
Transducer Transducer transducer VDC
tegangan dan
Transducer tidak tidak rusak
arus dari CT/ PT
berfungsi sesuai
menjadi besaran
mA
Modul Aging
35
REMOTE STATION SCADA
Fasa CT/
Input Fasa PT
transducer terbalik
terbalik Fasa
(R-S-T) Arah arus
terbalik
Perubahan
rasio CT/
Parameter PT
Programmable
transducer
Setting
tidak sesuai
output tidak
sesuai
Output
transducer
terbalik
36
REMOTE STATION SCADA
Fasa PT di
control panel Short circuit
putus
Mengkonversikan
kondisi CT/PT Database
Database Database Input CT/ PT
terpasang tidak
RTU tidak sesuai tidak sesuai
menjadi besaran terupdate
engineering
Mengkonversikan
besaran
engineering yang
Database Database Input CT/
akan ditampilkan Database Database RTU
Master tidak PT tidak
di VDU tidak sesuai tidak terupdate
Station terupdate sesuai
Dispatcher yang
merupakan
besaran real time
37
REMOTE STATION SCADA
Aging
Melakukan
Modul Remote control Modul RCD
RCD open/ close ke rusak
switchyard
Remote
control Gagal Remote
Motor
Digital (RCD)
penggerak CB
rusak
Melakukan open/ Circuit
close peralatan di Breaker Coil trip/ close
Switchyard
sisi tegangan tidak bisa rusak
tinggi di-Remote
Motor
penggerak DS
rusak
38
REMOTE STATION SCADA
Syarat Synchro
Relay tidak terpenuhi
Rangkaian
Check Check
sinkronisasi
Synchro Synchro
sebelum
Relay tidak Waktu
pemasukan CB
berfungsi sinkronisasi
terlalu pendek
Lupa
Local Memposisikan mengembalikan
Posisi lokal
Remote remote atau local ke posisi
remote
Kabel Aging
Putus/
Menghubungkan
lepas Hewan
Kabel instalasi dari
Koneksi Modul RCD ke
Terminasi Aging
Switchyard
kabel
kendor Human error
39
REMOTE STATION SCADA
Kabel
terimbas Aging
DC Ground
Modul RCA
Aging
rusak
Melakukan
Modul remote control
Set Point
RCA set point ke
pembangkit
pembangkit
Remote tidak bisa
control di remote
Gagal remote
Analog
(RCA)
Lupa
Local Memposisikan mengembalikan
Poisi Lokal
Remote remote atau local ke posisi
remote
40
REMOTE STATION SCADA
Kabel
terimbas Aging
DC Ground
Over Voltage
(Petir,
Switching, dsb)
Mengkonversikan Aging
dari 48 VDC ke
tegangan DC Modul PS Short circuit Penutup
Modul PS 48
yang lebih RTU Faulty 48 VDC backpanel lubang
VDC Serangga
rendah misalnya: rusak RTU/ Remote panel tidak
5, 12, 15, 24 Station ada
VDC
Grounding
terlepas
41
REMOTE STATION SCADA
Aging
Over
grounding
voltage
Komponen
Suhu Air
elektronika
ruangan Conditioner
rusak
panas rusak
Modul Aging
Central Pemrosesan
Central
Processing semua fungsi RTU Faulty
Processing
Unit (CPU) RTU
Unit rusak Batere memori
serangga
rusak
Short circuit
Aging
Korosi pada
Kabel konektor konektor
antar modul
putus Human
error
Mengkonversi Modem
komunikasi Modem RTU Faulty
data dari digital rusak
42
REMOTE STATION SCADA
Penutup
Lubang
Serangga
panel tidak
ada
43
REMOTE STATION SCADA
REMOTE STATION
Unit :
GI :
1 Suhu Ruangan …… oC
2 Kelembaban …… %
1 Merk ……………
2 Tipe …………..
3 Kondisi CPU Normal Faulty
4 Kondisi Modem (tx & rx) Normal Faulty
5 Kondisi Local HMI Normal Faulty
6 Indikasi Power Supply 48 VDC Normal Tidak Normal
7 Kondisi Jaringan LAN Gardu Induk Normal Faulty
8 Indikasi RC Polarity Normal Faulty
III. Kondisi Panel Remote Station/ IITF/ SIC/ CSR/ TC/ MDF
( ) ( )
44
REMOTE STATION SCADA
REMOTE STATION
Unit :
GI :
I. GATEWAY
II. IED
III. RTU
( ) ( )
45
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR ISTILAH
1. In Service
2. In Service Inspection
3. In Service Measurement
4. Shutdown Testing/Measurement
46
REMOTE STATION SCADA
DAFTAR PUSTAKA
47