net/publication/43649428
CITATIONS READS
5 34,194
3 authors, including:
Julius Sentosa
Petra Christian University
9 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Julius Sentosa on 13 April 2016.
ABSTRAK
Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut
adalah pada beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut
muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses
akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Setelah dianalisa,
diperoleh bahwa bila terjadi ketidakseimbangan beban yang besar (28,67%), maka arus netral yang muncul juga besar
(118,6A), dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah semakin besar pula (8.62%).
ABSTRACT
The unbalanced load in electric power distribution system always happen and it is caused by single phase loads on low
voltage system. The effect of the unbalanced load is appear as a neutral current. These neutral current cause losses, those
are losses caused by neutral current in neutral conductor on distribution transformers and losses caused by neutral current
flows to ground. In conclusion, when high unbalanced load happened (28,67%), then the neutral current that appear is also
high (118,6 A), ultimately the losses that caused by the neutral current flows to ground will be high too (8,62%).
Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pem- Transformator merupakan suatu alat listrik yang
bangunan di segala bidang. Seiring dengan laju mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat
pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet
sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromag-
tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik net. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang
merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan,
kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
industri. Hal ini disebabkan karena tenaga listrik
mudah untuk ditransportasikan dan dikonversikan ke Penggunaan transformator yang sederhana dan handal
dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan
salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik
mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi
sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
kebutuhan tenaga listrik.
penyaluran tenaga listrik.
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan
terjadi pembagian beban-beban yang pada awalnya hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus
merata tetapi karena ketidakserempakan waktu listrik dapat menimbulkan medan magnet dan
penyalaan beban-beban tersebut maka menimbulkan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus
ketidakseimbangan beban yang berdampak pada listrik. Jika pada salah satu kumparan pada trans-
penyediaan tenaga listrik. Ketidakseimbangan beban formator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis
antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T) inilah gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi
yang menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo. primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis
gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya
berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul
Catatan: Diskusi untuk makalah ini diterima sebelum tanggal 1 Desember induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda
2007. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada Jurnal Teknik Elektro
volume 8, nomor 1, Maret 2008. tegangan.
68
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
PERHITUNGAN ARUS BEBAN PENUH kedua syarat keadaan seimbang tidak terpenuhi.
TRANSFORMATOR Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu:
• Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk
Daya transformator bila ditinjau dari sisi tegangan
sudut 120º satu sama lain.
tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai berikut:
• Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk
S = √3 . V . I (1) sudut 120º satu sama lain.
dimana: • Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak mem-
S = daya transformator (kVA) bentuk sudut 120º satu sama lain.
V = tegangan sisi primer transformator (kV)
I = arus jala-jala (A) IS IT
o
120
Sehingga untuk menghitung arus beban penuh (full
load) dapat menggunakan rumus :
S
IFL = (2)
3.V 120o 120o
dimana:
IFL = arus beban penuh (A)
S = daya transformator (kVA)
V = tegangan sisi sekunder transformator (kV)
`
RN = tahanan penghantar netral trafo (Ω) IN
`
69
Jurnal Teknik Elektro Vol. 7, No. 2, September 2007: 68 - 73
[I S ] = b [I ] (6)
[IT ] = c [I ]
dengan IR , IS dan IT berturut-turut adalah arus di fasa LA
R, S dan T.
70
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
Tabel 1. Hasil Pengukuran Trafo Distribusi 200 kVA Analisa Pembebanan Trafo
Fasa S Vp-n I Cos ϕ S = 200 kVA
(kVA) (V) (A) V = 0,4 kV phasa - phasa
Pengukuran pada siang hari S
IFL = = 200000 = 288,68 Ampere
R 50,42 226 223,1 0,95 3 ×V 3 × 400
S 37,34 226 165,0 0,94
T 20,56 227 90,6 0,95
IN 118,6 A Irata siang = I R + I S + I T = 223,1 + 165,0 + 90,6
3 3
IG 62,1 A
= 159,67 Ampere
RG 3,8 Ω
Pengukuran pada malam hari
I R + I S + IT 303,6 + 187,7 + 165,4
R 68,22 225 303,6 0,91 Irata malam = =
S 42,42 226 187,7 0,92 3 3
T 37,38 226 165,4 0,94 = 218,90 Ampere
IN 131,7 A
IG 58,9 A Persentase pembebanan trafo adalah:
RG 3,8 Ω • Pada siang hari:
I ratasiang 159 .67
= = 55.31 %
Ukuran kawat untuk penghantar netral trafo adalah 50 I FL 288 .68
mm2 dengan R = 0,6842 Ω / km, sedangkan untuk
kawat penghantar fasanya adalah 70 mm2 dengan R =
• Pada malam hari:
0, 5049 Ω / km.
I ratamalam 218.90
= = 75.83 %
IR = 223,1 A I FL 288.68
71
Jurnal Teknik Elektro Vol. 7, No. 2, September 2007: 68 - 73
72
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi
[Julius Sentosa Setiadji, et al]
mengalir ke tanah (IG) dan losses trafo tiang semakin [3] James J.Burke, Power Distribution Engineering–
besar. Fundamentals And Applications, New York:
Marcel Dekker Inc., 1994.
Salah satu cara mengatasi losses arus netral adalah [4] Sudaryatno Sudirham, Dr., Pengaruh Ketidak-
dengan membuat sama ukuran kawat netral dan fasa. seimbangan Arus Terhadap Susut Daya pada
Saluran, Bandung: ITB, Tim Pelaksana Kerja-
sama PLN-ITB, 1991.
DAFTAR PUSTAKA
[5] Sulasno, Ir., Teknik Tenaga Listrik, Semarang :
[1] Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga Satya Wacana, 1991.
Listrik, Jakarta: UI - Press, 2000. [6] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB,
[2] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 1991.
2000), Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, [7] Abdul Kadir, Transformator, Jakarta: PT. Elex
2000. Media Komputindo, 1989.
73